Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life resisten obat tuberkulosis

2024 Hari TB Dunia

HARI  TUBERKULOSIS  DUNIA 2024

fx. wikan indrarto

Tema Hari Tuberkulosis (TBC atau TB) Sedunia 2024 : ‘Yes! Kita bisa mengakhiri TBC!’. Kampanye ini menyampaikan harapan agar kita kembali ke jalur yang benar untuk membalikkan keadaan terpuruk, dalam melawan epidemi TB. Diperlukan 3 hal pokok, yaitu kepemimpinan dengan komitmen tinggi, peningkatan investasi, dan penerapan rekomendasi WHO yang baru dengan lebih cepat. Bagaimana melakukannya?

.

Hari TB Dunia diadakan setiap tanggal 24 Maret untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk TB dalam bidang kesehatan, sosial dan ekonomi, juga untuk meningkatkan upaya mengakhiri epidemi TB global. Pada 24 Maret 1882 Dr. Robert Koch menemukan penyebab penyakit TB, yaitu bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pada saat Dr. Koch mengumumkan penemuannya di Berlin, waktu itu TB mewabah di seluruh Eropa dan Amerika, bahkan menyebabkan kematian 1 dari setiap 7 orang penderitanya. Kemajuan yang telah kita dapatkan, 75 juta nyawa telah terselamatkan sejak tahun 2000 melalui upaya global untuk mengakhiri TB. Namun demikian, masih ada 10,6 juta orang terserang TB dan 1,3 juta orang meninggal karena TB pada tahun 2022 yang lalu.

.

Menyusul komitmen yang dibuat oleh para Kepala Negara pada pertemuan Tingkat Tinggi PBB pada tahun 2023 untuk mempercepat kemajuan dalam mengakhiri TB, fokus tahun 2024 ini beralih untuk mewujudkan komitmen tersebut menjadi tindakan nyata. Juga untuk membantu banyak negara dalam meningkatkan akses terhadap pengobatan pencegahan TB, WHO merekomendasikan untuk meningkatkan penerapan pengobatan pencegahan TB secepatnya. Selain itu, investasi sumber daya, dukungan, perawatan dan informasi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan akses universal terhadap perawatan TB dan penelitian medis untuk mencapai Cakupan Kesehatan Semesta atau Universal Health Coverage (UHC).

.

Penerapan rekomendasi WHO yang baru dengan lebih cepat seharusnya dilakukan. Target jangak pendek rekomendasi tersebut adalah tersedianya lebih banyak investasi untuk pengobatan pencegahan TB, pemberian rejimen pengobatan TB yang lebih pendek, tes molekuler cepat untuk diagnostik infeksi TBC, dan inovasi alat medis digital.

.

Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi TB pada individu yang terpapar dan untuk menghentikan perkembangan dari infeksi TB ke arah TB aktif (sakit TB). Sasaran prioritas pemberian TPT sesuai rekomendasi WHO adalah populasi anak dan remaja yang berisiko tinggi menderita TB, yaitu anak dan remaja dengan HIV/AIDS, kontak serumah dengan pasien TB paru yang terkonfirmasi bakteriologis, pasien imunokompromais selain HIV (misalnya kanker, dialisis, mendapat kortikosteroid jangka panjang, persiapan transplantasi organ) dan bersekolah atau tinggal di asrama, di lapas dan rumah singgah, tempat penitipan anak (daycare), pengguna narkoba, dll.

Syarat pemberian TPT TB adalah tidak sakit TB, tidak ada kontraindikasi TPT, misalnya hepatitis akut atau kronis, neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid), konsumsi alkohol biasa atau berat, dan terdapat bukti infeksi TB baik secara in vivo (uji kulit tuberkulin) ataupun in vitro (Interferon Gama Release Essay = IGRA). Rejimen obat untuk TPT TB tersedia lebih banyak pilihan, misalnya 6H (Isoniazid selama 6 bulan), 3RH (Rifampisin & Isoniazid selama 3 bulan), 3HP (Rifapentin & Isoniazid selama 3 bulan untuk usia >2 tahun), 4R (Rifampisin selama 4 bulan),  dan 1HP (Isoniazid & Rifapentin selama 1 bulan untuk usia >2 tahun). 

.

Untuk menegakkan diagosis TB, sebelum ini dilakukan dengan pemeriksaan bakteriologis dari spesimen dahak pasien. Belajar dari PCR COVID-19 saat pandemi, sekarang pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM) justru diprioritaskan, antara lain pemeriksaan Nucleic Acid Amplification Test/NAAT (misalnya Xpert MTB/RIF) dan Line Probe Assay/LPA (misalnya Hain GenoType). Pemeriksaan TCM mempunyai nilai diagnostik yang lebih baik daripada pemeriksaan mikroskopis dahak, tetapi masih di bawah uji biakan. Saat ini TCM direkomendasikan sebagai alat diagnosis utama untuk penegakan diagnosis TB (terkonfirmasi bakteriologis). Namun demikian, hasil negatif TCM tidak menyingkirkan diagnosis TB pada anak dan remaja.

.

Pemberian rejimen pengobatan TB sesuai rekomendasi WHO harus semakin digencarkan. Paduan pemberian Obat Anti TB (OAT) pada anak dan remaja jenis rejimen pertama adalah 2RHZ 4RH (2 bulan Rifampisin, Isoniazid dan pirazinamid dilanjutkan 4 bulan Rifampisin dan Isoniazid) untuk TB paru tidak terkonfirmasi bakteriologis, TB kelenjar intratoraks tanpa obstruksi saluran respiratori dan TB kelenjar. Rejimen kedua adalah 2RHZE 4RH (2 bulan Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid dan Ethambutol dilanjutkan 4 bulan Rifampisin dan Isoniazid) untuk kasus TB paru pada remaja usia ≥15 tahun tanpa memandang klasifikasi dan tingkat keparahan.  Dalam hal ini untuk kasus TB paru terkonfirmasi bakteriologis, TB paru kerusakan luas, TB paru dengan HIV, TB ekstra paru, kecuali TB milier, meningitis TB, dan TB tulang. Rejimen ketiga adalah 2RHZE 10 RH (2 bulan Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid dan Ethambutol dilanjutkan 10 bulan Rifampisin dan Isoniazid) untuk kasus TB paling berat, yaitu meningitis TB, TB tulang, dan TB paru milier. 

.

Momentum Hari Tuberkulosis (TB) Dunia Minggu, 24 Maret 2024 mengingatkan kita semua agar berinvestasi untuk mengakhiri TB dan menyelamatkan lebih banyak pasien. Selain itu, kita semua wajib menerapkan rekomendasi WHO yang baru dengan lebih cepat, baik dalam aspek diagnosis dengan TCM, terapi pencegahan (TPT) TB laten dan pengobatan TB sampai tuntas, untuk mengakhiri epidemi TB global.

Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 23 Maret 2024

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM.

Categories
anak bayi prematur dokter Healthy Life Pendukung ASI vaksinasi

2024 Hari Pendengaran Dunia

HARI  PENDENGARAN  DUNIA  2024

fx. wikan indrarto

Hari Pendengaran Dunia Minggu, 3 Maret 2024 mengambil tema mewujudkan perawatan telinga dan fungsi pendengaran bagi semua orang. Hal ini disebabkan karena gangguan pendengaran atau “kecacatan yang tidak terlihat”, bukan hanya karena tidak adanya gejala yang terlihat, tetapi lebih karena gangguan ini telah lama mendapat stigma di masyarakat dan diabaikan oleh para pembuat kebijakan. Bagaimana sebaiknya?

.

Kampanye Hari Pendengaran Dunia tahun 2024 lebih fokus pada aksi mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kesalahan persepsi masyarakat, dan pola pikir yang menstigmatisasi melalui peningkatan kesadaran, dengan berbagi informasi untuk masyarakat dan tenaga kesehatan. Kampanye ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, mengatasi kesalahan persepsi umum terkait masalah pendengaran. Kedua, memberikan informasi yang akurat dan berbasis bukti untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai masalah telinga dan pendengaran. Dan ketiga, menyerukan semua negara untuk mengatasi kesalahan persepsi dan pola pikir stigmatisasi terkait gangguan pendengaran.

.

Secara global, lebih dari 80% kebutuhan layanan medis atas telinga dan pendengaran masih belum terpenuhi. Kesalahpahaman masyarakat yang mengakar dan pola pikir yang menstigmatisasi, merupakan faktor utama yang membatasi upaya pencegahan dan penanganan gangguan pendengaran. Lebih dari 1 miliar orang dewasa muda berisiko mengalami gangguan pendengaran permanen yang sebenarnya dapat dihindari, karena praktik mendengarkan yang tidak aman. Diperlukan investasi tambahan tahunan sekitar US$ 1,40 per orang untuk meningkatkan layanan medis gangguan pendengaran secara global. Selama periode 10 tahun ke depan, investasi ini menjanjikan pengembalian hampir US$ 16 untuk setiap dolar AS yang dikeluarkan. Lebih dari 5% populasi dunia – atau 430 juta orang – memerlukan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran yang mereka alami, termasuk 34 juta anak. Diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 700 juta orang, atau 1 dari setiap 10 orang, akan mengalami gangguan pendengaran.

.

Prevalensi gangguan pendengaran meningkat seiring bertambahnya usia, di antara mereka yang berusia lebih dari 60 tahun, lebih dari 25% terkena tuli yang melumpuhkan. Seseorang yang tidak mampu mendengar sebaik orang normal, ambang pendengaran 20 dB atau lebih baik pada kedua telinga, dikatakan mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran dapat bersifat ringan, sedang, berat, atau sangat berat (tuli). Tuli adalah gangguan pendengaran yang lebih besar dari 35 desibel (dB). Hampir 80% orang tuli tinggal di negara berpendapatan rendah dan menengah. Hal ini dapat mempengaruhi satu telinga atau kedua telinga dan menyebabkan kesulitan dalam mendengar percakapan atau suara keras.

.

Penyebab gangguan pendengaran dapat ditemui sepanjang masa kehidupan. Penyebab pada periode sebelum melahirkan meliputi faktor genetik termasuk gangguan pendengaran herediter dan infeksi intrauterin, seperti rubella dan infeksi sitomegalovirus. Pada periode perinatal meliputi asfiksia neonatal (kekurangan oksigen pada saat lahir) dan hiperbilirubinemia (penyakit kuning parah), berat badan lahir rendah, dan morbiditas perinatal lainnya.

Pada masa anak dan remaja gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh infeksi telinga kronis (otitis media supuratif kronis), pengumpulan cairan di telinga (otitis media nonsupuratif kronis), meningitis dan infeksi lainnya. Pada dewasa dan lanjut usia dapat disebabkan oleh penyakit kronis, merokok, otosklerosis, degenerasi sensorineural terkait usia, dan gangguan pendengaran sensorineural mendadak. Sedangkan faktor yang terjadi sepanjang rentang hidup manusia meliputi impaksi serumen (kotoran telinga), trauma pada telinga atau kepala suara keras/suara keras, obat-obatan ototoksik, bahan kimia ototoksik yang berhubungan dengan pekerjaan, kekurangan gizi, infeksi virus dan kondisi telinga lainnya, gangguan pendengaran genetik yang tertunda atau progresif.

.

Banyak penyebab gangguan pendengaran dapat dihindari melalui strategi kesehatan masyarakat dan intervensi klinis yang diterapkan sepanjang hidup. Pencegahan gangguan pendengaran sangat penting, mulai dari periode prenatal dan perinatal hingga usia lanjut. Pada anak hampir 60% gangguan pendengaran disebabkan oleh penyebab yang dapat dicegah melalui penerapan langkah sederhana bidang kesehatan masyarakat. Demikian pula, sebagian besar penyebab umum gangguan pendengaran pada orang dewasa, seperti paparan suara keras dan obat-obatan ototoksik, sebenarnya dapat dicegah.

Strategi efektif untuk mengurangi gangguan pendengaran pada berbagai tahap kehidupan meliput beberapa hal. Yang utama dalah imunisasi lengkap pada bayi, praktik pengasuhan ibu untuk anak yang baik, konseling genetik, dan pengelolaan penyakit telinga yang umum. Selain itu, juga program konservasi pendengaran di tempat kerja untuk kebisingan dan paparan bahan kimia dan strategi mendengarkan musik yang aman untuk mengurangi paparan suara bising.

Strategi lainnya adalah pemeriksaan skrining untuk semua bayi baru lahir berupa pemeriksaan gangguan pendengaran pada usia 0-28 hari dengan OAE (otoacoustic emissions). Selain itu juga sekaligus dilakukan skrining gangguan penglihatan pada bayi prematur saat usia 2-4 minggu dengan pemeriksaan mata, skrining hipotiroid kongenital pada usia 48-72 jam dengan pemeriksaan darah pada tumit kaki, dan skrining penyakit jantung kritis bawaan pada usia usia <24 jam dengan pemeriksaan pulse oxymetry.

.

Skrining pendengaran bayi baru lahir sebenarnya termasuk skrining rutin, karena beberapa hal. Pertama, gangguan pendengaran pada bayi dan anak sulit diketahui sejak awal. Kedua, adanya periode kritis perkembangan pendengaran dan berbicara, yang dimulai dalam 6 bulan pertama kehidupan dan terus berlanjut sampai usia 2 tahun. Ketiga, bayi yang mempunyai gangguan pendengaran bawaan atau didapat yang segera diintervensi sebelum usia 6 bulan, pada usia 3 tahun sangat mungkin akan mempunyai kemampuan berbahasa normal, dibandingkan bayi yang baru diintervensi setelah berusia 6 bulan.

.

Ini adalah kriteria bayi yang lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran dan lebih memerluan pemeriksaan skrining, yaitu riwayat keluarga dengan gangguan pendengaran, kelainan bawaan bentuk telinga dan kelainan tulang tengkorak-muka, Infeksi janin ketika dalam kandungan (infeksi toksoplasmosis, rubella, sitomegalovirus, herpes). Selain itu, juga Sindrom tertentu seperti sindrom Down, berat lahir kurang dari 1.500 gram, Bayi yang mengalami kesulitan bernapas segera setelah lahir, perawatan di NICU, dan penggunaan obat tertentu yang bersifat toksik terhadap saraf pendengaran.

.

Momentum Hari Pendengaran Dunia (World Hearing Day) 2024 mengingatkan kita bahwa masalah telinga dan fungsi pendengaran, merupakan salah satu masalah yang paling sering diabaikan di masyarakat. Pemeriksaan skrining pendengar pada bayi baru lahir akan mampu menemukan “kecacatan yang tidak terlihat”, bukan hanya karena tidak adanya gejala yang nampak, tetapi juga mampu mencegah gangguan pendengarn pada bayi, agar tidak lagi menjadi stigma di masyarakat dan diabaikan oleh para pembuat kebijakan kesehatan.

Apakah kita sudah melakukannya?

Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life vaksinasi

2024 Dengue Global

DENGUE  GLOBAL

fx. wikan indrarto*)

Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dengue atau DBD) secara global telah meningkat tajam selama dua dekade terakhir, sehingga menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang besar. Apa yang mencemaskan?

Dari tahun 2000 hingga 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendokumentasikan peningkatan sepuluh kali lipat kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, meningkat dari 500.000 menjadi 5,2 juta. Tahun 2019 menandai puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan kasus-kasus yang dilaporkan menyebar di 129 negara. Setelah terjadi sedikit penurunan kasus antara tahun 2020-2022 akibat pandemi COVID-19 dan tingkat pelaporan yang lebih rendah, pada tahun 2023, terjadi peningkatan kasus dengue secara global, yang ditandai dengan peningkatan signifikan dalam jumlah, skala, dan peningkatan kasus secara simultan, juga terjadinya beberapa wabah, menyebar ke wilayah yang sebelumnya tidak terkena dengue.

.

baca juga : 2022 Waspada Dengue

Afrika merupakan salah satu dari empat wilayah teratas yang paling terkena dampak dengue. Wabah telah dilaporkan di 15 dari 47 negara termasuk Benin, Burkina Faso, Cape Verde, Chad, Pantai Gading, Ethiopia, Ghana, Guinea, Mali, Mauritius, Niger, Nigeria, São Tomé dan Principe, Senegal dan Togo. Beban penyakit dengue di Afrika belum dipahami dengan baik karena 3 hal. Pertama, kemiripan gejala klinis dengue yang umum dan tidak spesifik, dengan malaria dan penyakit demam tropis lainnya. Kedua, terbatasnya kapasitas laboratorium untuk melakukan deteksi dan konfirmasi dengue secara tepat waktu, yang sangat penting untuk mendeteksi dan melaporkan kasus serta mencegah penyebarannya. Dan ketiga, pengawasan yang tidak memadai dan pelaporan kasus yang terbatas, terutama untuk dengue ringan.

Dengue di Amerika pada 1 Januari 2023 sampai 11 Desember 2023, total 4,1 juta kasus dugaan dengue, termasuk 6.710 kasus parah, dan 2.049 kematian (CFR 0,05%) dilaporkan terjadi di 42 negara di Amerika. Brasil telah melaporkan jumlah kasus suspek tertinggi per 100.000 penduduk di kawasan ini (1.359 kasus), diikuti oleh Peru (813 kasus), dan Meksiko (179 kasus). Dalam hal dengue berat, Kolombia melaporkan kasus terbanyak (1504), diikuti oleh Brasil (1474), Meksiko (1272), Peru (1065), dan Bolivia (640).

Dengue di Timur Tengah menyebabkan epidemi dengue pertama kali dilaporkan pada tahun 1998, dan sejak itu, frekuensi dan penyebaran geografisnya meningkat, dengan wabah terjadi di sembilan negara endemik. Di antaranya adalah negara yang rapuh terkena dampak konflik seperti Afghanistan, Pakistan, Sudan, Somalia, dan Yaman. Wabah ini diperburuk karena gangguan layanan kesehatan (Sudan), sistem kesehatan yang rapuh (Afghanistan, Somalia, Sudan, Pakistan dan Yaman), perpindahan penduduk secara massal, infrastruktur air dan sanitasi yang buruk, dan bencana alam yang berulang seperti banjir yang melanda Somalia, Sudan, Pakistan, dan Yaman, serta gempa bumi di Afghanistan.

.

Dengue bukan endemik di Eropa dan sebagian besar kasus terkait dengan perjalanan ke daerah lain. Namun demikian, sejak tahun 2010 terdapat laporan mengenai kasus asli di sejumlah negara Eropa, termasuk Kroasia, Perancis, Israel, Italia, Portugal dan Spanyol. Pada tahun 2018, tahun dengan data terlengkap yang tersedia, total 2.500 kasus dengue dilaporkan melalui mekanisme pengumpulan data pengawasan tahunan regional dengan Jerman, Perancis, dan Inggris menyumbang sebagian besar kasus dan ini merupakan kasus impor. Namun, perlu dicatat bahwa kelengkapan data masih menjadi tantangan.

.

Di kawasan Asia Tenggara, 10 dari 11 Negara Anggota merupakan endemis virus dengue. Pada tahun 2023, beberapa negara, termasuk Bangladesh dan Thailand, telah melaporkan lonjakan kasus dengue. Secara khusus, India, Myanmar, Sri Lanka dan Thailand termasuk dalam 30 negara dengan tingkat endemis tertinggi di dunia. Thailand mengalami peningkatan kasus dengue lebih dari 300% pada tahun 2023. Angka kematian (CFR) di Bangladesh meningkat dari 0,45% menjadi 0,52%, sedangkan di Thailand meningkat menjadi 0,11%, 0,04% di Nepal hingga tertinggi 0,72% di Indonesia. Penting untuk menafsirkan nilai-nilai ini dengan hati-hati karena adanya variasi dalam definisi kasus yang digunakan di berbagai negara.

.

Wilayah Pasifik Barat terus menghadapi tingginya dengue, dengan lebih dari 500.000 kasus dengue dan 750 kematian di Australia, Kamboja, Tiongkok, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Negara yang paling terkena dampaknya adalah Filipina (CFR 0.34%) dan Vietnam (CFR: 0.02%). Di Fiji ada 11.522 kasus pada tahun 2023, mencerminkan peningkatan sebesar 37%.

Virus dengue (DENV) memiliki empat serotipe (DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4). Infeksi oleh satu serotipe memberikan kekebalan jangka panjang terhadap serotipe yang sama, dan hanya kekebalan sementara terhadap serotipe lainnya, tetapi infeksi sekunder dengan serotipe berbeda, justru akan  meningkatkan risiko dengue menjadi berat. Infeksi dengue paling sering tidak menunjukkan gejala atau hanya menyebabkan penyakit demam ringan. Namun, beberapa kasus akan berkembang menjadi demam berdarah dengue berat, terjadi syok, pendarahan hebat, atau kerusakan organ parah, dan bahkan kematian pasien. Tahap ini sering dimulai setelah demam hilang dan didahului dengan tanda bahaya sebagai peringatan dini, seperti sakit perut yang hebat, muntah terus-menerus, gusi berdarah, penumpukan cairan, lesu atau gelisah, dan pembesaran hati.

.

Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi dengue. Namun, deteksi dini dan akses terhadap layanan kesehatan yang tepat, untuk manajemen kasus dapat mengurangi angka kematian, begitu juga dengan deteksi cepat kasus dengue berat dan rujukan tepat waktu ke fasilitas kesehatan tersier. Kebanyakan penderita dengue memiliki gejala ringan atau tanpa gejala dan akan membaik dalam 1-2 minggu. Anak yang terinfeksi dengue untuk kedua kalinya mempunyai risiko lebih besar mengalami dengue berat. Gejala dengue berat seringkali muncul setelah demamnya hilang seperti sakit perut yang hebat, muntah berulang, napas cepat, gusi atau hidung berdarah, kelelahan umum, gelisah, darah dalam muntahan atau tinja, mengeluh sangat haus, kulit pucat dan dingin. Kasus dengue dengan gejala parah ini harus segera mendapatkan perawatan atau rujukan yang sesuai.

.

Inisiatif Arbovirus Global adalah rencana strategis terpadu untuk mengatasi dengue dan penyakit arbovirus yang ditularkan melalui nyamuk,  dengan potensi epidemi dan pandemi, yang fokus pada pemantauan risiko, pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, deteksi dan respons, serta membangun koalisi mitra. Selain itu, juga mendukung semua negara anggota melalui penguatan pengawasan epidemiologi dan entomologi, diagnosis laboratorium dan pengawasan genom, manajemen klinis, komunikasi risiko dan keterlibatan komunitas, pengawasan dan pengendalian vektor, juga re-organisasi pelayanan kesehatan.

.

Yang tidak kalah penting adalah berbagi pedoman manajemen kasus dan pelatihan klinis, untuk dokter dan petugas kesehatan melalui webinar. Pengembangan pedoman WHO untuk manajemen klinis dan diagnosis dengue, chikungunya, Zika, dan demam kuning yang terus berlangsung, yang periode pertama akan selesai pada pertengahan tahun 2024. WHO telah menyelenggarakan kursus virtual pembelajaran mandiri selama 20 jam, mengenai manajemen klinis dengue dalam bahasa Spanyol dan Inggris, yang berfokus pada identifikasi prediktor awal terjadinya penyakit parah (tanda bahaya dengue) dan mencegah perkembangan kasus dengue menjadi beat dan bahkan kematian pasien. Kursus ini telah melatih lebih dari 312.000 dokter, termasuk para dokter Indonesia, sejak diluncurkan pada bulan September 2020.

.

Kemunculan dengue dan penyebarannya yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia, terkait dengan berbagai faktor penting. Yaitu faktot lingkungan meliputi perubahan distribusi dan adaptasi vektor nyamuk Aedes aegypti, meningkatnya urbanisasi yang tidak terencana, perubahan iklim, dan ko-sirkulasi beberapa serotipe virus. Faktor sistem layanan kesehatan meliputi kerapuhan di tengah ketidakstabilan politik dan keuangan, tantangan dokter dalam diagnosis klinis karena gejala yang tidak spesifik, kapasitas laboratorium yang tidak memadai, terjadi secara bersamaan dengan COVID-19, dan tidak adanya obat khusus. Faktor masyarakat meliputi perilaku dan persepsi risiko belum baik, kesadaran dan perilaku mencari layanan kesehatan masih rendah, kurangnya pendekatan yang berpusat pada masyarakat, keterlibatan dan mobilisasi masyarakat dalam kegiatan pengendalian vektor masih rendah, kurangnya kapasitas pengawasan dan pengendalian vektor,  kurangnya koordinasi antar pemangku kepentingan, kekurangan dana, rendahnya minat pendonor sukarela, dan pergerakan manusia dalam skala besar.

.

baca juga : 2023 Vaksin Dengue

Tantangan ini diperparah dengan terbatasnya persediaan penting untuk program pencegahan dan pengendalian, reagen di laboratorium untuk tes diagnostik, dan perlunya pelatihan berkelanjutan bagi dokter dan petugas kesehatan lainnya. Untuk mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan terpadu multidisiplin dan multisektoral, terutama di tingkat nasional untuk mencapai tujuannya dalam mengurangi dampak terhadap kesehatan masyarakat. Pengendalian vektor yang efektif adalah kunci pencegahan dan pengendalian dengue dengan 3M, harus mencakup Menutup bak air, Menguras air KM dan Menimbun benda berpotensi menampung air. Juga ditambah pemberian larvasida dalam air yang tidak diminum dengan dosis yang tepat, penggunaan kelambu berinsektisida, dan kadang penyemprotan insektisida.

Penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia mampu menurunkan kasus dengue sebesar 77,1 persen. Selain itu, jumlah perawatan di rumah sakit akibat dengue juga mengalami penurunan sebanyak 86 persen. Nyamuk Wolbachia tidak mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti, tetapi dengan adanya nyamuk ini, akan menekan penyebaran virus dengue yang terbawa oleh nyamuk Aedes aegypti, sehingga metode penyebaran nyamuk ini menjadi pelengkap dari program 3M.

Sudahkah kita siap melawan Dengue?

Sekian

Yogyakarta, 15 Januari 2024

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161.

Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life vaksinasi

2024 HAPUS POLIO

Ringkasan tulisan ini telah dimuat di harian nasional Kompas versi digital :

https://app.komp.as/DCvr2yodF6QNo8aw5

Sudut lain dari tulisan ini juga telah dimuat di portal nasional detik.com :

https://news.detik.com/kolom/d-7154465/mewujudkan-bebas-polio-2026

HAPUS  POLIO

fx. wikan indrarto*)

Kabupaten Klaten Jawa Tengah telah ditetapkan oleh Kemenkes RI sebagai daerah berstatus kejadian luar biasa (KLB) polio pada 22 Desember 2023. Hal itu menyusul temuan kasus polio pada anak di Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Kondisi anak perempuan berumur enam tahun yang terjangkit polio itu saat ini terus membaik.

Anak perempuan itu mengalami gejala polio sepulang dari bepergian ke Sampang, Madura, Jawa Timur. Empat hari setelah kembali ke Klaten, anak tersebut tiba-tiba demam. Setelah demam turun, anak itu mengalami penurunan kekuatan pada kakinya atau kelumpuhan. Akhirnya anak tersebut dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Bahaya apa yang mengancam?

.

Polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan tungkai secara total dalam hitungan jam. Virus ini ditularkan oleh orang-ke-orang yang menyebar terutama melalui rute faecal-oral (dari anus ke mulut) atau yang lebih jarang, oleh jalur umum misalnya, air atau makanan yang terkontaminasi, dan berkembang biak di usus. Gejala klinis awal adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan pada leher dan nyeri pada tungkai. Tidak ada obat untuk penyakit polio dan hanya dapat dicegah. Vaksin polio yang diberikan berulang kali, dapat melindungi anak seumur hidup.

.

Polio (poliomielitis) terutama menyerang anak balita, bahkan hampir 1 dari 200 infeksi polio akan menyebabkan kelumpuhan otot yang menetap atau ireversibel. Di antara mereka yang lumpuh, 5% hingga 10% mati ketika otot-otot pernapasan mereka menjadi tidak mampu bergerak. Infeksi virus polio liar telah menurun lebih dari 99% sejak tahun 1988, dari sekitar 350.000 kasus, menjadi 29 kasus yang dilaporkan pada tahun 2018. Dari 3 jenis virus polio liar (tipe 1, tipe 2, dan tipe 3), virus polio liar tipe 2 diberantas pada tahun 1999 dan tidak ditemukan kasus virus polio liar tipe 3 sejak kasus terakhir yang dilaporkan di Nigeria pada bulan November 2012.

.

baca juga : 2020 Polio Liar dan COVID-19

.

Pemberantasan polio memerlukan cakupan imunisasi yang tinggi di seluruh dunia, untuk memblokir penularan virus yang sangat menular ini. Sayangnya, banyak anak masih kehilangan kesempatan mendapatkan vaksinasi karena berbagai alasan, termasuk kurangnya infrastruktur, lokasi terpencil, perpindahan penduduk, konflik bersenjata, gangguan keamanan dan penolakan terhadap vaksinasi. Oleh karena virus ini sangat menular, kegagalan untuk memberantas virus polio liar di Klaten, dapat saja mengakibatkan kebangkitan penyakit polio. Bahkan kalkulasi dapat saja mencapai sebanyak 200.000 kasus baru di seluruh dunia setiap tahun, dalam 10 tahun ke depan.

Pada tahun 1994, Benua Amerika disertifikasi bebas polio, diikuti oleh Pasifik Barat pada tahun 2000 dan Eropa pada Juni 2002. Pada hal 27 Maret 2014, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah disertifikasi bebas polio. Bebas polio berarti bahwa penularan virus polio liar telah terputus di wilayah yang membentang dari Indonesia ke India. Prestasi ini menandai lompatan ke depan yang signifikan dalam pemberantasan global, dengan 80% populasi dunia sekarang tinggal di daerah bebas polio.

.

Lebih dari 16 juta orang anak tetap dapat berjalan hari ini, yang seharusnya lumpuh. Selain itu, diperkirakan 1,5 juta kematian anak juga telah dicegah, melalui pemberian vitamin A yang bersamaan dengan imunisasi polio. Pemodelan ekonomi telah menemukan bahwa pemberantasan dengan imunisasi polio untuk melawan virus terakhir, akan menghemat setidaknya US $ 40-50 miliar, sebagian besar di negara berpenghasilan rendah.

.

Di banyak negara lain, kepemimpinan dan inovasi yang kuat telah berperan penting dalam menghentikan penyebaran virus polio liar. Banyak negara berhasil mengoordinasikan upaya mereka untuk mengatasi tantangan utama dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasar pada anak. Misalnya mobilitas populasi yang tinggi, konflik bersenjata, aliran anti vaksin, dan ketidak amanan wilayah dari konflik bersenjata, yang membatasi akses ke layanan imunisasi. Selain itu, juga kemampuan virus polio untuk menyebar dengan cepat dan melintasi perbatasan wilayah bahkan negara.

.

Sumber daya dan keahlian yang digunakan untuk menghilangkan virus polio liar, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat luas. Selain itu, juga telah membentuk sistem respons atas wabah polio. Program pemberantasan polio telah memberikan manfaat kesehatan yang luas bagi komunitas lokal di banyak wilayah, mulai dari terbentuknya respons terhadap wabah, hingga memperkuat layanan imunisasi rutin terhadap penyakit infeksi lain, yang dapat dicegah dengan vaksin.

.

Dari penyelidikan epidemiologi terjadinya KLB polio pada 7 November 2022 di Kabupaten Pidie, Aceh, selain cakupan imunisasi polio yang rendah, didapati juga faktor perilaku hidup bersih dan sehat penduduk yang masih kurang. Di antaranya masih ada penduduk yang menerapkan buang air besar (BAB) terbuka di sungai. Meskipun tersedia jamban di beberapa rumah, lubang pembuangan jamban langsung mengalir ke sungai, sementara air sungai dipakai sebagai sumber aktivitas penduduk, termasuk tempat bermain anak-anak. Intervensi kesehatan masyarakat berdasarkan data epidomiologi ini tidak boleh diabaikan, yaitu mengatasi penyebab cakupan imunisasi polio yang rendah, meningkatkan perilaku masyarakat dalam hidup sehat, dan membangun infrastruktur limbah rumah tangga yang lebiuh higenis. Namun demikian, data epidemiologi di Klaten dan Sampang untuk KLB Polio Klaten kali ini belum disimpulkan.

.

Saat ini pemerintah sudah melakukan sejumlah tindakan awal yang penting. Termasuk melakukan pelacakan untuk mencari kasus lumpuh layuh lain di sekitar tempat tinggal kasus, pengambilan sampel tinja di wilayah terdampak untuk dilakukan pemeriksaan, memeriksa sampel air di tempat pembuangan limbah, dan survei cepat cakupan imunisasi. Juga dilakukan ‘outbreak respond’ imunisasi polio untuk 118.600 anak akan menjadi sasaran penerima imunisasi pada Subpekan Imunisasi Nasional secara serentak di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, ditambah Kabupaten Sleman di DIY yang berbatasan dengan Kabupaten Klaten, dengan prioritas wilayah Madura Jawa Timur. Vaksin yang akan digunakan adalah vaksin polio tetes (OPV) sebanyak 2 tetes mulut, yang akan dimulai Senin, 15 Januari 2024. Vaksinasi polio dilakukan dua tahap, yaitu untuk tahap pertama ditargetkan selesai satu minggu, selanjutnya diulang lagi minimal satu bulan berikutnya, dengan target cakupan 95% anak secara merata pada setiap tingkatan. Selain itu, juga dilakukan imunisasi rutin untuk meningkatkan cakupan imunisasi polio menggunakan vaksin suntikan, yaitu Inactive Polio Vaccine (IPV), bukan vaksin tetes atau Oral Polio Vaccine (OPV).

.

Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran yang sangat berharga dalam mengatasi penyakit menular yang mematikan. Misalnya, pelacakan kasus (tracing) berupa penemuan kasus aktif dari rumah ke rumah, terbukti menjadi strategi yang jitu dalam mendukung program pengendalian COVID-19. Vaksinasi semua kontak erat bahkan dengan dosis booster telah membantu meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus COVID-19 yang sangat mudah menular. Demikian pula, pengawasan, penemuan kasus, pemeriksaan, pelacakan kontak, karantina, dan kampanye dalam komunikasi massal untuk menghilangkan informasi yang salah, adalah hal yang penting untuk mengendalikan COVID-19. Semua hal baik tersebut seharusnya juga diterapkan untuk mengatasi munculnya virus polio liar di Pidie Aceh.

.

Pembelajaran lain dari pandemi COVID-19 adalah menjamin ketersedian vaksin yang cukup dan mampu menjangkau banyak orang di tempat yang sulit. Juga mengatasi keragu-raguan atas kehandalan vaksin, karena juga merupakan tantangan besar dalam menghentikan penyebaran COVID-19. Selain itu, adanya akses ke informasi dan pendidikan kesehatan masyarakat yang akurat sangatlah penting, untuk memastikan bahwa warga masyarakat memiliki pengetahuan, bukan termakan berita bohong terkait vaksin COVID-19, dalam menjaga diri mereka sendiri dan orang lain di sekitarnya. Hal serupa seharusnya juga dilakukan untuk memberikan imunisasi polio menggunakan Inactive Polio Vaccine (IPV) sebagai ‘outbreak respond’ di Aceh dan meningkatan cakupan imunisasi polio sebagai paket imunisasi dasar, untuk semua balita di seluruh Indonesia.

Target dunia, termasuk Indonesia, adalah pemberantasan atau eradikasi polio pada tahun 2026. Oleh sebab itu KLB polio di Klaten perlu disikapi secara tepat menggunakan pembelajaran kita dalam mengatasi pandemi COVID-19. Intinya adalah adanya kepemimpinan yang tegas, solidaritas semua lintas sektor, dan ilmu pengetahuan dalam wujud vaksin handal seperti IPV, yang disertai intervensi kesehatan masyakarat yang tegas dan cepat.

Sudahkah kita siap?

Sekian

Yogyakarta, 5 Januari 2024

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161.

Categories
dokter Jalan-jalan medicolegal

2023-2024 JELAJAH JEPARA

Di depan gerbang FORT JAPARA XVI peninggalan gerbang kota yang dibangun VOC Belanda tahun 1613 di Jepara (d/h Japara)

JELAJAH  JEPARA

fx. wikan indrarto

Penjelajahan ke Jepara dan perjalanan darat (overland) ke sekitar Gunung Muria yang tenang, menjulang dan sakral di ujung utara Pulau Jawa, kami awali Sabtu pagi, 30 Desember 2023, sebelum pergantian tahun.

Setelah menabur bunga dan berdoa sejenak di makan bapak (Eyang Kakung Heribertus Sukiman Tondo Darsono) di makam Kerkof Mendut, dekat Candi Borobudur, Magelang yang suci, kami memulai petualangan menuju Gunung Muria. Dik Larasati (anak bungsu kami) mengendalikan laju Honda Mobilio AB 1412 GH dengan tenang, di tengah kepadatan arus liburan Nataru 2023 yang cukup hingar, merayap dan teratur.

Dik Larasati (anak bungsu kami) mengendalikan laju Honda Mobilio AB 1412 GH dengan tenang, di tengah kepadatan arus liburan Nataru 2023

Membelikan oleh-oleh untuk si ganteng Joviel (cucu tersayang), berupa truk kayu di Payaman, Magelang, persis seperti yang dahulu dibelikan oleh Eyang Kakung Heribertus Sukiman Tondo Darsono untuk ayah Joviel.

Setelah menikmati sepenggal tol trans Jawa dari GT Bawen, kami keluar di GT Ungaran. Perhentian pertama kami adalah menemui Drg. Ana Retno Lumbini di Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang, untuk menyampaikan duka cita mendalam karena suaminya telah berpulang dan kami tidak sempat ikut melayat. Setelah selesai melayani pasiennya, kami diterima di Klinik Gigi Puskesmas Ungaran, yang hadir sebagai bagian dari usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat wilayah kecamatan Ungaran Barat dan sekitarnya. Bersama dengan Drg. Fx. Titik Purwaningsih yang diantar suaminya, Dr. Isdianto, MHum yang datang dari Demak, kami bercengkerama cukup lama di Puskesmas Ungaran. Dengan istri, ketiganya adalah alumnus FKG UGM Yogyakarta seangkatan tahun 1985.

Menemui Drg. Ana Retno Lumbini di Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang, untuk berbela rasa sepeninggalan suaminya

Jamuan makan siang di Super Penyet Banyumanik Semarang, oleh Drg. Fx. Titik Purwaningsih dan suaminya, Dr. Isdianto, MHum

Selanjutnya kami makan siang bersama di Banyumanik Semarang dan melanjutkan perjalanan ke Jepara. Kembali kami menjajal kenyamanan tol Trans Jawa dari GT Banyumanik dan keluar di GT Kaligawe di pesisir pantai Tanjung Emas Semarang utara. Kami menyusuri Jalur Pantura meninggalkan Semarang, untuk memasuki GT Sayung dan menempuh 16 km untuk keluar di GT Demak. Dengan menyusuri Jalur Pantura ke arah timur, kami mencapai pertigaan Trengguli dan berbelok arah ke kiri, keluar dari Jalur Pantura yang mulus, lebar dan padat kendaraan. Dari Trengguli, kami melewati Mijen dan Welahan untuk mencapai Kalinyamatan, yaitu kecamatan pertama di wilayah terotorial Kabupaten Jepara.

e-Poster peresmian PPTQ dan MTs Al-Wustho Kalinyamatan dengan teman seangkatan Brigjen. Pol (Purn) dr. H. Musyafak sebagai pendiri

Pemberhentian kedua adalah kami mengunjungi Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an dan MTs Al-Wustho Kalinyamatan, Kabupaten Jepara yang baru diresmikan pada Rabu, 22 November 2023. PPTQ dan MTs Al-Wustho Kalinyamatan yang sepi karena para santri sudah libur setelah menerima raport semester ganjil, berada dibawah naungan Yayasan Haji Ahmad Sholeh. Sedangkan kepengurusan yayasan terdiri dari para pendirinya, meliputi Brigjen. Pol (Purn) dr. H. Musyafak, Suudi Hartono dan Betty Erny Ayu. Jenderal Polisi Dr. Musyafak adalah teman seangkatan kami di FK UGM Yogyakarta 1984.

Mengunjungi PPTQ dan MTs Al-Wustho Kalinyamatan yang sepi karena para santri sudah libur setelah menerima raport semester ganjil

Kami jadi teringat bahwa Pemerintah Indonesia baru saja menyematkan gelar pahlawan nasional kepada Ratu Kalinyamat pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2023. Banner dan baliho ucapan selamat masih banyak terpampang di sepanjang jalan yang kami lalaui menuju Jepara. Nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana, puteri Sultan Trenggono, raja Demak (1521-1546). Pada usia remaja ia dinikahkan dengan Pangeran Kalinyamat.

Pangeran Kalinyamat berasal dari Tiongkok daratan bernama Win-tang, seorang saudagar Tiongkok yang mengalami kecelakaan di laut. Ia terdampar di pantai Jepara, dan kemudian berguru kepada Sunan Kudus. Win-tang kemudian mendirikan desa Kalinyamat yang saat ini berada di wilayah Kecamatan Kalinyamatan, sehingga ia pun dikenal dengan nama Pangeran Kalinyamat dan menikahi Retna Kencana putri Sultan Demak, sehingga istrinya itu kemudian dijuluki Ratu Kalinyamat.  Pangeran Kalinyamat menjadi anggota keluarga Kerajaan Demak dan memperoleh gelar Pangeran Hadiri. Pangeran dan Ratu Kalinyamat memerintah bersama di Jepara. Ayah angkatnya, yaitu Tjie Hwio Gwan, dijadikan patih bergelar Sungging Badar Duwung, yang juga mengajarkan seni ukir pada penduduk Jepara. Inilah asal usul ketrampilan mengukir kayu jati yang dimiliki para warga Jepara sampai sekarang dan tidak tertandingi.

e-poster gelar pahlawan nasional kepada Ratu Kalinyamat pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2023.

Pada tahun 1549 Sunan Prawata, raja keempat Demak mati dibunuh utusan Arya Penangsang, sepupunya yang menjadi adipati Jipang, mungkin saat ini berada di sekitar Grobogan. Ratu Kalinyamat menemukan keris Kyai Betok milik Sunan Kudus menancap pada mayat kakaknya itu. Maka, Pangeran dan Ratu Kalinyamat pun berangkat ke Kudus minta penjelasan. Sunan Kudus adalah pendukung Arya Penangsang dalam konflik perebutan takhta sepeninggal raja Trenggana (1546). Sunan Kudus menjelaskan semasa muda Sunan Prawata pernah membunuh Pangeran Surowiyoto alias Sekar Seda Lepen ayah Arya Penangsang, jadi wajar kalau ia sekarang mendapat balasan setimpal.

Ratu Kalinyamat kecewa atas sikap Sunan Kudus. Ia dan suaminya memilih pulang ke Jepara. Di tengah jalan, mereka dikeroyok anak buah Arya Penangsang. Pangeran Kalinyamat tewas. Menurut legenda, lahirlah nama tempat Prambatan (karena Pangeran Kalinyamat sampai harus merambat sebelum tewas), Kaliwungu (karena sungai di situ tercampur darah Pangeran Kalinyamat dan berubah warna menjadi ungu), Mayong (berjalan sempoyongan) dan Purwogondo (karena mulai keluar bau jenazah). Ketiga tempat tersebut kami lewati dalam petualangan kami ke seputaran Gunung Muria kali ini.

Ratu Kalinyamat diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia karena jasa dan perjuangannya. Pada tahun 1573 Ratu Kalinyamat mengirimkan 300 kapal berisi 15.000 prajurit Jepara untuk menyerang Portugus di Malaka, Malaysia. Serangan pertama di tahun 1550 berakhir gagal. Serangan kedua dipimpin oleh Ki Demang Laksamana yang langsung menembaki Malaka dari Selat Malaka. Esoknya, mereka mendarat dan membangun pertahanan. Tapi akhirnya, pertahanan itu dapat ditembus pihak Portugis. Sebanyak 30 buah kapal Jepara terbakar. Pihak Jepara mulai terdesak, semakin lemah, dan memutuskan pulang. Dari jumlah awal yang dikirim Ratu Kalinyamat, hanya sekitar sepertiga saja yang tiba di Jawa. Meskipun dua kali mengalami kekalahan, tetapi Ratu Kalinyamat telah menunjukkan bahwa dirinya seorang wanita yang gagah berani. Bahkan Portugis mencatatnya sebagai ‘rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame’, yang berarti Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani.

Saat Pangeran Arya Jepara, anak angkat Ratu Kalinyamat, pulang dari perang melawan Banten, Keraton Kalinyamat mendapat serangan oleh Panembahan Senopati dari Mataram Kotagede, Yogyakarta. Pasukan Panembahan Senopati datang menyerbu wilayah Jepara hingga kota ini berhasil diduduki serta keraton Kalinyamat ikut dihancurkan tahun 1593. Saat ini kita tidak lagi dapat melihat sisa kejayaan Kalinyamat.

Kami segera melanjutkan perjalanan memasuki Kota Jepara yang disebut juga Bumi Kartini.  Tujuan kami adalah melintasi kota Jepara untuk menuju Mlonggo, sebuah kecamatan sekitar 12 km sebelah utara Jepara. Kami mengantar dik Larasati, anak bungsu kami yang semester ini akan menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Kedokteran Universitas kristen Maranatha (FK UKM) Bandung, untuk melakukan kunjungan balasan kepada keluarga William Febuana. Keluarga William, yaitu Bapak Mulyono dengan Ibu Harlina mengunjungi rumah kami di Timoho Yogyakarta dan telah melakukan proses tingjing atau prosesi pertama dalam lamaran menurut adat Tionghoa. Proses Tingjing atau kalungan dilakukan dengan cara memberikan kalung dari pihak calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita sebagai tanda pengikat, saat keluarga calon mempelai pria datang ke rumah calon mempelai wanita, yang hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat dari calon mempelai, pada Selasa, 26 Desember 2023. Larasati dan William sudah menjalin persahabatan sejak mereka menjadi sesama pelajar di asrama SMP Marganingsih di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Proses Tingjing atau kalungan untuk dik Larasati oleh Keluarga William, yaitu Bapak Mulyono, Ibu Harlina, Cicik Tia yang sedang hamil dan mas Dito suaminya, saat mengunjungi rumah kami di Timoho Yogyakarta dan mas Bimoseno (anak kedua kami) liburan di rumah. Mas Yudhistira (anak sulung kami) sekeluarga sedang mengungjungi mertua di Bekasi.

Bersyukur sekali kami telah mampu mencapai Jepara dalam kunjungan balasan ini. Menurut C. Lekkerkerker, nama Jepara berasal dari kata Ujungpara. Disebut ujungpara karena legenda ada utusan Kerajaan Majapahit yang sedang berjalan melewati daerah yang sekarang disebut Jepara, melihat nelayan yang sedang membagi-bagi ikan hasil tangkapannya “membagi” dalam bahasa Jawa adalah “para” (dibaca: Poro), maka utusan tersebut menceritakan bahwa dia melewati Ujung Para, karena dia melewati ujung pulau Jawa saat  ada nelayan yang membagi ikan. Kemudian berubah menjadi Ujung Mara, dan Jumpara, yang akhirnya berubah menjadi Japara. Pada tahun 1950an diubah menjadi Jepara. Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar masyarakat Jepara menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari dengan dialek Jeporonan. Agak perlu waktu bagi kami, untuk memahami pembicaraan dalam dialek tersebut.

Ikan kakap lodi bintang merah dan lodi kuning yang ditangkap oleh nelayan Mlonggo, Jepara dan difoto dik Larasati. Nelayan sekarang juga sering terlihat yang sedang membagi-bagi ikan hasil tangkapannya “membagi” dalam Bahasa Jawa adalah “para” (dibaca: Poro), menjadi asal kata Jepara.

Dijamu makan malam menu Thailand di YamYam Resto Jl. Dr. Sutomo 13 Jepara

Kami memasuki rumah keluarga Bapak Mulyono, menjelang senja pada Sabtu, 30 Desember 2023. Rumah mungil nan bersih ini berada di dalam areal pabrik furniture Mahkota Mulyo Mandiri, seluas hampir 2 ha dengan sekitar 65 karyawan dan pengiriman export sekitar 2 kontainer 40 feet per bulan. Saat kami bertiga mendarat, kami disambut hangat di depan gerbang rumahnya. Setelah beristirahat sore sejenak, kami segera kembali ke kota Jepara untuk dijamu makan malam menu Thailand di YamYam Resto Jl. Dr. Sutomo 13 Jepara. Di restauran yamyam ini menu favoritnya adalah tom yam seafood yang rasanya lebih nendhang dan luar biasa.

Pada Minggu pagi, 31 Desember 2023 ikut misa kudus di Gereja Katolik Stella Maris, yang merupakan gereja pertama di Jepara

Setelah beristirahat semalam, pada Minggu pagi, 31 Desember 2023 kami menuju Gereja Katolik Stella Maris, yang merupakan gereja pertama di Jepara dan berdiri tahun 60an dengan pastor dari ordo MSF. Pada awalnya Jepara merupakan wilayah kerja paroki Kudus sampai akhirnya Jepara menjadi paroki sendiri. Dengan jumlah umat 1000an tersebar dari Keling sampai Mayong, gereja Katolik Jepara mengadakan Ekaristi harian pk. 6 pagi dan dua kali setiap Minggu pk. 7 pagi dan pk. 17 sore. Di belakang gedung gereja terdapat aktifitas pendidikan PAUD dan TK Kanisius yg menjadikan setiap paginya gereja selalu ramai. Di seberangnya ada SD Kanisius Jepara, yang merupakan salah satu sekolah swasta favorit di Jepara. Selanjutnya kami menikmati sarapan di RM H Isnan ke 6 menu sop campur khas Jepara, dan kami melanjutkan petualangan ke Kudus. Disopiri William dan dipinjami Toyota Fortuner 2017 VRZ hitam K 1396 FL, kami ber 4 menuju Kudus, sejauh 41 km dari Jepara.

Kami melewati Mayong, Prambatan, Kaliwungu, dan Purwogondo, sesuai daerah yang dahulu dilalui Pangeran Kalinyamat yang terluka parah dalam perjalanan dari Kudus ke Jepara, sebelum akhirnya meninggal karena serangan Arya Penangsang. Kudus saat ini lebih terkenal disebut Kota Kretek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kretek atau keretek merupakan rokok yang tembakaunya dicampur serbuk cacahan cengkih. Sejarah kretek bermula di Kudus berkat Haji Djamhari, yang menemukan kretek ketika berusaha mengatasi sesak napasnya dengan minyak cengkih. Ia kemudian bereksperimen dengan mencampur bubuk cengkih dan tembakau, melintingkannya dengan “klobot” atau kulit kulit jagung. Lintingan tersebut dibakarnya sehingga menghasilkan bunyi khas “kretek.. kretek.. kretek…”. Inilah asal-usul nama kretek.

Namun demikian, kretek baru dikembangkan oleh Bapak Kretek Indonesia dari Kudus, yaitu Bapak Nitisemito, yang merintis kesuksesannya dari kegagalan di berbagai bidang. Lahir pada 1863, dimulai sebagai kusir dokar dan penjual tembakau. Setelah menikahi Nasilah, pembuat rokok kretek, pasangan ini mengembangkan usaha tersebut menjadi industri besar dengan merek Bal Tiga di Kudus. Meski buta huruf, Nitisemito terbukti jenius dalam bisnis kretek. Ia berhasil menerapkan manajemen modern dan pemasaran yang inovatif. Kesuksesannya membuatnya dikenal sebagai pengusaha pribumi sukses, bahkan Presiden Soekarno sering berkonsultasi dengannya pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Museum Kretek di Kudus saat ini sedang menjadi perbincangan netizen, karena menjadi lokasi syuting film serial Gadis Kretek. Pada tahun 1986, Museum Kretek diresmikan di atas lahan seluas 2,5 hektare, berkat inisiatif dari Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah.

Berhenti di RS Ibu dan Anak (RSIA) Miriam di Jl. A. Yani 58 Kudus untuk menyapa Sr. Widianingsih, OP

Kami memasuki kota Kudus yang rindang langsung menuju Cynthia Cake and Tart Jl. Pemuda 90 Sleko Kudus. Di toko roti legendaris yang mempertahankan nuansa tradisional dengan banyak pembeli ini, kami belanja beberapa kue khas Kudus. Kami lanjut ke RS Ibu dan Anak (RSIA) Miriam di Jl. A. Yani 58 Kudus yang didirikan pada tahun 1977. Kami hendak menemui sahabat dari Klaten, yaitu Sr. Widianingsih, OP biarawati yang bekerja sebagai bidan di RSIA Miriam tersebut, yang mendapat bantuan dari Djarum Foundation dan telah berkembang menjadi salah satu rumah sakit terbaik di Kudus.

Selajutnya kami berpetualang ke Pati yang berjarak 24 km. Kota Pati didirikan saat Kerajaan Hindu Pajajaran di Jawa Barat mulai meredup dan pusat kekuasaan pindah ke Majapahit, di Trowulan, Jawa Timur. Pada saat Raja Majapahit adalah Brawijaya II, diutuslah Jaka Pekik dan putranya Jaka Suruh untuk menemui Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara agar menghadap ke ibukota Kerajaan Majapahit, yang tercatat pada tanggal 13 Desember 1323. Dengan data itu, diperkirakan bahwa pindahnya ibukota Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan kelak akan menjadi Kabupaten Pati itu terjadi pada 7 Agustus 1323, sehingga sekarang dinyatakan sebagai Hari Jadi Pati

Reuni dengan Dr. Eddy Mulyono, SpPD, teman seangkatan saat kuliah di FK UGM Yogyakarta tahun 1984 di istananya yang megah di Jl. Diponegoro 119A Pati.

Kami mengunjungi Dr. Eddy Mulyono, SpPD, teman seangkatan saat kuliah di FK UGM Yogyakarta tahun 1984. Kami disambut meriah di istananya yang megah di Jl. Diponegoro 119A Pati. Rumah bergaya Art deco dengan pilar2 yang besar, bulat, dan menjulang tinggi, membuat rumah 2 lantai tersebut nampak gagah, megah, dan berwibawa. Istrinya, Drg. Diah Handayani yang merupakan Ketua PDGI Cabang Pati dengan 65 dokter gigi anggota, memasakkan menu spesial lontong opor bagi kami yang datang berkunjung dan tidak pernah bertemu sejak lulus jadi dokter tahun 1991 dulu, sekitar 24 tahun kami berdua tidak pernah bertemu.

Reuni dengan Dr. Eddy Mulyono, SpPD, teman seangkatan saat kuliah di FK UGM Yogyakarta tahun 1984 di istananya yang megah di Jl. Diponegoro 119A Pati.

Setelah puas makan kenyang dan foto bersama, kami segera melanjutkan petualangan menjelajahi Pati dalam Lintasan Zaman. Setelah pamor pelabuhan Jepara menurun setelah VOC memindahkan markas kongsi dagangnya ke Semarang pada akhir abad 16, maka Pati mengambil perannya sebagai daerah transit perdagangan dengan mengembangkan Pelabuhan Juwana dan memanfaatkan posisi strategis pengiriman logistik melalui jalur darat dari Semarang ke timur menuju Surabaya. Setelah Gubernur Jenderal Daendels membangun jalan raya pos pada tahun 1808, posisi Pati menjadi daerah yang lebih strategis dibandingkan Jepara, dengan potensi ekonomi yang semakin tinggi, karena perdagangan rempah dan gula yang menjadi primadona komoditas ekspor Hindia Belanda. Terlebih lagi setelah ditemukannya sumber minyak di daerah Cepu, maka Pati dijadikan sebagai ibukota karesidenan yang membawahi Kudus, Jepara, Pati, Rembang dan Blora.

Sisa kejayaan ini masih dapat dinikmati sepanjang Jalan Panglima Sudirman yang membelah Kota Pati, dari barat sampai ke Alun Alun Pati dan ke timur terus ke arah Juwana, salah satu pelabuhan penting yang menopang laju ekonomi pada masa kolonial. Pati sejak jaman kolonial nampaknya sudah dirancang sebagai kota dengan orientasi sebagai pusat kegiatan politik dan  pendidikan. Hal ini tampak dari bangunan sekolah dan pemerintahan yang sudah ada sejak abad ke 19, lebih banyak dibandingkan dengan bangunan sebagai pusat perdagangan atau pertokoan. Hampir semua bangunan heritage bergaya art deco, terpusat di Jl. Jenderal Sudirman, dari barat dimulai dengan Gedung eks Karesidenan Pati yang berumur hampir 200 tahun, sisa kemegahan masih nampak nyata dapat kami nikmati. Ke arah timur dijumpai stasiun kereta api yang dulu digunakan pada rute Semarang ke Juwana, yang diresmikan pada 1884, tetapi saat ini hanya terlihat atapnya saja, karena berubah fungsi menjadi cafe. Masih ke arah timur terlihat gedung kantor pos dan telegrap sebagai tujuan utama dibangunnya Jalan Raya Pos Daendels. Bagian depan gedung yang masih terlihat lestari yaitu jendela dan pintu ukuran besar dan tinggi, yang pada jaman Belanda dulu merupakan Gedung sekolah Europeesche Lagere School (ELS).

Gedung Juang juga mewarnai deretan bangunan heritage sepanjang jalan Daendels, dulunya adalah bangunan kantin untuk para serdadu Belanda yang menikmati santap siang dan istirahatnya. Rute selanjutnya ke arah timur terdapat kompleks  militer, markas CPM, Polwil Pati, kejaksaan, rumah sakit tentara dan Kodim Pati yang menaungi batalion di Karesiden Pati. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai Markas Batalion “K” dari Inggris, yang akhirnya sampai saat ini digunakan sebagai kode plat nomor kendaraan di wilayah Eks karesidenan Pati. Bangunan tersebut masih gagah dan terawat cukup detail lekuk bangunannya.

Kami kembali ke jalan Panglima Sudirman Pati untuk menikmati nuansa kolonial yang masih terlihat ke arah alun alun, sekolah, gedung biara Alverna, dan Rumah Sakit Bersalin Panti Rukmi, yang menunjukkan fungsi religi dan kemanusiaan sejak jaman itu. RSB Panti Rukmi saat ini tidak berfungsi lagi dan telah diubah menjadi rumah lansia. Panti lansia ini berada di bawah kendali Yayasan Suster Fransiskus Dina yang berkarya dibidang sosial kemasyarakatan dan pendidikan. Segera kami bergegas masuk ke Wisma Lansia Panti Rukmi, Pati untuk menemui Sr. Maria, SFD, seorang biarawati dan perawat teman seperjuangan dalam layanan kesehatan di Klinik Panti Usada Baciro Yogyakarta tahun 2014 dan pernah juga kami kunjungi dalam layanan selanjutnya di pedalaman Kalimantan Selatan, jauh dari Banjarbaru tahun 2017.

Di Wisma Lansia Panti Rukmi, Pati kami menemui Sr. Maria, SFD, seorang biarawati dan perawat teman seperjuangan dalam layanan kesehatan di Klinik Panti Usada Baciro Yogyakarta tahun 2014

Dari Rumah Lansia Panti Rukmi Pati, kami segera menuju Gua Maria Immaculata dan Bumi Persami Subasio Sani, Jl. Raya Tlogowungu, Pati. Selain mengucap syukur atas semua anugerah yang telah kami terima, kami juga memohon doa dan pendampingan dari Bunda Maria Ibu Yesus, agar mampu melanjutkan pelayanan bagi sesama. Kami juga mampir di rumah kusta di seberang Gua Maria Immaculata, untuk memberikan sedikit bingkisan bagi penderita penyakit kusta atau lepra yang dirawat di situ. Juga menunjukkan kepada dik Larasati yang sebentar lagi akan memasuki program profesi pendidikan dokter, agar melihat dengan mata kepala sendiri, kerusakan kulit, jari kaki, jari tangan dan hidung penderita kusta, yang selama ini hanya dilihatnya di e-book. Kusta atau lepra memang penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Lepra dan telah disebutkan dalam Alkitab.

Kerusakan jari tangan penderita kusta atau lepra yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Lepra telah didokumentasikan oleh dik Larasati, tentu menambah pemahamannya sebagai calon dokter

Selanjutnya kami menempuh jalan pulang dari Pati ke Jepara, melalui jalur lain, tidak sama dengan saat kami berangkat. Kami lanjut pulang ke Jepara mengitari Gunung Muria yang menjulang di sebelah kiri jalan, memasuki Kecamatan Widarijaksa, Pati. Kami langsung berdiskusi hangat dengan dik Larasati, karena di situlah Dr. Setyaningrum yang melayani pasiennya dituntut, diadili, dan sempat divonis bersalah untuk dipenjara, karena pasien tersebut meninggal dunia saat mengalami syok anafilaksis pada tahun 1979. Berkat kegigihannya dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para pengurus IDI, akhirnya pada 27 Juni 1984 dinyakan tidak bersalah, pada jenjang pengadilan tertinggi di Mahkamah Agung RI. Dengan kejadian di Wedarijaksa, Pati itulah mengapa setiap tanggal 27 Juni ditetapkan sebagai Hari Kesadaran Hukum Kedokter Indonesia, agar para dokter menyadari tentang konsekuensi legal atas semua layanan kedokteran yang dilakukannya. Juga profesinya selalu bersinggungan dengan hukum sehingga para dokter harus taat etika serta perundang-undangan yang ada. Para dokter wajib belajar dan mengambil manfaat dari pengalaman masa lalu atau kasus-kasus hukum kedokteran yang terjadi, serta tetap menjunjung tinggi etika profesi, sumpah profesi, kebutuhan, serta keselamatan pasien. Selain itu, juga menjaga spirit kesejawatan dalam dinamika masyarakat Indonesia yang heterogen dan turut serta dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, serta sejahtera sesuai cita-cita bangsa. Juga para penegak hukum dan masyarakat diharapkan dapat lebih memahami bahwa masalah hukum kedokteran yang merupakan persinggungan antara disiplin hukum dan disiplin kedokteran, mempunyai dimensi yang sangat komplek.

e-poster Hari Kesadaran Hukum Kedokteran oleh PB IDI 2019, terinspirasi oleh kasus mediko-legal di Wedarijaksa, Pati

Selanjutnya kami memutari Gunung Muria untuk menuju Kecamatan Mlonggo dengan melewati Tayu, Kluwak, Kelet, Batealit, Tahunan, Kembang, dan Bangsri. Penjelajahan ini melwatai jalur yang mendaki, turunan tajam dan belok berulang dan aspal jalan yang tidak terlalu bagus, bahkan cenderung jelek. Rasanya karena Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jepara tidak membangun terlebih dahulu selokan drainasi di kedua sisi jalan raya dengan banyak inlet di sepajang jalan kabupaten, sehingga air hujan menggerus berulang aspal jalan. Namun demikian pesona Kelet telah membuyarkan usulan tersebut, karena nama Kelet sangat legendaris.

bus Kencana double dekcer bermesin Scania K410iB nampak gagah di pinggir jalan Kelet, Jepara sebelum berangkat melaju ke Jakarta

Sebagai penggila bis (bus mania), petualangan melewati Kelet sangat mengasyikkan, karena banyak bis baru, besar dan bagus jurusan Jakarta, Surabaya, ataupun Denpasar ke Jepara hampir semuanya berakhir di Kelet. Bis terbaru adalah bus Kencana double dekcer bermesin Scania K410iB yang dijual oleh United Tractors, dibekali mesin 13.000 cc, 6-Silinder Segaris, Turbocharger, dan Intercooler. Bodi gagah garapan perusahaan karoseri Tentrem, Malang berseri Avante D2 yang diberi nama Kezia. Bus double decker Kezia itu melengkapi dua bus double decker PO Kencana yang juga memiliki nama unik dari anak-anak Toni (pemilik bis) lainnya yakni Valentino dan Emiliano. PO Kencana banyak dikenal karena fasilitasnya yang tak main-main. Mewah, mungkin adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikannya. Dengan dominasi warna pink di badan luar bus, menjadikannya mudah dikenali. Selain itu, kami juga melihat bis gagah lainnya dari PO Sahalaah, Shantika, Haryanto, Bejeu, Muji Jaya, Mension, Gunung Harta, dan Jaya Utama Indo.

Didampingi Ibu Harlina melihat area produksi furniture tahap ketiga

Setelah sampai dengan selamat menjelang sore di Mlonggo, kami segera disuguhi menu soto Betawi yang lezat dan lanjut beristirahat sore. Pada malam pergantian tahun, kami menikmati menu bebaqaran ayam, udang, ikan kakap merah dan kembang api. Pada Senin pagi, 1 Januari 2024 kami diajak keliling areal pabrik furniture Mahkota Mulyo Mandiri, seluas hampir 2 ha.

Bapak Mulyono dan Ibu Harlina mengantar kami mengelilingi kopleks pabrik furniture

Bergaya memotong kayu dengan gergaji mesin di Mahkota Mulyo Furniture, Mlonggo, Jepara

Silakan mengunjungi :

https://www.mahkotamulyo.com/

Sebuah usaha keluarga yang luar biasa berkembang pesat dengan buyer furniture dari Spanyol, Belanda, USA dan Yunani. Selanjutnya kami mengunjungi Pantai Pailus Mlonggo, untuk melihat bekas usaha tambak udang keluarga Mulyono dan berwisata di pasir putih pantai, sambil menikmati lobster rebus yang gurih. Setelah makan siang, kami berdua segera pamit pulang ke Yogyakarta, dengan dik Larasati masih akan menginap semalam di situ, sebelum lanjut kembali ke Bandung untuk ujian blok terakhir di FK UKM Bandung, akan naik bis Nusantara SE.

Dik Larasati keliling kompleks produksi furniture dengan Moci, sebelum kembali ke Bandung

Fort Japara (XVI) atau Loji Gunung yang merupakan sebuah benteng peninggalan VOC Belanda di Jepara tahun 1613.

Senin, 1 Januari 2023 siang kami berdua dalam Honda Mobilio AB 1412 GH memulai perjalanan pulang dari Jepara ke Yogyakarta. Kami mampir, melihat, dan mengagumi Benteng VOC Japara, juga dikenal sebagai Fort Japara (XVI) atau Loji Gunung, yang merupakan sebuah benteng peninggalan VOC Belanda di Jepara, Jawa Tengah. Gerbang benteng ini merupakan bagian dari kawasan yang terdiri dari benteng, kompleks permakaman (yang diantaranya adalah Taman Makam Pahlawan Giri Dharma), dan sebuah hutan tanaman buah yag dikelola PT. Rimba Raya. Benteng dan kantor dagang VOC ini didirikan di Jepara pada 1613, karena kantornya yang ada di Gresik, Jawa Timur selalu mendapat gangguan dari para pedagang Islam madura dan Jawa Timur yang menentang sistem monopoli VOC.

Pada 1615, Sultan Agung dari Mataram memberikan izin kepada VOC untuk mendirikan loji sebagai kantor pewakilan dagang di Jepara. Loji itu selesai dibangun pada tahun 1618. Ketika Pemberontakan Trunajaya meletus, Letnan VOC Martinus van Ingen membuat peta daerah Jepara dan merencanakan penempatan 100 infanteri di Benteng VOC Jepara. Pemimpin Jepara saat itu, Ngabehi Wangsadipa, memberi VOC berupa lima pucuk meriam yang salah satunya dipasang di benteng itu. Pasukan Trunajaya berkali-kali menyerang benteng Jepara, tetapi selalu berakhir gagal. Benteng Jepara tetap digunakan oleh VOC Belanda sebagai konsesi dalam bentuk sewa yang diberikan Amangkurat II kepada VOC, atas usahanya dalam menumpas Pemberontakan Trunajaya.

Benteng ini menjadi pusat perdagangannya VOC di pantai utara Jawa, tetapi kemudian ditinggalkan perlahan pada 1697, ketika Semarang mulai menggantikan fungsi Jepara sebagai pusat perdangangan. Alasannya adalah karena pelabuhan Jepara mengalami pendangkalan yang disebabkan oleh sedimentasi lumpur yang dibawa oleh arus sungai dan binatang-binatang karang yang semakin berkembang. VOC juga mempertimbangkan keunggulan pelabuhan Semarang yang memiliki akses ke pedalaman Mataram di Surakarta. Pada 1707, VOC secara resmi memindahkan pusat kekuasaannya dari Jepara ke Semarang. Hal itu didasarkan pada perjanjian tanggal 31 Oktober 1707 antara VOC dengan Pakubuwana I selaku raja Kesultanan Mataram di Surakarta.

Alun-alun di pusat kota Demak

Selanjutnya kami menyusuri jalan Jepara Kudus yang padat kendaraan dan sampai di Kalinyamatan kami berbelok ke kanan menuju Welahan, untuk mencapai pusat kota Demak. Setelah berfoto sejenak di alun-alun Kota Demak sebagai Kota Wali, kami bergegas masuk ke komplkes Masjid Agung Demak yang diyakini dibangun tahun 1479 oleh Wali Sanga, penyebar agama Islam di Pulau Jawa, dengan sosok yang paling menonjol adalah Sunan Kalijaga, pada masa penguasa Kesultanan Demak pertama, Raden Patah pada abad ke-15. Di dalam lokasi kompleks masjid ini, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak termasuk di antaranya adalah Raden Patah yang merupakan raja pertama Kesultanan Demak dan para abdinya.

Gaya arsitektur Masjid Agung Demak adalah Jawa Kuno, yaitu perpaduan antara bentuk Joglo dan Limasan serta sedikit polesan arsitektur Persia pada keramik.

Dinding masjidnya tersusun dengan keramik dari Vietnam dan penggunaan keramik yang lebih dominan daripada batu, dianggap meniru masjid-masjid di Persia. Sunan Kalijaga membuat usulan untuk membuat tata kota berupa masjid, alun-alun, dan Keraton. Usulan itu disetujui oleh penguasa Kerajaan Demak, Raden Patah. Gaya arsitektur masjid adalah Jawa Kuno, yaitu perpaduan antara bentuk Joglo dan Limasan serta sedikit polesan arsitektur Persia pada keramik. Bentuk arsitekturalnya yang khas adalah atap tumpang, yaitu bentuk atap bertingkat 2, 3, atau 4 yang makin ke atas makin mengecil dan diakhiri dengan kemuncak. Salah satu dari 4 buah tiang utama masjid tersebut berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Atap masjid berbentuk limas bersusun tiga jadi gambaran akidah Islam yakni Iman, Islam, dan Ihsan.

Kelenteng Hok Tek Bio atau Vihara Budhi Luhur, di dekat Alun-alun Demak, Jawa Tengah

Selanjutnya kami menyeberangi jalan dan menuju ke Jl. Siwalan nomer 3 Demak, untuk melihat Kelenteng Hok Tek Bio atau disebut juga Vihara Budhi Luhur, yang menjadi tempat ibadah umat Konghucu, sekaligus objek wisata karena memiliki altar cantik, beserta ukiran kayu warna-warni. Bangunan kelenteng ini menghadap ke arah barat, arah yang paling dekat ke pinggir laut, yaitu sekitar 15 km ke arah Bonang, area yang di jaman dahulu pernah menjadi salah satu pelabuhan milik Kesultanan Demak Bintoro. Pelabuhan Demak satunya lagi, yang merupakan pelabuhan bagi berlabuhnya kapal-kapal militer, berada di sekitar Teluk Wetan, Jepara.

Dari Demak kami segera melanjutkan penjelajahan untun mencapai Jatingaleh, Kota Semarang. Kami menemui mbak Ratri dan mas Arief AW di rumahnya, karena keduanya teman sekelas di SMP Bruderan Purworejo, Kedu, Jawa Tengah, yang sudah 38 tahun tidak pernah bertemu lagi, semenjak lulus SMP. Perjumpaan yang sangat membahagiakan dan mengagetkan, karena postur fisik mas Arief yang sudah sangat berbeda jauh dan membuat kami tidak mampu lagi mengenalinya. Beruntunglah mbak Ratri yang tinggi menjulang masih tidak banyak berubah, sehingga sebutan genter (galah dari bambu untuk memetik buah di pohon yang tinggi) yang disandangnya sejak SMP, masih dapat kami kenali. Dalam perbincangan yang hangat, berbagi kabar antar kami, dan reuni tipis yang membahagikan, kenangan atmosfer Purworejo terasa nyata. Selanjutnya kami pamit untuk pulang ke Yogyakarta dan akan mampir sejenak ke Tuntang, untuk berdevosi kepada Bunda Maria sesuai masukan mas Arief AW.

Reuni dengan mbak Ratri dan mas Arief AW, teman semasa belajar di SMP Bruderan Purworejo di rumahnya Jatingaleh, Semarang

Rosa Mystica (atau Mawar Mistik) adalah gelar puitis untuk Bunda Maria, Ibu Yesus Kristus. Salah satu bentuk devosi Maria adalah memanjatkan doa Perawan Maria dengan memanggilnya menggunakan litani dengan berbagai judul, dan judul ‘Mawar Mistik’ terdapat dalam Litani Loreto. Ini juga merupakan gelar Katolik Bunda Maria berdasarkan penampakan Maria yang terjadi antara tahun 1947 dan 1966 oleh Pierina Gilli di Montichiari dan Fontanelle, di Italia. Sejarah Rosa Mystica dimulai pada tahun 1531, saat Bunda Allah menampakkan diri kepada Juan Diego di Bukit Tepeyac di Meksiko dan melakukan “keajaiban mawar” sebagai bukti kehadirannya kepada Uskup Zumarraga. Mawar tidak pernah tumbuh di daerah berbatu itu. Terlebih lagi, ketika dalam keterkejutan mereka, para pelayan uskup mencoba memetik dan mengambil beberapa di antara bunga-bunga itu dari tilmanya, mereka tidak dapat melakukannya karena bunga-bunga itu bukanlah bunga mawar yang mereka sentuh, tetapi seolah-olah bunga-bunga itu adalah mawar yang dicat atau disulam, sehingga disebut “mawar mistik”.

Gua Maria Rosa Mystica di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Gua Maria Rosa Mystica memberikan keheningan untuk berdoa, berdevosi dan berucap syukur sembari menenangkan diri, berlokasi di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Oleh karena berlokasi cukup jauh dari keramaian, Gua Maria Rosa Mystica memberi kedamaian tersendiri saat berdoa. Setelah puas berdoa dan berucap syukur atas semua rahmat yang kami terima sepanjang tahun 2023, kami memohon pendampingan untuk semua layanan yang harus kami lakukan sepanjang tahun 2024.

Kemudian kami segera bergegas pulang, sebelum hujan lebat mengguyur jalanan untuk mencapai rumah kami di Timoho Yogyakarta menjelang pk. 21. Terimakasih kami haturkan kepada segenap sponsor pendungkung kegiatan, sehingga penjelajahan ke Jepara dan sekitar Gunung Muria telah dapat kami jalani. Sampai ketemu lagi dalam petualangan selanjutnya.

Terimakasih dan Berkah Dalem

Senin, 2 Januari 2024

Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life vaksinasi

2023 Penangan COVID-18 pascapandemi

PENANGAN COVID-19  PASCA  PANDEMI

fx. wikan indrarto

Tulisan ini dimuat di Harian Nasional Kompas edisi cetak halaman 7 Kolom Opini pada hari Kamis, 23 November 2023.

https://www.kompas.id/baca/opini/2023/11/22/penanganan-covid-19-pascapandemi

Pada Jumat, 10 November 2023 WHO telah memperbaharui pedoman penanganan dan terapi COVID-19, setelah stetatus pandemi dicabut. Pedoman ini adalah rekomendasi untuk pasien dengan COVID-19 yang tidak parah, yang merupakan pembaruan ke-13. Apa yang menarik?

.

WHO masih merekomendasikan pemakaian masker sebagai alat utama melawan COVID-19. Penggunaan masker tetap direkomendasikan untuk masyarakat dalam situasi tertentu, misalnya di dalam areal RS, terlepas dari situasi epidemiologi wilayah setempat, mengingat penyebaran COVID-19 secara global saat ini masih ada. Penggunaan masker disarankan dilakukan setelah seseorang terpapar COVID-19, ketika seseorang mengidap atau mencurigai dirinya mengidap COVID-19, ketika seseorang berisiko tinggi terkena COVID-19 parah, dan bagi siapa saja yang berada di ruangan yang ramai, tertutup, atau berventilasi buruk. Sebelumnya, rekomendasi WHO tentang masker didasarkan pada situasi epidemiologi wilayah setempat.

.

Rekomendasi juga tentang pengurangan masa isolasi mandiri pasien COVID-19. Untuk pasien dengan gejala, pedoman baru menyarankan isolasi 10 hari sejak hari timbulnya gejala. Sebelumnya, WHO menyarankan agar pasien dipulangkan dari RS 10 hari setelah timbulnya gejala, ditambah setidaknya tiga hari tambahan sejak gejalanya hilang. Bagi mereka yang dinyatakan positif COVID-19 tetapi tidak menunjukkan tanda atau gejalaapa pun, WHO kini menyarankan isolasi cukup 5 hari saja, tidak harus selama 10 hari seperti rekomendasi sebelumnya. Pasien dapat dipulangkan dari isolasi di RS lebih awal, jika hasil tesnya negatif pada tes cepat berbasis antigen. Isolasi terhadap orang yang mengidap COVID-19 merupakan langkah penting dalam mencegah orang lain tertular. Hal ini dapat dilakukan di rumah atau di fasilitas khusus, seperti rumah sakit atau klinik.

.

baca juga : 2023 Pedoman Baru Melawan COVID-19

.

Bukti menunjukkan bahwa orang yang tidak memiliki gejala klinis, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus, dibandingkan mereka yang memiliki gejala. Meskipun tingkat kepastiannya sangat rendah, bukti juga menunjukkan bahwa orang yang dipulangkan pada hari ke 5 setelah timbulnya gejala, berisiko menularkan penyakit masih tiga kali lebih banyak, dibandingkan mereka yang dipulangkan pada hari ke 10.

.

Varian virus COVID-19 yang ada saat ini cenderung menyebabkan penyakit yang lebih ringan sementara tingkat kekebalan tubuh lebih tinggi karena vaksinasi, sehingga telah mampu menurunkan risiko penyakit parah dan kematian bagi sebagian besar pasien. Panduan WHO terbaru mencakup tingkat risiko memerlukan rawat inap di rumah sakit, pada pasien dengan COVID-19. Perkiraan risiko akan membantu dokter dan tenaga profesional layanan kesehatan untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi, sedang, atau rendah untuk dirawat inap di rumah sakit, dan mendapatkan pengobatan sesuai dengan pedoman WHO.

.

Risiko tinggi dirawat inap adalah orang yang mengalami imunosupresi jika tertular COVID-19, dengan perkiraan tingkat rawat inap sebesar 6%. Kategori risiko sedang mencakup orang yang sebelumnya dianggap berisiko tinggi, termasuk orang lanjut usia berusia di atas 65 tahun dan atau mereka yang memiliki kondisi penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit ginjal atau hati, kanker, dan penyandang disabilitas, dengan perkiraan tingkat rawat inap sebesar 3%. Sedangkan risiko rendah adalah orang yang tidak termasuk dalam kategori risiko tinggi atau sedang untuk dirawat di rumah sakit (0,5%). Kebanyakan orang berisiko rendah.

.

Pengobatan untuk orang terinfeksi COVID-19 yang tidak parah direkomendasikan menggunakan kombinasi nirmatrelvir dengan ritonavir (juga dikenal dengan merek dagangnya ‘Paxlovid’), yaitu orang yang berisiko tinggi dan sedang untuk dirawat di rumah sakit. Rekomendasi tersebut menyatakan bahwa nirmatrelvir-ritonavir dianggap sebagai pilihan terbaik bagi sebagian besar pasien yang memenuhi syarat, mengingat manfaat terapeutiknya, kemudahan pemberiannya, dan lebih sedikit kekhawatiran mengenai potensi bahayanya. Nirmatrelvir-ritonavir pertama kali direkomendasikan WHO pada April 2022. Jika nirmatrelvir-ritonavir tidak tersedia untuk pasien berisiko tinggi dirawat di rumah sakit, WHO menyarankan penggunaan molnupiravir atau remdesivir. Namun demikian,  molnupiravir dan remdesivir tidak boleh digunakan untuk pasien dengan risiko sedang, mengingat potensi bahayanya lebih besar daripada manfaat. Bahkan bagi orang yang berisiko rendah untuk dirawat di rumah sakit, WHO tidak merekomendasikan terapi antivirus jenis apa pun. Gejala seperti demam dan nyeri dapat diatasi dengan obat analgesik seperti parasetamol.

.

WHO juga merekomendasikan untuk tidak menggunakan antivirus baru (VV116) pada pasien, kecuali dalam uji klinis. Sebaliknya, rekomendasi  penggunaan ivermectin untuk pasien dengan COVID-19 yang tidak parah tetap berlaku. WHO terus menyarankan bahwa pada pasien dengan COVID-19 yang parah atau kritis, ivermectin hanya boleh digunakan dalam uji klinis saja. WHO memberikan rekomendasi yang kuat dua obat lain untuk  COVID-19, yaitu sotrovimab dan casirivimab-imdevimab. Obat antibodi monoklonal ini kurang atau berkurang aktivitasnya melawan varian virus yang beredar saat ini. Saat ini terdapat 6 pilihan pengobatan yang terbukti untuk pasien COVID-19, tiga pilihan pengobatan mencegah rawat inap pada orang yang berisiko tinggi dan tiga pilihan pengobatan yang menyelamatkan nyawa pasien dengan penyakit parah atau kritis. Kecuali kortikosteroid, akses terhadap obat yang lain masih belum memuaskan secara global.

.

Sudahkah kita bertindak bijak dalam pengobatan COVID-19 paska pandemi?

Sekian

Yogyakarta, 18 November 2023

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Categories
anak dokter vaksinasi

2023 Radang Otak

RADANG  OTAK

fx. wikan indrarto

.

Ringkasan tulisan ini dimuat di Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta Minggu, 26 November 2023, kolom HUSADA

.

Lima anak diduga mengidap Japanese Encephalitis (JE) atau radang otak (Ensefalitis) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelima kasus ini tercatat muncul sepanjang 2023. Satu kasus suspek dari anak itu akhirnya meninggal dunia. Apa yang perlu dicemaskan?

.

baca juga : 2023 Panduan Antibiotika

Virus Japanese Encephalitis (JE) adalah penyebab utama ensefalitis yang dapat dicegah dengan vaksin di Asia dan Pasifik bagian barat, termasuk Indonesia. Kebanyakan orang yang terinfeksi JE tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Namun, sebagian kecil orang yang terinfeksi mengalami peradangan otak (ensefalitis), dengan gejala termasuk sakit kepala mendadak, demam tinggi, disorientasi, koma, gemetar, dan kejang. Sekitar 1 dari 4 kasus berakibat fatal. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia atau WHO, diperkirakan terdapat sejumlah 67.900 kasus baru per tahun di 24 negara di kawasan Asia dan Oceania.

.

Di Indonesia kasus konfirmasi JE dalam periode tahun 2014 sampao 2023 dilaporkan sejumlah 145 kasus. Case Fatality Rate (CFR) atau tinfkat kematian penyakit ini mencapai 30%, tetapi 50% dari penderita yang mampu bertahan hidup akan mengalami gejala sisa seperti lumpuh atau kejang, perubahan perilaku, hingga kecacatan berat.

.

Radang otak ini disebabkan virus JE yang merusak otak. Sekalipun dapat menginfeksi siapa saja, kasusnya banyak ditemukan pada anak di bawah 15 tahun. Infeksi virus ini memunculkan gejala demam tinggi di hari-hari awal hingga terjadi kejang, penurunan kesadaran dan bahkan dapat meninggal. Memang tidak mudah mendiagnosis JE, sehingga setiap RS  diwajibkan memiliki sebuah tim untuk melakukan penapisan atau skrining kasus. Definisi kasus suspek JE atau Acute Encephalitis Sindrome (AES), yaitu adanya demam atau riwayat demam yang disertai dengan penurunan kesadaran dan atau kejang. Dalam hal ini tidak termasuk kejang demam sederhana (KDS), tetapi disertai gejala awal meningkatnya iritabilitas dan atau kelemahan otot tungkai atau paralisis.

.

Pasien AES diambil spesimennya untuk pemeriksaan konfirmasi JE. Spesimen berupa cairan otak atau LCS lebih direkomendasikan, karena imunoglobulin M atau IgM sebgai reaksi terhadap infeksi JE pada LCS lebih awal dapat terdeteksi dan lebih tinggi  kadarnya daripada di dalam darah (bahkan 2 sampai 4 kalinya). Namun demikian, tingkat kesulitan dan risiko dalam tindakan pengambilan spesimen LCS memang lebih tinggi. Spesimen darah memang lebih mudah diperoleh, juga penyimpanan dan transportasi ke laboratorium lebih mudah dilakukan. Namun demikian, pengambilannya baru ideal bila dilakukan pada lebih dari hari kelima sejak timbulnya gejala klinis.

.

Paling baik spesimen yang dianalisis di laboratorium adalah cairan otak atau LCS, tetapi kalau tidak memungkinkan dapat juga diperiksa darahnya sebanyak 2-3 ml. Pemeriksaan spesimen saat ini hanya dapat dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, berupa pemeriksaan ELISA IgM spesifik JE. Untuk deteksi IgM lebih baik dikirim sepasang (fase akut dan konvalescen).

.

Hasil pemeriksaan akan dilakukan umpan balik berupa laporan ke Subdit Arbovirosis Dinas Kesehatan setempat dan Rumah Sakit pengirim. Langkah selanjutnya adalah penyelidikan epidemiologi serta survei vector nyamuk, karena Virus JE umumnya dibawa oleh nyamuk Culex  tritaeniorhynchus, dan reservoir binatang peliharaan di sekitra rumah oleh Timja Arbovirosis Dinas Kesehatan setempat. Uji spesimen, hasil survei vector dan reservoir di Kabuaten Kulon Progo pada hari Selasa, 14 November 2023 dinyatakan tidak ditemukan IgM pada spesimen kasus, tidak ada virus JE pada nyamuk dan hewan di lingkungan penderita.

.

Penyakit JE merupakan penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) dan disebar lewat hewan perantara, seperti nyamuk culex.  Nyamuk jenis ini biasa ditemukan di sekitar rumah, persawahan, kolam atau selokan. Reservoar virus adalah sapi, kerbau, kera hingga beberapa spesies burung.  Penyakit JE sejatinya bisa dicegah setelah mengetahui sumber dan penularannya. Masyarakat yang menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) akan terhindar dari penyakit ini. Selain itu, juga menggunakan obat anti nyamuk, mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang, dan mendapatkan vaksinasi atau imunisasi.

.

Pemerintah Indonesia berkomitmen tinggi untuk melindungi seluruh masyarakat dari kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satunya dengan menambahkan imunisasi JE ke dalam program imunisasi rutin di wilayah endemis penyakit tersebut.

.

Pemberian imunisasi JE telah lebih dahulu dilaksanakan di Provinsi Bali pada tahun 2018 dan mulai September 2023 di seluruh Kabupaten kota di Provinsi Kalimantan Barat, sebagai provinsi kedua. Berdasarkan rekomendasi WHO dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), sebelum penambahan imunisasi JE ke dalam program imunisasi rutin bagi bayi usia 10 bulan dimulai, maka diberikan imunisasi tambahan massal JE terlebih dahulu yang menyasar seluruh anak usia 9 bulan sampai dengan kurang 15 tahun, sebanyak 1,3 juta anak. Imunisasi tambahan massal JE diharapkan dapat selesai lebih cepat dan tepat sehingga pada akhir bulan November 2023 diharapkan sudah mulai imunisasi rutin pada anak usia 10 bulan di posyandu, puskesmas dan RS.

Vaksin JE yang digunakan merupakan virus hidup yang dilemahkan. WHO  merekomendasikan pemberian dosis tunggal vaksin JE di semua area endemis, sejak usia 9 bulan. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun berikutnya. Vaksin JE juga direkomendasikan untuk wisatawan yang akan tinggal selama lebih dari 1 bulan di daerah endemis.

Sudahkah anak di sekitar kita terlindungi dari JE?

Sekian

Yogyakarta, 15 November 2023

*) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM,WA: 081227280161,

Categories
dokter Jalan-jalan medicolegal

2023 LAMONGAN IDI REBORN

IDI REBORN DI LAMONGAN
fx. wikan indrarto

IDI Reborn adalah visi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menuju organisasi profesi dokter yang mandiri, modern, dan akuntable untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Juga membawa semangat perubahan dan pembaharuan yang dilandasi kekuatan, kecerdasan gagasan dan implementasi yang sangat kokoh, serta terwujud pada kinerja organisasi yang saling sinergis, kolaboratif, dan selalu konsisten dalam bingkai kolegialitas sebagai ikatan spiritual tertinggi bagi IDI, sebagaimana disampaikan oleh Dr. dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT, sebagai Ketua Umum PB IDI.

Penegasan tersebut juga dilakukan di Lamongan, Jawa Timur saat peringatan HUT ke -73 sekaligus Hari Dokter Nasional. Untuk itulah petualangan ke Lamongan kami jalani. Oleh karena para pengurus IDI se DIY sudah berangkat ke Lamongan terlebih dahulu dan kami masih harus masuk kerja, maka petualangan dimulai dengan naik bis CEPAT EKA, meninggalkan terminal Bis Giwangan Yogyakarta menuju terminal bis Bungurasih Surabaya, sejauh 263 km pada Sabtu siang, 21 Oktober 2023, selepas kerja.

Bus EKA tentu sudah tak asing lagi bagi para maniak bus, sebagai bus patas AC legendaris yang semula bernama PO. Flores. Bus EKA menggunakan tipe chassis Hino New RN 285 yang dilengkapi shock breaker air suspension, berbalut body jenis Jetbus 3+ buatan Adi Putro Malang, sehingga nampak gagah. Bis EKA berplat nomer S 7852 US dengan chassis Hino RN285 ini adalah sasis paling banyak digunakan dibandingkan sasis bus merek lain, karena faktor harga yang terjangkau, mampu diandalkan, dan mudah perawatannya.

Kami menyusul teman2 pengurus IDI se DIY yang telah berangkat lebih awal ke Lamongan dengan 2 buah Toyota Hi-Ace Premio, untuk memeriahkan HUT IDI ke 73, yang dipusatkan di Alun-alun Lamongan, Jawa Timur.

masjid agung di seberang alun-alun Lamongan

Lamongan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak 49 km barat Kota Surabaya. Kabupaten Lamongan dilintasi Jalan Nasional Jakarta-Surabaya, merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Kertosono, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Kabupaten Lamongan memiliki garis pantai sepanjang 47 km, termasuk Pantai Tanjung Kodok yang menawan, dan daratan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo.

sebagian pengurus IDI se DIY bergaya di depan panggung acara, mengenang pendudukan Lamongan pada era awal kemerdekaan RI

Setelah Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945, daerah Lamongan menjadi garis depan pertahanan melawan tentara kependudukan Belanda atau NICA. Pada tanggal 20 Desember 1948 pk. 15 terjadi serbuan atas kota Babat oleh Pasukan Marbrig (Mariniers Brigade atau Koninklijk Nederlandse Marine Korps) yang datang dari Tuban. Kecamatan Babat termasuk jembatan Cincim akhirnya jatuh ke tangan Belanda tanpa ada perlawanan sama sekali. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan “dosa komandan Batalyon Halik”. Brigade Marinir Belanda ternyata tidak langsung menyerang kota Lamongan dari arah Babat, melainkan bergerak ke arah selatan dengan tujuan utama kota Kertosono. Baru pada tanggal 18 Januari 1949 pk. 13 Kota Lamongan berhasil diduduki dan dikuasai oleh Belanda, dengan kerugian yang besar. Selama enam bulan pertempuran perebutan Lamongan, korban dari pihak tentara Belanda relatif lebih besar dibandingkan dengan korban di pihak pasukan Lamongan. Tercatat pihak Belanda mengalami korban tewas 139 pasukan, luka-luka 29 orang dan tertawan 11 orang. Korban dari pihak RI tercatat sebanyak 40 tentara gugur, 11 tertawan dan 12 orang terluka. Adapun korban dari warga sipil 335 orang tewas dan 93 mengalami luka-luka.

menu gulai kambing dan teh panas kental di RM Duta Ngawi bagi para penumpang bis cepat EKA

Perjalanan bis cepat EKA dari Yogyakarta melewati 2 penggal Tol Trans Jawa yang legendaris. Pertama dari Gerbang Tol (GT) Ngemplak Solo ke GT Sragen Timur. Setelah melibas Banaran, batas 2 propinsi Jateng dan Jatim, kami beristirahat sejenak di RM Duta Ngawi dengan menu makan gulai kambing hangat dan teh kental, manis, juga hangat. Lanjut masuk GT Madiun dan melibas tol panjang, iklan yang disuarakan crew bis untuk menggaet penumpang, dan keluar di GT Waru Gunung Surabaya dengan harga tiket bis Rp. 175 ribu termasuk makan.

Kami memasuki areal terminal bis Bungurasih Surabaya, terminal bis terbesar di Jawa Timur menjelang pk. 22. Selanjutnya kami ganti bis Patas Jaya Utama Indo L 7574 UV jurusan Surabaya ke Semarang, akan turun di Lamongan dengan tarif Rp. 50 ribu. Jaya Utama Indo merupakan salah satu PO bus pelopor rute Surabaya-Semarang. Pada awal tahun 1990-an, PO ini hanya memiliki lima armada dengan nama PO Jaya Utama. Persaingan ketat membuatnya mengalami pasang surut. Perusahaan otobus ini pernah mengakuisisi beberapa PO seperti PO Trigaya Putra dan PO Tjipto. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengakuisisi PO Indonesia sehingga berubah nama menjadi PO Jaya Utama Indo hingga sekarang dengan armada yang telah mencapai ratusan unit. Kini armada yang dimiliki Jaya Utama Indo sudah banyak diperbarui dan mengakomodasi teknologi terkini. Unit bus kebanyakan menggunakan body buatan karoseri Tentrem Malang dan Laksana Ungaran dengan model Discovery dan Legacy SR2 HD Prime. Ada pula dari karoseri Gunung Mas berbodi Zeppelin G3 serta karoseri Trisakti berbodi Ultima 2. Dapur pacu atau mesin yang dipakai hanya dari Hino Jepang dan Mercedes Benz Jerman. Kami naik bis Jaya Utama Indo berbody Avante H9 buatan Karoseri Tentrem Malang dengan mesin Mercedes-Benz tipe 1836 0500 susoensi udara dan masuk GT Tandes Barat dan keluar di GT Kebomas Gresik.

kabin bis Jaya Utama Indo dari Surabaya ke Lamongan, dengan seat buatan Rimba Raya

Selanjutnya kami menempuh jalan nasional non tol menuju Lamongan dan turun di depan Lamongan Plaza Mall. Kami segera pesan Grab Bike menuju Hotel Mahkota, sebuah hotel melati plus yang letaknya strategis, berada di pusat kota Lamongan yang hanya perlu waktu 45 menit perjalanan dari pusat bisnis Kota Surabaya. Segera kami terlelap di kamar 216 Hotel Mahkota 1 berlokasi di Jl. Sunan Drajad 6-8, Lamongan dalam kepenatan badan karena perjalanan panjang, tetapi masih sempat membayangkan perang kemerdekaan yang berkecamuk di Lamongan.

hotel Mahkota di dekat alun-alun Lamongan

Heroisme warga Lamongan saat melawan pendudukan Belanda tersebut menjiwai seluruh rangkaian kegiatan HUT IDI ke 73 pada Sabtu – Selasa, 21 sampai 24 Oktober 2023 di Lamongan, Jawa Timur.

Heroisme pelari Dr. Joko Murdiyanto dan Dr. Agus Wiyono saat mencapai garis finish pada Charity Run For Stunting di Lamongan

Agenda utama kegiatan yang kami ikuti setelah sarapan di Hotel Mahkota Minggu pagi, 22 Oktober 2023 adalah ‘charity for stunting’. Stunting saat ini masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia 2 tahun di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri saat Indonesia tengah mempersiapkan generasi emas pada 2045 mendatang.

bersama teman2 pengurus IDI se DIY di panggung Charity Run for Stunting

Oleh karena itu semua pihak seharusnya bersama-sama mengatasi dan menurunkan angka kejadian stunting, termasuk para dokter anggota IDI. Sesuai dengan harapan Presiden Jokowi pada tahun 2024 target stunting harus dibawah 14%. Sedangkan merujuk hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSG) 2022, angka stunting nasional masih tinggi, di atas 21,6%.

siap mengikuti apel siaga dokter Indonesia di Lamongan
Apel Siaga Dokter Indonesia melawan stunting

Selain penggalangan dana untuk mengatasi stunting, juga dilakukan pengobatan gratis oleh dokter spesialis dengan beragam disiplin ilmu atau spesialisasi, di 32 puskesmas di seluruh Kabupaten Lamongan. Target pasien setiap puskesmas diperkirakan dapat dilayani 150-200 orang pasien dan IDI menyiapkan 179 dokter spesialis untuk kegiatan ini.

Festival Olahraga di alun-alun kota Lamongan

Juga ada festival olahraga dan seni dengan 3 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, yakni badminton, tenis meja, dan futsal, yang diikuti oleh seluruh dokter se-Indonesia. Sebanyak 200 orang dokter telah mendaftarkan diri. Festival ini bertujuan untuk memotivasi gaya hidup sehat dengan beraktivitas fisik, berolahraga dan bergerak secara teratur, termasuk para balita stunting.

wajah gelap tertutup bayangan balon,

Pada kesempatan tersebut kami sempat bertemu langsung dan berfoto dengan Dr. dr. Moh. Adib Khumoidi, SpOT Ketua Umum PB IDI dan Dr. dr. Sutrisno, SpOG(K) Ketua IDI Wilayah Jawa Timur.

bersama Dr. Agus Wiyono, Dr. Adib Khomaidi dan Dr. Joko Murdiyanto di lokasi acara HUT IDI ke 73 di Lamongan

Juga ada bazar atau pesta rakyat yang menghadirkan berbagai kebutuhan pokok bagi rakyat sekitar, bekerjasama dengan dinas terkait di Pemkab Lamongan. Bahkan dilengkapi dengan pemberian sembako, khususnya beras murah di alun-alun Lamongan sebagai bentuk simpati IDI atas naiknya harga beras dalam beberapa bulan terakhir. Telah disediakan beras 5 ton dalam kegiatan ini. Selain itu juga akan ada stan UMKM dan kuliner dari masyarakat setempat, donor darah, serta ada komunitas musik untuk hiburan. Ada juga charity run, lari untuk umum sepanjang 7,3 km, gerakan orangtua asuh dokter untuk balita stunting hingga pemecahan Rekor MURI.

rombongan pengurus IDI se DIY di Lamongan

Pendidikan agama Islam sangat maju di seluruh Lamongan. Bahkan terdapat banyak pondok pesantren terkenal seperti Ponpes Tarbiyatut Tholabah di Kranji Paciran, Ponpes Sunan Drajat di Drajat Paciran, Ponpes Thoriqul Ulum Lamongan, Ponpes Manarul Qur’an di Paciran, Ponpes Bustanul Hikmah di Dumpiagung dan di Kembangbahu. Pagi itu kami sempatkan mengikuti peryaan ekaristi atau misa kudus di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Lamongan yang memiliki ciri khas bangunan sederhana yang sejuk, dengan sejarah gereja katolik di Kabupaten Lamongan yang kuat, sehingga menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi ummat katolik Kabupaten Lamongan sejak tahun 1968.

berdoa sejenak di dalam gedung gereja Katolik Lamongan

Misa kudus dilayani oleh para imam atau pastor dari Paroki Santa Perawan Maria Gresik, yang dirintis sejak sekitar tahun 1932. Saat itu beberapa umat Katolik di Gresik sering merayakan ekaristi di gedung pengadilan negeri Jln. Basuki Rachmat sekarang, bersama Pastor Massen, CM dan diresmikan sebagai paroki pada tanggal 22 Desember 1996. Pada tahun 2018, berdasar SK Keuskupan Surabaya no. 95/G.113/II/2018 tentang Pembagian Wilayah di Keuskupan Surabaya, maka Paroki Gresik yang selama ini tergabung dalam Vikep Surabaya Barat menjadi Kevikepan Mojokerto bersama Paroki Mojokerto, Tuban dan Bojonegoro, serta melayani wilayah Lamongan.

Gereja Katolik Fransiskus Xaverius Lamongan

Setelah pengurus IDI wilayah DIY diberikan amanah untuk menyelenggarakan puncak acara Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) pada Mei 2024, kami terus berpamitan dengan para pengurus PB IDI, IDI wilayah Jatim dan IDI Cabang Lamongan, kami segera berpisah rombongan. Para dokter pengurus IDI se DIY yang muda melanjutkan perjalanan wisata dan yang setengah baya segera kembali ke Yogyakarta. Kami mengikuti Dr. Joko Murdiyanto, SpAn, MKes, Fisqua (Ketua), Dr. Rina Nuryati, MPH (sekretaris) dan Dr. Agus Wiyono, MKes (BHP2A) IDI wilayah DIY, segera duduk manis di Toyota Hi-Ace Premio keluaran 2022 hitam, mengkilat dan bertenaga, segera mengambil jalan nasional kembali ke arah Gresik, untuk masuk tol.

Kabupaten Lamongan dilintasi jalur utama pantura yang menghubungkan Jakarta-Surabaya, yakni yang kami lalui sepanjang pesisir utara Jawa. Kami tidak menggunakan Kereta Api yang melintas di jalur sangat padat Surabaya, Cepu, ke Semarang, dimana Babat merupakan persimpangan antara jalur KA Surabaya-Semarang dengan jalur KA Jombang-Tuban.

Teman-teman pengurus IDI wilayah DIY yang lain memanjakan diri menikmati sebagain Wisata Alam di Kabupaten Lamongan. Kalau waktunya cukup, sebenarnya dapat menikmati Waduk Gondang, Akar Langit Trinil Brondong, Wisata Edukasi Gondang Outbond (WEGO), Istana Gunung Mas, Waduk Prijetan, atau tempat menginap malam sebelumnya di Wisata Bahari Lamongan (WBL), Gua Maharani, atau Pantai Joko Mursodo. Tempat Wisata Sejarah di Kabupaten Lamongan juga tidak kalah menarik, yaitu Museum Sunan Drajat, Monumen Van der Wijck, Prasasti Wide dan Sedayu Lawas. Sedangkan tempat wisata religi Islam di Kabupaten Lamongan, meliputi Makam Sunan Drajat, Makam Sunan Sendang Duwur, Makam Syekh Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri), Makam Sunan Lamongan atau Syekh Hisyamudin (Putra Sunan Ampel). Yang tidak kalah menarik adalah kuliner khas Lamongan diantaranya Soto Lamongan, Sego Boranan, Lodeh Kuthuk, Tahu Thek, Walang Goreng, Wingko Babat, dan Pecel Lele. Patut disayangkan, wisata sejarah, religi dan kuliner khas Lamongan hanya dapat kami bayangkan saat melaju di Tol menuju Yogyakarta

Petualangan diakhiri dengan meninggalkan km nol Lamongan.

Semoga saja semangat IDI reborn akan semakin mendewasakan organisasi para dokter seluruh Indonesia dan penyelenggaraan acara selanjutnya di Yogyakarta tahun 2024 dapat berjalan lancar. Terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya, sehingga petualangan ke Lamongan telah berlangsung sukses.

Salam pengelana
-wikan

Catatan : ditulis dan disebarkan dalam goyangan laju kencang Toyota Hi-Ace Premio 2023 AB 7904 WD melibas tol Trans Jawa menuju Yogyakarta

Categories
dokter Healthy Life Jalan-jalan

2023 PALANGKA RAYA

PALANGKARAYA
fx. wikan indrarto

Kesempatan mengunjungi ulang Palangkaraya, Kota Cantik ibukota Kalimantan Tengah, datang dengan penuh semangat. Pertama kali kami datang menginjakkan kaki di Palangkaraya pada hari Selasa, 5 Januari 2000 sebelum menjalani penempatan sebagai dokter spesialis anak di RSUD Dr. Soemarno Sosroatmojo Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah. Kali kedua berangkat Minggu siang, 15 Oktober 2023 kami menggunakan Boeing 737NG Batik Air dari New Yogyakarta Airport, disambung Airbus A320 Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Tjilik Riwut. Kami mendarat menjelang malam hari, dengan penerbangan terakhir yang dilayani di bandara tersebut.

dengan pak Ja’far asli Labuanbajo Flores dari Mitra Konsultan, menunggu terbang di New Yogyakarta Airport.
mendarat di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya

Kami dijemput oleh Dr. Anto Fernando Abel, Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD dr Doris Sylvanus di Bandara Tjilik Riwut, sebagai penumpang terakhir yang keluar dari area kedatangan. Kami langsung diajak menuju ke Le SARAI resto, sebuah rumah makan legendaris untuk para pejabat negara, yang berlokasi di Jl. MH. Thamrin No D/7 Menteng, Pahandut, Palangka Raya, untuk makan malam menu lokal yang khas banget, yaitu ikan patin bakar.

dengan Dr. Anto Fernando Abel menunggu menu ikan patin bakar di Le SARAI resto Palangkaraya

Ikan patin yang lezat memiliki berbagai bagian tubuh dengan pesona rasa masing-masing. Pertama yakni bagian kepalanya yang unik karena kepala berukuran lebih kecil dibandingkan bagian tubuhnya yang justru lebih besar. Kepala ikan ini sangat enak dalam sop khusus yang mampu melegakan tenggorokan.
Kedua yakni bagian tubuh, yang juga unik pada ikan patin ini yakni memiliki ukuran badan yang cukup besar, daging lezat dan banyak lemak yang mudah dipisahkan saat disantap. Terakhir yakni sirip yang pada ikan ini memiliki banyak sirip yakni berjumlah enam buah.

Ikan patin yang disinyalir berasal dari sungai Mahakam Kalimantan Timur dan sungai Musi Sumatera Selatan ini, dikenal luas masyarakat karena dibudidayakan dalam keramba di sungai Kahayan yang memutari Kota Palangkaraya. Ikan yang memiliki rasa daging lezat dan gurih ini, memiliki nilai jual yang sangat tinggi dan menjadi ladang usaha yang menggiurkan, apalagi membudayakannya pun sangat mudah dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Setelah kenyang dan puas merasakan gurihnya daging ikan patin, kami segera menuju dan menginap di Hotel Amaris Palangkaraya.

Senin, 16 Oktober 2023 kami bangun pagi untuk mengikuti perayaan ekaristi harian di Katedral Santa Maria pada pk. 5.15. Kami berjalan kaki sejauh 650 m dari Hotel Amaris, menuju gereja megah di Jl. Tjilik Riwut Palangkaraya. Gereja Katedral Paroki Santa Maria Palangka Raya adalah Gereja Katolik Roma yang menjadi pusat Keuskupan Palangka Raya. Di dalam katedral ini terdapat tahta uskup Keuskupan Palangka Raya dan di jalan samping katedral terdapat makan Mgr. Johanes Aloysius Husin, MSF, uskup pertama. Katedral ini bersebelahan dengan Masjid Baitus Syuja sebagai bukti toleransi antar umat beragama di Palangkaraya.

akan mengikuti perayaan ekaristi harian pagi di Katedral Santa Maria Palangkaraya
makam Mgr. JA. Hussin, MSF uskup Palangka Raya pertama di samping Katedral Santa Maria

Gedung gereja pertama diresmikan pada 3 Maret 1963 dengan imam yang bertugas pertama kali di situ adalah R.D. Patris Alu Tampu. Sedangkan paroki Katedral Palangka Raya merupakan hasil pemekaran dari Paroki Santo Matius, Kuala Kapuas pada 3 Maret 1963 di mana saat itu masih termasuk dalam wilayah Keuskupan Banjarmasin. Salah satu pendorong terjadinya pemekaran adalah permintaan dari Gubernur Tjilik Riwut agar ada seorang pastor (yaitu Pastor Karl Klein M.S.F., pastor paroki pertama) yang menetap untuk membantu membangun Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi.

gedung gereja Katedral Santa Maria lama yang sudah dialih fungsikan menjadi gedung serbaguna dan menjadi cagar budaya di Palangkaraya

Bangunan gereja katedral dibangun bersebelahan dengan gereja lama yang saat ini digunakan sebagai Gedung Serbaguna Tjilik Riwut, yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Katedral ini diresmikan pada 21 Maret 1999 oleh Administrator Apostolik Keuskupan Palangka Raya Mgr. Florentius Sidot O.F.M.Cap.

Setelah sarapan di Hotel Amaris, selanjutnya kami mengisi pelatihan internal OPPE (On going Profesional Practice Evaluation) atau penilaian profesional berkelanjutan bagi para dokter di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya. Pelatihan selama 2 hari tersebut diikuti oleh 35 orang dokter dan 25 orang tenaga kesehatan lain di Aula 2 lantai 2 RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya, yang dibuka resmi oleh PLT Direktur Bp. Ady Fatria, SKep Ners dan dikoordinasikan oleh Dr. Anto Fernando Abel Kasi Yanmed. Pada kesempatan itulah kami sempat bernostalgia dengan Dr. Yudi Ambeng, SpU Ketua Komite Medik dan dr. Nuch Sabunga, Sp. THT-KL, yang keduanya pernah bersama-sama kami saat bertugas di Kuala Kapuas pada tahun 2000.

bersama PLT Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya, Bapak Ady Fatria, SKep, Ners

Sejarah RSUD dr Doris Sylvanus dimulai pada tahun 1959 dengan adanya kegiatan klinik di rumah bapak Abdul Gapar Aden, Jl Suta Negara No 447 yang dikelolanya sendiri dibantu oleh isterinya , ibu Lamus Lamon. Nama dr. Doris Sylvanus diambil daru seorang dokter pertama asli Kalimantan Tengah. RSUD dr. Doris Sylvanus di Jalan Tambun Bungai, Pahandut, Palangkaraya, merupakan rumah sakit umum milik daerah tipe B yang saat ini sudah menjadi rumah sakit pendidikan, setelah Universitas Palangkaraya (UPR) membuka Fakultas Kedokteran (FK). RSUD Dr. Doris Sylvanus saat ini mampu memberikan pelayanan medis oleh dokter umum, spesialis, dan sub spesialis, serta ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai, bahkan diproyeksikan menjadi rumah sakit rujukan untuk Kalimantan Tengah. Pelatihan internal OPPE dalam koordinasi oleh Mitra Konsultan Yogyakarta di RS ini, diselenggarakan dalam rangka menyiapkan diri menghadapi proses akreditasi pada bulan Desember 2023.

para dokter peserta pelatihan OPPE bersama PLT Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya
bersama PLT Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya dan para perawat peserta pelatihan OPPE

Setelah pelatihan OPPE hari pertama untuk segenap dokter dan tenaga kesehatan lainnya di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya selesai, kami punya waktu agak longgar. Selanjutnya kami menikmati cantiknya kota Palangka Raya, sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 302.310 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 110 jiwa/km². Secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sabangau, dan Rakumpit. Komposisi penduduk berdasarkan agama meliputi Islam adalah mayoritas 70,66%, Kristen 27,95%, terdiri dari protestan 25,96% dan katolik 1,99%. Ada juga Hindu Kaharingan 1,21% sebagai agama asli penduduk setempat dan Buddha 0,17%. Bahasa yang digunakan masyarakat adalah Indonesia, Dayak, dan Banjar dengan plat nomer kendaraan adalah KH

Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling. Pada saat kota ini mulai dibangun, Presiden Soekarno merencanakan Palangkaraya sebagai ibu kota negara di masa depan, menggantikan Jakarta.

Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar termasuk daerah ini bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8. Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah.

Tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen atau Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut. Monumen yang mempunyai beberapa makna. Pertama, angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Kedua, tugu api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun. Ketiga, pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang. Keempat, segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.

Tugu Ibukota Propinsi Kalteng berjumlah 17 tiang di titik nol Palangkaraya, dengan Patung Soekarno di kejauhan

Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah yang pertama pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri.

Wacana pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan berkembang di setiap masa pemerintahan. Dalam buku berjudul ‘Soekarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya’ karya Wijanarka disebutkan, dua kali Bung Karno mengunjungi Palangka Raya, Kalimantan Tengah — untuk melihat langsung potensi kota itu menjadi pusat pemerintahan. Wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kota Palangka Raya juga pernah diungkapkan Presiden pertama RI Soekarno. Saat meresmikan Palangka Raya sebagai ibu kota Provinsi Kalteng pada 1957, Soekarno ingin merancang menjadi ibu kota negara.

jembatan Kahayan yang bercahaya warna merah bersama sesama Alumni JB chapter Kalteng di Palangkaraya


Setelah menikmati keindahaan kota, kami segera kembali ke hotel. Senin malam, 16 Oktober 2023 setelah selesai memberikan pelatihan OPPE hari pertama untuk para dokter di RSUD dr Doris Sylvanus, kami segera disambut teman-teman alumni SMA Kolese de Britto Yogyakarta (JB). Ada mas Hariatmoko JB 95, mas Fajar JB 99, mas Pasu JB 97 dan mas Eri JB 11 teman sekelas mas Yudhi, anak sulung kami. Kami semua langsung menuju Taman Pasuk Kameloh yang merupakan taman kota Palangka Raya yang letaknya di tepi Sungai Kahayan. Taman ini menjadi salah satu taman favorit bagi warga Palangka Raya untuk bersantai, meski ramai ketika menjelang sore hari.

di titik nol Kota Palangkaraya bersama teman2 Alumni JB chapter Kalteng

Daya tarik taman ini adalah patung burung enggang yang menjadi ciri khas tersendiri dari taman ini. Burung Enggang merupakan salah satu hewan yang ikonik bagi kehidupan Suku Dayak. Burung ini memiliki makna sebagai satu tanda kedekatan masyarakat Dayak dengan alam sekitarnya. Taman ini merupakan spot foto menarik, karena posisi taman yang berada di bawah lengkungan panjang Jembatan Kahayan menuju Gunung Mas, sehingga akan memberikan keindahan lansekap tersendiri. Apalagi arsitektur taman dan bangunan didesain apik untuk menarik pengunjung.

jembatan Kahayan terlihat tinggi melengkung dari dalam Taman Pasuk Kameloh, Palangkaraya

Jembatan Kahayan yang berada persis di atas Taman Pasuk Kameloh membuat taman terlihat lebih indah, apalagi ada permainan lampu warna warni pada malam hari sepanjang lengkung baja jembatan tersebut.

Setelah puas berfoto bersama, kami segera menuju Bundaran Burung yang berlokasi di Jl. RTA Milono kilometer 5 Palangkaraya sangat terkenang, karena kami bertiga (anak kami yang sudah lahir baru si sulung, mas Yudhi) sempat foto di situ, sebelum berangkat penempatan di RSUD Kuala Kapuas tahun 2000.

Bundaran Burung Palangkaraya bersama mas Yudhistira (anak sulung) pada Kamis, 5 Januari 2000 sebelum berangkat ke Kuala Kapuas.

Tugu di bunderan ini menampilkan patung burung enggang atau bahasa lokal disebut burung tingang, sebagai ikon Kota Palangkaraya. Bundaran burung berada di persimpangan jalan arah ke Jl. Adonis Samad dan Jl. Soekarno, juga jalan menuju arah Kelurahan Kereng Bengkirai. Bundaran burung tampak menarik dan indah, karena di sekitarnya dibangun taman. Bahkan di dekat Bundaran Burung juga dibangun sebuah Masjid Besar yang diberinama Masjid Kubah Kecubung, dengan kubah berwarna ungu seperti bunga kecubung.

Bundaran Burung Palangkaraya dengan Masjid Kecubung dengan sesama Alumni JB chapter Kalteng

Setelah puas berfoto sesama manuk JB dan burung enggang, kami segera menuju ke markas Alumni JB chapter Kalteng, yaitu Bakmi Jogja dab Anjar di Bukit Tunggal, Jekan Raya, Palangka Raya. Mas Anjar JB 93 membuka usaha Bakmi Jawa di halaman rumahnya, yang menjadi titik kumpul alumni JB, termasuk saat menyiapkan baksos bertepatan dengan lustrum ke 15 SMA JB pada 23 Agustus 2023. Acara meriah tersebut dihadiri oleh Presiden Alumni JB, mas Alex Arab JB93.

tahta apostolik di dalam Katedral Santa Maria Palangkaraya
penutupan pelatihan OPPE ditandai pemberian penghargaan dari PLT Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya

Selasa, 17 Oktober 2023 adalah hari kedua (terakhir) pelatihan OPPE bagi para dokter di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya. Pelatihan ditutup secara resmi oleh PLT Direktur RSUD, dan dilanjutkan dengan foto dan makan siang bersama. Menu favorit siang itu adalah ikan patin dan sayur batang pohon kelapa sawit. Selanjutnya kami menikmati lagi suana kota dengan mencicipi es durian, ketan hitam dan alpukat beraroma khas Kabupaten Katingan yang sangat menyolok dan mengundang selera. Dr. Theodorus Atmadja, MM, dokter senior dan mantan Wadir Pendidikan RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya yang menjadi fasilitator kami menikmati durian yang luar biasa lezat, sebelum kami beristirahat siang di hotel.

Bersama segenap dokter peserta pelatihan OPPE di RSUD dr Doris Sylvanus Palangkaraya
Bersama Dr. Theodorus Atmadja dan Dr. Anto Fernando Abel menikmati es durian khas Katingan, dicampur ketan hitam dan alpukat yang menggugah selera, di RM Kampung Baru Palangkaraya

Selasa sore, 17 Oktober 2023 setelah bangun tidur siang, kami diajak minum teh sore oleh teman kuliah di FK UGM Yogyakarta, yaitu Dr. Sigit Riyarto, MKes. Kami berdua mengobrol di Night Waltz Coffee di Jl. RTA Milono, Menteng, Jekan Raya, Palangka Raya, menu cappuccino dan teh tarik, dilengkapi kentang goreng dan tahu genjrot. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur RS Siloam Palangka Raya (SHPR), yaitu RS yang didukung dengan alat medis yang lengkap, dokter yang handal dan professional di bidangnya, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas International, serta mengurangi angka rujukan pasien ke daerah lain. RS ini beralamat di jl. RTA. Milono KM. 4 No. 425, Langkai, Pahandut, Kota Palangka Raya. Setelah itu kami mengikuti acara makan malam penutupan acara pelatihan, didampingi Dr. Anto Fernando Abel di Chinese Restaurant Hotel M Bahalap di Jl. RTA Milono dan lanjut tidur nyenyak.

Ngeteh dan ngopi di Night Waltz Coffee di Jl. RTA Milono, Menteng, Jekan Raya, Palangka Raya bersama Dr. Sigit Riyarto, MKes, teman kuliah di FK UGM yang menjadi Direktur RS Siloam Palangkaraya
menikmati menu bebek peking bersama Dr. Anto Fernando Abel dan pak Ja’far di Chinese Restaurant Hotel M Bahalap di Jl. RTA Milono Palangkaraya

Rabu pagi, 18 Oktober 2023 setelah selesai mengikuti perayaan ekaristi di Katedral Santa Maria, kami berjalan kaki menikmati kegagahan patung Tjilik Riwut di Bunderan Besar Palangkaraya. Marsekal Pertama TNI-AU dari satuan elite Korps Pasukan Khas (Paskhas) Tjilik Riwut dengan bangga selalu menyatakan diri sebagai “orang hutan” karena lahir dan dibesarkan di belantara Kalimantan. Ketika masih belia, ia tiga kali mengelilingi pulau Kalimantan hanya dengan berjalan kaki serta menaiki perahu dan rakit. Setelah menamatkan pendidikan dasarnya di kota kelahirannya, selanjutnya melanjutkan pendidikannya di Sekolah Perawat di Purwakarta dan Bandung.

Monumen Tjilik Riwut di Bundaran Besar Palangkaraya

Tjilik Riwut adalah salah satu putra Dayak dari Suku Dayak Ngaju yang menjadi anggota KNIP. Perjalanan dan perjuangannya kemudian melampaui batas-batas kesukuan untuk menjadi salah satu pejuang bangsa. Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 108/TK/Tahun 1998 pada tanggal 6 November 1998 merupakan wujud penghargaan atas perjuangannya pada masa kemerdekaan dan pengabdiannya dalam membangun Kalimantan Tengah.

mengenang rumah Tjilik Riwut di Palangkaraya yang telah menjadi cagar budaya

Setelah selesai menuntut ilmu di Pulau Jawa, Tjilik Riwut diterjunkan ke Kalimantan oleh Pangeran Muhammad Noor, Gubernur Borneo saat itu sebagai pelaksana misi Pemerintah Republik Indonesia yang baru saja terbentuk. Dengan menghubungi berbagai suku Dayak di berbagai pelosok Kalimantan untuk menyatukan kehendak suku Dayak, sekitar 185.000 rakyat yang terdiri dari 142 sub suku Dayak, 145 kepala kampung, 12 kepala adat, 3 panglima, 10 patih, dan 2 tumenggung dari pedalaman Kalimantan, yang bersumpah setia kepada pemerintah RI secara adat di hadapan Presiden Sukarno di Gedung Agung Yogyakarta pada 17 Desember 1946.

mampir rumah pribadi Pahlawan Nasional Tjilik Riwut di Palangkaraya

Selain itu, Tjilik Riwut telah berjasa memimpin pasukan MN 1001 yang berhasil melaksanakan operasi penerjunan pasukan payung pertama dalam sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, pada tanggal 17 Oktober 1947. Tanggal ini seterusnya ditetapkan sebagai Hari Pasukan Khas TNI-AU. Waktu itu, pemerintah RI masih berada di Yogyakarta dan pangkat Tjilik Riwut adalah Mayor TNI.

Setelah perang usai, Tjilik Riwut aktif di pemerintahan dan menjadi Gubernur Kalimantan Tengah. Sebelumnya menjadi Wedana Sampit serta Bupati Kotawaringin, menjadi koordinator masyarakat suku-suku terasing untuk seluruh pedalaman Kalimantan, dan terakhir sebagai anggota DPR RI.

Tjilik Riwut juga seorang jurnalis yang mengasah keterampilan menulisnya semasa dia bergabung dengan Sanusi Pane di Harian Pembangunan. Tjilik Riwut telah menulis sejumlah buku mengenai Kalimantan yaitu: Makanan Dayak (1948), Sejarah Kalimantan (1952), Maneser Panatau Tatu Hiang (1965, stensilan, dalam bahasa Dayak Ngaju), dan Kalimantan Membangun (1979).

Pada hari Senin tanggal 17 Agustus 1987, yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, Tjilik Riwut meninggal di usia 69 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin, karena menderita penyakit liver atau hepatitis. Ia dikebumikan di Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Namanya kini diabadikan untuk bandar udara yaitu Bandar Udara Tjilik Riwut dan jalan utama di Palangka Raya.

Setelah berswafoto dengan latar belakang patung Tjilik Riwut yang terlihat lebih pendek dan lebih gemuk dibandingkan fotonya, kami segera berjalan kaki menuju Tugu Soekarno. Monumen Tugu Soekarno merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang diresmikan oleh presiden RI pertama, Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957. Tugu ini untuk menandai dimulainya pembangunan kota Palangka Raya.

Tugu Soekarno yang sedang direnovasi. Tetap nampak berwibawa dalam memberikan perintah.

Tugu Sukarno dibangun berbentuk tugu segi lima yang mengandung makna Ketuhanan yang Maha Esa, 17 pilar yang melambangkan hikmah proklamasi kemerdekaan RI dan senjata untuk berperang, sedangkan Tugu Api melambangkan api semangat yang tak kunjung padam, serta semangat kemerdekaan dan membangun.

Pada tahun 2020 yang lalu, Tugu Soekarno yang merupakan titik nol kota sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Palangka Raya. Tugu Soekarno ini terletak di tepi sungai Kahayan, atau sungai Batang Biaju Besar, atau sungai Dayak Besar, atau Groote Daijak-rivier, atau Great Dajak, atau Great Dyacs. Sungai ini membelah kota Palangka Raya dan melintas di 3 kabupate kota, yaitu Kabupaten Gunung Mas, Kota Palangka Raya, dan Kabupaten Pulang Pisau. Sungai ini memiliki panjang lebih dari 600 km, merupakan salah satu sungai utama di Kalimantan Tengah berhulu di Pegunungan Muller, tepatnya di desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas. Sungai ini bermuara ke Laut Jawa dan hilirnya berada di desa Sei Barunai dan Kiapak, Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau.

di dermaga Rembang Palangkaraya, saat akan naik perahu speedboat menuju Kuala Kapuas Kamis, 5 Januari 2000. Saat ini angkutan penumpang melalui air menyusur Sungai Kahayan sudah tidak ada lagi.

Selanjutnya kami menikmati keindahkan Bundaran Besar berada tepat di jantung Kota Cantik Palangkaraya, tepatnya di depan Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, samping Gedung DPRD yang kini berubah fungsi menjadi Gedung KONI, persis di hadapan Gedung Batang Garing Bussines Center dan Palangka Mall.

Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Tengah merupakan simbolisasi Pemerintahan, Gedung DPRD sebagai simbolisasi Suara Rakyat, Gedung Batang Garing Bussines Center adalah Simbolisasi Roda Ekonomi dan Palangka Mall wujud simbolisasi Hiburan Rakyat.

titik nol Palangkaraya menuju ke berbagai arah kota di Kalteng, dengan lengkungan Jembatan Kahayan

Bundaran Besar yang dibangun pada tahun 1957-1959 memiliki desain unik dan kaya makna. Presiden Sukarno sendiri yang membuat Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya, dengan delapan jalan menyilang menuju monumen Bundaran Besar, dengan jari-jari Bundaran berukuran 2 X 45 Meter. Sedangkan jari-jari lingkar monumen berukuran 17 Meter.

Konsep tersebut merupakan simbolisasi Tanggal, Bulan dan Tahun kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Delapan jalan silang tersebut juga memiliki dua makna yaitu menyimbolkan posisi Kota Palangkaraya pada persimpangan delapan rumpun kepulauan yakni Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Irian Jaya, dan juga simbolisasi delapan sungai besar di Kalimantan Tengah yaitu Barito, Kapuas, Katingan, Mentaya, Seruyan, Kahayan, Arut dan Lamandau.

Rumah Adat Dayak yang gagah dan tinggi menjulang

Rabu siang, 18 Oktober 2023 adalah pencapaian kepuasan memori pribadi tentang Palangkaraya kota yang cantik. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas semua perannya dalam petualangan kali ini. Segera kami bergegas untuk kembali pulang ke Yogyakarta.

mampir pamit secara virrual kepada Dr. Sigit Riyarto, MKes Direktur RS Siloam Palangkaraya, yang sedang divisitasi oleh inspektorat Head Office, sebelum kembali ke Yogyakarta
siap meninggalkan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya untuk kembali ke Yogyakarta

Sekian laporan petualangan ke Palangkaraya ini disusun, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditulis dan dikenang di kamar 319 Hotel Amaris Palangkaraya

Disebarkan dari depan gate 6 Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, sambil menunggu pesawat Citilink menuju Jakarta

Rabu, 18 Oktober 2023

Categories
anak dokter Healthy Life Jalan-jalan UHC

2023 Menu Sehat Saat Menonton Pertandingan

Presiden Jokowi Tonton Langsung Pertandingan Indonesia Vs Argentina

MENU  SEHAT  SAAT  MENONTON  PERTANDINGAN

fx. wikan indrarto*)

Rangkuman tulisan ini telah dimuat di Harian Kedaulatan rakyat Yogyakarta pada hari Minggu, 8 Oktober 2023, di kolom Husada

.

Piala Dunia U-17 yang merupakan turnamen akbar level junior akan diikuti 24 negara pada 10 November-2 Desember 2023, di 4 stadion besar di Indonesia. Belajar dari Piala Dunia 2022 Qatar, perlu diciptakan menu dan lingkungan makanan yang lebih sehat di dalam dan sekitar stadion sepak bola. Apa yang perlu dicermati?

.

Pola makan yang sehat, aman, dan berkelanjutan penting bagi kesehatan, sehingga acara olahraga harus menjadi tempat yang ideal untuk memberi contoh dan mempromosikan pola makan sehat sebagai bagian dari gaya hidup sehat, juga bagi penonton anak. Tingginya visibilitas even besar sepakbola dan olahraga lainnya, merupakan peluang dan memiliki dampak yang lebih besar untuk menjangkau miliaran penggemar di seluruh dunia, sehingga perlu dimanfaatkan untuk menciptakan persepsi positif terhadap makanan dan minuman yang lebih sehat.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2023/01/07/2023-sepak-bola-dan-flu/

.

WHO telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Masyarakat Qatar dan Fédération Internationale de Football Association (FIFA), untuk mendorong makanan yang lebih sehat di stadion selama Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Kolaborasi ini memastikan bahwa lebih dari 30% menu yang disajikan pada acara penting waktu ini memiliki profil nutrisi sehat. Menu tersebut berguna untuk memerangi kelebihan berat badan atau obesitas, serta penyakit tidak menular terkait pola makan, dan untuk mendefinisikan kembali peran acara olahraga dalam upaya ini.

.

Perlu beberapa langkah untuk menciptakan lingkungan makanan yang lebih sehat pada konter penjualan di dalam dan sekitar stadion olahraga. Pertama, meningkatkan penawaran pangan sehat. Kedua, menetapkan harga sewa konter dengan memberi insentif pada pilihan makanan yang lebih sehat. Ketiga, mendorong mempromosikan pilihan makanan yang lebih sehat. Keempat, mengkomunikasikan dan mempromosikan makanan sehat dan pola makan sehat. Dan kelima, membatasi pemasaran makanan dan minuman tinggi lemak, gula atau garam.

.

Langkah tersebut dapat digunakan oleh pemerintah pusat, otoritas lokal, dan pengelola stadion olahraga untuk membuat kebijakan pengadaan dan layanan pangan publik yang sehat, di areal pertandingan olahraga. Langkah tersebut telah diterapkan selama Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Waktu itu panitia penyelenggara menetapkan dan melaksanakan target penawaran makanan 30% lebih sehat sepanjang penyelanggaraan Piala Dunia 2022, karena makanan sehat adalah bagian penting dari pengalaman penonton yang dapat dilanjutkan dalam kesehariannya di rumah.

.

Menonton Indonesia vs Argentina Sambil Makan Es Krim Gratis

Mungkin tidak mudah untuk menerapkan kelima tindakan di atas secara cepat atau bersamaan. Panitia penyelenggara pertandingan olahraga memiliki peluang besar untuk menjadi penggerak terbentuknya makanan sehat pada acara olahraga. Melakukan langkah tersebut menjadi ‘win-win solution’ dengan menyediakan lebih banyak pilihan menu, meningkatkan kepuasan penonton, dan memenuhi tanggung jawab sosial untuk mempromosikan gaya hidup sehat. Kriteria makanan sehat pada saat pertandingan olahraga berperan dalam 3 hal. Pertama, mendorong asupan energi yang seimbang untuk mencegah kelebihan berat badan atau obesitas. Kedua, mendorong peningkatan konsumsi makanan sehat, seperti buah, sayur, bijian utuh, kacang, polongan, dan air putih untuk minum. Dan ketiga, membatasi asupan lemak, gula dan garam melalui profil nutrisi yang lebih sehat.

.

Asupan energi seimbang dan ambang batas maksimal telah ditetapkan, untuk mencegah asupan energi yang berlebihan. Tidak ada panduan WHO mengenai kandungan energi per makanan, namun WHO menyarankan untuk membatasi porsi dan kemasan ukuran, untuk mengurangi asupan energi, dan dengan demikian menekan risiko menjadi kelebihan berat badan atau obesitas. Meskipun kebutuhan energi harian bergantung pada faktor individu seperti usia dan tingkat aktivitas, namun demikian acuan asupan energi harian untuk masyarakat umum biasanya ditetapkan sebesar 2.000 kkal, yang mencakup semua makanan dan camilan. Oleh sebab itu, kandungan energi maksimum ditetapkan sebesar 700 kkal untuk makan dan 200 kkal untuk camilan.

.

WHO merekomendasikan konsumsi buah, sayur, bijian, kacang dan polongan, serta air untuk minum. Untuk buah dan sayur dianjurkan asupan harian minimal 400 g (yaitu lima porsi). WHO juga merekomendasikan penggunaan garam beryodium, dengan membatasi asupan lemak tidak sehat, gula dan garam.

.

Ambang batas profil gizi adalah kandungan energi ≤225 kkal/100 g, lemak total ≤8 g/100 g, lemak jenuh ≤3,5 g/100 g, lemak trans ≤1 g/100 g, lemak total dan ≤0,5 g per porsi, gula total ≤9 g/100 g dan garam ≤350 mg/100 g. Menu yang direkomendasikan meliputi makanan panas misalnya pizza, burger, shawarma, jollof, fatayer. Makanan dingin : salad segar, tabbouleh, sandwich, wraps, roti gulung, simit, ciabatta, burrito, dan gulungan sushi. Makanan ringan misalnya lumpia, stik sayur dengan saus. Makanan penutup misalnya buah dan yogurt, serta makanan ringan kemasan misalnya popcorn rendah garam, dan kacang tanpa garam. Sedangkan minuman yang dianjurkan adalah air minum gratis, air dengan rasa tanpa pemanis, susu skim atau susu rendah lemak.

.

Untuk mempromosikan pilihan menu, para penjaja makanan di stadion perlu meningkatkan proporsi buah dan sayur, atau kacang dan polong dalam makanan, yang bertujuan untuk mengurangi porsi atau kandungan lemak tidak sehat, gula dan garam. Misalnya, mengganti lauk kentang goreng dengan pilihan menu lain berbahan dasar sayuran, disertai mengurangi tambahan garam dan gula dalam bumbu. Perlu juga mewaspadai garam tersembunyi dalam soda kue, dan gula bebas yang tersembunyi dalam buah campur dan jus. Untuk meningkatan rasa dan aroma makanan dapat diperoleh dari tumbuhan dan rempah, jus lemon dan sumber alami lainnya, misalnya jamur. Selain itu, juga perlu mengurangi jumlah bumbu berlemak, saus manis atau asin yang ditambahkan atau disediakan sebagai menu pilihan, tetapi justru meningkatkan camilan panggang yang lebih sehat.

Juga minimalkan penggunaan bahan makanan tinggi lemak tidak sehat, gula atau garam, dengan menggunakan minyak sawit sebagai pengganti mentega atau margarin keras. Juga menggunakan tepung gandum sebagai pengganti tepung putih untuk roti dan makanan yang dipanggang, menggunakan produk susu rendah lemak dan sedikit pemanis dalam makanan penutup, dan mengunakan daging tanpa lemak, ikan, dan unggas sebagai pengganti produk daging olahan atau potongan daging berlemak.

.

Selain itu, juga menghindari proses menggoreng, misalnya mengganti hot dog, kentang goreng, dan menu serupa dengan pilihan yang mencakup sayuran, kacang atau bijian. Gantikan makanan penutup yang manis atau berlemak dengan buah segar atau pilihan sehat yang rendah gula dan lemak. Juga mengganti camilan asin dengan sayur stik atau kacang tanpa garam.

.

Berikut adalah beberapa contoh camilan sehat untuk disantap sambil menonton pertandingan sepakbola, juga untuk anak. Misalnya chicken strips tanpa tulang, salad buah, salad sayur, kacang kulit garing, kripik singkong, pisang sea atau rebus, lumpia, bakwan, perkedel kentang, tahu, cokelat, pizza mie pedas, popcorn rasa pedas, atau salmon mentai.

Marilah kita menyiapkan diri menonton Piala Dunia U-17 dengan menu makan dan minum yang sehat di stadion dan sekitarnya. Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 13 September 2023

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM.