Categories
Istanbul

2018 NEW YORK HARI KEEMPAT (Washington, DC)

 

NEW YORK  HARI  KEEMPAT

(WASHINGTON  DC)

fx. wikan indrarto*)

 

Pada Kamis, 22 Maret 2018, saat kami akan berangkat mengikuti ‘The 16th Annual World Congress on Pediatrics’, yang diselenggarakan di Hilton New York JFK Airport Hotel, 135th Avenue, Jamaica, New York 11436 USA, ada email masuk. Kami dikagetkan oleh email masuk tentang ‘Important Amtrak Alert’ yang isinya ‘schedule to Washington DC has been cancelled, due to a schedule change’, terkait serangan badai salju hari sebelumnya. Untunglah teman baik kami, Christine N. Tedjopranoto yang asli Purwokerto Jawa Tengah dan tinggal di kota Charlotte, North Carolina USA, segera tampil membantu kami. Apa yang menarik?

 

Pada Day 2 Congress : March 22, 2018, kami sempatkan mengikuti Keynote Forum dengan tema Keynote : ‘Pediatric Cochlear Implantation’ yang dibawakan oleh Prof. Susan B. Waltzman, PhD yang merupakan Professor of Otolaryngology and Co-Director of the NYU Cochlear Implant Center, New York University School of Medicine, USA. Pada intinya oleh karena pemeriksaan skrining pendengaran pada bayi baru lahir dan alat evaluasi yang digunakan lebih baik, sekarang lebih banyak anak dengan gangguan pendengaran parah sudah mampu didiagnosis saat bayi. Hal ini akan memberikan kesempatan untuk akses anak ke implantasi koklea. Para dokter perlu mempertimbangkan semua aspek implantasi koklea pada bayi, termasuk aspek keamanan dan khasiat pada bayi yang sangat muda. Risiko anestesi, volume darah, ukuran, ketebalan, dan pertumbuhan tengkorak, serta posisi alat yang digunakan.

 

 di 4. Konggres
‘The 16th Annual World Congress on Pediatrics’ Sebelum sesi Keynote Forum dimulai

 

 

Pembicara Keynote Forum selanjutnya adalah Professor Elisabeth Utens dari Erasmus University Medical Centre, Rotterdam and University of Amsterdam, Nedherland. Dengan tema Keynote tentang Eye Movement in children, menjelaskan bahwa sekitar 3 dari setiap 10 anak dan remaja yang dirawat di rumah sakit atau menjalani operasi invasif dan atau menyakitkan, akan berkembang menjadi Post Traumatic Stress Syndrome (PTSS), meskipun subklinis. Selain itu, sekitar 1 dari 10 anak bahkan mengalami PTSS penuh yang dapat berdampak serius pada kualitas hidup, fungsi psikososial dan dapat mengakibatkan keluhan psikiatri jangka panjang. Sebagian besar anak yang menjalani rawat inap atau operasi tidak diskrining untuk keluhan PTSS dan tidak menerima bantuan psikolog. EMDR terbukti efektif dan diterapkan secara struktural di Erasmus MC Sophia. EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) merupakan metode psychoterapi yang lebih efektif dalam mengatasi PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Di Indonesia telah resmi di buka pada tahun 2008. Metode ini di temukan oleh Francine Shapiro pada tahun 1987. Kerjasama yang baik antara dokter spesialis medis dan psikoterapis perilaku kognitif diperlukan untuk perawatan psikososial yang optimal.

