VAKSIN RABIES TELAN
fx. wikan indrarto*)
Senin, 3 Mei 2021 mulai digunakan vaksin rabies oral (ORV) atau telan, sebagai sebuah strategi baru dalam memerangi kematian akibat penyakit rabies atau anjing gila. Secara global terjadi hampir 59.000 kematian akibat rabies pada manusia setiap tahun di seluruh dunia. Apa yang baru?
.
baca juga : https://dokterwikan.com/2018/09/27/2018-hari-rabies-sedunia/
.
Rabies adalah penyakit virus yang dapat dicegah dengan vaksin dan pada Kamis, 21 April 2020 dilaporkan terjadi di lebih dari 150 negara di dunia. Anjing adalah sumber utama kematian akibat rabies pada manusia, berkontribusi hingga 99% dari semua penularan virus rabies ke manusia. Pemutusan penularan penyakit dapat dilakukan melalui vaksinasi anjing dan pencegahan gigitan anjing. Infeksi rabies menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun, terutama di Asia, termasuk Indonesia, dan Afrika.
.
baca juga : https://dokterwikan.com/2019/09/10/2019-informasi-vaksinasi/
.
Perawatan rabies secara global menelan biaya US $ 8,6 miliar per tahun dengan 40% orang yang digigit hewan tersangka rabies adalah anak di bawah usia 15 tahun. Begitu gejala klinis muncul, infeksi rabies hampir 100% fatal dan sekitar 99% kasus, anjing peliharaan bertanggung jawab atas penularan virus rabies ke manusia. Namun demikian, virus rabies dapat juga menyerang hewan liar yang menyebar ke manusia melalui gigitan atau cakaran, biasanya melalui air liur.
.
Sekitar 80% kasus rabies pada manusia terjadi di daerah pedesaan. Meskipun vaksin rabies untuk manusia dan imunoglobulin yang efektif tersedia, namun vaksin tersebut tidak tersedia atau tidak dapat diakses oleh sebagian besar mereka yang membutuhkan. Vaksinasi pada anjing adalah strategi yang paling hemat biaya untuk mencegah rabies pada manusia. Selama ini vaksinasi dilakukan dengan penyuntikan pada anjing, dengan prediksi untuk memberantas rabies di masyarakat, perlu memvaksinasi 7 dari setiap 10 anjing.
.
Anjing liar memainkan peran utama dalam menyebarkan rabies pada hewan dan manusia selama beberapa dekade. Memvaksinasi anjing dengan cara suntikan membutuhkan usaha yang luar biasa. Metode vaksinasi anjing di banyak negara berpenghasilan rendah ini bisa jadi rumit, karena banyak anjing belum pernah ke dokter hewan dan mungkin tidak terbiasa dekat dengan manusia. Untuk itu, metode yang lebih baru dengan memberikan ORV pada anjing, mendapatkan daya tarik sebagai alternatif yang aman dan efektif.
.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mendukung penggunaan ORV yang efektif dan aman untuk anjing. Membuat anjing ‘makan’ umpan ORV jauh lebih cepat, lebih mudah dan lebih praktis daripada menangkap mereka di jaring dan memberi mereka suntikan vaksin rabies. Ini juga menghemat uang karena lebih banyak anjing dapat divaksinasi setiap hari.
.
Selama ini dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melatih tim yang terdiri dari petugas yang bugar secara fisik, untuk menangkap anjing yang sulit dijangkau menggunakan jaring untuk menyuntikkan vaksink rabies. Pada hal, anjing yang sama dapat divaksinasi menggunakan vaksin oral oleh petugas yang hanya perlu beberapa jam pelatihan tentang cara menyebarkan umpan.
.
Thailand telah menerapkan program vaksinasi rabies oral pada populasi anjing yang berkeliaran bebas. Uji coba awal dilakukan di 5 kota besar di Thailand untuk meluncurkan vaksinasi rabies oral di wilayah mereka pada tahun 2020, memvaksinasi hampir 2.000 anjing yang berkeliaran bebas. Telah tercapai 65% dari cakupan vaksinasi pada populasi anjing liar di area ini. Selain itu, tidak ada wabah rabies yang dilaporkan pada anjing yang berkeliaran bebas di salah satu dari lima kota ini sejak vaksinasi oral dilakukan. Selanjutnya vaksinasi rabies oral akan ditingkatkan pada anjing yang berkeliaran bebas pada tahun 2021.
.
Evaluasi Keamanan ORV harus dijamin, karena ORV mengandung virus rabies hidup yang dilemahkan, yang diberikan oleh manusia untuk dimakan anjing liar. Tidak setiap negara memiliki proses lisensi vaksin hewan, sehingga untuk mendapatkan lisensi di sebuah negara, tentu saja dapat secara signifikan menunda pemberantasan rabies.
.
Anjing liar terbukti lebih menyukai rasa umpan yang berbeda berdasarkan pada apa yang biasanya mereka makan, yang dapat bervariasi menurut habitatnya. Penggunaan ORV pada anjing perlu terus mengamati jenis umpan yang paling disukai anjing untuk dimakan, dan memastikan bahwa rasa ini dapat diproduksi secara massal.
.
Oleh karena ORV adalah produk baru untuk anjing, diperlukan edukasi untuk membantu pemberi vaksin dan pemilik anjing, memahami manfaat dari vaksin baru ini. Selain itu, juga tambahan penjaminan bahwa ORV dapat digunakan untuk menghilangkan kasus rabies yang terkait dengan anjing. ORV dapat memainkan peran penting dalam perang melawan rabies dan merupakan metode baru untuk mencapai tujuan menghilangkan kematian akibat rabies pada manusia, yang disebabkan oleh anjing pada tahun 2030.
.
Sudahkah Anda siap membantu?
SekianYogyakarta, 10 Mei 2021*) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, Lektor FK UKDW, WA: 081227280161,