Categories
Istanbul

2019 Hari Keenam di Indochina

Basilica Notre Dame of Saigon di Ho Chi Min City, Vietnam yang megah

Petualangan ke Indochina hari keenam.

Setelah selesai menghadiri ‘The 422nd International Conference on Medical & Health Science’ (ICMHS) 2019 yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, kami melanjutkan terbang ke Siem Reap, Kamboja. Setelah menempuh jalur darat dari Siem Reap menuju Phnom Penh, ibukota Kamboja, kami berlanjut menuju ke kota Ho Chi Minh di Vietnam.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/29/2019-hari-kelima-di-indochina/

.

Kota Ho Chi Minh adalah kota terbesar di Vietnam dan terletak dekat delta Sungai Mekong. Dahulu namanya Prey Nokor dalam bahasa Khmer dan saat itu, kota ini merupakan pelabuhan utama Kamboja, yang kemudian ditaklukkan oleh bangsa Vietnam pada abad ke-16. Namanya kemudian berubah menjadi Saigon, hingga berakhirnya perang Vietnam, dan dijadikan ibu kota koloni Prancis yang disebut Cochinchina, dan pernah menjadi ibu kota Vietnam Selatan dari tahun 1954 hingga 1975, saat berkecamuknya Perang Vietnam.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/28/2019-hari-keempat-di-indochina/

.

Sejarah Kota Ho Chi Minh dimulai sebagai sebuah desa nelayan kecil dengan nama Prey Nokor. Pada 1623, Raja Chey Chettha II dari Kamboja (1618-1628) mengizinkan pengungsi-pengungsi Vietnam melarikan diri dari perang saudara Trinh-Nguyen di Vietnam untuk menetap di wilayah Prey Nokor, dan membangun sebuah rumah adat di Prey Nokor dan akhirnya dikenal sebagai Saigon. Setelah ditaklukkan pasukan colonial Perancis pada 1859, kota ini dipengaruhi oleh Prancis selama pendudukan mereka atas Vietnam, dan sejumlah bangunan bergaya klasik kota ini mencerminkan pengaruh tersebut. Akibatnya Saigon sempat dijuluki sebagai “Mutiara dari Timur Jauh” (Hòn ngọc Viễn Đông) atau “Paris di Timur” (Paris Phương Đông).

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/27/2019-hari-ketiga-di-indochina/

.

Kamis dini hari, 30 Mei 2019 kami berjalan kaki dari hotel menuju Gereja Katederal Notre Dame of Saigon, untuk mengikuti misa harian pagi di Basilika Notre-Dame Saigon, yang secara resmi bernama Basilika Bunda Konsepsi Imakulata, yang terletak di pusat kota Ho Chi Minh City, Vietnam. Dibangun dengan arsitek Jules Bourard oleh kolonialis Perancis antara tahun 1863 dan 1880, gereja bergaya Gotic Romanesque murni tersebut memiliki dua menara lonceng dengan tinggi 58 meter, dan dibuka untuk umum pada 11 April 1880.

.

Sebelum misa kudus harian dimulai di Basilica Notre Dame of Saigon di Ho Chi Min City, Vietnam

.

Gereja Katolik Roma tersebut dibangun untuk pelayanan keagamaan bagi para serdadu kolonialis Prancis. Gereja pertamanya dibangun di Jalan Ngo Duc Ke, yang merupakan sebuah pagoda Vietnam pada masa perang. Uskup Lefevre memutuskan untuk membuat pagoda tersebut menjadi sebuah gereja. Pada tahun 1960, Paus Yohanes XXIII meresmikan keuskupan Katolik Roma di Vietnam dan melantik uskup agung untuk Hanoi, Huế dan Saigon, yang sejak itu katedral tersebut diberi nama Katedral Pemimpin Saigon. Pada 1962, Paus Yohanes XXIII memberikannya status basilika dan disebut Basilika Katedral Notre-Dame Saigon, yang saat ini membawahi 203 paroki. Luar biasa banyak.

.

Kantor Pos Pusat Saigon yang dirancang setengah tenggelam dan setengah  timbul

.

Setelah puas berdoa dan berfoto di situ, kami segera menyeberang jalan ke sebelah kiri geraja, yang terdapat Kantor Pos Sentral Saigon, yaitu kantor pos terbesar di Vientam. Gedung ini memiliki arsitektur Eropa Barat yang berkombinasi dengan arsitektur Timur dan dibangun dari tahun 1886 sampai 1891. Perancangan gedung kantor Pos ini dibuat oleh arsitek Perancis, Gustave Eiffel, yang terkenal  dengan perancangan menara Eiffel di Paris Perancisdan Patung Liberty di New York AS, yang keduanya telah kami kunjungi sebelumnya. Setelah 23 tahun digunakan, arsitek Villedieu dan Foulhoux merancang pengembangan bangunan yang baru. Ciri khas dan yang luar biasa indahnya dari gedung tiga lantai ini, dirancang setengah tenggelam dan setengah  timbul. Kalau dilihat dari luar terlihat jendela berbentuk lengkung, jam besar di atas pintu utama dan bendera  merah berbintang kuning Vietnam yang berkibar-kibar di tengah-tengah angin. Pagi itu kantor pos belum buka, sehingga kami hanya dapat berfoto di luarnya saja.

.

Jendela berbentuk lengkung, jam besar di atas pintu utama dan bendera  merah berbintang kuning Vietnam
di Kantor Pos Pusat Saigon, Ho Chi Min City

.

Kalau seandainya kami dapat masuk gedung itu, tentu saja kami akan dapat mengagumi lukisan peta Vietnam Selatan dan Kamboja dengan judul ‘Lignes telegraphiques du Sud Vietnam et Cambodge’ (Telegraphic lines of Southern Vietnam and Cambodia) dan lukisan peta kota Saigon dengan judul ‘Saigon et ses environs’ (Sai Gon and its environment), kedua lukisan tersebut menggambarkan kondisi tahun 1892. Selain itu, juga lukisan wajah tokoh besar Ho Chi Minh, yang terpampang di tengah dinding bagian dalam bangunan. Selanjutnya kami berjalan kaki sejauh 300 m menuju Balai Kota (City Hall), sebuah bangunan indah yang awalnya adalah Hotel de Ville Saigon. City Hall ini dibangun pada tahun 1902 hingga 1908, pada masa penjajahan Perancis. Yang menarik di Balai Kota ini ialah lampu-lampu di bagian luar gedung, yang dinyalakan pada malam hari, karena memberikan iluminasi cahaya sangat unik. Selain itu, kami juga menikmati bagian taman dan patung ‘Uncle Ho’ yang berdiri gagah di seberang bangunan utama.

.

patung ‘Uncle Ho’ yang berdiri gagah di seberang bangunan utama Balai Kota Saigon yang artistik

.

Oleh karena impor sepeda motor murah, maka jumlah sepeda motor telah meningkat hingga sekitar 3 juta. Ditambah lebih dari 400.000 mobil yang memadati jalan-jalan arteri kota ini, membuat jalanan macet dan udara terpolusi. Bila Beijing dikenal sebagai “Kota Sepeda”, maka Kota Ho Chi Minh dapat disebut “Kota Sepeda Motor.” Setelah kami mengunjungi Balai Kota Vietnam dan kemudian sarapan di hotel, kami menyewa sepeda motor paket sehari seharga $10. Sejak itu, kami melakukan uji adrenalin dan bergabung dengan para pengendara sepeda motor yang merajai semua jalan di sepanjang kota Ho Chi Min, termasuk para pengendara ojek aplikasi Grab yang berseragam hijau dan Goviet yang berseragam merah. Goviet adalah anak usaha Go Jek yang asli Indonesia. Lalu lintas di Ho Chi Min sangat menantang, sebab sangat teratur dalam ketidakteraturan. Selain laju kendaraan berada di lajur kanan jalan yang sering kali kami lupa setelah berbelok, juga setiap lampu hijau menyala, jangan berharap hanya kita yang melaju, sebab banyak pengendara motor dan mobil dari arah lain, termasuk yang melawan arus, pada saat yang sama juga ikut melaju.

.

Balai Kota yang semula adalah Hotel de Ville Saigon yang dibangun pada tahun 1908.

.

Tujuan kami yang pertama adalah Istana Reunifikasi yang megah dan bersejarah. Istana Merdeka atau Istana Reunifikasi (Dinh Thống Nhất) dibangun di situs bekas Istana Raja Norodom yang merupakan ‘landmark’ kota Saigon, Vietnam. Istana ini dirancang oleh arsitek Ngô Viết Thụ, dengan gaya arsitektur yang memadukan gaya modern dan tradisional Vietnam, serta merupakan rumah dinas dan tempat kerja Presiden Vietnam Selatan, selama Perang Vietnam. Di istana itulah Presiden Vietnam Selatan Nguyen Van Thieu mundur dan menyerahkan kekuasaan ke tangan Wapres Tran Van Huong, sebelum kabur pada 25 April 1975. Pada dini hari 30 April 1975, tentara Vietnam Utara menyerang dan hanya mendapati perlawanan ringan dari lawan. Kemudian sejumlah tank AD Vietnam Utara menabrak pintu gerbang Istana Presiden dan sekaligus mengakhiri perang Vietnam, karena akhirnya Vietnam Selatan menyerah.

.

Gerbang Istana Reunifikasi (Dinh Thống Nhất) yang terbuka ditabrak tank Tentara Vietnam Utara

.

Jenderal Duong Van Minh mengaku kalah dan menyerah kepada Koloner Bui Tin dari AD Vietnam Utara. Sebelumnya Duong Van Minh mengambil alih kekuasaan dari Presiden Tran Van Huong yang baru berkuasa selama satu hari. “Anda tak perlu khawatir. Di antara bangsa Vietnam tidak ada yang menang atau kalah. Hanya bangsa Amerika yang kalah,” kata Kolonel Bui Tin kepada Jenderal Dong Van Minh. “Jika Anda seorang patriot, anggap saat ini sebagai saat bahagia. Perang di negara kita sudah berakhir,” tambah Bui Tin (29 Desember 1927 – 11 Agustus 2018). Di istana itulah tempat berakhirnya perang berdarah yang panjang, menewaskan setidaknya tiga juta orang Vietnam, dan kami sempatkan berfoto di depan gerbang yang dulu ditabrak tank AD Vietnam Utara, yang masih utuh sampai sekarang.

.

Cuplikan doa persatuan bangsa Vietnam di dinding Basilica Notre Dame of Saigon di Ho Chi Min City

.

Selanjutnya kami mengunjungi Sr. Astrid, CB dari Manado, Indonesia yang sejak sebulan ditugaskan di tanah misi Vietnam. Bantuan aplikasi Google maps, sangat membantu kami menemukan rumah biara Sr. Astrid, CB di Distrik 7, meskipun pada kondisi padat rumah tinggal agak kurang presisi. Sustser yang bergelar megister pendidikan dini tersebut, ditugaskan untuk membuka TK, yang sangat sulit birokrasi dalam sistem pemerintahan komunis. Penyelenggaraan pendidikan dasar, menengah dan tinggi di seluruh daratan Vietnam hanya boleh dilakukan oleh pemerintah, sedangkan pihak swasta termasuk gereja, hanya diijinkan mengoperasionalkan TK. Dalam bidang kesehatan, layanan RS dan klinik rawat inap juga hanya boleh dilakukan oleh pemerintah. Pihak swasta dan gereja yang sempat mengoperasionalkan klinik rawat jalan, juga diincar untuk ditutup. Biaya layanan pendidikan dan kesehatan mendapatkan subsidi besar, sehingga warga hanya membayar sangat murah untuk kedua layanan negara tersebut.

.

Sowan Sr. Astrid, CB misionari asal Manado, Sulawesi Utara di tanah misi Vietnam

Selanjutnya kami segera memacu sepeda motor ke Cu Chi Tunnels yang merupakan tempat wisata terowongan tentara di Vietnam, yang terletak di luar Kota Saigon. Cu Chi Tunnels ini dibuat pada masa perang antara Vietnam dan Amerika Serikat. Terowongan ini sengaja dibuat sempit supaya hanya orang Vietnam yang kecil-kecil saja yang dapat masuk. Cu Chi Tunnels merupakan tempat pertahanan gerilyawan Vietnam pada waktu itu, tetapi sekarang ini Cu Chi Tunnels menjadi tempat wisata yang terkenal di Vietnam. Kami mengambil jalan yang berbeda saat pulang dari Cu Chi, agar dapat merasakan lebih banyak sensasi berkendara di Vietnam. Saat hujan sangat lebat turun, kami beruntung sudah sempat masuk Big C, sebuah hypermarket di pinggiran kota Ho Chi Min, agar terhindar dari hujan dan dapat membeli oleh-oleh khas Vietnam. Selanjutnya kami masuk gerai KFC, untuk mengisi batere HP secara gratis, karena penggunaan aplikasi Google maps ternyata menghabiskan energi HP dengan cepat, pada hal kami tidak punya power bank.

.

Gerbang Cu Chi Tunnels tempat wisata terowongan tentara di Vietnam, yang terletak di luar Kota Saigon

.

Tantangan kedua adalah saat ban sepeda motor belakang kempes, di keramaian jalanan yang ganas di Distrik 4 kota Ho Chi Min, saat hujan sudah reda dan bertepatan dengan jam pulang kantor. Untung saja tambal ban tubeless tidak jauh dari kami, sehingga laju motor dapat segera dilakukan lagi.

.

Tambal ban tubeless di Distrik 3 pusat kota Ho Chi Min

.

Kami segera menuju ‘War Remnant Museum War’ atau Museum Sisa Perang yang menyimpan berbagai macam koleksi peninggalan Perang Indo-China I melawan Perancis dan Perang Vietnam melawan AS. Adapun barang-barang yang dipamerkan di museum ini, antara lain perlengkapan perang Amerika Serikat, yaitu helikopter UH-1, tank M-48 Patton, berbagai jenis bom dan rudal, dokumentasi kekejaman dan penyiksaan yang terjadi selama perang, serta beberapa karya seni (artwork) yang menyerukan anti peperangan. Meskipun tampak mengerikan dan seram, namun hal tersebut tetap merupakan sebuah bukti nyata peninggalan perang, yang memiliki nilai sejarah tinggi, dan menjadi sebuah pelajaran, agar perang serupa tidak boleh terulang kembali. Perang Vietnam terlukis sadis dalam film ‘The Deer Hunter’ karya Michaal Cimino (1978) dan ‘Apocalypse Now’ karya Francis Ford Coppola (1979). Selain itu, film-film karya Oliver Stone, di antaranya berjudul ‘Platoon’, ‘Born on the fourth of July’, serta  ‘Heaven and Earth’, juga menggambarkan perang besar itu.

.

Gerbang ‘War Remnant Museum War’ atau Museum Sisa Perang yang mengingatkan tentang perdamaian

.

Malam itu kami segera mandi dan melanjutkan memicu adrenalin dalam ganasnya lalu lintas jalan menuju Distrik 7, untuk menghadiri undangan pertemuan warga Indonesia yang beragama Katolik di kota Ho Chi Min. Kami tidak kesulitan menemukan Apartemen Riverside yang mewah di dekat Sungai Mekong, tempat acara berlangsung, dalam waktu tempuh 30 menit. Setelah Misa Kudus Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, segera kami bergabung dalam makan malam bersama, menu campuran Indonesia dan Vietnam, sehingga kami dapat kembali menyantap makanan kegemaran, yaitu kerupuk.

.

Kegembiraan warga Indonesia di Apartemen Riverside di dekat Sungai Mekong

.

Malam itu kami segera berkemas di Kamar 602 Anpha Boutique Hotel, Ho Chi Minch City Vietnam, karena pagi berikutnya harus kembali ke Indonesia.

Ditulis di kursi 30C dalam kabin pesawat Airbus A 321 Vietnam Air, yang terbang dalam ketinggian jelajah 10.668 m dalam kecepatan 864 km/jam, menuju Jakarta.

Jumat siang, 31 Mei 2019

-wikan

(Bersambung)

Categories
Istanbul

2019 Hari kelima di Indochina

Perjumpaan dengan para calon biksu di Istana Kerajaan Kamboja di Phnom Pehn

Petualangan ke Indochina hari kelima.

Setelah selesai menghadiri ‘The 422nd International Conference on Medical & Health Science’ (ICMHS) 2019 yang diselenggarakan di The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam, kami melanjutkan terbang ke Siem Reap, Kamboja, untuk menikmati keindahan Candi Angkor Wat. Dengan menggunakan bis antar kota berkapasitas 41 tempat duduk ‘Giant Ibis3’, kami meninggalkan Siem Reap, untuk menuju Phnom Penh, ibukota  dan kota terbesar di Kamboja. Kota ini memiliki penduduk sekitar 1 juta jiwa, sementara seluruh penduduk Kamboja adalah 11,4 juta jiwa.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/26/2019-hari-pertama-di-indochina/

.

Phnom Penh terletak di tepi Sungai Mekong, yang merupakan sungai utama di daratan Asia dengan panjang 4.200 km yang berasal dari dataran tinggi Tibet Cina. Sungai ini melintasi Kamboja dari Utara ke Selatan dengan panjang total 486 km dan melewati Phnom Penh, sebagai persimpangan sungai untuk sumber air minum dan ekosistem kota.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/26/2019-hari-kedua-di-indochina/

.

Didirikan pada tahun 1434, kota ini terkenal karena arsitektur yang indah, sejarah dan atraksi kebudayaannya. Phnom Penh pernah dikenal sebagai “Mutiara Asia”, dan dianggap sebagai salah satu kota peninggalan kolonial Prancis yang terindah, yang pernah dibangun sebagai kota di seluruh Indocina pada tahun 1920. Saat ini masih ada sejumlah bangunan kolonial Prancis yang tersebar di sepanjang jalan-jalan utama, mekipun Phnom Penh telah berkembang menjadi pusat negara, pusat industri, perekonomian, keamanan, dan politik Kamboja. Phnom Penh, bersama dengan Siem Reap dan Sihanoukville adalah tujuan wisata domestik dan global yang signifikan untuk Kamboja.

.

Mengunjungi Universitas Ilmu Kesehatan di Phnom Pehn, Kerajaan Kamboja di waktu malam

.

Malam itu kami menginap di kamar 304 King Grand Boutique Hotel, Phnom Penh, Kamboja, dan terbayang kesedihan mendalam tentang para korban yang diabadikan di Museum Genosida Tuol Sleng, yang baru saja kami kunjungi. Museum di pusat kota Phnom Penh tersebut merupakan bekas sebuah Kamp Konsentrasi pada masa rezim Komunis Khmer Merah berkuasa di Kamboja, pada tahun 1975-1979. Kamp Konsentrasi ini dibangun oleh Pol Pot, pemimpin Khmer Merah, untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Pol Pot berusaha kembali ke perekonomian agraris dan karena itu menewaskan banyak orang yang dianggap sebagai musuh, “malas”, atau secara politik terdidik. Banyak penduduk, termasuk mereka yang kaya dan berpendidikan, dievakuasi dari kota dan dipaksa untuk melakukan kerja paksa di bidang pertanian di pedesaan sebagai ”manusia baru“.

.

Gerbang depan Museum Genosida Tuol Sleng di Phnom Pehn, tempat yang mengerikan.

.

Bangunan sekolah ‘Tuol Svay Prey High School’ diambil alih oleh pasukan Pol Pot dan diubah menjadi 21S- kamp penjara, di mana para musuh politik Pol Pot ditahan dan disiksa. Nama Tuol Sleng merupakan Bahasa Khmer yang berarti “Bukit Pohon Beracun”. Bekas sekolah tinggi yang sekarang menjadi Museum Genosida Tuol Sleng, merupakan tempat penyiksaan oleh pasukan Khmer Merah yang menyimpan alat, perangkat dan foto para korban. Perkiraan jumlah kematian akibat kebijakan Khmer Merah, termasuk penyakit dan kelaparan, berkisar 1,7-2,5 juta dari penduduk Kamboja sekitar 8 juta. Pada tahun 1979, pasukan komunis Vietnam menyerbu Republik Demokratik Kampuchea dan menggulingkan rezim Khmer Merah.

.

Gerbang belakang Museum Genosida Tuol Sleng di Phnom Pehn yang gelap dan mengerikan

.

Perang Kamboja-Vietnam adalah konflik yang terjadi antara Republik Sosialis Vietnam dan Kamboja. Perang ini dimulai dengan invasi dan pendudukan Vietnam terhadap Kamboja dan penurunan Khmer Merah dari kekuasaan. Konflik ini juga mengemukakan bagaimana perpecahan Tiongkok-Soviet telah merusak pergerakan komunis. Partai Komunis Vietnam memihak kepada Uni Soviet, sementara Partai Komunis Kamboja tetap setia dengan Republik Rakyat Tiongkok.

.

Monumen lambang kejayaan bangsa Khmer di pusat kota Phnom Pehn

Perang ini dimulai dengan kekhawatiran Republik Demokratik Kampuchea yang pada saat itu di bawah pimpinan Pol Pot, akan meluasnya pengaruh Vietnam setelah kemenangan Vietnam pada Perang Vietnam. Kekhawatiran ini didasarkan atas keinginan Vietnam untuk menyatukan kawasan Indochina dalam suatu negara di bawah kekuasaan Vietnam. Dibawah kekhawatiran tersebut, pasukan Republik Demokratik Kampuchea melancarkan aksi untuk menetralisir tentara Vietnam di sekitar perbatasan Vietnam-Kamboja. Atas aksinya, Vietnam membalas dengan melancarkan invasi melawan Republik Demokratik Kampuchea yang menyebabkan keruntuhannya, yang kemudian diganti oleh negara boneka Vietnam, Republik Rakyat Kamboja. Pendudukan Vietnam berakhir setelah tekanan internasional serta reformasi politik Vietnam. Tentara Vietnam terakhir keluar Kamboja pada tahun 1992.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/27/2019-hari-ketiga-di-indochina/

.

Kami juga jadi ingat tentang seorang wartawan Kamboja Dith Pran, yang menciptakan istilah “ladang pembantaian” (The Killing Fields) setelah melarikan diri dari rezim Khmer Merah. Sebuah film yang dirilis tahun 1984 berjudul sama, yaitu ‘The Killing Fields’, menceritakan kisah Dith Pran, dimainkan oleh seorang survivor Kamboja Haing S. Ngor, dan perjalanannya untuk melarikan diri dari kematian di kamp.

.

Monumen Kemerdekaan Kamboja di tengah kota Phnom Penh saat malam hari,

Malam sebelum ke hotel, kami juga sempat mengunjungi Monumen Kemerdekaan di Phnom Penh, yang dibangun pada tahun 1958 untuk memperingati kemerdekaan Kamboja dari Prancis pada 1953. Monumen tersebut berdiri di persimpangan Norodom Boulevard dan Sihanouk Boulevard. Monumen tersebut membentuk stupa berbentuk teratai, yang gayanya tampak pada candi Khmer besar di Angkor Wat dan situs sejarah Khmer lainnya. Monumen Kemerdekaan dirancang oleh arsitek modern Kamboja yang sangat berpengaruh, yaitu Vann Molyvann.

Patung perunggu Raja Norodom Sihanouk, di pusat kota Phnom Pehn yang malam dan hujan

.

Selain itu, kami juga sempat berfoto dalam hujan, untuk melihat patung Raja Norodom Sihanouk, yang diciptakan sebagai peringatan 1 tahun meninggalnya sang raja. Peresmian patung perunggu raja Sihanouk tersebut dilangsungkan pada hari Jumat, 11 September 2013. Patung setinggi 100 kaki seharga sekitar 1,2 juta dollar AS, menggambarkan Raja Norodom Sihanouk sebagai sosok yang melekat di hati rakyatnya. Paling tidak hal itu terlihat dari tetap membanjirnya warga yang menjenguk perabuan jenazahnya di Istana Kerajaan. Saat peresmian patung itu, Perdana Menteri Hun Sen dan raja Kamboja saat ini, Norodom Sihamoni hadir. Norodom Sihanouk wafat pada 15 Oktober 2012 karena serangan jantung di Beijing, China. Sihanouk berjasa membuat Kamboja tetap dalam keadaan damai sejak merdeka dari Perancis pada 1953.

.

Hasil gambar untuk malaria di kamboja
Peta jalan program pemberantasan malaria di Kaboja

.

Kami jadi teringat bahwa Professor Nicholas White dari Oxford University di Inggris menerbitkan surat terbuka di jurnal kesehatan ‘The Lancet Infectious Diseases.’ Surat yang terbit pada hari Rabu, 25 September 2017 berisi tentang sebuah varian malaria baru, yang telah menyebar di wilayah barat Kamboja. Parasit malaria mutan terbaru itu kebal terhadap segala macam obat berbasis artemisin, obat utama melawan malaria yang dipakai oleh dokter di seluruh dunia. Malaria baru tersebut bahkan sudah menyebar dari kawasan barat Kamboja, menuju daerah timur laut Thailand, selatan Laos, hingga Selatan Vietnam (Greater Mekong).

.

Hasil gambar untuk malaria di kamboja
Pemeriksaan parasitologi malaria di Kaboja

Di beberapa wilayah Kamboja, tingkat resistensi pasien mencapai 60 persen dan sepertiga penangangan malaria di sana dinyatakan gagal. Walau mengkhawatirkan, varian malaria terbaru ini masih jauh dari Benua Afrika. Malaria baru ini akan mematikan, jika sampai menyeberang Samudra Hindia, karena setiap tahun 90 persen dari 212 juta kasus malaria seluruh dunia, terjadi di Benua Hitam Afrika. Ironisnya, kasus malaria yang disebarkan oleh nyamuk, sebetulnya mengalami penurunan beberapa tahun terakhir. Desember 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sejak tahun 2000 terdapat penuruan kasus malaria minimal 70 persen di lebih dari setengah negera yang terjangkit penyakit berbahaya ini. Secara keseluruhan, jumlah kasus malaria menurun sampai 40 persen sementara tingkat kematian turun 66 persen di benua Afrika dalam kurun waktu yang sama.

.

Mari kita bantu program stop malaria di Kamboja

.

Di Kamboja terjadi 45.991 kasus malaria pada 2017, di mana angka tersebut meningkat 95 persen dari 23.627 kasus pada tahun sebelumnya, seperti yang dijelaskan oleh Huy Rekol, direktur Pusat Nasional untuk Parasitologi, Entomologi dan Pengendalian Malaria Kamboja. Peningkatan kasus malaria tahun 2017 yang luar biasa, mungkin berhubungan dengan perubahan iklim dan jatuhnya tanggal kadaluarsa kelambu berinsektisida. Tahun 2016 cuaca telah berubah dengan musim hujan yang berkepanjangan, yang kondusif bagi pembiakan nyamuk. Faktor lainnya adalah kelambu berinsektisida, yang telah didistribusikan ke orang-orang yang tinggal di daerah rawan malaria, telah kehilangan efisiensinya setelah digunakan selama tiga tahun. Kami menjadi agak sulit tidur membayangkan semua hal yang terjadi tersebut malam itu ada di sekitar kami.

.

Gerbang depan Istana Kerajaan Kamboja atau National Royal Palace, yang sedang direnovasi di Phnom Pehn.

.

Rabu pagi, 29 Mei 2019 untunglah kami dapat bangun pagi untuk berjalan kaki sekitar 5 menit dari hotel, guna melihat Istana Kerajaan Kamboja atau National Royal Palace. Istana megah dan besar ini berfungsi sebagai kediaman resmi Raja Kamboja dan keluarga kerajaan. Nama lengkap dalam bahasa Khmer adalah Preah Barum Reachea Veang Chaktomuk Serei Mongkol. Para raja Kamboja telah menghuni istana ini sejak dibangun pada tahun 1860-an, dengan pengecualian istana sempat kosong karena keluarga kerajaan pergi mengungsi, mengasingkan diri  ke Perancis dan China, ketika negara jatuh dalam kekacauan, akibat berkuasanya rezim Khmer Merah.

.

Panorama pertemuan Sungai Tonle Sap dan Sungai Mekong yang disebut Chaktomuk di pagi hari

.

Istana ini dibangun setelah Raja Norodom memindahkan ibukota kerajaan dari Oudong ke Phnom Penh pada pertengahan abad ke-19. Istana ini dibangun secara bertahap di atas benteng kuno yang disebut Banteay Kev. Istana ini menghadap ke arah Timur dan terletak di tepi barat dari cabang pertemuan Sungai Tonle Sap dan Sungai Mekong yang disebut Chaktomuk (Sansekerta:catur mukkha yang berarti empat muka), sebuah kiasan untuk dewa Brahma yang memiliki empat muka menghadap empat penjuru.

.

Ferbang King Grand Boutique Hotel, Phnom Penh, Kamboja, yang artistik

.

Rabu siang, 29 Mei 2019 kami meninggalkan King Grand Boutique Hotel, Phnom Penh, Kamboja, untuk naik bis lagi menuju Ho Chi Min City Vietnam. Pemeriksaan imigrasi dilakukan oleh Otoritas Imigrasi Kamboja di Kota Bavet dan bis berhenti di gedung tempat pos pemeriksaan paspor Kamboja berada. Setelah dipindai sidik jari dan stempel tanggal keluar wilayah Kamboja, para penumpang naik bis lagi menuju pos pemeriksaan pintu masuk perbatasan Vietnam di Kota Moc Bai. Paspor semua penumpang dikumpulkan oleh awak bis dan kita menunggu di areal pertokoan duty free untuk makan siang. Selesai makan, para penumpang diantar k epos pemeriksaan dan harus turun dari bus dengan membawa semua tas perbekalan, untuk dipindai dalam mesin x-ray dan pemeriksaan paspor oleh petugas imigrasi Vietnam.

.

Bis yang mengantar kami meninggalkan Phnom Pehn, Kamboja dan memasuki Ho Chi Min, Vietnam

.

Memasuki territorial Vietnam, jalan dan pemandangan alam sekitarnya sangat berbda, karena lebih padat penduduk, maju dan modern. Setelah total 6 jam menempuh jarak 230,4 km melewati jalan nasional AH1/NR1, selanjutnya kami menginap di Ho Chi Min City.

Ditulis di Kamar 602 Anpha Boutique Hotel, Ho Chi Minch City Vietnam

Rabu malam, 29 Mei 2019.

-wikan

(bersambung)

Categories
Istanbul

2019 Hari keempat di Indochina

Gerbang Angkor Wat Temple di Siem Riep, Kerajaan Kamboja

Petualangan ke Indochina hari keempat.

Setelah menghadiri ‘The 422nd International Conference on Medical & Health Science’ (ICMHS) 2019 yang diselenggarakan di The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam, kami melanjutkan terbang ke Siem Reap, Kamboja, untuk menikmati keindahan dan kemegahan Candi Angkor Wat. Pada tahun 1907 Angkor direbut dari Siam (sekarang Thailand) secara paksa oleh kolonial Perancis dan dikembalikan kepada Kamboja. Lembaga ilmiah di Perancis, yaitu École Française d’Extrême Orient (EFEO) membersihkan Candi Angkor yang merupakan situs purbakala dari cengkeraman hutan dan akhirnya mendapat perhatian dunia.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/26/2019-hari-pertama-di-indochina/

.

Antrian pertama pembelian tiket masuk areal Candi Angkor Wat yang buka pk. 5 dini hari

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/26/2019-hari-kedua-di-indochina/

.

Selasa pagi buta, 28 Mei 2019 kami terbangun di kamar 504 Cheathata Angkor Hotel, Siem Reap, Kamboja, untuk bergabung bersama banyak sekali turis dari berbagai negara, untuk menikmati matahari terbit di seputaran Angkor Wat. Kami naik tuktuk yang malam sebelumnya mengantar kami ke hotel. Kami segera berdiri paling depan, di loket pembelian tiket masuk areal Angkor Wat, yang buka pk. 5. Dengan membayar $37 untuk setiap orang dalam paket wisata 1 hari, kami mendapat tiket yang disertai foto wajah masing-masing pengunjung.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/27/2019-hari-ketiga-di-indochina/

.

Wajah kami terlihat di dalam tiket masuk areal Angkor Wat, untuk pemeriksaan keamanan

.

Angkor Wat adalah sebuah gugus bangunan candi di Kamboja yang merupakan salah satu monumen keagamaan terbesar di dunia. Candi yang berdiri di atas areal seluas 1.626.000 m2 ini mula-mula dibangun sebagai candi agama Hindu Kerajaan Khmer, yang dibaktikan untuk dewa Wisnu, namun lambat laun berubah menjadi candi agama Buddha menjelang akhir abad ke-12. Angkor Wat dibangun oleh Raja Khmer Suryawarman II pada permulaan abad ke-12 di Yaśodharapura, ibu kota Kemaharajaan Khmer, sebagai candi negara sekaligus tempat persemayaman abu jenazahnya. Berbeda dari raja-raja pendahulunya yang berbakti kepada dewa Siwa, Raja Suryawarman II justru membangun Angkor Wat untuk dibaktikan kepada dewa Wisnu. Sebagai candi yang paling terawat di kawasan percandian Angkor, Angkor Wat merupakan satu-satunya candi yang masih menjadi pusat keagamaan penting semenjak didirikan. Mahakarya langgam klasik arsitektur Khmer ini telah menjadi salah satu lambang negara Kamboja, ditampilkan pada bendera negara Kamboja, dan menjadi daya tarik wisata utama negara itu.

.

Siluet Candi Angkor Wat di Siem Reap, sebelum matahari terbit

.

Pintu masuk samping timur, menuju areal tengah Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kerajaan Kamboja

.

Angkor Wat (bahasa Khmer: “candi kota”) adalah sebuah gugus bangunan candi di negara Kamboja yang merupakan salah satu monumen keagamaan terbesar di dunia. Candi yang berdiri di atas situs seluas 1.626.000 m2, Angkor Wat memadukan dua rancangan pokok arsitektur candi Khmer, yakni rancangan candi gunungan dan rancangan candi berserambi. Angkor Wat dirancang sebagai lambang Gunung Meru (kahyangan dewa-dewi Hindu) yang dikelilingi tiga undak bangunan serambi persegi panjang, dan masih dipagari lagi dengan tembok luar sepanjang 3,6 km (2,2 mil) berikut sebuah parit sepanjang lebih dari 5 km (3 mil). Di tengah-tengah gugus bangunan candi ini, menjulang menara-menara yang membentuk tatanan quinquncia (tatanan lima objek yang membentuk lambang tapak dara, salah satunya terletak pada titik persilangan). Berbeda dari kebanyakan candi yang bertebaran di kawasan percandian Angkor, candi ini dibangun menghadap ke arah barat; para peneliti berbeda pendapat sehubungan dengan makna dari perbedaan ini. Angkor Wat dikagumi karena kemegahan dan keselarasan arsitekturnya, luasnya bidang yang dihiasi relief dangkal, dan sekian banyak sosok dewata yang terukir pada tembok-temboknya.

.

Berbagi lokasi dengan pengunjung lainnya, mengambil gambar siluet Candi Angkor Wat yang megah

.

Para pengunjung Candi Angkor Wat berjajar di tepi kolam,
untuk mengambil gambar bayangan siluet candi dalam air kolam
Seperti sebuah kolam renang raksasa di dalam Candi Angkor Wat Siem Reap, Kamboja
Perjumpaan yang meneguhkan dengan seorang biksu muda Khmer yang optimistik dan berwajah teduh
di areal Candi Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja

Angkor Wat terletak 5,5 km di sebelah utara kota modern Siem Reap. Candi ini juga berada tidak jauh di sebelah selatan dan agak ke timur dari bekas ibu kota Khmer yang berpusat di candi Baphuon. Angkor Wat sendiri berlokasi di kawasan percandian Angkor, dan juga merupakan candi paling selatan dari antara candi-candi lainnya di kawasan tersebut.

Puncak kedua stupa suci Candi Angkor Wat yang tinggi menjulang, sangat indah dipandang
Gerbang belakang yang megah saat akan keluar areal situs Candi Angkor Wat, untuk menuju situs Candi Bayon

Selanjutnya kami mengunjungi Bayon yang merupakan candi agung Kerajaan Khmer di dalam kawasan Angkor. Dibangun pada akhir abad ke-12 hingga awal abad ke-13, candi yang kaya ukiran ini adalah candi agung resmi kerajaan yang bersifat Buddha Mahayana, yang dibangun atas prakarsa Raja Jayawarman VII. Candi Bayon berdiri menjulang tepat di pusat ibu kota milik Jayawarman VII Angkor Thom. Setelah Jayawarman wafat, candi ini kerap diubah fungsinya menjadi candi Hindu dan Buddha Theravada sesuai keinginan raja berikutnya.

Wajah berukuran raksasa dengan ekspresi yang tenang, teduh, dan anggun, terukir pada menara candi Bayon
Wajah para raja berukuran raksasa terukir pada menara-menara candi Bayon, dekat Angkor Wat
Candi Bayon, di belakang Candi Angkor Wat dengan stupa yang khas, yaitu sangat tinggi menjulang

Ciri utama candi Bayon adalah terdapat banyak wajah berukuran raksasa dengan ekspresi yang tenang, teduh, dan anggun, terukir pada menara-menara candi yang mengelilingi puncak utama. Candi ini juga terkenal dengan dua set bas relief yang menampilkan kombinasi antara mitologi, sejarah, serta adegan sehari-hari pada masa Kerajaan Angkor, yang menggambarkan candi ini sebagai “sebuah perwujudan paling mengagumkan dari gaya barok” dalam Arsitektur Khmer, apabila dibandingkan dengan gaya klasik Angkor Wat.

.

Kampanye basmi malaria yang telah resisten obat anti malaria standar,
di Greater Mekong, termasuk di Siem Reap

Tokoh pesohor seperti Charlie Chaplin dan Jackie Kennedy, adalah mereka yang pernah mengunjungi Angkor Wat dan kami tidak mau kalah. Setelah puas menikmati kemegahannya, selanjutnya kami mengenang Dr. Beat Richner (13 Maret 1947 – 9 September 2018) adalah seorang dokter spesialis anak dari Swiss, pemain cello dan pendiri rumah sakit anak di Kamboja. Dia menciptakan Yayasan Kantha Bopha di Zurich pada tahun 1992 dan menjadi kepalanya. Saat bekerja untuk Palang Merah Swiss, ia dikirim ke Kamboja di mana ia bekerja di Rumah Sakit Anak Kantha Bopha di Phnom Penh pada tahun 1974 dan 1975. Rumah sakit ini dinamai untuk mengenang HRH Samdach Preah Ang Mechas Norodom Kantha Bopha (1948– 1952), yang merupakan putri Raja Norodom Sihanouk dan meninggal pada usia yang sangat muda.

.

Siamray dengan tuktuk pribadinya, setia mengantar kami keliling areal arkeologi Candi Angkor Wat

.

Ketika Khmer Merah menyerbu Kamboja, Richner terpaksa kembali ke Swiss di mana ia melanjutkan pekerjaannya di Rumah Sakit Anak Zurich. Pada Desember 1991, Richner kembali ke Kamboja dan menyaksikan kehancuran yang terjadi setelah konflik antara Khmer Merah dan Vietnam. Dia diminta untuk membuka kembali dan membangun kembali Kantha Bopha oleh pemerintah Kamboja. Menciptakan Yayasan Kantha Bopha pada Maret 1992, Richner secara resmi kembali ke Kamboja untuk memulai rekonstruksi dan Kantha Bopha dibuka kembali pada November 1992. Sejak itu, yayasan telah mendanai perluasan Rumah Sakit Anak Kantha Bopha untuk berkembang menja lima rumah sakit, termasuk di Siem Reap.

.

Mengagumi dedikasi Dr. Beat Richner yang mendirikan RS Anak Kantha Bopha III Siem Reap

.

Sebanyak 5 buah Rumah sakit Kantha Bopha merawat sekitar setengah juta anak per tahun tanpa biaya, termasuk untuk sekitar 100.000 anak yang sakit parah dan harus dirawat inap. Ensefalitis Jepang, malaria, demam berdarah dengue, dan tipus sering terjadi, yang bahkan sering diperburuk oleh adanya infeksi tuberkulosis (TB) sebelumnya. TB adalah pembunuh nomor satu bagi anak di Kamboja dan lebih dari 80% dari semua perawatan anak di Kamboja, dilayani oleh jaringan rumah sakit Kantha Bopha. Operasional rumah sakit terutama didanai oleh sumbangan individu filantropis di Swiss. Biaya operasional pada tahun 2006, saat terjadi lonjakan kasus malaria, mencapai US $ 17 juta. Sejak Yayasan dimulai pada tahun 1991, dilaporkan telah mengumpulkan US $ 370 juta. Selain perawatan medis, rumah sakit juga menyediakan Pendidikan Vokasi Pascasarjana Internasional, yaitu Akademi Pediatri Kantha Bopha yang dimulai pada tahun 2009. Program ini mencakup kuliah dan kursus tentang pediatri umum, infektologi, imunologi dan pencitraan diagnostik. Program kursus juga mencakup pengenalan ke dalam organisasi dan manajemen rumah sakit anak dan fasilitas bersalin di negara tropis yang miskin.

.

Bersiap naik bis Giant Ibis yang eksklusif buatan Hyundai meninggalkan Siem Reap menuju Phnom Penh

Setelah puas menikmati kemegahannya, selanjutnya kami naik bis Giant Ibis, menuju Phnom Pehn, ibukota Kerajaan Kamboja. Menempuh perjalanan 323 km, kami perlu waktu 6 jam dalam bis ekskutif buatan Hyundai, Korea. Sepanjang perjalanan kami melewati jalan raya yang mulus, tertata dan datar. Rasanya tidak ada jalan mendaki dan menurun di darata Komboja. Kendaraan yang lewat pada umumnya berukuran besar, tidak ada yang berminat dengan kendaraan kecil. Camry, Prius, Fortuner, Pajero, Highlander, Land Cruiser, Navara, Alphard, Hi Lux dan H1, adalah kendaraan besar yang lalu lalang di sepanjang jalan di Kamboja.

Menikmati pemandangan kawasan Kamboja yang luas, dari dalam cabin bis Giant Ibis ke Phnom Penh

Sepanjang mata memandang, masih banyak areal tanah kosong, rumah dibangun dengan halaman yang luas, dan jalan yang lebar dengan warna tanah kemerahan. Panoramanya mirip dengan wilayah Kalimantan Tengah, yang masih jarang penduduk. Meskipun medannya tidak berat karena hanya datar, tetapi warga Kamboja lebih senang menggunakan mobil dengan kapasitas mesin yang besar, yang biasanya diiperuntukkan bagi medan berat.

.

Museum Genosida Tuol Sleng pada malam hari untuk mengenang kekejaman Khmer Merah di Phnom Pehn

.

Kami turun di garasi bis Giant Ibis, di pinggiran kota Phnom Penh, dilanjutkan naik tuktuk keliling kota dalam sore hari menjelang malam yang sedikit gerimis. Dengan cepat kami mengunjungi Museum Genosida Tuol Sleng, Monumen Kemerdekaan, Patung Raja Norodom Sihanouk, dan Istana Kerajaan Kamboja, karena hari keburu malam dan hujan semakin lebat. Selanjutnya kami check in di hotel dan berniat mengulangi lagi kunjungan ke tempat tersebut pagi hari, sebelum melanjutkan perjalanan ke Vietnam.

.

Monumen Kemerdekaan Kamboja di waktu malam, di tengah simpang jalan yang ramai di Phnom Phen

Ditulis di dalam kamar 304 King Grand Boutique Hotel, 18 Street 258, Phnom Penh, Cambodia, The Kingdom of Wisdom

Selasa malam, 28 Mei 2019.

-wikan

(bersambung)

Categories
Istanbul

2019 Hari Ketiga di Indochina

Pendaratan menjelang gelap di Seam Reap, Kerajaan Kamboja

Petualangan ke Indochina hari ketiga.

.

Pada hari ketiga itu kami menghadiri ‘The 422nd International Conference on Medical & Health Science’ (ICMHS) 2019. Konferensi ini ditutup pada hari Senin sore, 27 Mei 2019 dan diselenggarakan di Lantai 10 The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam, yang beralamat di 6 Bao Khanh lane, Hang Trong ward, Hoan Kiem distr, Hanoi City, Vietnam.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/26/2019-hari-kedua-di-indochina/

.

Materi pertama hari kedua konferensi disampaikan oleh Dr. Ntwampe I. 0lpa dari School of Medicine, North-West University, South Africa, terkait pengendalian TB (tuberculosis) di areal padat penduduk di kota besar. Selanjutnya Dr. Emil Suklar, Pediatric Department, Faculty of Medicine, Anadolu University, Turkey, membahas pengendalian obesitas pada remaja. Topik menarik disampaikan oleh  Dr. Shagenori Togashu dari HITACHI Ltd., Research & Development Group, Japan, tentang kerjasama industri dan rumah sakit, dalam menjawab tantangan fasilitas medis terbatas di negara berkembang. Topik sulit disampaikan oleh Prof. Volken Cacek, Faculty of Medicine, Zirve University, Turkey, tentang peran dokter dalam era revolusi industry 4.0 di negara berkembang. Disusul oleh Dr. Shahad Bashir, Ph.D. Marketing graduate from University of Wales, UK, tentang peran tenaga pemasaran untuk pengembangan layanan di RS.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/26/2019-hari-pertama-di-indochina/

Kami tidak sempat mengikuti diskusi menarik lain yang dipimpin oleh Prof., Dr. Eriki Ananda kumar dan Prof. Mohammed Hussein Bataineh, dari Department of Communication, Faculty of Medicine Yarmouk University Irbid, Jordan. Juga Prof Caesar Joseph Olbromski, The Alexander S. Onassis Public Benefit Foundation Fellow (Athens, Greece), Dr. Hossam Korany Ahmed, SVS College of Medicine, Arasampalayam, Coimbatore, Tamilnadu, India, karena kami harus segera check out hotel, melanjutkan penerbangan ke Kamboja.


Pesawat Vietnam Airlines, VN 837 Airbus A 321 yang menerbangkan kami keluar Hanoi, Vietnam

.

Sebelum acara seremonial penutupan, kami segera menuju Terminal 2 Noi Bai International Airport, Hanoi, Vietnam, dengan melewati jembatan di atas Sungai Merah yang terbaru, yaitu Jembatan Nht Tân di Hanoi, Vietnam. Philips Lighting (Euronext Amsterdam ticker: LIGHT), pemimpin global di bidang pencahayaan, merampungkan ikon pencahayaan jembatan tersebut pada 19 Juli 2017, yang  menyinari jembatan dengan spektrum cahaya warna-warni, yang mengubah tampilan struktur jembatan menjadi karya seni yang senantiasa berganti. Semua orang yang melewati Sungai Merah di kota Hanoi akan menemukan lima warna yang terbentang di jembatan pada malam hari, yang merupakan simbol lima gerbang kuno menuju ibu kota ini. Dibangun pada tahun 2015, jembatan ini merupakan jembatan cable-stayed (jembatan yang ditopang oleh kabel) terpanjang di Vietnam, sebuah teknologi yang lebih canggih dari teknologi suspension bridge (jembatan gantung).

.

Cabin Pesawat Vietnam Airlines, VN 837 Airbus A 321 yang nyaman dan senyap

.

Kami diantar Grab Car KIA Picanto bertarif 385 Dong dan bersiap terbang ke Bandar Udara Internasional Angkor, di Siem Reap, bagian barat Kamboja. Penerbangan menggunakan pesawat Vietnam Airlines, memakan waktu 1 jam 40 menit. Siem Reap merupakan ibu kota Provinsi Siem Reap di Kamboja. Kota ini terletak di bagian barat laut negara dan merupakan pusat wisata dan budaya penting di Kamboja, karena menjadi gerbang masuk menuju kawasan purbakala kota Angkor yang terkenal.

Naik tuktuk, kereta yang ditarik sepeda motor, mengelilingi Seam Reap, Kamboja

.

Kata Siem Reap berarti ‘Kekalahan Siam’ — kini Thailand— dan merujuk pada permusuhan dan pertumpahan darah selama berabad-abad, peristiwa tersebut diperingati dalam ukiran relief dan monumen di Candi Angkor. Nama ini juga dapat diterjemahkan sebagai ‘Kegemilangan Siam’, karena, selama 500 tahun sebelum peperangan, kota ini menjadi perlintasan dari Kamboja kuno menuju Siam.

.

Gerbang depan Candi Angkor (Angkor Wat) yang sudah hampir gelap ditelan malam

.

Pada 1901 École Française d’Extrême Orient (EFEO) memulai ekskavasi Angkor dengan mendanai ekspedisi memasuki Siam dan Bayon. Pada 1907 Angkor, yang telah direbut dari Siam dengan paksa, dikembalikan kepada Kamboja. EFEO bertanggung jawab membersihkan situs purbakala ini dari cengkeraman hutan, dan pada tahun yang sama wisatawan pertama tiba di Angkor, sejumlah 200 orang wisatawan yang tinggal di Angkor selama tiga bulan. Angkor kembali diselamatkan dari hutan dan mendapat perhatian dunia.

.

Patung singa dan ular cobra di Candi Angkor bagian depan, dalam senja hampir gelap

.

Pada saat ditemukan oleh penjelajah Prancis pada abad ke-19, Siem Reap hanyalah berupa desa sederhana. Dengan dikuasainya Angkor oleh Prancis pada 1907, Siem Reap mulai berkembang dan menerima gelombang wisatawan pertamanya. Grand Hotel d’Angkor dibuka tahun 1929 dan candi-candi di Angkor menjadi salah satu daya tarik pariwisata Asia utama hingga akhir 1960-an. Tokoh pesohor seperti Charlie Chaplin dan Jackie Kennedy, adalah mereka yang pernah mengunjungi Angkor. Pada 1975, sebagian besar penduduk kota Siem Reap, bersama seluruh penduduk kota lainnya di Kamboja, terbantai oleh komunis Khmer Merah, sisanya menyelamatkan diri dan mengungsi ke pedesaan.

.

Kampanye stop malaria resisten obat, di areal Greater Mekong,
yang mencakup Seam Ream, Kerajaan Kamboja.

.

Siem Reap memiliki bangunan tua kolonial dan arsitektur China di sekitar lingkungan bekas kolonial Prancis dan di sekitar Pasar Lama. Di kota ini terdapat Candi Angkor yang besar, gedung pertunjukan yang menggelar pagelaran tari tradisional Apsara, pusat cindera mata, pengrajin kain sutra, sawah pedesaan, desa nelayan, dan suaka burung di dekat danau Tonle Sap. Itulah yang menarik kami untuk datang melihat.

.

Angkor Wat yang sedang direnovasi, menjelang gelap ditelan malam

.

Kami mendarat di Angkor Internaitonal Airport Siem Reap sudah menjelang gelap. Aplikasi Grab versi Vietnam mengalami kendala saat kami ubah ke versi Kamboja. Juga aplikasi PassApp Taxi milik Kamboja, sore itu terkendala proses downloadnya. Oleh sebab itu kami segera menyewa tuktuk, sebuah sepeda motor yang menarik seperti kereta bagi penumpang, yang merupakan kendaraan penumpang khas Kamboja. Mata uang USD digunakan dalam transaksi di seluruh Kerajaan Kamboja, sehingga kami tidak perlu menukarkan uang lokal.

.

Makan malam menu lokal Kamboja di The Red Angkor Restourant, Seam Reap.

.

Beruntung, siluet sore Candi Angkor yang megah masih dapat tertangkap kamera kami. Meskipun sedang dlakukan pemugaran besar-besaran, kami masih sempat mengambil gambar Candi Angkor atau sering disebut Angkor Wat, dari berbagai sisi. Sebelum gelap benar, kami segera bergegas masuk kota Seam Reap, untuk mencapai hotel kami.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/04/18/2019-hari-malaria-sedunia/

.

Kami menginap di kamar 504 Cheathata Angkor Hotel, Siem Reap, Kamboja, sebuah daerah wisata dengan banyak sekali wisatawan, sebagai mana Kuta dan Legian di Bali, Indonesia.

Senin malam, 27 Mei 2019.

-wikan

(bersambung)

Categories
Istanbul

2019 Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hasil gambar untuk hari tanpa tembakau sedunia 2019

HARI  TANPA  TEMBAKAU  SEDUNIA

fx. wikan indrarto*)

Setiap tanggal 31 Mei dirayakan sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau ‘World No Tobacco Day’ (WNTD). Kampanye tahunan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran tentang efek berbahaya dari penggunaan tembakau dan paparan asap rokok. Apa yang perlu disadari?

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/29/2018-rokok-polos/

.

Tema kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2019 adalah : tembakau dan kesehatan paru-paru (tobacco and lung health). Kampanye ini akan meningkatkan kesadaran tentang 2 hal. Pertama, dampak negatif tembakau terhadap kesehatan paru-paru, yaitu kanker paru dan penyakit pernapasan kronis. Kedua, peran penting paru-paru untuk kesehatan dan kesejahteraan semua orang. Kampanye ini juga berfungsi sebagai ajakan untuk bertindak, mengadvokasi kebijakan yang efektif untuk mengurangi konsumsi tembakau, dan melibatkan para pemangku kepentingan di berbagai sektor, dalam pengendalian tembakau.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/11/02/2018-melawan-polusi-udara/

.

Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru, yang menyebabkan lebih dari dua pertiga kematian akibat kanker paru-paru secara global. Selain itu, paparan perokok pasif di rumah atau di tempat kerja, juga meningkatkan risiko kanker paru-paru. Pada hal, berhenti merokok baru dapat mengurangi risiko kanker paru-paru setelah 10 tahun kemudian, risiko kanker paru-paru turun menjadi sekitar setengah dari para perokok.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/07/12/2018-rokok-gelap/

.

Merokok adalah penyebab utama Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), suatu kondisi di mana terjadi penumpukan lendir berisi nanah di paru-paru, yang menyebabkan batuk dan kesulitan bernapas yang sering disertai nyeri menyakitkan. Risiko terkena PPOK sangat tinggi pada orang yang mulai merokok pada usia muda, karena asap tembakau secara signifikan memperlambat perkembangan paru-paru. Tembakau juga memperburuk asma, yang membatasi aktivitas seseorang dan berkontribusi terhadap kesakitan (morbiditas), kecacatan (disability) dan kematian (mortalitas) terkait asma. Penghentian merokok dini adalah langkah yang paling efektif, untuk memperlambat perkembangan buruk PPOK, dan memperbaiki gejala klinis asma.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/10/19/2018-batuk-pada-anak-dalam-era-jkn-2/

.

Janin dalam kandungan (in-utero) yang terpapar asap rokok, karena ibu perokok atau pajanan ibu terhadap perokok pasif, sering mengalami gangguan pertumbuhan dan fungsi paru-paru segera setelah lahir. Dampak asap rokok adalah melintasi siklus kehidupan (across the life-course). Anak yang terpapar asap rokok pasif juga berisiko timbulnya dan memperburuk asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih sering.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/17/2019-kematian-anak/

.

Secara global, diperkirakan 165.000 anak meninggal sebelum usia 5 tahun, karena infeksi saluran pernapasan bawah, terutama pneumonia, yang disebabkan karena perokok pasif. Anak yang pernah menderita pneumonia dan hidup sampai dewasa, terbukti terus menderita konsekuensi kesehatan dari paparan asap rokok, karena seringnya mengalami infeksi saluran pernapasan bawah, dan secara signifikan meningkatkan risiko mengalami PPOK di masa dewasa.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/31/2019-tantangan-kesehatan-global-2/

.

Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan bahwa seorang perokok di Indonesia rata-rata menghabiskan 12 batang rokok per hari. Survei Sosial Ekonomi Nasional (2016) menunjukkan bahwa 14% pengeluaran rakyat Indonesia dialokasikan untuk padi-padian, sementara 13,8% untuk rokok. Data yang tersedia di Badan Pusat Statistik (BPS), selama setidaknya sepuluh tahun terakhir, menunjukkan konsistensi bahwa pengeluaran untuk rokok, mengalahkan jumlah pengeluaran untuk kebutuhan bahan pangan lain seperti telur, yang bermanfaat bagi peningkatan status gizi keluarga di Indonesia.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/03/19/2019-hari-tb-sedunia/

.

Penyakit tuberkulosis (TB) akan merusak paru-paru dan mengurangi fungsi paru-paru, bahkan akan semakin diperburuk dengan merokok. Komponen kimia asap rokok dapat memicu infeksi laten TB, yang  menyebabkan sekitar seperempat dari semua orang yang terinfeksi. Penyakit TB aktif, diperparah oleh efek kesehatan paru-paru yang dirusak akibat merokok, secara substansial meningkatkan risiko kecacatan dan kematian akibat gagal pernapasan.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/18/2019-tantangan-tb/

.

Asap rokok adalah bentuk polusi udara dalam ruangan yang sangat berbahaya, karena mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan 69 di antaranya diketahui menyebabkan kanker. Meskipun asap rokok mungkin tidak terlihat dan tidak berbau, asap dapat bertahan di udara hingga lima jam, membuat mereka yang terpapar berisiko terkena kanker paru-paru, penyakit pernapasan kronis, dan penurunan fungsi paru-paru.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/03/13/2019-kepemimpinan-sehat-oleh-perempuan/

.

Langkah paling efektif untuk meningkatkan kesehatan paru-paru adalah berhenti merokok dan mengurangi pajanan asap pada perokok pasif. Namun demikian, pengetahuan tentang implikasi rokok bagi kesehatan paru-paru masih rendah di antara sebagian besar masyarakat umum, dan khususnya pada kalangan perokok, di beberapa negara. Meskipun ada bukti kuat tentang bahaya rokok pada kesehatan paru-paru, potensi pengendalian rokok untuk meningkatkan kesehatan paru-paru, juga tetap masih diremehkan (underestimated).

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/24/1819/

.

Kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2019 ini diharapkan akan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang berbagai hal. Pertama, risiko yang ditimbulkan oleh merokok dan paparan asap rokok. Kedua, bahaya merokok bagi kesehatan paru-paru. Ketiga, besarnya kematian dan penyakit secara global karena penyakit paru-paru yang disebabkan oleh tembakau, termasuk penyakit pernapasan kronis dan kanker paru-paru. Keempat, hubungan antara merokok dan peningkatan kematian terkait TBC. Kelima, implikasi paparan asap rokok untuk kesehatan paru-paru bagi orang lain atau perokok pasif, pada semua kelompok umur. Keenam, pemahaman tentang pentingnya kesehatan paru-paru untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan bersama (overall health and well-being), dan ketujuh, melakukan gerakan bersama yang dapat menyatukan warga masyarakat dan pemerintah, untuk meningkatkan kepedulian dan mengurangi risiko kesehatan paru-paru, yang ditimbulkan oleh asap rokok.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/07/12/2018-rokok-gelap/

.

Kampanye Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2019 ini mengingatkan agar setiap orang tua dan anggota masyarakat, juga harus mengambil langkah penting, untuk meningkatkan kesehatan mereka sendiri, anak-anak mereka, dan lingkungan sekitarnya, dengan melindungi mereka dari bahaya yang disebabkan oleh asap rokok.

Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 27 Mei 2019

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Categories
Istanbul

2019 Hari Kedua di Indochina

Katedral Santo Yosep Hanoi Vietnam

Petualangan ke Indochina hari kedua.

Minggu, 26 Mei 2019 kami awali dengan ikut Misa Kudus Minggu pagi di Gereja Katedral Santo Yosep Hanoi, yang hanya 5 menit berjalan kaki dari hotel kami. Gereja Katedral Santo Joseph yang terletak di Jl. Nha Chung no 40, Hanoi, adalah bangunan katedral Katolik Roma dengan gaya neo-gothic, yang dibangun pada era kolonial Perancis. Pada tahun 1882, setelah tentara Perancis menaklukkan Hanoi, katedral mulai dibangun oleh para misionaris asal Spanyol yang telah menyebarkan agama Katholik di Vietnam sejak 1679, dan selesai pada tahun 1886. Katedral dan area Nha Chung dibangun di atas tanah yang sebelumnya milik pagoda Bao Thien, yang dibangun di bawah dinasti Ly.

.

Interior Katedral Santo Yosep Hanoi, Vietnam

.

Arsitektur dengan kubah katedral mengikuti gaya dan desain Gothic Katedral Paris. Panjangnya 64,5m, lebar 20,5m dengan dua menara lonceng setinggi 31,5m. Meskipun penampilan katedral, dari pintu, kaca jendela berwarna-warni, hingga lukisan religius untuk dekorasi mengikuti gaya Barat, bagian interior utama didekorasi dengan cara Vietnam dengan dua warna khas kuning dan merah. Sebaliknya, dinding depan sama sekali tidak pernah dicat, sampai sekarang. Di bagian luar, di depan katedral ada patung Bunda Maria.

.

.

Katedral Santo Yoseph adalah salah satu bangunan yang paling megah di Hanoi, yang berada di dekat Danau Hoan Kim dan Pagoda Ngoc Son. Interior gereja dilengkapi dengan meubel dan ornamen kuno, hingga menjadikan Katedral ini layaknya sebuah museum. Misa Kudus Natal pertama diselenggarakan di katedral pada tahun 1887. Sejak itu, katedral selalu penuh sesak dengan ratusan orang termasuk orang Kristen dan non-Kristen pada akhir pekan atau selama liburan keagamaan seperti Natal.

.

‘The 422nd International Conference on Medical & Health Science’ (ICMHS) 2019. K

.

Setelah sarapan, kami menghadiri ‘The 422nd International Conference on Medical & Health Science’ (ICMHS) 2019. Konferensi ini dibuka pada hari Minggu pagi, 26 Mei 2019 dan diselenggarakan di lantai 10 The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam, yang beralamat di 6 Bao Khanh lane, Hang Trong ward, Hoan Kiem distr, Hanoi City, Vietnam.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/03/21/2018-new-york-hari-kedua/

.

Keynote speech diberikan oleh Prof. Louann Bierlam Palmir, dari School of Medicine, Western Michigan University, United States of America. Pemaparan selanjutnya tentang perbaikan kawasan untuk menekan penularan Malaria oleh Dr. Harpuniat Singh, Senior Assistant Professor, Guru Nanak Dev Engineering College, Ludhiana, Punjab    , India. Materi paling rumit adalah kolaborasi insinyur dan dokter, dalam menciptakan alat ‘incubator transport’ untuk bayi baru lahir yang kecil dan premature, oleh Dr. Hainam El Sayed El Sharnaby, dari Higher Institute for Engineering and Technology in Beheria, Mesir. Pengalaman menarik dipaparkan oleh Dr. Idoko Ari Syaddaq, dari Department of Biochemistry, Federal University Dutsinma, Katsina state, Nigeria, terkait alat sederhana untuk pemantauan hipoglikemi dan hiperbilirubinemi, pada bayi baru lahir dengan asfiksia neonatal.

.

Diskusi tidak kalah seru dipandu oleh Prof. Prayuth Chusirin dari Faculty of Education, KhonKaen University, KhonKaen, Thailand, untuk pendampingan belajar di rumah, pada anak balita dengan riwayat sakit berulang sejak bayi baru lahir. Materi yang membuat kami pusing adalah paparan Prof. Araza Idrus, dari Department of Pediatric, National Defence University of Malaysia, Malaysia, terkait kecenderungan autism pada anak dari keluarga pedesaan.

.

Setelah lelah mengikuti jalannya diskusi, kami dan siapapun yang datang ke Hanoi, segera ingat akan tokoh hebat Ho Chi Minh dan Vo Nguyen Giap. Tokoh terakhir lahir 25 Agustus 1911 dan meninggal 4 Oktober 2013, pada umur 102 tahun adalah seorang jenderal dan wakil perdana menteri Vietnam. Jenderal besar ini berhasil gemilang dalam pertempuran hebat di Dien Bien Phu dan perang Vietnam.

.

Pagida tempat rakyat Vietnam berdoa

Sebaliknya, gerilyawan Viet Minh di bawah Jenderal Vo Nguyen Giap, sanggup mengitari dan mengepung pasukan Prancis sampai pecah pertarungan sengit di darat. Viet Minh menduduki daerah perbukitan di sekitar Dien Bien Phu, dan mampu menembak ke bawah secara akurat ke posisi-posisi pasukan Prancis. Pada akhirnya Viet Minh berhasil merebut basis pertahanan Prancis dan memaksa Prancis menyerah.

Kecerdikan strategi Jenderal besar Vo Nguyen Giap, yang waktu bertempur bersama anak buahnya hanya mengenakan sandal jepit dari ban bekas, menginspirasi kekuatan, keuletan, dan ketangguhan bangsa Vietnam. Hal itu juga Nampak dalam penyelenggaraan ‘The 422nd International Conference on Medical & Health Science’ (ICMHS) 2019.

Gerbang Museum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, yang megah menjulang

.

Sore itu kami segera ganti kostum, untuk mengenang Ho Chi Minh dan Vo Nguyen Giap. Hồ Chí Minh (19 Mei 1890 – 2 September 1969 pada umur 79 tahun) adalah seorang tokoh revolusi dan negarawan Vietnam, yang kemudian menjadi Perdana Menteri (1954) dan Presiden Vietnam Utara (1954–1969). Selain itu, Ho Chi Minh merupakan salah satu politisi yang paling berpengaruh pada abad-20, akrab dipanggil Bác Hồ (paman Hồ). Untuk pertama kalinya setelah 30 tahun meninggalkan Vietnam, Ho Chi Minh kembali ke negaranya pada tahun 1941 dan mendirikan Liga untuk Kemerdekaan Vietnam (Viet Nam Doc Lap Dong Minh atau Viet Minh). Liga tersebut terdiri dari para nasionalis Vietnam dan kelompok komunis yang mendukung kemerdekaan Vietnam. Ketika itu, Viet Minh berjuang melawan kolonial Prancis dan Jepang yang saat itu sedang menduduki Vietnam. Pada akhir Perang Dunia II, Ho memimpin Viet Minh untuk secara bergerilya menguasai kota-kota besar di Vietnam. Pada 2 September 1945, bertempat di Lapangan Ba Dinh Hanoi, Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokrasi Vietnam dan dia menjabat sebagai presiden pertama.

.

Patung seukuran asli tokoh besar Ho Chi Minh, di museumnya di Hanoi

.

Kami segera memesan Grab Car bertarif 30 Dong menuju Museum Ho Chi Minh yang dibangun pada 1990-an, itu didedikasikan untuk almarhum pemimpin Vietnam Ho Chi Minh dan perjuangan revolusioner Vietnam melawan kekuatan asing. Museum Ho Chi Minh mendokumentasikan kehidupan Ho Chi Minh, dengan 8 topik kronologis. Yang pertama, dari tahun 1890 hingga 1910 mencontoh asuhannya, kota kelahirannya dan masa mudanya. Topik kedua menyangkut sepuluh tahun ke depan di mana Ho Chi Minh berkeliling dunia untuk menemukan cara untuk menyelamatkan negara dari kolonialisme. Tiga topik berikutnya, mencakup 1920-1945, menggambarkan bagaimana Ho Chi Minh telah menerjemahkan pengaruh idealisme Marxisme dan Leninisme ke dalam pendirian partai Komunis Vietnam dan berjuang untuk kemerdekaan nasional. Dari 1945 hingga 1969, yang merupakan kerangka waktu yang digambarkan dalam topik 6 dan 7, pahlawan nasional terutama dibahas dalam kehidupan politiknya sampai ia meninggal. Museum ini adalah koleksi artefak, miniatur dan berbagai hadiah yang dikumpulkan secara nasional dan internasional. Ada juga deskripsi yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Prancis, serta tur berpemandu berdasarkan permintaan.

.

Jasad tokoh besar Ho Chi Minh bersitirahat di Mausoleumnya di Hanoi, Vietnam

Selanjutnya kami mengunjungi Mausoleum Ho Chi Minh. Mausoleum atau makam besar ini ternyata tutup sebelum tengah hari, sehingga kami hanya dapat mengambil gambarnya di luar. Di peristirahatan sang pahlawan itulah sisa-sisa dari jasad Ho chi Minh disemayamkan.

Selanjutnya kami kembali ke hotel untuk berganti kostum olah raga dan menikmati senja di tepi Danau Hoan Kiem. Danau ini merupakan tempat yang asyik untuk bersantai dan berkeliling menikmati pemandangan alam kota yang alami dan indah. Banyak masyarakat Hanoi yang sedang piknik, bersantai, bermain dan bercengkrama dengan keluarga dan sahabat. Hoan Kiem sendiri memiliki arti pedang yang dikembalikan. Konon katanya, ada kura-kura sakti yang menghuni danau tersebut dan memberikan sebuah pedang Thuan Thien, kepada kaisar sebagai senjata untuk melawa penjajahan China dan mengusirnya dari Vietnam. Setelah terbebas dari China, kaisar mengembalikan pedang tersebut kepada kura-kura sakti di danau tersebut.

Jembatan Huc dari kayu yang bercat merah tampak indah dengan hiasan lampu pada malam hari. Setelah membayar tiket 30.000 dong, kami menyusuri jembatan Huc menuju ke Pagoda Tran Quoc, di tenga Danua Hoan Kiem. Pagoda Tran Quoc (Chua Tran Quoc) merupakan kuil Budha tertua di Hanoi. Pertama kalinya dibangun pada masa kekuasaan Kaisar Ly Nam Dee, antara tahun 544 hingga 548. Pada saat itu, pagoda ini bernama Khai Quoc dan masih terletak di tepi Sungai Merah (Red River). Pada tahun 1615, pagoda ini kemudian dipindahkan ke sebuah pulau kecil yang bernama Kim Ngu yang berarti “golden fish”. Dengan daratan utama Hanoi, pulau ini dan Pagoda Tran Quoc dihubungkan oleh sebuah jalan kecil. Selain sebagai tempat ibadah, pagoda ini juga merupakan objek wisata favorit banyak wisatawan.

Setelah memasuki gelap malam yang diselingi hujan, kami melanjutkan perjalanan di kota tua Hanoi (Hanoi’s Old Quarter). Area ini merupakan sebuah kawasan dengan 36 ruas jalan. Di area sini kita semua dapat berjalan-jalan memandangi indahnya kota Hanoi, sambil berbelanja barang unik atau oleh-oleh khas Vietnam. Yang unik dari tempat ini adalah setiap jalan ‘Hanoi Old Quarter’ ini, diberi nama sesuai dengan nama toko di ujung jalan tersebut. Saking banyaknya ruas jalan, kita bisa seharian berbelanja. Semakin malam, pemandangan ‘Hanoi’s Old Quarter’ semakin cantik dengan lampu-lampu yang kerlap kerlip. Di area itu juga merupakan tempat berkumpul yang populer, bagi banyak anak muda bergaya pop di Hanoi, rumah bagi toko-toko suvenir yang menarik, dan restoran bergaya Barat. Setelah membeli makan malam berupa  Banh Bao Dimsum yang dibungkus daun pisang, oleh-oleh kopi dan bendera Vietnam, kami segera kembali ke kamar hotel, yang tidak jauh dari tepi Danau Hoan Kiem

Minggu malam, 26 Mei 2019

Di kamar 317 The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam.

(bersambung)

Categories
Istanbul

2019 Hari pertama di Indochina

Saat kami mendarat Bandar Udara Internasional Noi Bai (HAN) di Hanoi, ibu kota dari Vietnam

Petualangan ke Indochina hari pertama.

Kami awali petualangan dengan Grab Car pada hari Sabtu pagi, 25 Mei 2019 ke Bandara Adisucipto Yogyakarta. Kami terbang menggunakan pesawat Garuda GA 203 menuju Jakarta dan berganti pesawat Vietnam Airlines VN 630 jenis Airbus A 321, menuju Terminal 1 Ho Chi Minh City, Vietnam. Pesawat Airbus 321 adalah pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus. A321 merupakan pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem kendali ‘fly-by-wire digital’, di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik dengan hendel dan sistem hidraulik. Kelompok pesawat A320 (yang termasuk A318, A319, A320, dan A321, serta pesawat jet bisnis ACJ) adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus.

Awal petulangan kami dimulai dari Terminal3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten

Penerbangan dari Terminal 3 Ultimate yang luas, mentereng, dan modern di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Jakarta, Indonesia (CGK) menuju ke terminal 2 Tan Son Nhat International Airport Ho Chi Min City (SGN), Vietnam yang berjarak 3.945,6 km, memakan waktu sekitar 3 jam 10 menit (tanpa transit). Oleh karena penerbangan kami menuju ke arah utara dan berada pada wilayah atau zona waktu yang sama, otomatis tidak ada selisih atau perbedaan waktu antara kedua kota ini.

Siap2 boarding di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten

Setelah transit sekitar 2 jam, selanjutnya dari Terminal 1 domistik kami terbang ke Hanoi yang berjarak 1.727 km, menggunakan pesawat Vietnam Airlines VN 272 Airbus 350 dan mendarat di Terminal 1 Noi Bai International Airport, Hanoi, ibukota Vietnam. Penerbangan domistik ini menggunakan pesawat Vietnam Airlines yang lebih besar, lebih baru dan lebih nyaman, dibandingkan pesawat dari Jakarta. Pesawat Airbus A350 XWB (eXtra Wide Body) adalah keluarga pesawat jet berbadan lebar yang sedang dikembangkan oleh produsen pesawat Eropa, yaitu Airbus. A350 akan menjadi pesawat Airbus pertama dengan struktur kedua sayap pesawat dibuat dari polimer yang diperkuat serat karbon. Pesawat ini dapat membawa 270-350 penumpang di tempat duduk kelas tiga, tergantung pada varian.

.

Pesawat A350 pertama kali diumumkan pada tahun 2004 untuk menyaingi pesawat Boeing 787. Airbus awalnya merespon efisiensi yang dicanangkan Boeing, dengan menawarkan sebuah upgrade A330 dengan penggunaan mesin baru dan perbaikan aerodynamis, untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Hasil pertama A350 tampak hampir sama dengan A330 secara eksternal tetapi pada dasarnya pesawat ini adalah sebuah desain baru dan hanya memiliki 10% commonality (kesamaan suku cadang) dengan Airbus sebelumnya.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/03/20/475/

.

Setelah terbang pada ketinggian 11.888 m, berkecepatan 908 km/jam, kami mendarat pk. 21.44. Bandara Noi Bai International Airport, Hanoi, dibuka pada Agustus 2006 ini berjarak 28 mil (45 km) dari pusat kota. Segera kami mengingat sejarah Vietnam yang dimulai sejak abad 11 SM yang sampai abad 10 Masehi, mayoritas berada di bawah kekuasaan kekaisaran Tiongkok. Tahun 939 M, Vietnam merdeka secara politis, dan mulai menggunakan Champa sebagai nama negara. Masa setelah ini dianggap sebagai masa pembangunan identitas kebangsaan Vietnam.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/03/21/2018-new-york-hari-kedua/

.

Ibukota Vietnam adalah Hanoi (dahulu berfungsi sebagai ibukota Vietnam Utara), sedangkan kota terbesar dan terpadat adalah Kota Ho Chi Minh (dahulu dikenal sebagai Saigon). Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang lebih sedikit daripada di Tiongkok, India dan Filipina. Sebagai hasil dari langkah reformasi tanah (land reform), Vietnam sekarang adalah produsen kacang cashew terbesar dengan pangsa 1/3 dari kebutuhan dunia, dan eksportir beras kedua terbesar di dunia setelah Thailand. Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, 6,93%, daripada negara-negara lain di Sub-wilayah Mekong Raya (Greater Mekong Subregion). Selain beras, kunci ekspor adalah kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan.

.

Mampir sebentar di konter Vietnam Airlines di Ho Chi Min, Vietnam

Hanoi memiliki perkiraan populasi 3.500.800 jiwa (1997), adalah ibukota Vietnam dan dulunya ibu kota Vietnam Utara dari 1954 hingga 1976. Kota ini terletak di tepi kanan Sungai Merah. Hanoi menjadi ibukota Vietnam pada abad ke-7. Namanya yang berasal dari bahasa Mandarin, Đông Kinh, menjadi Tonkin dan dipakai bangsa Eropa ke seluruh wilayah Vietnam. Hanoi dijajah Prancis tahun 1873 dan diserahkan kepadanya sepuluh tahun kemudian. Ia menjadi ibukota Indochina Prancis setelah 1887.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/06/21/2016-mengkover-vancouver/

Hanoi dijajah Jepang pada 1940, dan dibebaskan tahun 1945, ketika ia menjadi pusat pemerintahan Vietnam. Dari 1946 hingga 1954, Hanoi menjadi lokasi perlawanan sengit antara Prancis dan tentara Vietnam. Sejak itu, Hanoi menjadi ibukota Vietnam Utara. Selama Perang Vietnam sarana transportasi Hanoi terganggu oleh pengeboman jembatan dan rel kereta api, namun dengan cepat dapat diperbaiki. Setelah perang berakhir, Hanoi menjadi ibukota seluruh wilayah Vietnam ketika Vietnam bagian Utara dan Selatan bersatu pada 2 Juli 1976.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/28/2015-london/

.

Bandar Udara Internasional Noi Bai (HAN) di Hanoi, ibu kota dari Vietnam, adalah bandara terbesar di bagian utara negara tersebut. Bandara ini berjarak 28 mil (45 km) dari pusat kota. Waktu perjalana dari pusat kota adalah sekitar 30-45 menit. Bandara yang dibuka pada Agustus 2006 ini memiliki landasan pacu baru sepanjang 3,800 meter dari beton dan landasan yang lebih tua sepanjang 3,200 meter. Jarak antara kedua landasan pacu hanya 250 meter, sehingga bandara ini hanya memiliki kapasitas maksimum sebanyak 10 juta penumpang per tahun, sesuai dengan peraturan keamanan dari International Civil Aviation Organisation safety regulations.

.

.

Kami memerlukan waktu tempuh perjalanan ke ‘Hanoi Old Quarter’ di pusat kota menggunakan taksi berargometer, sekitar 1,5 jam dengan tariff 357 dong. Malam ini kami menginap di The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam, yang beralamat di 6 Bao Khanh lane, Hang Trong ward, Hoan Kiem distr, Hanoi City, Vietnam. Hotel ini berjarak 27,6 km dari Noi Bai International Airport Hanoi.

Sabtu tengah malam, 25 Mei 2019

Kamar 307 The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam.

(bersambung secepatnya)

Categories
Istanbul

2019 Vaksin Dengue FDA

Hasil gambar untuk vaksin dengue

VAKSIN  DENGUE  FDA

fx. Wikan indrarto*)

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau ‘Food and Drug Administration’ (FDA) pada hari Jumat, 3 Mei 2019 telah menyetujui Dengvaxia, vaksin pertama untuk pencegahan penyakit virus dengue yang disebabkan oleh semua serotipe virus. Vaksin ini disetujui untuk anak-anak berusia 9-16 tahun yang tinggal di daerah endemis dan sebelumnya memiliki penyakit dengue yang dikonfirmasi oleh laboratorium. Apa yang baru?

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/08/2019-eliminasi-dengue/

.

CDC memperkirakan lebih dari sepertiga populasi dunia, tinggal di daerah berisiko terkena infeksi virus dengue. Infeksi pertama dengan virus dengue biasanya tidak menimbulkan gejala atau penyakit ringan yang dapat disalahartikan sebagai flu atau infeksi virus lainnya. Infeksi berikutnya dapat menyebabkan demam berdarah yang parah, termasuk demam berdarah dengue (DBD), suatu bentuk penyakit yang lebih parah yang bisa berakibat fatal. Gejala mungkin termasuk sakit perut, muntah terus-menerus, perdarahan, kebingungan dan kesulitan bernafas. Sekitar 95 persen dari semua kasus demam berdarah parah yang dirawat inap di rumah sakit,  berhubungan dengan infeksi virus dengue kedua. Karena tidak ada obat khusus yang disetujui untuk pengobatan penyakit demam berdarah, maka perawatan medis hanya terbatas pada penatalaksanaan untuk mengatasi gejala klinis saja.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/04/2019-dengue-dalam-era-jkn/

.

Setiap tahun, diperkirakan 400 juta infeksi virus dengue terjadi secara global menurut CDC. Dari jumlah tersebut, sekitar 500.000 kasus berkembang menjadi DBD, yang berkontribusi terhadap sekitar 20.000 kematian, terutama di kalangan anak-anak. Meskipun kasus demam berdarah jarang terjadi di benua AS, penyakit ini sering ditemukan di Samoa Amerika, Puerto Riko, Guam, Kepulauan Virgin AS, serta Amerika Latin, Asia Tenggara, dan kepulauan Pasifik.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/27/2019-vaksin-dengue/

.

Persetujuan FDA untuk vaksin ini, akan membantu melindungi orang yang sebelumnya telah terinfeksi virus dengue, dari risiko berkembangannya penyakit dengue selanjutnya, terutama di daerah endemis Amerika Serikat. Demam berdarah dengue endemik di wilayah AS, khususnya di Samoa, Guam, Puerto Riko, dan Kepulauan Virgin.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/04/16/2019-pekan-imunisasi-sedunia/

.

Keamanan dan efektivitas vaksin ditentukan dalam tiga studi acak, terkontrol plasebo yang melibatkan sekitar 35.000 orang di daerah endemik dengue, termasuk Puerto Rico, Amerika Latin dan kawasan Asia Pasifik. Vaksin ini ditetapkan sekitar 76 persen efektif dalam mencegah gejala, penyakit dengue yang dikonfirmasi laboratorium pada individu yang berusia 9 hingga 16 tahun yang sebelumnya memiliki penyakit dengue yang dikonfirmasi oleh laboratorium. Dengvaxia telah disetujui di 19 negara dan Uni Eropa.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/31/2019-tantangan-kesehatan-global-2/

.

FDA, sebuah badan internal Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, bertugas untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan memastikan keamanan, efektivitas, dan keamanan obat untuk manusia dan hewan. Selain itu, juga menjamin vaksin dan produk biologis lainnya untuk penggunaan pada manusia, dan perangkat medis lainnya. Badan ini juga bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pasokan makanan, kosmetik, suplemen makanan, produk yang mengeluarkan radiasi elektronik, dan untuk mengatur produk tembakau. FDA memberikan prioritas dalam ‘Tropical Disease Priority Review Voucher’ untuk mendorong pengembangan obat dan intervensi biologik baru, dalam pencegahan dan pengobatan penyakit tropis tertentu. Persetujuan itu diberikan kepada Sanofi Pasteur, sebagai industri farmasi yang memperoduksinya. Persetujuan Dengvaxia dari FDA didasarkan pada hasil dari tiga uji klinik acak terkontrol plasebo yang melibatkan 35.000 orang di daerah endemik dengue. Vaksin ini sekitar 76% efektif dalam mencegah gejala, penyakit dengue yang dikonfirmasi laboratorium pada anak yang berusia 9-16 tahun, dengan diagnosis dengue sebelumnya.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/07/24/2018-senjang-imunisasi/

.

Dengvaxia tidak disetujui untuk digunakan pada individu yang sebelumnya belum pernah terinfeksi oleh serotipe virus dengue atau yang riwayat penyakitnya tidak diketahui. Dalam hal ini termasuk anak yang belum pernah terinfeksi virus dengue, karena Dengvaxia tampaknya justru bertindak seperti infeksi dengue pertama. Oleh sebab itu, seandainya  terjadi infeksi kedua dengan virus dengue tipe liar, sehingga infeksi berikutnya justru dapat mengakibatkan penyakit dengue yang parah. Oleh karena itu, dokter harus mengevaluasi riwayat infeksi dengue pada anak tersebut sebelumnya, untuk menghindari vaksinasi pada anak yang belum pernah terinfeksi oleh virus dengue. Hal ini dapat dilakukan melalui pencermatan rekam medis infeksi dengue yang dikonfirmasi di laboratorium sebelumnya atau melalui tes serologis (IgG anti dengue), sebelum vaksinasi.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/27/2018-vaksin-bukan-mitos/

.

Dengvaxia adalah vaksin dari virus dengue hidup yang dilemahkan, yang diberikan dalam tiga kali suntikan terpisah. Dosis awal seharusnya segera diikuti oleh dua suntikan tambahan, yang diberikan enam dan dua belas bulan kemudian. Efek samping yang paling umum dilaporkan oleh mereka yang menerima Dengvaxia adalah sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, kelelahan, nyeri di tempat suntikan, dan demam ringan. Frekuensi efek samping serupa pada Dengvaxia dan penerima plasebo dan cenderung menurun setelah setiap dosis vaksin berikutnya.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/05/09/2019-kematian-bayi/

.

Secara nasional, kasus DBD di Indonesia tahun 2019 semakin bertambah. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus DBD sampai Selasa, 29 Januari 2019 mencapai 13.683 orang dengan jumlah korban meninggal dunia 133 jiwa. Namun demikian, vaksinasi dengue Dengvaxia yang telah disetujui FDA sementara ini belum dianjurkan di Indonesia. Hal ini karena pemeriksaan skrining antibodi anti dengue (IgG anti dengue) tidak mungkin dilakukan secara rutin, terkait biayanya yang tidak murah.

Apakah kita sudah bijak?

Sekian

Yogyakarta, 6 Mei 2019

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor di FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

Categories
Istanbul

2019 Dilema Akreditasi RS

Hasil gambar untuk akreditasi rs

DILEMA  AKREDITASI  RS

fx. wikan indrarto*)

Pada awal Januari 2019 yang lalu, sejumlah rumah sakit (RS) mengalami pemutusan kontrak kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang disebabkan proses akreditasi RS yang belum usai, atau memang RS belum pernah terakreditasi sama sekali. “Pemutusan kontrak tersebut tidak perlu terjadi, jika dari awal RS telah berkomitmen untuk melakukan akreditasi.” kata Ketua Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Dr. dr. Sutoto, MKes pada hari Minggu, 6 Januari 2019. Mengapa akreditasi RS terasa sulit?

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/31/2019-paska-rumah-sakit/

.

Masyarakat memiliki hak atas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk RS, yang layak. Pemerintah memiliki kewajiban melindungi hak masyarakat tersebut, yang dijalankan melalui proses akreditasi RS, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 99 Tahun 2015, yang menyebutkan RS harus memenuhi persyaratan, salah satunya adalah terakreditasi. Data Kemenkes RI pada hari Senin, 8 Januari 2019, jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak 2.817 RS. Sementara berdasarkan data KARS pada tanggal yang sama, jumlah RS yang terakreditasi baru sebanyak 1.988 RS.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/18/2018-rumah-sehat/

.

Namun demikian, Persatuan Pemilik Rumah Sakit Swasta Nasional (Persana) merasa terbebani dengan biaya akreditasi yang ditetapkan oleh KARS. Bahtiar Husain, Komisi Hukum Persana pada hari Rabu, 9 Januari 2018 mengatakan bahwa minimal biaya proses akreditasi mencapai Rp. 150 juta untuk rumah sakit kecil tipe D. Angka tersebut hampir dua kali lipat dari total biaya akreditasi yang dipungut KARS, yaitu senilai Rp. 87 juta. Apalagi untuk RS dengan tipe yang lebih besar, tentu saja memerlukan biaya yang juga jauh lebih besar, sehingga sering sekali menjadi dilema finansial bagi banyak RS. Untuk itu, diperlukan berbagai usulan langkah efisiensi biaya akreditasi, karena KARS telah menjadi sebuah badan besar (super body) yang memonopoli proses akreditasi RS di seluruh Indonesia.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/10/01/2018-hut-jogja-sehat/

.

Menurut usulan Dr. dr. Budi Santoso, Sp.THT-KL, MSc dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah, langkah awal adalah dalam dimensi hukum kesehatan. Langkah pertama adalah mengkoreksi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 417/Menkes/Per/II/2011 Tentang KARS. Koreksi dilakukan sesuai dengan Pasal 40 ayat (4) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yaitu penyempurnaan terhadap penyelenggaraan Akreditasi RS, dalam hal ini dengan semangat desentralisasi KARS.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/04/18/2019-akses-sehat/

.

Pada bulan Agustus 2017, KARS telah memperkenalkan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit edisi 1 (SNARS 1), yang diberlakukan mulai tahun 2018. Dengan diberlakukan SNARS 1 sebagai acuan untuk penilaian dan persiapan akreditasi RS, maka pada sistem desentralisasi SNARS Edisi 1 tetap digunakan sebagai rujukan  borang. Selain itu, sebaiknya disusun Sistem Informasi Manajamen RS (SIMRS) oleh Kemenkes RI, yang memuat menu akreditasi secara digital atau elektronik, yang dibagikan secara gratis ke seluruh RS di Indonesia. Kalau hal ini terlalu rumit, dapat juga disusun formulir borang akreditasi oleh Kemenkes RI, bekerjasama dengan organisasi RS seperti PERSI, Arsada atau ARSSI, sehingga semua RS dipermudah dengan tinggal mengaplikasikan sesuai dengan kelas atau tipe RS, dan fasilitas minimal yang harus tersedia di RS.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/04/18/2019-akses-sehat/

.

Desentralisasi KARS sebaiknya dilakukan ke tingkat propinsi dalam koordinasi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, yaitu setiap provinsi wajib memiliki tim surveyor akreditasi, yang berperan untuk membimbing dan melakukan survey penilaian akreditasi RS. Tim surveyor tersebut berasal dari semua RS yang ada di propinsi yang sama, dan setiap RS juga wajib memiliki tim surveyor internal, sesuai jumlah Pokja yang akan diakreditasi. Personal anggota tim surveyor internal RS di setiap propinsi wajib disertifikasi oleh KARS Pusat, bekerjasama dengan Tim Survey Akreditasi tingkat Propinsi. Penilaian akhir proses akreditasi sebaiknya tetap berada di bawah kewenangan KARS pusat, dan baru secara bertahap dapat dilakukan desentralisai juga setelah 2-3 tahun.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/03/13/2019-kepemimpinan-sehat-oleh-perempuan/

.

Semua RS di wilayah propinsi wajib terjadwal oleh tim survey akreditasi propinsi, sehingga tidak perlu melakukan pendaftaran, yaitu minimal 3 bulan sebelum masa berlaku sertifikat akreditasi habis. Saat pelaksanaan akreditasi atau reakreditasi RS, tim surveyor diatur lintas kabupaten terdekat, agar biaya transportasi dan akomodasi dapat lebih murah, lebih cepat, dan juga menyenangkan. Dengan demikian biaya akreditasi RS akan dapat tercapai semurah mungkin, sehingga tidak ada RS yang akan mengalami keterlambatan proses akreditasi atau reakreditasi.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/09/2019-biaya-uhc/

.

Dengan semangat desentralisasi akreditasi, diharapkan tidak akan ada pemutusan kerjasama BPJS Kesehatan dengan RS, dengan alasan belum tersertifikasi dan dilema akreditasi dapat diatasi. Peserta Program JKN pada hari Rabu, 1 Mei 2019 yang sudah sebanyak 221.105.092 orang akan tetap dapat dilayani di 2.276 buah RS yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Dampak selanjutnya adalah para pasien, dokter, pemilik dan petugas RS lebih nyaman, karena memiliki sistem penilaian akreditasi RS yang sederhana, murah, dan baik.

Apakah kita sudah bijak?

Sekian

Yogyakarta, 14 Mei 2019

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

Categories
Istanbul

2019 Peran Lengkap Dokter

Gambar terkait

PERAN  LENGKAP  DOKTER
fx. wikan indrarto*)



Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam peringatan seabad Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei 2008 yang lalu, menegaskan perlunya revitalisasi peran dokter. Apakah revitalisasi peran tersebut masih relevan setelah 10 tahun berlalu?

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/11/07/2018-dokter-pahlawan/


.

Sejak tahun 2008, tanggal 20 Mei, telah ditetapkan IDI sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI), untuk mengingat jasa para dokter yang telah menggerakkan kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Dokter seharusnya tidak hanya melakukan pengobatan (agent of treatment), tetapi juga menjadi agen perubahan (agent of change) dan agen pembangunan (agent of development).  Kebangkitan nasional tidak terlepas dari peran para dokter, seperti Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo dan teman-teman dokter dalam pembentukan Boedi Oetomo pada tahun 1908. Dokter pada saat ini rasanya juga perlu menjalankan peran secara lengkap seperti teladan para dokter senior tersebut.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/13/2019-etika-profesi-dokter/

.

Profesi dokter jaman sekarang sangat dipengaruhi oleh program besar JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang diterapkan mulai 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan menerapkan sistem pembiayaan kesehatan dalam era JKN yang disebut ‘kapitasi’ untuk dokter umum di layanan primer dan ‘case-mix’ untuk dokter spesialis di layanan sekunder atau tersier, sehingga kendali mutu dan kendali biaya untuk pasien yang sakit akan lebih mudah terwujud. Hal ini karena kebebasan profesi dokter semakin mampu direduksi, kompleksitas masalah medis pasien semakin dapat diabaikan, dan mutu pelayanan medik yang dilakukan semakin dapat disetarakan.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/10/12/2018-dokter-4-0/


.

Perubahan drastis dalam sistem pembiayaan pasien ini, diduga telah menyebabkan konfik internal, perubahan besar pada alur pikir dan tindakan medik yang diambil dokter, bahkan juga pendapatan finansial sebagian besar dokter. Selain itu, perlu juga kita sadari bahwa saat ini telah terjadi perubahan peran dalam membuat sebuah keputusan layanan medik kepada pasien. Kalau dahulu keputusan layanan medik yang dilakukan oleh dokter hampir sepenuhnya dilakukan oleh para dokter, saat ini manajemen RS, BPJS Kesehatan sebagai penjamin biaya atau ‘payer’, dan pemerintah memiliki peran yang semakin besar dalam turut serta mengambil keputusan medik, bahkan peran dokter dapat sangat menurun.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/04/27/2019-sisi-buruh-dokter/

 
.

Perubahan sistem pembiayaan kesehatan, juga pembatasan peran dan kebebasan dalam profesi dokter sebagai ‘agent of treatment’, dalam pengambilan keputusan medik pada pelayanan pasien, diduga telah menimbulkan syok budaya dan penolakan dalam diam bagi banyak dokter.  Dampak buruknya, berbagai tantangan besar untuk dokter jaman sekarang seolah menjadi terabaikan. Tantangan dokter dalam keterlibatan dengan program pengendalian penyakit menular, perbaikan angka kematian ibu dan anak, juga peningkatan angka harapan hidup, yang merupakan perpaduan profesi dokter dan birokrasi kebijakan kesehatan, rasanya belum nampak direspon nyata. Bahkan tantangan tentang persaingan dengan dokter dari kawasan ASEAN dalam era pasar bebas, mungkin sudah sempat terbengkelai. Buktinya, Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) tidak sempat dikritisi, sehingga para dokter Indonesia kurang terlindungi secara ‘fair’, adil, dan bermartabat.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/11/2019-dokter-virtual/

.

Sebaliknya, beda harapan tentang program pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP) pada 17 fakultas kedokteran dan hambatan inovasi iptekdok dari para dokter di luar sentra pendidikan, justru telah menyebabkan sedikit sengketa dan perpecahan pendapat dalam internal dokter Indonesia. Belum lagi luaran pendidikan dokter dari 37 atau 45% fakultas kedokteran yang masih terakreditasi C dan perlindungan profesi dokter dari risiko sengketa medik yang berlebihan, belum mendapatkan titik temu yang disepakati bersama. Apalagi dalam kehidupan kebangsaan sepanjang tahun politik 2019 yang rawan ini, para dokter Indonesia ternyata berpotensi dapat ikut terbelah ulang, sebagaimana pernah terjadi saat menjelang Pilkada DKI tahun 2017 lalu.

.

baca juga :https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/06/2018-bisnis-medis-dokter/

.

Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek pada Rabu, 8 Mei 2019 telah menggelar rapat dengan KPU, untuk membahas penyebab petugas KPPS meninggal dunia. Pada hari Senin, 14 Mei 2019, IDI menyebut penyebab utama kematian ratusan petugas KPPS pasca-pemilu 17 April 2019 bukanlah kelelahan. Penyakit yang sebelumnya diderita, seperti jantung dan saraf, menjadi pemicu meninggalnya petugas KPPS. Anggota KPPS yang meninggal saat bertugas sampai hari Minggu, 13 Mei 2019 siang yang meninggal mencapai 469 orang.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/13/2019-etika-profesi-dokter/

.

Pada hal DBD dan Diphteri pada tahun 2018 menimbulkan kematian di Indonesia yang lebih banyak dibandingkan petugas KPPS tahun 2019. Sedangkan radang paru-paru atau pneumonia pada bayi usia < 1 tahun di tahun 2018, menelan korban sebanyak petugas KPPS tersebut. Para dokter justru tidak tertarik membahas kematian karena penyakit infeksi tersebut, namun lebih intens berdebat tentang penyebab petugas KPPS meninggal. Perdebatan dipicu oleh seorang dokter yang menyebutkan kemungkinan kematian karena keracunan. Pada hal perdebatan tersebut tidak perlu, karena tanpa didasari logika, data, fakta, dan justru cenderung tendensius, sehingga semakin meningkatkan gesekan pendapat antar dokter, yang menghabiskan energi dan menimbulkan perpecahan.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/02/10/2019-biologi-politik/

.

Dalam tantangan besar dan kondisi rumit seperti ini, sangat diperlukan munculnya dokter dengan peran lain, yaitu peran perubahan (agent of change) dan pembangunan (agent of development). Para dokter Indonesia, baik sebagai pribadi maupun kelompok, sangat diharapkan mengambil inspirasi para dokter senior pencetus pergerakan Boedi Oetomo dan semangat Kebangkitan Nasional. Para dokter hendaknya menggunakan kerangka berpikir keindonesiaan bukan sektoral, logis profesional bukan berdasar kabar bohong (hoax), dan peduli bukan menghindari panggilan profesi, demi terwujudnya Indonesia yang bangkit.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/17/2018-dokter-merdeka/

.

Momentum Harkitnas dan HBDI pada hari Senin, 20 Mei 2019 mengingatkan kita semua, akan perlunya revitalisasi peran dokter Indonesia yang lebih lengkap.

Sudahkah Anda terlibat membantu?

Sekian

Yogyakarta, 13 Mei 2019

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161