Categories
dokter Healthy Life vaksinasi

2021 VAKSIN RABIES TELAN

Kasus Rabies Kembali Meluas, Segera Vaksin Anjing!

VAKSIN  RABIES  TELAN

fx. wikan indrarto*)

Senin, 3 Mei 2021 mulai digunakan vaksin rabies oral (ORV) atau telan, sebagai sebuah strategi baru dalam memerangi kematian akibat penyakit rabies atau anjing gila. Secara global terjadi hampir 59.000 kematian akibat rabies pada manusia setiap tahun di seluruh dunia. Apa yang baru?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2018/09/27/2018-hari-rabies-sedunia/

.

Rabies adalah penyakit virus yang dapat dicegah dengan vaksin dan pada Kamis, 21 April 2020 dilaporkan terjadi di lebih dari 150 negara di dunia. Anjing adalah sumber utama kematian akibat rabies pada manusia, berkontribusi hingga 99% dari semua penularan virus rabies ke manusia. Pemutusan penularan penyakit dapat dilakukan melalui vaksinasi anjing dan pencegahan gigitan anjing. Infeksi rabies menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun, terutama di Asia, termasuk Indonesia, dan Afrika.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/09/10/2019-informasi-vaksinasi/

.

Perawatan rabies secara global menelan biaya US $ 8,6 miliar per tahun dengan 40% orang yang digigit hewan tersangka rabies adalah anak di bawah usia 15 tahun. Begitu gejala klinis muncul, infeksi rabies hampir 100% fatal dan sekitar 99% kasus, anjing peliharaan bertanggung jawab atas penularan virus rabies ke manusia. Namun demikian, virus rabies dapat juga menyerang hewan liar yang menyebar ke manusia melalui gigitan atau cakaran, biasanya melalui air liur.

.

Sekitar 80% kasus rabies pada manusia terjadi di daerah pedesaan. Meskipun vaksin rabies untuk manusia dan imunoglobulin yang efektif tersedia, namun vaksin tersebut tidak tersedia atau tidak dapat diakses oleh sebagian besar mereka yang membutuhkan. Vaksinasi pada anjing adalah strategi yang paling hemat biaya untuk mencegah rabies pada manusia. Selama ini vaksinasi dilakukan dengan penyuntikan pada anjing, dengan prediksi untuk memberantas rabies di masyarakat, perlu memvaksinasi 7 dari setiap 10 anjing.

.

Protokol Profilaksis Rabies - Alomedika
.

Anjing liar memainkan peran utama dalam menyebarkan rabies pada hewan dan manusia selama beberapa dekade. Memvaksinasi anjing dengan cara suntikan membutuhkan usaha yang luar biasa. Metode vaksinasi anjing di banyak negara berpenghasilan rendah ini bisa jadi rumit, karena banyak anjing belum pernah ke dokter hewan dan mungkin tidak terbiasa dekat dengan manusia. Untuk itu, metode yang lebih baru dengan memberikan ORV pada anjing, mendapatkan daya tarik sebagai alternatif yang aman dan efektif.

.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mendukung penggunaan ORV yang efektif dan aman untuk anjing. Membuat anjing ‘makan’ umpan ORV jauh lebih cepat, lebih mudah dan lebih praktis daripada menangkap mereka di jaring dan memberi mereka suntikan vaksin rabies. Ini juga menghemat uang karena lebih banyak anjing dapat divaksinasi setiap hari.

.

Selama ini dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melatih tim yang terdiri dari petugas yang bugar secara fisik, untuk menangkap anjing yang sulit dijangkau menggunakan jaring untuk menyuntikkan vaksink rabies. Pada hal, anjing yang sama dapat divaksinasi menggunakan vaksin oral oleh petugas yang hanya perlu beberapa jam pelatihan tentang cara menyebarkan umpan.

.

Thailand telah menerapkan program vaksinasi rabies oral pada populasi anjing yang berkeliaran bebas. Uji coba awal dilakukan di 5 kota besar di Thailand untuk meluncurkan vaksinasi rabies oral di wilayah mereka pada tahun 2020, memvaksinasi hampir 2.000 anjing yang berkeliaran bebas. Telah tercapai 65% dari cakupan vaksinasi pada populasi anjing liar di area ini. Selain itu, tidak ada wabah rabies yang dilaporkan pada anjing yang berkeliaran bebas di salah satu dari lima kota ini sejak vaksinasi oral dilakukan. Selanjutnya vaksinasi rabies oral akan ditingkatkan pada anjing yang berkeliaran bebas pada tahun 2021.

.

Evaluasi Keamanan ORV harus dijamin, karena ORV mengandung virus rabies hidup yang dilemahkan, yang diberikan oleh manusia untuk dimakan anjing liar. Tidak setiap negara memiliki proses lisensi vaksin hewan, sehingga untuk mendapatkan lisensi di sebuah negara, tentu saja dapat secara signifikan menunda pemberantasan rabies.

.

Anjing liar terbukti lebih menyukai rasa umpan yang berbeda berdasarkan pada apa yang biasanya mereka makan, yang dapat bervariasi menurut habitatnya. Penggunaan ORV pada anjing perlu terus mengamati jenis umpan yang paling disukai anjing untuk dimakan, dan memastikan bahwa rasa ini dapat diproduksi secara massal.

.

Oleh karena ORV adalah produk baru untuk anjing, diperlukan edukasi untuk membantu pemberi vaksin dan pemilik anjing, memahami manfaat dari vaksin baru ini. Selain itu, juga tambahan penjaminan bahwa ORV dapat digunakan untuk menghilangkan kasus rabies yang terkait dengan anjing. ORV dapat memainkan peran penting dalam perang melawan rabies dan merupakan metode baru untuk mencapai tujuan menghilangkan kematian akibat rabies pada manusia, yang disebabkan oleh anjing pada tahun 2030. 

.

Sudahkah Anda siap membantu?

SekianYogyakarta, 10 Mei 2021*) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, Lektor FK UKDW, WA: 081227280161,

Categories
COVID-19 dokter Healthy Life vaksinasi

2021 Sel Denritik dan COVID-19

Pasar Vaksin Kanker Sel Dendritik Global Memperkirakan dan Memperkirakan  Pendapatan Pasar secara global | tahu lebih banyak – Koalisi Untuk  Indonesia Sehat

VAKSINASI   COVID-19  BERBASIS   SEL   DENDRITIK

fx. wikan indrarto*)

Vaksinasi berbasis sel denritik (DC) merupakan vaksinasi yang menjanjikan dalam imunoterapi untuk kanker dan penyakit menular, karena sel denritik memainkan peran penting dalam memulai respons imun seluler. Hal tersebut dirinci pada ‘Dendritic Cell-Based Immunotherapy’ tulisan Berger dan Schultz dari Universität Erlangen Germany, yang diterbitkan oleh Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2003. Apa yang menarik?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2021/02/06/2021-covid-19-pada-anak/

.

Sel dendritik adalah salah satu sel yang berperan dalam fungsi sistem imunitas tubuh, yang berperan sebagai sel yang memunculkan partikel musuh atau Antigen Presenting Cell (APC). Dalam terapi kanker, sel dendrit dimanfaatkan untuk memicu respons imun terhadap sel kanker. Sel tersebut dinamai ‘Dendritic Cells’ (DC) karena bentuknya seperti pohon bercabang banyak. Sel dendritik merupakan leukosit yang berasal dari sumsum tulang dan jenis sel pembawa antigen (APC) yang paling kuat. Karena permukaannya yang luas, DC dapat berkontak dengan banyak sel, seperti sel T, natural killer cells, neutrofil, sel epitel, sel tumor, dan lain sebagainya.

.

Sel tumor dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh. Melanoma sebuah kanker kulit adalah salah satu model tumor dengan pemahaman terbaik. Respon imun antitumor spontan telah terlihat pada pasien melanoma, termasuk regresi tumor primer. Di sisi lain, rekurensi tumor lokal dan penyebaran sistemik sel melanoma terlihat pada banyak pasien, bahkan bertahun-tahun setelah pengambilan atau eksisi tumor primer. Oleh karena itu, muncul spekulasi tentang adanya pertempuran terus menerus antara sistem kekebalan tubuh dan sel tumor melanoma yang telah menghilang (occult tumor cells). Dalam kasus melanoma ini, perkembangan sel tumor diduga merupakan konsekuensi dari sistem kekebalan tubuh yang terganggu atau memang ada mekanisme keluarnya tumor dari tempat persembunyiannya. Sel tumor dapat bersembunyi atau benar-benar kehilangan kemampuan untuk dikenali sebagai antigen tumor, sehingga menghindari pengenalan sel tumor oleh sel T spesifik. Selanjutnya sel T menjadi tidak berfungsi sebagai akibat dari perubahan sinyal reseptor sel T atau pengaruh sitokin di sekitar tumor, yang menyebabkan fungsi sel penyaji antigen terhambat.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2021/01/02/2020-spekulan-covid-19/

.

Untuk mengatasi banyaknya mekanisme pertahanan yang dikembangkan oleh tumor, terapi imun kanker harus diarahkan pada induksi respon imun anti tumor yang kuat dan luas, dengan menggabungkan sistem kekebalan bawaan dan adaptif. Sejumlah uji klinis pada pasien kanker yang menggunakan DC secara ex vivo telah dilakukan dan sejauh ini hanya toksisitas kecil yang pernah dilaporkan. Baik produksi sel T spesifik antigen maupun perbaikan respon klinis telah terjadi pada pasien kanker yang divaksinasi.

.

Disuntik Sel Dendritik Sendiri, Mantan Menkes Siti Fadilah Jadi Relawan  Vaksin Imunoterapi – IndependensI

Pencegahan penyakit menular melalui vaksinasi merupakan salah satu keberhasilan terbesar di dunia kedokteran. Namun demikian, semakin banyak patogen infeksius seperti HIV, virus Dengue, Mycobacterium tuberculosis, plasmodium Malaria, dan banyak patogen lainnya lolos dari sistem kekebalan, sehingga pendekatan vaksinasi standar terancam gagal. Mekanisme penghindaran imun yang mendasari dapat dikaitkan dengan interferensi mikroba patogen dengan sel dendritik dan fungsinya, termasuk dalam menghadapi COVID-19.

.

Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah sindrom pernafasan akut yang baru muncul pada akhir tahun 2019, telah menginfeksi jutaan orang dan menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang luar biasa di seluruh dunia. Pengobatan yang efektif untuk COVID-19 karena infeksi SARS-CoV-2 masih kurang, dan strategi terapeutik yang berbeda sedang dalam tahap uji klinis. Kekebalan humoral dan seluler seseorang terhadap infeksi SARS-CoV-2 adalah penentu penting untuk luaran klinis pasien. Infeksi SARS-CoV-2 terbukti menyebabkan serokonversi dan produksi antibodi anti-SARS-CoV-2. Antibodi dapat menekan replikasi virus melalui proses netralisasi, tetapi juga dapat memperburuk kondisi klinis dalam patogenesis COVID-19 melalui proses yang disebut peningkatan ketergantungan antibodi (antibody-dependent enhancement).

.

Kemajuan pesat telah dibuat dalam penelitian respon antibodi dan terapi pada pasien COVID-19, termasuk gambaran klinis atas respon antibodi pada  berbagai populasi berbeda yang terinfeksi SARS-CoV-2. Penelitian tentang pengobatan pasien COVID-19 meliputi pemberian donor plasma kovalesense, infus  imunoglobin, perawatan isolasi, pemberian antibodi penetralisir monoklonal (monoclonal neutralizing antibodies). Ligong Lu pada Epub 2020 Dec 1 mengajak semua ilmuwan untuk mempelajari respon antibodi dan terapi pada pasien COVID-19 untuk pengembangan vaksin.

.

Hipotesis yang paling menarik diajukan oleh Saadeldin (2020) adalah imunoterapi vaksin sel dendritik adalah awal dari perang besar mengakhiri kanker dan COVID-19. Imunoterapi juga menawarkan strategi pengobatan potensial untuk COVID-19, pandemi terburuk yang dihadapi generasi ini, sebuah penyakit dengan efek merusak pada sistem kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia. Hipotesis utama adalah terapi vaksin DC dapat menjadi strategi pengobatan potensial untuk membantu memerangi COVID-19, dengan harapan menjadi sebuah pilihan pengobatan yang lebih disesuaikan untuk pasien COVID-19, dengan beberapa penyakit penyerta atau komorbid.

.

Peningkatan respons imun oleh DC yang dihasilkan ex vivo merupakan pertimbangan yang menarik. Meskipun uji klinis vaksinasi DC yang berhasil sejauh ini belum dilaporkan, namun kelayakan pendekatan terapi ini didukung oleh penelitian in vitro dengan sel manusia serta model in vivo pada tikus. Induksi antibodi antiparasit telah dibuktikan secara in vitro dengan DC protein cacing, dan kekebalan protektif terhadap beberapa jenis bakteri telah dicapai dengan vaksinasi DC pada tikus. Perlindungan terhadap infeksi paru oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa setelah imunisasi dengan sel dendritik P. aeruginosa juga telah berhasil dibuktikan.

Penelitian sel dendritik untuk menimbulkan imunitas melawan COVID-19 di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta yang sedang berlangsung, bukanlah kelanjutan dari tahap uji klinis vaksin Nusantara. Langkah penting ini perlu didukung penuh, untuk memenuhi rasa keadilan bagi pasien COVID-19 yang tak dapat disuntik dengan vaksin lainnya yang bersifat massal. Sudahkah kita bijak ?

.

Sekian

Yogyakarta, 30 April 2021

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Categories
anak dokter Healthy Life HIV-AIDS Pendukung ASI UHC

2021 Metode Kangoro untuk Bayi

Kangaroo Mother Care Technique | Download Scientific Diagram

METODE   KANGURU   UNTUK   BAYI

fx. wikan indrarto*)

Sabtu, 15 Mei 2021 diperingati sebagai Hari Peringatan Kesadaran pada Penerapan Perawatan Metode Kanguru (PMK) untuk Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan Bayi Prematur. Apa yang menarik?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/11/14/2020-steroid-untuk-bayi-prematur/

.

Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Kolumbia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR di tengah tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru dari Australia, yang bayinya lahir sering prematur, dan setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan, sekaligus mendapatkan makanan bergizi berupa air susu induknya.

.

Hakekat PMK adalah kontak kulit-ke-kulit sejak dini, terus menerus dan berkepanjangan antara ibu dan bayi dengan pemberian ASI secara eksklusif, yang telah terbukti menjadi intervensi medis yang efektif dan berbiaya rendah, dalam meningkatkan kelangsungan hidup dan luaran klinis bayi kecil dan sakit. Metode PMK ini telah dibuktikan dapat meningkatkan stabilitas fisiologis, lingkungan yang mendukung secara termal, mengurangi risiko infeksi serius, dan mengurangi kematian bayi prematur, BBLR dan BBLSR (Berat Badan Lahir Sangat Rendah). 

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/09/26/2019-ibu-dan-bayi-lebih-banyak-hidup/

.

Namun demikian, cakupan PMK global di seluruh populasi tetap rendah selama beberapa dekade dan peningkatan skala penerapannya sangat sulit diukur. Hanya sebagian kecil bayi kecil dan sakit yang mendapat manfaat dari PMK, telah menerimanya. Pada 10 Desember 2020 penerapkan PMK dapat meningkat dari mendekati 0% menjadi lebih dari 40% setelah satu tahun pendampingan dari Kementrian Kesehatan setempat, di tiga distrik di India dan 4 wilayah di Ethiopia.

.

Kangaroo care - Wikipedia

Melalui pelatihan tenaga kesehatan, kebijakan yang kondusif dan peningkatan infrastruktur, target global adalah memastikan PMK diberikan kepada setidaknya 80% bayi BBLR di seluruh dunia. Meskipun jumlah kematian bayi baru lahir secara global menurun dari 5 juta pada tahun 1990 menjadi 2,4 juta pada tahun 2019, tetapi banyak bayi masih menghadapi risiko kematian terbesar dalam 28 hari pertama mereka. Pada 2019, sekitar 47% dari semua kematian balita terjadi pada periode baru lahir dengan sekitar sepertiganya meninggal pada hari kelahiran dan hampir tiga perempat meninggal dalam minggu pertama kehidupan. Bayi yang meninggal dalam 28 hari pertama kelahiran, biasanya menderita penyakit yang terkait dengan kurangnya layanan medis berkualitas saat lahir, atau perawatan segera setelah lahir, dan pada hari-hari pertama kehidupan bayi.

.

Pada tahun 2019 terdapat 10 negara teratas dengan jumlah tertinggi (dalam ribuan) kematian bayi baru lahir, yaitu India (522), Nigeria (270), Pakistan (248), Etiopia (99), Kongo (97), Cina (64), Indonesia (60), Bangladesh (56), Afganistan (43), dan Tanzania (43). Perawatan bayi baru lahir yang penting adalah perlindungan dari kedinginan, misalnya dengan PMK untuk terjadinya kontak kulit-ke-kulit antara ibu dan bayi, pemberian ASI dini dan eksklusif, serta perawatan tali pusat dan kulit bayi secara higienis. Selain itu, penilaian masalah kesehatan yang serius atau membutuhkan perawatan tambahan, misalnya bayi BBLR, bayi sakit atau lahir dari ibu yang terinfeksi HIV. Kemudian juga tindakan pencegahan, misalnya imunisasi BCG dan Hepatitis B, injeksi vitamin K dan infeksi mata. Semua intervensi medis tersebut sangat berperan dalam menekan angka kematian bayi.

.

PMK merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan BBLR, merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar, yaitu adanya kontak kulit bayi ke kulit ibu, dimana tubuh ibu akan menjadi thermoregulator bagi bayinya, sehingga bayi mendapatkan kehangatan (menghindari bayi dari hipotermia). Selain itu, PMK memudahkan pemberian ASI dini dan eksklusif, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan, dan kasih sayang. PMK dapat meningkatkan hubungan istimewa antara ibu dan bayi, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

.

PMK terdiri dari 4 komponen, yaitu ‘position’, ‘nutrition’, ‘support’ and ‘discharge’. PMK menempatkan bayi pada posisi tegak di dada ibunya, di antara kedua payudara ibu, dan tanpa busana. Bayi dibiarkan telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan topi sehingga terjadi kontak kulit bayi dan kulit ibu seluas mungkin. Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah (ekstensi). Ujung pengikat tepat berada di bawah kuping bayi. Posisi kepala bayi seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap terbuka, dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi.

.

Kanguru nutrisi merupakan salah satu manfaat PMK, yaitu meningkatkan pemberian ASI secara langsung maupun dengan pemberian ASI perah. Bayi dengan PMK selalu berada di dekat payudara ibu, menempel dan terjadi kontak kulit ke kulit, sehingga bayi dapat menyusu setiap kali ia inginkan. Selain itu, ibu dapat dengan mudah merasakan tanda bahwa bayinya mulai lapar, seperti adanya gerakan pada mulut bayi, munculnya hisapan kecil, serta adanya gerakan bayi untuk mencari puting susu ibu. Bila telah terbiasa melakukan PMK, ibu dapat dengan mudah memberikan ASI tanpa harus mengeluarkan bayi dari baju kangurunya.

.

‘Kangaroo support’ merupakan bentuk bantuan secara fisik maupun emosi, baik dari tenaga kesehatan di mana bayi lahir, ibu lain yang telah melakukan PMK maupun keluarga, agar ibu dapat melakukan PMK untuk bayinya. Sedangkan ‘kangaroo discharge’ adalah membiasakan ibu melakukan PMK selama di RS, sehingga pada saat ibu pulang dengan bayi, ibu tetap dapat melakukan PMK bahkan melanjutkannya di rumah. Metode PMK ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah, dan dapat digunakan apabila fasilitas untuk perawatan BBLR sangat terbatas.

.

Momentum  ‘International Kangaroo Mother Care Awareness Day’ pada Sabtu, 15 Mei 2021 mengingatkan kita untuk mendukung penerapan PMK pada bayi BBLR dan prematur di seluruh dunia. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, dengan memastikan tidak ada seorang bayipun yang tertinggal (to ensure no one is left behind), termasuk semua bayi di sekitar kita.

 Sudahkah Anda terlibat membantu?

Sekian

Yogyakarta, 3 Mei 2021

*) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, Lektor FK UKDW, WA: 081227280161,

Categories
anak COVID-19 Healthy Life UHC

2021 HP DAN ASMA

Kemenkes RI on Twitter: "Hari Asma Sedunia diperingati setiap hari Selasa  di minggu pertama bulan Mei. Peringatan ini sebagai upaya untuk  meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit Asma. Semoga berkah  kesehatan selalu

ASMA  DALAM  HP

fx. wikan indrarto*)

Hari Asma Sedunia pada Rabu, 5 Mei 2021 diselenggarakan oleh the Global Initiative for Asthma (GINA) sejak tahun 1993, yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit asma di seluruh dunia. Tema Hari Asma Sedunia tahun 2021 ini adalah “Mengungkap Kesalahpahaman Asma” (Uncovering Asthma Misconceptions). Apa yang salah dipahami?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/06/02/2019-bebas-asma-saat-lebaran/

.

Asma adalah masalah utama kesehatan masyarakat karena diperkirakan lebih dari 339 juta orang menderita asma secara global dan terdapat 417.918 kematian akibat asma pada tahun 2016. Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, penanganan asma dapat dilakukan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya serangan asma.

.

Kita semua diajak untuk bertindak mengatasi mitos dan kesalahpahaman tentang asma, yang justru mencegah penderita asma menikmati manfaat optimal dari kemajuan besar dalam pengelolaan asma. Kesalahpahaman umum seputar asma misalnya anggapan asma adalah penyakit masa anak dan akan membaik seiring bertambahnya usia, asma menular, sebaiknya tidak berolahraga dan hanya dapat dikontrol dengan obat steroid dosis tinggi.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2018/03/08/steroid-pada-serangan-asma/

.

Pada hal yang benar adalah asma dapat terjadi pada semua usia, baik anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Selain itu, asma tidak menular meskipun infeksi virus pernapasan, seperti flu dapat menyebabkan serangan asma. Pada anak, asma sering dikaitkan dengan alergi, tetapi asma yang dimulai pada masa dewasa lebih jarang disebabkan karena alergi. Jika asma terkontrol dengan baik, penderita asma dapat berolahraga dan bahkan melakukan olah raga untuk mencapai prestasi terbaik. Yang terakhir, asma paling sering dapat dikendalikan dengan obat steroid hirup dosis rendah, dengan pemantauan derajad asma oleh dokter secara ketat.

.

Gejala Penyerta Batuk pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Saat ini sudah ada aplikasi ponsel cerdas yang dapat memprediksi perburukan asma dengan data batuk di malam hari. Batuk di malam hari yang diukur melalui aplikasi ponsel cerdas, dapat menunjukkan bahwa asma semakin parah. Penelitian yang dipresentasikan di kongres internasional (the European Respiratory Society International Congress) tahun 2020 adalah yang pertama kali mengukur batuk pasien selama beberapa malam dan menunjukkan bahwa batuk, adalah tanda derajat asma memburuk.

.

Aplikasi tersebut merupakan cara baru untuk membantu pasien dan dokter  memantau asma dan menyesuaikan pengobatan untuk menjaga gejala asma tetap terkendali. Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Frank Rassouli, dari Cantonal Hospital St. Gallen, Zurich, Swiss, yang dilatarbelakangi bahwa sampai sekarang, belum ada alat yang dapat diandalkan untuk mengukur gejala asma pada seseorang dalam semalam.

.

Penelitian itu melibatkan 94 pasien asma yang sedang dirawat di dua klinik di Swiss: Lung Center, Cantonal Hospital, St Gallen dan MediX Group Practice, Zurich. Setiap pasien diminta mengunjungi klinik asma pada awal dan akhir penelitian, untuk melaporkan perangkat pengendali asma mereka, yaitu data gejala seperti sesak napas dan apakah asma mereka berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari.

.

7 Smartphone Flagship Murah Terbaik, HP Performa Ngebut Tanpa Jebol  Kantong! | merdeka.com

Selama 29 hari penelitian, mereka tidur dengan ponsel cerdas di kamar tidur mereka, dengan aplikasi yang diaktifkan untuk mengukur tingkat kebisingan suara batuk di malam hari. Aplikasi tersebut juga memungkinkan bagi pasien untuk melaporkan gejala klinis lain pada malam hari. Para peneliti menemukan bahwa jumlah batuk di malam hari sangat bervariasi dari satu pasien ke pasien lainnya, tetapi ditemukan korelasi yang kuat antara peningkatan batuk di malam hari selama seminggu, dan gejala asma yang semakin memburuk.

.

Batuk di malam hari dapat diukur secara sederhana dengan aplikasi ponsel cerdas dan bahwa peningkatan batuk di malam hari merupakan indikator bahwa asma memburuk. Memantau asma sangat penting karena jika dokter dapat melihat tanda-tanda awal asma memburuk, dokter dapat menyesuaikan pengobatan untuk mencegah serangan asma yang memberat.

.

Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan memastikan bahwa pasien menggunakan panduan tatalaksana mereka seperti yang ditentukan oleh dokter, asma biasanya dapat dikontrol dengan baik. Asma yang tidak terkontrol dapat mengganggu aktivitas sekolah atau pekerjaan dan menyebabkan serangan asma yang serius.

Aplikasi ponsel cerdas ini juga dapat mempermudah pengumpulan banyak data, untuk mempelajari batuk di malam hari pada asma dan penyakit pernapasan lainnya. Perpaduan antara perangkat keras yang mudah dan tersedia seperti telepon pintar, dikombinasikan dengan kecerdasan buatan yang dapat bekerja dengan data kualitas batuk pada malam hari, akan memberikan dokter mata dan telinga tambahan, dalam menilai kondisi klinis pasien mereka di kehidupan nyata, bukan hanya di ruang praktek dokter. Pasien asma tetap harus berkonsultasi dengan dokter jika merasa gejala mereka memburuk dengan cara apapun, bahkan jika aplikasi ponsel cerdas ini tidak menunjukkan peningkatan batuk pada malam hari atau gejala lainnya.

Momentum Hari Asma Sedunia Rabu, 5 Mei 2021 mengingatkan kita bahwa kesalahpahaman tentang asma harus dikoreksi (Uncovering Asthma Misconceptions), terutama untuk mencapai pengendalian asma. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat pengendalian asma dengan berbagai cara, temasuk aplikasi ponsel cerdas, dengan memastikan tidak ada seorangpun yang tertinggal (to ensure no one is left behind).

 Sudahkah Anda terlibat membantu?

https://www.ersnet.org/the-society/news/smartphone-app-can-predict-asthma-deterioration-by-measuring-night-time-coughing

Sekian

Yogyakarta, 19 April 2021

*) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, Lektor FK UKDW, WA: 081227280161,