Pembicara yang cukup kontroversial dan mendapat apresiasi peserta adalah saat Keynote Forum ketiga, dengan tema Keynote : ‘Grounds and first results of the new doctrine of acute pneumonia’.  Professor Dr. Igor Klepikov PhD dari Dana Children’s Hospital Sourasky Medical Center Tel Aviv Sourasky Medical Center and Russian State Institute for Post-graduate Medical Studies Novokuznetsk, Russia. Intinya bahwa pengobatan pneumonia akut saat ini hanya berfokus pada terapi antibiotik dan mengulangi prinsip pengobatan penyakit peradangan lainnya. Dampaknya adalah mengurangi efektivitas obat antimikroba, kemunculan dan peningkatan jumlah patogen resisten antibiotik dan peningkatan frekuensi komplikasi purulen. Dasar doktrin pendekatan yang baru didasarkan pada aksioma ilmiah berikut : Pertama, respon tubuh terhadap stimulus apapun, termasuk peradangan, sangat individual dan unik. Kedua, transformasi inflamasi jaringan tubuh adalah reaksi vaskular dengan urutan tahap tertentu. Ketiga, sirkulasi darah kecil dan sistemik tidak hanya memiliki hubungan langsung, tetapi juga hubungan terbalik. Keempat, di antara bentuk peradangan nonspesifik pneumonia akut adalah satu-satunya proses yang terjadi dalam sistem sirkulasi darah kecil. Dan kelima, adalah prosedur medis yang sama dapat memiliki efek yang berbeda terhadap peradangan pada sirkulasi darah kecil atau besar. Untuk itu, kemungkinan pencegahan komplikasi supuratif dan destruktif dari penyakit pneumonia akut ini haruslah dicermati.

Kami masih sempatkan mengikuti Keynote Forum keempat, dengan tema Keynote: ‘Education Opportunities in Children with Mental Health Disorders.’ oleh Dr. Petrovic-Dovat is a Director of the Child and Adolescent Anxiety Disorder Program at the Penn State Hershey College of medicine, Pennsylvania State University, USA. Pada dasarnya disebutkan bahwa hanya sekitar 25% anak dengan penyakit jiwa yang ditangani oleh psikiater anak. Dokter spesialis anak sering menjadi dokter pertama bagi sebagian besar anak dengan masalah kesehatan mental dan perilaku. Namun kemampuan mereka untuk berhasil mengelola penyakit jiwa belum pernah diteliti. Dukungan pendidikan tambahan diperlukan, untuk dokter spesialis anak pada layanan  primer dalam merawat anak dengan masalah kesehatan mental.

 

Setelah sesi Keynote Forum keempat selesai, segera kami kembali melanjutkan petualangan cepat ke jantung kekuatan finansial New York, yaitu downtown Manhattan. Kami langsung naik subway Line J dari Jamaica ke Broad Street (downtown) untuk menuju ke sebuah patung yang disebut ‘Charging Bull’ atau arti harafiahnya Banteng Pengisian, yang kadang disebut sebagai Wall Street Bull atau Bowling Green Bull, karena patung perunggu tersebut berdiri di Bowling Green di Financial District di Manhattan, New York City. Rancangan awalnya adalah seni liar (originally guerrilla art), yang dipasang secara tidak resmi oleh Arturo Di Modica. Namun demikian, oleh karena popularitasnya membuatnya menjadi fitur patung yang permanen. Kegagahan banteng tersebur seolah menunjukkan keperkasaan Wall Street sebagai kekuatan finansial global.

 4 Bu Elsye  4 Buffalo

Kami mampir di Kantor Ibu Elsye yang berlokasi di Broad Street no 90 downtown Manhattan NYC

‘Charging Bull’ lambang keperkasaan Wall Street sebagai kekuatan dan keperkasaan finansial global

 

Setelah itu, kami mampir di Kantor Ibu Elsye yang berlokasi di Broad Street no 90, Manhattan, untuk mengembalikan jaket musim dingin yang kami pinjam dan telah melindungi kami dari dekapan duingin salju. Selanjutnya kami menikmati Indian Museum atau The National Museum of the American Indian, yang gagah menjulang tidak jauh dari kantor Ibu Elsye yang baik hati, di samping American Film Academy dan patung perunggu yang disebut ‘Charging Bull’. Pada museum warga asli Amerika atau Infinity of Nations, menampilkan lebih dari 700 benda di dalam gedung megah yang sebelumnya merupakan rumah Alexander Hamilton. Bangunan ini dirancang oleh Cass Gilbert, yang juga mendesain Woolworth Building di utara Broadway, dalam gaya Beaux Arts. Di luar gedung ada 12 patung termasuk Christopher Columbus, yang diakui sebagai penemu Amerika, yang dirancang oleh Daniel Chester French. Dibangun antara tahun 1900 dan 1907, gedung ini menghadap Bowling Green, ruang publik pertama di New York City.

 

 3 WTC  4 Museum Indian
Turun di WTC dari subway Line Jtujuan Jamaica ke Broad Street

Patung Christopher Columbus di gerbang The National Museum of the American Indian

 

Oleh karena terjadi perubahan jadwal keberangkatan kereta api Amtrak ke Washington, DC, maka kami masih ada sisa waktu untuk kami gunakan menikmati Times Square. Dari Bowling Green kami naik subway uptown Line R untuk turun di Times Square. Tempat ini tidak jauh dari Penn Station, untuk keberangkatan KA Amtrak ke Washington, DC, sehingga kami pilih sebagai tempat untuk menunggu. Times Square adalah persimpangan jalan, wahana komersial utama, tujuan wisata, pusat hiburan dan sebuah arena di bagian Midtown Manhattan di New York City, tepatnya di persimpangan Broadway dan Seventh Avenue. Areal ini terang dihiasi dengan papan iklan yang menyala penuh warna, gambar gerak ataupun video iklan, meskiun pada siang hari yang cerah sekalipun. Times Square kadang-kadang disebut sebagai “The Crossroads of the World”, “The Centre of the Universe”, “The Great White Way”, dan “hati dunia”. Times Square merupakan salah satu kawasan pejalan kaki tersibuk di dunia, juga merupakan pusat Distrik Teater Broadway dan pusat utama industri hiburan dunia. Times Square adalah salah satu tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di dunia, yang menarik sekitar 50 juta pelancong setiap tahunnya. Sekitar 330.000 orang melewati Times Square setiap hari, banyak dari mereka adalah wisatawan, sementara lebih dari 460.000 pejalan kaki telah berjalan melalui Times Square pada puncak hari tersibuk.

 

 4 Times 1  4 Times 4

Papan iklan di Times Square yang disebut “The Crossroads of the World”

Makan-makan sambil melihat banyak sekali orang lalu lalang di Times Square

 

Sebelumnya dikenal sebagai Longacre Square, Times Square diganti namanya pada tahun 1904 setelah The New York Times memindahkan kantor pusatnya ke Gedung Times yang baru saja didirikan, yang sekarang disebut One Times Square. Di tempat tersebutlah berlokasi atraksi kembang api dan bola Malam Tahun Baru tahunan yang dimulai pada 31 Desember 1907, dan berlanjut sampai hari ini, yang mampu menarik lebih dari satu juta pengunjung ke Times Square setiap tahun.

 

Setelah puas berfoto, makan-makan sambil melihat banyak sekali orang lalu lalang, selanjutnya kami naik subway downtown Line 1 untuk turun di ke Penn (Pennsylvania) Station, sebuah stasiun interkoneksi yang sagat besar dan ramai penumpang, untuk ganti kereta api menuju ke Wasington, DC, ibukota AS. Kami naik kerata api cepat antar kota, yang dioperasionalkan oleh Amtrak. Amtrak adalah nama layanan dari National Railroad Passenger Corporation (Perusahaan Kereta Api Penumpang Nasional), sebuah perusahaan semi-pemerintah yang dibentuk 1 Mei 1971, untuk memberikan layanan kereta api penumpang antarkota di daratan Amerika Serikat. Nama “Amtrak” berasal dari gabungan kata “American” dan “track”.

 

 4 Amtrak 1  4 Amtrak 2

Eksterior gerbong Amtrak di Penn (Pennsylvania) Station New York, milenial yang nampak kokoh dan garang

Interior ala pesawat di gerbong Amtrak kelas ekonomi, kursi terlalu besar untuk kami karena ukuran American standard

 

Amtrak memiliki hampir 19.000 pegawai. Rute kereta api penumpang yang dioperasikan mencakup 500 kota tujuan di 46 negara bagian, dengan total jarak sejumlah 33.800 km di atas rel kereta api, yang sebagian besar justru dimiliki oleh perusahaan kereta api lain, termasuk beberapa kota di Kanada. Pada tahun fiskal 2006, Amtrak mengangkut sejumlah 24,3 juta penumpang, dan sekaligus menjadi rekor jumlah penumpang terbanyak yang pernah diangkut Amtrak. Sejarah Amtrak bermula dari layanan kereta api penumpang swasta di Amerika Serikat yang terus mengalami kemunduran, sejak sekitar tahun 1920 hingga tahun 1970. Sebagai tindak lanjut, Amtrak dibentuk oleh Konggres dan Presiden AS pada tahun 1971. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini telah mengalami pasang surut akibat permainan politik, kekurangan modal, dan gangguan teknis pada jalur kereta api. Belakangan ini keadaan perusahaan semakin sehat, dan pada tahun 2000-an telah menyelesaikan proyek rel kereta api di daerah timur laut Amerika Serikat, sementara pesaing utama Amtrak, terutama perusahaan penerbangan menghadapi masalah kepailitan dan kenaikan harga bahan bakar.

 

 4 Salju  4 Washington

Badai salju sudah hampir selesai, sebuah pengalaman unik

Tiba di Union Station Washington DC, setelah usai badai salju

 

Kami naik Train 93 meninggalkan Penn Station di central Manhattan New York pk. 2.02 PM untuk menuju ke Union Station di Washington, DC, menempuh jarak total 476,14 km. Kami sempat berhenti di stasiun Newark di New Jersey, Metropark, Princeton, Trenton, Philadelphia, Wilmington, Baltimore, BWI Marshall Airport, New Carollton dan turun di Union Station Washington DC, yang merupakan salah satu stasiun tertua sekaligus markas Amtrak. Meski tidak muda lagi, stasiun ini tetap terawat dan masih memancarkan pesona keindahan arsitektur klasik. Selain megah, stasiun yang dibangun pada awal abad ke-10 itu juga memiliki beragam tempat nongkrong sehingga banyak orang yang betah menghabiskan waktu di sana Data ‘Federal Railroad Administration Office of Safety Analysis’ menyebutkan jumlah kecelakaan Amtrak menurun sejak 2010. Pada 2015 terjadi 40 kecelakaan, turun satu angka dari tahun sebelumnya. Rasanya tidak heran jika Amtrak selalu dibanjiri penumpang. Setalah menemuh perjalanan seekiatr 3,5 jam, kami sampai di  Union Station di pusat kota Washington, DC

 

 4 Union 4

Arsitektur Union Station di pusat kota Washington, DC beraura mewah dan bergaya klasik yang sudah beroperasi sejak tahun 1907.

 

 

Bangunan dengan arsitektur beraura mewah dan bergaya klasik ini sudah beroperasi sejak tahun 1907. Pengunjung pun dapat menikmati ruang tunggu utama di stasiun tua ini yang dibangun dengan ketinggian 29 meter. Saat menjejakkan kaki ke dalam stasiun, kami langsung merasakan atmosfer berbeda, sebab memang seperti tengah berdiri di sebuah istana transportasi darat. Setelah keluar dari pintu gerbang sekitar pk. 5.30 sore, kami segera mengabadikan sisi luar bangunan Union Station yang artistik, dalam foto dari berbagai sudut, di pusat kota Washington, DC.

 

 4 Amtrak  4 Union

Lokomotif Amtrak yang membawa kami ke Washington, DC

Sisi dalam bangunan Union Station yang artistik di pusat kota Washington, DC

 

Washington, DC (singkatan dari District of Columbia) didirikan tahun 1790. Kota di pinggir Sungai Potomac ini didesain arsitek Perancis, Pierre Charles L’Enfant, sebagai ibu kota negara. Rancangannya bergaya Eropa abad pertengahan. Hingga kini, gedung-gedung lama peninggalan masa itu masih terjaga. Bangunan itu rata-rata bergaya neoklasik, georgian, atau gotik dengan tiang-tiang besar dan beberapa ornamen. Namun, bangunan baru cenderung bergaya modern, bebas, meski tetap berangkat dari kebutuhan fungsi. Semua gedung di kota itu tak boleh lebih tinggi dari United States Capitol dan Washington Monument.

 

Selanjutnya kami berjalan kaki melawan desiran angin sangat dingin, dari Union Station menuju bangunan megah yang disebut ‘The United States Capitol’. Kami segera memasuki area National Mall, yang relatif masih cukup terang pada sore menjelang malam itu dan tujuan pertama kami adalah kantor Kongres Amerika Serikat, yakni U.S. Capitol dengan pemandangan yang luar biasa elok, selain interior rapi dan cantik pada gedung yang beralamat di East Capitol St NE & First St SE, Washington, DC 20004. Gedung yang didirikan tahun 1800-an dengan arsitek William Thornton itu memiliki kubah besar bergaris di bagian tengah.

 

 

 4 Union 5  4 Capitol
United States Capitol  Building di siang hari yang cerah United States Capitol Buildingdi sore  hari yang redup dan dingin

 

White House, Washington Monument, dan United States Capitol berdiri pada titik segitiga di jantung kota Washington, DC. Pada jarak lurus antara Washington Monument dan United States Capitol, terdapat jalur besar yang biasa disebut National Mall. Dari jalur terbuka inilah, para wisatawan leluasa mengamati kota. Tiga bangunan itu merefleksikan semangat kebangsaan modern AS. White House mewakili kekuasaan eksekutif. United States Capitol mencerminkan ruang kebebasan dari para wakil rakyat. Washington Monument tanda kenangan sejarah bangsa modern yang merdeka tahun 1776 itu.

 

Selanjutnya kami naik Metrobus Line 32 bertarif $ 2, yang harus kami bayar tunai karena Metrocard Washington dan New York belum terkoneksi, untuk mengunjungi The White House atau Gedung Putih, dengan berjejal di antara ratusan turis lain, sebelum hari gelap. Rumah tempat tinggal resmi presiden Amerika Serikat (AS) itu termasuk Barack Obama, yang menjadi Presiden Ke-44 AS dan pernah mengunjungi Yogyakarta, memang punya daya tarik tersendiri. Gedung Putih memang tidak terlalu besar, apalagi jika dibandingkan arsitektur kontemporer yang besar-besar. Namun, bangunan hasil rancangan arsitek James Hoban dan dibangun tahun 1792 itu adalah ikon kota, bahkan ikon AS. Brosur resmi terbitan The White House Visitor Center mencatat, gedung itu merupakan bangunan publik tertua di kota Washington, DC.

 

Rumah bergaya georgian yang saat kami datang sudah diselimuti gelap awal malam, menjadi tempat tinggal resmi para presiden AS sejak Presiden Kedua AS Johan Adams, tahun 1800. Jadi, selama 200-an tahun lebih, orang-orang nomor satu di negeri itu tinggal di sana, termasuk Barack Obama dan Donald Trump. Gedung Putih berdiri di sudut tak jauh dari kawasan terbuka di tengah kota yang biasa disebut National Mall.

 

 4 White  4 WhiteHouse 1
Gedung Putih di Washington, DC,tempat tinggal resmi presiden AS

Gedung Putih (White House) di malam yang dingin dan tidak boleh lagi didekati

Gedung Putih yang terletak di 1600 Pennsylvania Avenue di Washington, DC,  merupakan tempat tinggal resmi presiden dan keluarganya selama masa jabatannya sebagai presiden. Saat seorang presiden baru terpilih, presiden yang lama segera pindah. Gedung Putih (White House) juga menjadi kantor, di mana presiden menjalankan pemerintahan. Sangat disesalkan bahwa, kami tidak mampu mendekat Gedung Putih, selain karena gelap malam sudah menutupinya, desiran angin dingin sudah membekukan badan dan masa kunjungan wisatawan sudah habis malam itu.

 

Dari lapangan terbuka di depan Gedung Putih itu, kami melihat The Washington Monument, sebuah tugu (obelisk) peringatan untuk mengenang pemimpin Tentara Kontinental yang sudah membuat Amerika Serikat merdeka dari jajahan Inggris dan sekaligus juga Presiden Amerika Serikat pertama, George Washington. Bangunan ini didesain arsitek Robert Mills dan diresikan pada tahun 1848. Bentuknya sederhana, mirip tonggak lurus lancip setinggi 555 kaki lebih atau sekitar 169.294 meter. Berbahan batu marmer, granit, dan batu pasir putih, tugu itu tampak menonjol. Dari seberang Sungai Potomac, monumen itu seperti tonggak putih yang angkuh.

 

Lurus di depan The Washington Monument, terdapat taman peringatan Lincoln Memorial dan Vietnam Veterans Memorial. Di samping kanan tugu, ada dua taman peringatan lain, yaitu Franklin Delano Roosevelt Memorial dan Thomas Jefferson Memorial. Ketiganya presiden AS yang dikenang dengan berbagai jasa. Di tengah pertigaan jalan, banyak dibuat taman melingkar. Di situ, berdiri patung-patung para jenderal dari masa-masa peperangan. Beberapa di antara mereka naik kuda dengan gagahnya, yang tidak dapat lagi kami ambil fotonya karena gelap malam sudah menutupinya.

 

 

 4 Panorama  4 White House

Panorama The Washington Monument, Lincoln dan Vietnam Veterans Memorial

White House di malam yang dingin dan tidak boleh lagi didekati

 

 

 

Rasanya kami belum lengkap melihat, saat berkunjung ke Washington DC, karena hari sudah gelap, angin bertiup semakin dingin dan badan sudah lelah, pada hal kami belum mengunjungi Lincoln Memorial, untuk memperingati jasa Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16. Lincoln Memorial ini adalah bangunan megah nan klasik, yang merupakan salah satu obyek wisata yang menarik karena saat memasuki kawasan ini, maka mata kita akan dimanjakan dengan arsitektur yang sarat gaya kuil Yunani.

 

Sayang sekali, kami tidak sempat berfoto di dekat patung Abraham Lincoln dengan ukuran yang cukup besar. Patung yang menghiasi bangunan ini memiliki ketinggian 5,8 meter dengan bobot total 159 ton. Lincoln dinilai sebagai presiden AS yang paling hebat sepanjang sejarah Amerika, yang ditembak di teater Ford, Washington DC pada 14 April 1865 dan meninggal keesokan harinya pada usia 56 tahun. Pembunuhnya, John Wilkes Booth adalah pemain sandiwara yang memiliki gangguan jiwa, ia juga salah seorang pendukung Konfederasi yang menentang diserahkannya tentara Konfederasi kepada pemerintah, setelah berakhirnya perang saudara. Presiden Lincoln dimakamkan di Springfield, AS dan dikenang Amerika dan dunia sebagai pejuang demokrasi karena jasa-jasanya.

 

 4 Lincoln  4 Capitol 1
Lincoln Memorial, untuk memperingati jasa Abraham Lincoln, Presiden AS ke-16 Gedung Mahkamah Agung  (Supreme Court) AS yang megahdi depan United States Capitol

 

Dalam survei pemeringkatan Presiden AS sejak tahun 1940-an, Lincoln secara konsisten di peringkat tiga besar, sering nomer 1. Sebuah studi 2004 menemukan bahwa para sarjana di bidang sejarah dan politik peringkat Lincoln nomor satu, sementara sarjana hukum menempatkannya kedua setelah Washington dari semua polling peringkat presiden yang dilakukan sejak tahun 1948, Lincoln telah dinilai di bagian paling atas di sebagian besar jajak pendapat. Umumnya, tiga presiden yang dinilai sebagai no 1 Abraham Lincoln, no 2 George Washington, dan no 3 Franklin D. Roosevelt. Potret Lincoln muncul di dua denominasi mata uang Amerika Serikat, penny dan kertas $ 5.

 

 

 

 4 Was  4 Washington Monumen
The Washington Monument didesain arsitek Robert Mills dan diresmikan pada tahun 1848, tonggak lurus lancip setinggi 555 kaki The Washington Monument untuk mengenang pemimpin Tentara Kontinental dan sekaligus juga Presiden AS pertama, George Washington

 

 

Setelah kelelahan karena berhari-hari berjalan kaki jauh, juga kelaparan karena hembusan angin dingin paska badai salju, kami segera memutuskan kembali masuk ke Union Station. Malam itu kami menghabiskan waktu di ruang tunggu stasiun yang hangat dan tersedia wifi gratis, sampai tiba saat kami harus kembali naik Amtrak untuk menuju Penn Station di central Manhattan New York. Kami naik Train 151 meninggalkan Union Station di Washington, DC, yang kembali menempuh jarak total 476,14 km.

 

sekian

 

Ditulis dari Terminal 1 Hong Kong International Airport, saat transit 4 jam sekembalinya dari New York dan disebarkan dari ruang tunggu F4 Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, sebelum terbang ke Denpasar Bali.

 

Minggu, 25 Maret 2018.

 

*) penikmat jalan2 murah

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

0 replies on “2018 NEW YORK HARI KEEMPAT (Washington, DC)”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *