Categories
Istanbul

2018 Rokok Polos

Hasil gambar untuk rokok polos adalah

ROKOK  POLOS

fx. wikan indrarto*)

Thailand menjadi negara pertama di Asia yang memperkenalkan kemasan rokok polos pada Senin, 17 Desember 2018. Langkah pengendalian tembakau yang lebih kuat, telah diadopsi oleh Thailand sebagai negara berpenghasilan rendah dan menengah pertama, yang mengadopsi kemasan rokok polos (plain packaging). Apa yang perlu dicermati?

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/24/1819/

Gambar terkait

Langkah berani Thailand melawan rokok, yang diketahui sebagai penyebab paling penting dari kematian yang dapat dicegah di seluruh dunia, patut dihargai dan mencerminkan upaya serius negara dalam mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Dr. Poonam Khetrapal Singh, Direktur WHO Regional Asia Tenggara mengucapkan selamat kepada Thailand atas undang-undang kemasan rokok polos yang telah disahkan. UU kemasan rokok polos adalah upaya terbaru pemerintah Thailand, setelah UU Pengendalian Tembakau tahun 2017 yang memberlakukan batasan 20 tahun, sebagai usia minimum untuk membeli rokok, larangan penjualan rokok eceran, larangan iklan, promosi dan sponsor oleh industri rokok.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/28/2018-dampak-tembakau/
Hasil gambar untuk rokok polos adalah

Aturan kemasan rokok polos melarang penggunaan logo, warna, gambar merek atau informasi promosi pada kemasan, selain nama merek dan nama produk yang ditampilkan dalam warna dan huruf atau gaya font standar. Kemasan polos adalah kebijakan berbasis bukti yang diadvokasi oleh Konvensi Kerangka WHO tentang Pengendalian Tembakau (FCTC), sebuah perjanjian hukum yang bertujuan untuk melindungi generasi sekarang dan masa depan, terhadap dampak kesehatan dan sosial ekonomi yang merusak, dari penggunaan tembakau.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/07/12/2018-rokok-gelap/
Hasil gambar untuk rokok polos adalah

Sesuai undang-undang baru Thailand, pada September 2019 kelak semua rokok akan memiliki kemasan polos. Thailand juga sudah memiliki peringatan kesehatan bergambar atau grafis, yang meliputi 85% area kemasan rokok. Aturan kemasan polos tersebut adalah bagian dari program pengendalian rokok dengan target perokok saat ini dan calon perokok baru. Prevalensi penggunaan tembakau cukup tinggi di Thailand dengan 11 juta perokok, yaitu diperkirakan satu dari setiap lima orang dewasa Thailand adalah perokok atau hampir 50% pria dalam kelompok usia 35-54 tahun. Sebaliknya, hal yang menjadi perhatian negara adalah penggunaan rokok yang terus menerus tinggi di kalangan pemuda, yaitu satu dari setiap enam pemuda Thailand dalam kelompok usia 13-17 tahun adalah perokok.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/24/2018-hari-tanpa-tembakau-sedunia/
Hasil gambar untuk rokok polos adalah

Secara global, rokok berhubungan dengan kematian lebih dari tujuh juta orang setiap tahun, yaitu hingga separoh dari penggunanya. Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular utama, seperti serangan jantung, stroke, kanker, penyakit pernapasan kronis dan diabetes. Penyakit tidak menular mencakup lebih dari 70% dari semua kematian di Thailand. Menekan jumlah perokok penting untuk membalikkan epidemi penyakit tak menular yang sedang berkembang, dan menjadi program prioritas utama otoritas kesehatan di berbagai negara. Negara seharusnya berada di garis terdepan dalam perang melawan rokok.

Gambar terkait

Namun demikian, ternyata tembakau bukan hanya menjadi penyebab masalah kesehatan tetapi juga masalah sosio-ekonomi. Perokok yang meninggal muda secara prematur menghentikan pendapatan keluarga, meningkatkan biaya perawatan kesehatan, dan menghambat perkembangan ekonomi. Penyakit akibat merokok memaksa sistem kesehatan menguras anggaran pemerintah untuk perawatan kesehatan nasional, yang mungkin saja justru lebih besar dibandingkan keuntungan yang diperoleh dari cukai atau pajak rokok. Di Thailand, kerugian ekonomi dari tembakau pada tahun 2009 diperkirakan 75 miliar Baht Thailand atau 0,78% dari PDB.

baca juga

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/03/14/aturan-tembakau/
Hasil gambar untuk rokok polos adalah

Selain Thailand, sebenarnya Saudi Arabia juga telah melakukan langkah terobosan untuk pengendalian tembakau pada Senin, 17 Desember 2018. Otoritas Makanan dan Obat Saudi (The Saudi Food and Drug Authority) telah menerapkan kemasan polos pada semua bentuk produk rokok. Paket kebijakan rokok polos adalah salah satu kebijakan yang menampilkan nama, merek, dan produk dalam warna dan jenis huruf atau font standar, tanpa menggunakan logo, warna, gambar merek atau informasi promosi, baik di dalam dan atau di luar kemasan.

Hasil gambar untuk rokok polos adalah

Hal ini adalah langkah inovatif untuk pengendalian rokok karena kemasan polos adalah salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif untuk mengurangi permintaan rokok. Selain itu, kebijakan tersebut juga berdampak positif pada perokok untuk berhenti merokok, mengurangi daya tarik rokok, membatasi penggunaan kemasan rokok sebagai bentuk iklan dan promosi. Selain itu, juga membatasi kemasan dan pelabelan yang menyesatkan dan meningkatkan efektivitas peringatan bahaya kesehatan.

Hasil gambar untuk rokok polos adalah

Thailand dan Arab Saudi termasuk beberapa negara pertama di seluruh dunia yang menerapkan aturan rokok polos. Otoritas Obat dan Makanan Saudi telah mengingatkan produsen dan pengimpor rokok dengan masa tenggang sampai 1 Mei 2019. Kegagalan untuk mematuhi aturan pada tanggal tersebut akan diambil tindakan hukum. Dalam persiapan untuk ini, Otoritas Obat dan Makanan Saudi telah mengeluarkan rokok polos sebagai model awal untuk contoh kemasan polos untuk produk rokok dan sisha, serta semua produk tembakau lainnya, baik yang menimbulkan asap maupun yang tanpa asap. Diharapkan bahwa langkah revolusioner ini akan berkontribusi pada agenda pengendalian tembakau Arab Saudi, yang selaras dengan visii 2030 untuk mempromosikan kesehatan masyarakat.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/10/30/2018-polusi-terhadap-anak/
Hasil gambar untuk rokok polos adalah

Aturan rokok polos di Thailand dan Saudi Arabia yang merupakan langkah terobosan untuk pengendalian rokok, sangat inspiratif. Program kemasan rokok polos tersebut memiliki target para perokok dan calon perokok baru.

Bagaimana kita harus bertindak di Indonesia?

Sekian

Yogyakarta, 20 Desember 2018

*) dokter spesialis anak, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA=081227280161

Categories
Istanbul

2018 Hadapi Tsunami

Hasil gambar untuk cara menghadapi tsunami

HADAPI  TSUNAMI

fx. wikan indrarto*)

Tsunami Selat Sunda yang tidak didahului gempa bumi, menerjang sejumlah kawasan di pesisir pantai Banten dan Lampung pada hari Sabtu malam, 22 Desember 2018. Apa yang dapat kita lakukan?

Hasil gambar untuk cara menghadapi tsunami

Tsunami adalah gelombang laut raksasa yang mungkin dihasilkan oleh gempa bawah laut atau longsor ke dasar laut. Tsunami dapat menempuh jarak ribuan mil dengan kecepatan 300-600 mph dengan sedikit energi. Gelombang tersebut mencapai pantai dengan dampak yang buruk pada komunitas di garis pantai. Puncak-puncak tsunami yang berurutan dapat tiba dengan interval setiap 10 hingga 45 menit, dan mendatangkan kehancuran selama beberapa jam.

Gambar terkait

Dampak tsunami pada bidang kesehatan masyarakat segera setelah proses penyelamatan korban adalah ketersediaan air minum, makanan, tempat tinggal dan perawatan medis untuk korban cedera. Luapan air laut dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti air yang terkontaminasi dan persediaan makanan yang menipis. Kondisi cuaca musim dingin dengan salju atau hujan, di samping kurangnya tempat berlindung dan pasokan listrik yang terbatas, menempatkan para korban pada peningkatan risiko penyakit menular.

Gambar terkait

Cedera menjadi perhatian utama para petugas kesehatan. Luka, patah tulang dan cedera kepala yang disebabkan oleh dampak fisik tersapu gelombang air, hantaman puing rumah, dan batang pohon adalah umum. Risiko wabah penyakit menular juga muncul, pada masyarakat yang terlantar akibat bencana tsunami. Kerumunan orang, ketersediaan air, dan sanitasi yang tidak memadai, akses yang buruk ke layanan kesehatan, dan perpindahan penduduk yang tiba-tiba, semuanya meningkatkan risiko penularan penyakit infeksi. Tingkat cakupan imunisasi yang sangat tinggi di wilayah bencana, dapat mengurangi risiko penyakit menular yang umum seperti campak, difteri, pertusis, tetanus, dan polio.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/29/2018-donasi-gempa-lombok/
Hasil gambar untuk cara menghadapi tsunami

Hepatitis A dan yang E ditularkan melalui rute mulut atau ‘faecal-oral’, terkait dengan kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Leptospirosis dapat menyebar melalui paparan kulit dan selaput lendir yang luka, kepada air atau lumpur yang terkontaminasi dengan air kemih tikus yang terinfeksi. Kudis adalah penyakit menular pada kulit, dan parasit ini biasanya ditularkan melalui kontak kulit ke kulit. Semua penyakit infeksi tersebut menyebar lebih mudah dalam kondisi yang ramai dan tidak sehat, misalnya di tenda pengungsian.

Hasil gambar untuk leptospirosis

Infeksi saluran pernapasan akut termasuk pneumonia adalah penyebab utama penyakit dan kematian di antara para pengungsi. Kurangnya akses ke layanan medis dan obat antibiotik, dapat lebih meningkatkan risiko kematian akibat pneumonia.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/04/11/2017-leptospirosis-paska-banjir/
Hasil gambar untuk pneumonia aspirasi anak pdf

Pneumonia aspirasi merupakan infeksi paru yang terjadi akibat masuknya zat atau benda asing seperti air, pasir, lumpur, dan sebagainya ke dalam paru-paru para korban bencana tsunami. Pneumonia aspirasi itu menyerang saat korban diterjang ombak tinggi atau tenggelam dalam waktu lama dan menelan beragam material yang ada. Penderita pneumonia aspirasi paru mesti mendapatkan pertolongan segera melalui metode ‘cuci paru’ atau dikenal dengan istilah bronkoskopi. 

Gambar terkait

Tsunami di Selat Sunda 2018 pada hari ketiga penanganan, mencatat 429 orang meninggal dunia,  128 orang hilang, 1.485 luka-luka, dan 5.665 orang mengungsi. Selain itu, ada 882 rumah rusak, 73 penginapan rusak dan 60 warung rusak, serta puluhan kendaraan rusak. Setelah tsunami, tumpukan puing bangunan berpotensi menyebabkan luka tusuk. Spora tetanus dapat masuk ke tubuh melalui luka yang terkontaminasi dengan tanah, debu atau kotoran hewan. Spora tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui tusukan kecil atau sekedar goresan, tetapi biasanya masuk melalui luka yang dalam, akibat tertusuk paku, benda runcing lainnya, atau pisau.

Hasil gambar untuk cara menghadapi tsunami

Vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk melindungi terhadap tetanus. Di Jepang, booster imunisasi terhadap tetanus direkomendasikan setiap 10 tahun. Menurut data dari WHO dan UNICEF tahun 2010 , Jepang memiliki cakupan imunisasi tetanus yang sangat tinggi pada anak-anak (98% pada 2009), sangat mengurangi risiko tetanus pasca-tsunami. Namun, orang yang lebih tua yang mungkin melewatkan imunisasi tetanus dan mereka yang tidak mengikuti dosis penguat (booster), tentu saja dapat berisiko.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/20/2018-ancaman-campak/

Hasil gambar untuk imunisasi

Kematian korban bencana tsunami biasanya disebabkan oleh trauma tumpul, cedera berat, atau tenggelam. Namun demikian, pemandangan dan bau sejumlah besar jenazah yang membusuk sangat mengganggu dan dapat menghasilkan dampak negatif tambahan pada kesehatan mental para korban tsunami. Jenazah korban tsunami dan mayat binatang, sebenarnya tidak dapat menularkan penyakit karena bakteri, virus, dan parasit mati bersama inang atau tubuh. Manajemen jenazah secara massal sering kali didasarkan pada kepercayaan yang salah, bahwa jenazah memiliki bahaya epidemi, jika tidak segera dikuburkan atau dikremasi.

Hasil gambar untuk tsunami

Pemakaman massal sering lebih disukai, daripada proses kremasi dalam situasi korban massal. Relawan kesehatan yang menangani jenazah harus melindungi diri dari darah dan cairan tubuh lainnya, dengan menggunakan pelindung diri dan kantong mayat. Bagian bawah kuburan massal harus setidaknya 1,5 meter di atas permukaan air dengan zona tak jenuh 0,7 meter, yaitu bagian bumi antara tanah dan permukaan. Ketika mengelola sejumlah besar jenazah, perhatian harus diberikan pada fakta bahwa mengelola jenazah dengan benar, cepat, dan dengan penuh hormat, dapat mengurangi kecemasan pada keluarga dan korban yang selamat.

Hasil gambar untuk tsunami

Makanan dan air di daerah bencana tsunami menjadi tidak aman dikonsumsi, karena sangat mungkin terkontaminasi sistem pembuangan limbah, atau kebocoran dari pabrik atau kawasan industri yang rusak. Petugas penolong dan relawan darurat, bersama dengan pihak berwenang setempat dapat memberikan saran tentang kondisi makanan dan air setempat, agar aman dikonsumsi. Demikian juga dapat merekomendasikan bagaimana air di daerah tersebut dapat dibuat lebih aman.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/21/2018-kematian-anak/

Gambar terkait

Biasanya ikan atau makanan laut lainnya dari daerah yang terkena tsunami aman dikonsumsi, selama tidak ada kontaminasi oleh kotoran, bahan kimia atau polutan lainnya. Otoritas setempat akan memberikan saran terbaik, termasuk ketentuan bahwa ikan harus dimasak secara menyeluruh sebelum dimakan. Namun demikian, banyak korban tsunami yang selamat, mungkin enggan makan ikan karena alasan bahwa tubuh orang yang mereka cintai, telah tersapu ke laut.

Para petugas kesehatan dan relawan kemanusiaan yang datang, diharapkan memahami kondisi secara akurat. Selain itu, juga dapat membantu dan meringankan beban para korban bencana tsunami, baik dalam aspek medis, sosial, dan mental.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/15/2018-relawan-saat-bencana/

Sudahkah kita bijak menghadapi tsunami?

Sekian

Yogyakarta, 27 Desember 2018

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak RS Panti Rapih, lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Categories
Istanbul

2018 Bayi Sakit

Hasil gambar untuk bayi sakit

BAYI SAKIT

fx. wikan indrarto*)

Hampir 30 juta bayi baru lahir yang sakit dan prematur di seluruh dunia, sangat membutuhkan perawatan setiap tahun. Kamis, 13 Desember 2018 UNICEF dan WHO, menyerukan perlakukan yang lebih baik dan legislasi yang lebih kuat untuk menyelamatkan bayi baru lahir yang berada di ambang kematian. Apa yang sebaiknya dilakukan?

Baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/08/2018-nutrisi-bayi-pengungsi/

Hasil gambar untuk bayi sakit

“Untuk bayi dan ibu mereka, perawatan yang tepat, pada waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat, dapat membuat semua berbeda,” kata Mr. Omar Abdi, Wakil Direktur Eksekutif UNICEF. Namun demikian, jutaan bayi yang kecil dan sakit meninggal setiap tahun, karena mereka tidak menerima perawatan berkualitas yang merupakan hak mereka dan merupakan tanggung jawab kita bersama. Di antara bayi baru lahir yang paling berisiko mengalami kematian dan cacat, adalah bayi dengan komplikasi persalinan dan prematuritas. Dalam hal ini misalnya karena cedera otak saat lahir, infeksi bakteri parah atau sepsis, bayi kuning, dan bayi dengan kelainan bawaan. Selain itu, kesulitann keuangan dan psikologis pada keluarga mereka, dapat memiliki efek yang merugikan pada perkembangan bayi selanjutnya, dalam aspek kognitif, linguistik dan emosional.

Baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/21/2018-kematian-anak/

Hasil gambar untuk bayi sakit

Dr. Soumya Swaminathan, Deputi Direktur Jenderal WHO menjelaskan bahwa cakupan kesehatan semesta atau ‘Universal Health Couverage’ (UHC) dapat memastikan bahwa setiap orang, termasuk bayi baru lahir, memiliki akses ke layanan kesehatan yang mereka butuhkan, tanpa menghadapi kesulitan keuangan. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia yang berlaku sejak 1 Januari 2014, ditujukan untuk mencapai cakupan kesehatan semesta atau ‘Universal Health Couverage’ (UHC). Program JKN mengubah drastis pola pembiayaan layanan kesehatan, termasuk untuk kasus neonatal. Angka Kematian Bayi (AKB) 32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013 sebelum era JKN, menurun menjadi 28 pada tahun 2017 setelah era JKN. Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013, menurun menjadi 296 pada tahun 2017. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai 90,88 persen dan Kunjungan Neonatal Lengkap mencapai 87,23 % tidak mengalami penurunan.

Baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/06/13/2018-uhc-di-indonesia/

Hasil gambar untuk bayi sakit

Kemajuan dalam perawatan kesehatan bayi baru lahir seharusnya mampu menyelamatkan kehidupan dan sangat penting untuk perkembangan anak sejak awal kehidupan, sehingga berdampak pada keluarga, masyarakat, dan generasi mendatang. Tanpa perawatan khusus bayi, banyak bayi baru lahir yang berisiko tidak akan bertahan hidup selama bulan pertama kehidupan mereka. Pada tahun 2017, sekitar 2,5 juta bayi baru lahir meninggal, sebagian besar karena penyebab yang dapat dicegah, yaitu hampir dua pertiganya adalah bayi prematur. Namun demikian, jika bayi tersebut bertahan hidup, akan mengalami penyakit kronis atau keterlambatan perkembangan. Selain itu, diperkirakan 1 juta bayi baru lahir yang sakit dan bertahan hidup, akan memiliki kecacatan jangka panjang.

Hasil gambar untuk bayi sakit

Dengan perawatan yang benar, banyak bayi dapat hidup tanpa komplikasi besar. Pada tahun 2030, di 81 negara akan ada 2,9 juta bayi baru lahir yang dapat diselamatkan dengan strategi yang lebih cerdas. Hampir 68 persen kematian bayi baru lahir dapat dihindari pada tahun 2030, dengan perbaikan sederhana seperti pemberian ASI eksklusif. Selain itu, kontak kulit-ke-kulit antara ibu atau ayah dan bayi; obat-obatan dan peralatan penting; dan akses ke fasilitas kesehatan yang bersih dan dilengkapi dengan baik yang dikelola oleh pekerja kesehatan yang terampil. Tindakan lain seperti membantu bayi yang tidak bisa bernafas dengan benar atau resusitasi neonatus, memberi suntikan pada ibu untuk mencegah pendarahan, atau menunda pemotongan tali pusat, juga dapat menyelamatkan jutaan orang ibu dan bayi.

Hasil gambar untuk bayi sakit

Sebenarnya dunia tidak akan mencapai target global untuk mencapai kesehatan untuk semua (health for all), kecuali mengubah pola perawatan untuk setiap bayi baru lahir. Tanpa kemajuan yang cepat, beberapa negara tidak akan memenuhi target ini, bahkan selama 11 dekade terakhir. Untuk menyelamatkan bayi baru lahir, berikut ini adalah rekomendasi penting.

Hasil gambar untuk bayi sakit

Pertama, menyediakan perawatan rawat inap sepanjang waktu untuk bayi baru lahir tujuh hari seminggu tanpa henti, kedua adalah pelatihan perawat dan bidan untuk memberikan perawatan bayi secara langsung, yang bekerja dalam kemitraan dengan keluarga. Ketiga adalah meningkatkan peran keluarga terdekat, dengan cara mengajari mereka untuk menjadi pengasuh yang ahli dalam merawat bayi. Semua intervensi tersebut dapat mengurangi stress psikososial, meningkatkan berat badan bayi, dan memungkinkan otak bayi berkembang dengan baik.

Hasil gambar untuk bayi sakit

Keempat, memberikan perawatan yang berkualitas harus menjadi bagian dari kebijakan negara, dan investasi seumur hidup bagi bayi baru lahir yang kecil atau sakit. Kelima, melacak setiap bayi baru lahir yang kecil dan sakit, sehingga memungkinkan untuk memantau kemajuan dan meningkatkan hasil klinis. Keenam, mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, sebagai investasi tambahan sebesar US $ 0,20 sen per orang yang dapat menyelamatkan 2 dari setiap 3 bayi baru lahir, di negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2030.

Hasil gambar untuk bayi sakit

Hampir tiga dekade lalu, Konvensi Hak Anak telah diberlakukan secara global, yang menjamin setiap bayi baru lahir berhak atas standar perawatan kesehatan tertinggi. Saat ini, setiap negara di seluruh dunia wajib memastikan bahwa sumber daya medis, manusia, dan keuangan tersedia untuk menciptakan hak itu menjadi kenyataan bagi setiap bayi baru lahir yang sakit.

Bagaimana sikap kita?

Sekian

Yogyakarta, 12 Oktober 2018

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

Categories
Istanbul

2018 Vaksin bukan Mitos

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

VAKSIN  BUKAN  MITOS

fx. wikan indrarto*)

Hans Rosling pada 25 Januari 2018 bertanya kepada hadirin di Forum Ekonomi Dunia, “Berapa persentase anak-anak saat ini yang divaksinasi terhadap campak: 30%, 50% atau 85%?” Beberapa orang paling pintar dan berpengaruh di dunia kebanyakan salah, dengan hanya satu dari lima yang benar mengatakan 85%. Apa maknanya?

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Forum Eknomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) adalah pertemuan tahunan di Davos, Swiss yang dihadiri para pebisnis dunia, pemimpin politik, cendekiawan dan wartawan terpilih dari seluruh dunia, untuk mendiskusikan masalah penting yang dihadapi dunia, termasuk kesehatan dan lingkungan. Hans Rosling adalah seorang ahli statistik, dokter dan praktisi komunikasi menceritakan kisah ini, untuk menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil dari para ahli kita yang memahami tentang dampak positif imunisasi. Persentase jawaban benar yang rendah semacam itu, adalah bukti yang jelas dari gagasan yang terbentuk sebelumnya. Para ahli di Davos tidak mengenali imunisasi sebagai intervensi medis berdampak sangat tinggi, apalagi masyarakat kebanyakan.

baca juga = https://dokterwikan.wordpress.com/2018/04/20/2018-pekan-imunisasi-sedunia/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Imunisasi sebenarnya adalah salah satu inovasi ilmiah medis yang paling luar biasa, dan telah berkontribusi besar untuk mencegah kematian, kebanyakan pada anak balita dan peningkatan secara dramatis dalam angka harapan hidup dan pertumbuhan ekonomi. Setiap $US 1 yang diinvestasikan dalam imunisasi mengembalikan sekitar $US 16 dalam bentuk penghematan biaya perawatan kesehatan dan peningkatan produktivitas ekonomi, di negara berpenghasilan rendah dan menengah, pada periode 2011-2020.

Gambar terkait

Cakupan imunisasi campak di seluruh dunia telah stagnan pada kisaran 85%, tetapi masih jauh di bawah 95% yang diperlukan untuk memastikan perlindungan untuk seluruh populasi. Menteri Kesehatan Rumania pada 26 April 2017 melaporkan bahwa 17 anak meninggal dalam wabah campak yang telah menjangkiti ribuan orang di Rumania, yang sebagian besar tinggal di daerah di mana cakupan imunisasi rendah. Sejak itu wabah campak menyebar ke seluruh Eropa, karena ada  banyak anak tidak menerima vaksin campak yang mampu menyelamatkan jiwa, dan mengancam kemajuan Eropa menuju eliminasi campak. Untuk itulah kita semua perlu mendorong lebih keras untuk meningkatkan cakupan imunisasi, apalagi peningkatan cakupan imunisasi ternyata stagnan, hanya 1% secara global sejak tahun 2010, untuk semua penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, bukan hanya campak.

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Terlepas dari semua kemajuan fantastis dalam imunisasi selama beberapa dekade terakhir, 1,5 juta anak di seluruh dunia masih meninggal setiap tahun, karena penyakit infeksi yang dapat dicegah oleh vaksin.  Tahun 2017 yang lalu terdapat 25 negara yang melaporkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi sejak 2010. Ada sejumlah alasan untuk ini. Di beberapa negara, pasokan dan rantai penyimpanan dingin (cold storage) yang konsisten masih merupakan tantangan yang bertahan lama. Dalam kasus lain, vaksin tersedia tetapi mitos di sekitar mereka membuat orang tua enggan membawa anak mereka untuk mendapatkan imunisasi. Oleh sebab itu, kita semua perlu menghancurkan mitos dan mempromosikan manfaat imunisasi secara lebih luas, dalam sebuah kampanye bertagar #VaccinesWork.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/20/2018-ancaman-campak/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Dr. Flavia Bustreo, Asisten Direktur Jenderal WHO menjelaskan tentang  lima fakta kunci tentang imunisasi. Fakta 1: Imunisasi adalah cara teraman untuk melindungi terhadap penyakit menular. Vaksin yang diberikan dalam program imunisasi akan menghasilkan kekebalan yang serupa, dengan yang dihasilkan oleh proses infeksi alami, tetapi tanpa risiko kematian atau kecacatan yang serius, yang terkait dengan kejadian infeksi alami. Fakta 2: Mendapatkan vaksinasi terbaru adalah selalu lebih baik, termasuk untuk anak di wilayah dengan risiko penyakit infeksi rendah. Penyakit infeksi yang mematikan tampaknya telah hampir dapat diberantas. Namun demikian ternyata semuanya memiliki kecenderungann untuk mewabah kembali, ketika cakupan imunisasi menurun, misalnya wabah campak di seluruh Eropa tahun 2018. Hanya dengan memastikan semua orang mendapat imunisasi lengkap, maka secara permanen penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin dapat diberantas atau disebut sebagai eliminasi.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/02/20/campak-di-eropa/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Fakta 3: vaksin kombinasi adalah aman dan bermanfaat. Pemberian beberapa jenis vaksin pada saat yang bersamaan, tidak memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh anak. Metode ini mengurangi ketidaknyamanan, menghemat waktu dan uang. Fakta 4: Tidak ada hubungan antara vaksin dan autisme. Tidak ada bukti ilmiah untuk menghubungkan pemberian vaksin MMR dengan terjadinya autisme. Rumor menyesatkan ini dimulai dengan satu penelitian di Inggris tahun 1998, yang kemudian ditemukan kesalahan metodelogi penelitian yang serius, dan akhirnya ditarik kembali oleh jurnal ilmiah Lancet yang menerbitkannya. Fakta 5: Penghentian vaksinasi akan menyebabkan penyakit mematikan akan kembali. Bahkan dengan tingkat kebersihan lingkungan yang lebih baik, sanitasi dan akses ke air bersih yang aman, penyakit infeksi masih mungkin menyebar. Itulah mengapa, ketika banyak orang tidak divaksinasi, penyakit menular yang selama ini telah jarang dan menjadi tidak biasa terjadi, dapat dengan cepat kembali mengancam. Misalnya campak.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/09/2018-fobia-rubella/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Vaccine Safety Net adalah situs web jaringan global tentang keamanan vaksin yang telah disertifikasi oleh WHO, menyediakan akses informasi yang akurat dan dapat dipercaya mengenai vaksin. Jaringan ini memiliki 47 situs web anggota dalam 12 bahasa, dengan semboyan ‘Embrace the facts about vaccines, not the myths’ (ingatlah fakta vaksin, lupakan mitosnya). Situs ini menjangkau lebih dari 173 juta orang setiap bulan, dengan informasi kredibel tentang keamanan vaksin, membantu untuk melawan mitos dan informasi yang salah dan berbahaya, tentang vaksin.

Apakah kita sudah cerdas dan anti mitos vaksin?

Sekian

Yogyakarta, 27 Desember 2018

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

Categories
Istanbul

2018 Diet Sehat

Hasil gambar untuk diet sehat alami

DIET SEHAT

fx. wikan indrarto*)

Diet yang sehat dan seimbang akan memberikan banyak manfaat. Jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Selain itu, juga terkait dengan risiko mengalami masalah kesehatan di kemudian hari, misalnya obesitas, penyakit jantung, diabetes dan berbagai jenis kanker. Apa yang harus dicermati?

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/10/15/2018-hari-pangan-sedunia/
Hasil gambar untuk diet sehat alami

Unsur yang tepat dari diet yang sehat, sebenarnya juga tergantung pada beberapa faktor lain seperti aktivitas fisik dan ketersediaan jenis makanan. Namun demikian, ada beberapa panduan diet yang umum, untuk hidup lebih sehat dan lebih panjang. Paling tidak ada 5 kiat, yaitu pertama makanlah lebih banyak jenis makanan, kedua kurangi garam, ketiga kurangi penggunaan lemak dan minyak tertentu, keempat batasi gula, dan kelima hindari penggunaan alkohol.

Hasil gambar untuk diet sehat alami

Makanlah lebih banyak jenis makanan dengan aturan diet seimbang. Tubuh manusia sangat kompleks, sehingga tidak ada satupun makanan yang mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan untuk beraktivitas, kecuali ASI untuk bayi. Oleh karena itu makanan harian harus mengandung berbagai macam makanan segar dan bergizi, untuk membuat tubuh tetap kuat. Selain itu, untuk memastikan diet seimbang, makanan harus terdiri dari makanan pokok seperti gandum, jagung, beras dan kentang, yang ditambah dengan kacang-kacangan, buah dan sayuran segar, dan lauk dari sumber hewani, misalnya daging, ikan, telur dan susu.

Gambar terkait

Pilih makanan utama seperti jagung yang belum diproses, millet, gandum, dan beras merah, karena jenis tersebut kaya serat yang penting dan dapat menyebabkan rasa kenyang yang lebih lama. Pilihlah daging tanpa lemak atau singkirkan lemak pada sayatan daging yang terlihat. Hendaklah mengukus atau merebus, bukan menggoreng bahan makanan saat memasak. Untuk camilan, pilihlah sayuran mentah, kacang tawar atau buah segar, daripada makanan yang tinggi gula, lemak, atau garam.

Gambar terkait

Terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Kebanyakan orang di seluruh dunia makan terlalu banyak garam, karena rata-rata mengonsumsi dua kali lipat batas yang disarankan WHO, yaitu hanya sebesar 5 gram sehari, yaitu setara dengan satu sendok teh. Meksipun tidak memiliki kebiasaan menambahkan garam ekstra dalam makanan, harus disadari bahwa garam biasanya dicampurkan ke dalam makanan atau minuman olahan, dan seringkali dalam jumlah yang tinggi.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/01/10/stigma-sosial-obesitas/
Hasil gambar untuk diet sehat alami

Saat memasak dan menyiapkan makanan, gunakan garam secukupnya dan kurangi penggunaan saus asin dan bumbu tambahan seperti kecap, kaldu atau saus ikan. Hindari juga camilan yang tinggi garam, dan cobalah pilih camilan segar dibandingkan makanan olahan. Saat menggunakan menu kalengan atau kering, misalnya berisi sayuran, kacang atau buah, pilih jenis kemasan yang tanpa garam dan gula tambahan. Selain itu, singkirkan garam dan bumbu asin di atas meja makan dan hindari menambahkannya hanya karena faktor kebiasaan saja. Sebaliknya, siapkanlah selada untuk menikmati makanan dengan lebih sedikit garam, tetapi lebih banyak rasa. Periksa label pada produk makanan olahan dan pilih produk dengan kandungan natrium yang lebih rendah.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/06/18/2018-sepak-bola-sehat/

Hasil gambar untuk diet sehat alami

Kurangi penggunaan lemak dan minyak tertentu. Manusia membutuhkan lemak dalam makanannya, tetapi makan terlalu banyak lemak, terutama jenis yang salah, justru akan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan stroke. Lemak trans pada minyak goreng yang diproduksi secara industri sebenarnya adalah yang paling berbahaya bagi kesehatan. Pola makan tinggi lemak semacam ini telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung hingga hampir 30%.

Hasil gambar untuk diet sehat alami

Beberapa cara untuk mengurangi konsumsi lemak misalnya ganti mentega, lemak babi, dan ghee dengan minyak sehat seperti kedelai, canola, jagung, safflower dan bunga matahari. Pilih daging putih seperti unggas dan ikan yang umumnya lebih rendah lemak daripada daging merah, seperti sapi dan kambing, juga batasi konsumsi daging olahan. Periksa label dan selalu hindari semua makanan yang diproses dan digoreng, yang mengandung lemak trans yang diproduksi secara industri. Hal ini sering ditemukan dalam margarin dan ghee, serta camilan, makanan cepat saji, makanan yang dipanggang dan digoreng.

Hasil gambar untuk diet sehat alami

Terlalu banyak gula tidak hanya buruk untuk gigi, tetapi juga meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan obesitas yang tidak sehat, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis dan serius. Seperti halnya garam, penting juga untuk memperhatikan jumlah gula “yang tersembunyi,” yang dapat diperoleh dari pengolahan makanan dan minuman. Misalnya, sekaleng soda bisa mengandung gula hingga 10 sendok teh.

Hasil gambar untuk diet sehat alami

Beberapa tips untuk mengurangi asupan gula, yaitu pertama batasi asupan manisan dan minuman manis seperti minuman bersoda, jus buah, konsentrat cair dan bubuk, air beraroma, minuman berenergi untuk olahraga, teh dan kopi siap minum, serta minuman susu beraroma. Kedua, pilih camilan segar yang sehat daripada makanan olahan yang sering ditambahi gula. Ketiga, hindari memberi makanan manis kepada anak. Bahkan, garam dan gula tidak boleh ditambahkan ke makanan pendamping ASI (MP ASI), yang akan diberikan kepada anak di bawah usia 2 tahun, dan harus dibatasi di atas usia tersebut.

baca juga :

https://dokterwikan.wordpress.com/2018/04/20/2018-promosi-asi/
Hasil gambar untuk diet sehat alami

Hindari penggunaan alkohol karena alkohol bukan bagian dari diet yang sehat, tetapi di banyak belahan bumi, perayaan Tahun Baru dikaitkan dengan konsumsi alkohol dan menu tidak sehat lainnya, secara berlebihan. Minum alkohol terlalu banyak atau terlalu sering, meningkatkan risiko langsung untuk cedera, serta menyebabkan efek jangka panjang seperti kerusakan hati, kanker, penyakit jantung dan penyakit mental.

Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 22 Desember 2018

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak, lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Categories
Istanbul

2018 Rontgen pada Anak

Hasil gambar untuk bahaya rontgen untuk anak

RONTGEN  PADA  ANAK

fx. wikan indrarto*)

Tanggal 8 November diperingati sebagai Hari Radiologi Internasional atau IDoR (International Day of Radiology). Pemeriksaan ‘imaging’ atau pencitraan medis adalah salah satu disiplin ilmu kedokteran yang paling menarik dan progresif secara teknologi dan biologi. Tanggal 8 November, hari ketika Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-x pada tahun 1895, dipilih sebagai Hari Radiologi Internasional. Apa yang perlu dicermati?

Hasil gambar untuk bahaya rontgen untuk anak

Pasien anak yang sudah agak besar dan orang tuanya, wajib mengetahui manfaat dan risiko tentang intervensi kesehatan yang akan dilakukan. Dialog pasien anak dan orang tua dengan dokter sangat penting pada bidang pencitraan atau lebih khusus penggunaan sinar Rontgen pada anak. Anak sangat rentan terhadap efek radiasi dari Rontgen, karena jaringan mereka yang sedang tumbuh dan umur mereka yang masih akan berlangsung lebih lama. Komunikasi risiko radiasi yang akurat dan efektif juga diperlukan, antara dokter yang meminta dengan dokter yang melakukan prosedur medis radiologi pada anak. Dengan demikian, memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan komunikasi risiko radiasi yang efektif, yang berkontribusi untuk memastikan manfaat yang sebesar mungkin, dengan risiko yang serendah mungkin.

Hasil gambar untuk bahaya rontgen untuk anak

Radiasi adalah energi yang bergerak dalam bentuk gelombang atau partikel, yang sebenarnya merupakan bagian dari lingkungan sehari-hari. Oleh sebab itu, sebenarnya setiap orang pasti terpapar dengan radiasi kosmis dari luar angkasa, serta bahan radioaktif alami yang ditemukan di tanah, air, makanan, udara, dan juga di dalam tubuh manusia. Penggunaan Rontgen dalam bidang kedokteran adalah sumber paparan radiasi buatan manusia yang terbesar dibandingkan apapun. Ada dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion dan non-pengion. Radiasi pengion dapat menghilangkan elektron dari atom (terionisasi). Radiografi konvensional medis dan gigi yang menggunakan sinar Rontgen adalah pemeriksaan penunjang medik atau pencitraan yang menggunakan radiasi pengion.

Hasil gambar untuk bahaya rontgen untuk anak

Radiografi konvensional adalah penggunaan sinar X untuk memvisualisasikan organ dan struktur internal tubuh. Selain itu, teknologi digital Computed Tomography (CT) scan, fluoroskopi seperti video yang menggunakan sinar x untuk menunjukkan gerakan organ dalam tubuh secara real-time, dan memungkinkan melakukan prosedur medis menggunakan perangkat kecil (misalnya kateter, jarum, balon), juga menggunakan radiasi pengion.  Sebaliknya, radiasi non-pengion dapat membuat atom bergetar, tetapi tidak memiliki cukup energi untuk menghilangkan elektron. Ultrasonografi (USG) dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan radiasi non-pengion.

Hasil gambar untuk bahaya rontgen untuk anak

Pemeriksaan radiologi adalah bagian penting dari perawatan kesehatan anak, bahkan dapat juga menyelamatkan nyawa anak, karena beberapa intervensi dengan panduan sinar Rontgen, dapat menggantikan tindakan operasi yang lebih invasif. Oleh sebab itu, manfaat dari pemeriksaan sinar X harus dipastikan lebih besar daripada risiko radiasi. Meskipun demikian, tidak ada jaminan bahwa tanpa ada risiko pada dosis radiasi yang sangat rendah sekalipun. Namun demikian, perlindungan radiasi pada pemeriksaan pencitraan pada anak tetap dilakukan secara serius, dengan menggunakan jumlah radiasi terkecil yang diperlukan.

Gambar terkait

CT scan adalah pemeriksaan yang menggunakan sinar X untuk membuat gambar tubuh pasien yang lebih detail. CT menyediakan gambar cross-sectional 2 dimensi (2D) dan 3D yang menunjukkan organ tubuh dan detail internal, yang mungkin tidak terlihat pada pemeriksaan Rontgen standar, dengan dosis radiasi CT biasanya lebih tinggi. Ketika penggunaannya tepat dan dosis radiasi “seukuran anak”, manfaat dari CT scan jauh lebih besar daripada potensi bahayanya. Ada banyak cara untuk menurunkan dosis radiasi dan risiko pemeriksaan CT Scan tanpa menurunkan nilai hasil gambar atau kualitas diagnostiknya dan memberikan dukungan diagnosis yang lebih cepat dan akurat, misalnya area perdarahan besar di dalam tengkorak yang mengancam jiwa di sekitar otak (hematoma epidural), yang dapat diangkat dengan segera melalui operasi medis. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk membuat keputusan yang cepat, tentang perlunya tindakan pembedahan, dan dalam banyak kasus mungkin menyelamatkan hidup pasien.

Gambar terkait

Perlindungan terhadap bahaya radiasi dapat dilakukan dengan cara pemilihan faktor paparan dan pengaturan lapangan penyinaran. Selain itu, juga penggunaan alat pelindung buah pelir atau dada, serta alat immobilisasi pasien. Juga menggunakan posisi dari belakang (PA) dibanding dari depan (AP), pada pemeriksaan foto Rontgen dada atau kepala, agar mengurangi jumlah radiasi yang mencapai jaringan payudara atau mata anak.

Hasil gambar untuk bahaya rontgen untuk anak

Momentum Hari Radiologi Internasional Kamis, 8 November 2018 yang lalu membuktikan kepada dunia akan manfaat sinar Rontgen dalam bidang medis, ilmiah dan bahkan artistik yang menakjubkan. Selain itu, juga peran penting radiologi sebagai bagian dari tim layanan kesehatan yang aman bagi semua pasien, termasuk anak.

Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 18 Desember 2018

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak, lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Categories
Istanbul

2018 Ancaman Campak

Hasil gambar untuk campak global

ANCAMAN CAMPAK

fx. wikan indrarto*)

Pada hari Kamis, 9 November 2018 di New York kasus campak dilaporkan melonjak sepanjang tahun 2017, karena beberapa negara mengalami wabah penyakit yang parah dan berkepanjangan. Laporan tersebut menjelaskan bahwa oleh karena terjadi kesenjangan dalam cakupan vaksinasi, wabah campak terjadi di semua wilayah global, dengan diperkirakan ada 110.000 kematian anak karena campak. Apa yang harus kita lakukan?

Hasil gambar untuk campak global

Campak adalah penyakit yang serius, berat, dan sangat menular. Campak dapat menyebabkan komplikasi hebat termasuk ensefalitis (peradangan otak), diare berat dan dehidrasi, pneumonia (peradangan paru-paru), infeksi telinga dan kehilangan penglihatan permanen. Bayi dan anak kecil dengan kekurangan gizi dan sistem kekebalan yang lemah, sangat rentan terhadap komplikasi dan kematian. Penyakit ini dapat dicegah melalui dua dosis vaksin yang aman dan efektif, yaitu usia 9 dan 15 bulan.

Gambar terkait

Dengan menggunakan data pemodelan penyakit campak selama 17 tahun terakhir, terlihat bahwa sejak tahun 2000, lebih dari 21 juta jiwa telah diselamatkan melalui imunisasi campak. Namun demikian, kasus campak yang dilaporkan meningkat lebih dari 30 persen di seluruh dunia dari 2016 sampai awal 2018. Amerika Utara, Timur Tengah, dan Eropa mengalami kenaikan terbesar dalam kasus campak di tahun 2017, dengan hanya Pasifik Barat merupakan satu-satunya wilayah di mana insiden campak turun jauh.

Hasil gambar untuk campak global

Kebangkitan campak adalah ancaman serius, apalagi wabah atau KLB (Kejadian Luar Biasa) telah terjadi di seluruh daerah, dan khususnya di negara yang telah mencapai atau hampir mencapai status eliminasi campak. Tanpa upaya cepat meningkatkan cakupan imunisasi dan mengidentifikasi populasi yang tidak diimunisasi, kita berisiko kehilangan dekade kemajuan dalam melindungi anak dan masyarakat sekitar terhadap penyakit campak yang mematikan, pada hal sepenuhnya dapat dicegah.

Hasil gambar untuk campak global

“Peningkatan kasus campak sangat memprihatinkan, tetapi tidak mengejutkan,” kata Dr. Seth Berkley, CEO Gavi (the Vaccine Alliance). Pengabaian penyakit dan penyebaran vaksin palsu di Eropa, sistem kesehatan yang kolaps di Venezuela, dan cakupan imunisasi rendah di Afrika, adalah gabungan faktor yang menyebabkan kebangkitan global campak, setelah bertahun-tahun terjadi kemajuan mendekati eliminasi. Penghapusan atau eliminasi campak didefinisikan sebagai tidak adanya transmisi virus campak endemik di suatu wilayah geografis tertentu, selama lebih dari 12 bulan, dengan adanya sistem pengawasan (surveillance system) yang baik.

Hasil gambar untuk campak global

Oleh sebab itu, strategi yang ada perlu diubah, yaitu menjadi lebih banyak upaya untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan memperkuat sistem kesehatan. Kalau tidak, kita akan terus diancam satu demi satu KLB (one outbreak after another) campak. Otoritas kesehatan di seluruh dunia menyerukan investasi berkelanjutan dalam sistem imunisasi, di samping upaya untuk memperkuat layanan imunisasi rutin. Upaya ini harus fokus terutama pada masyarakat miskin dan paling terpinggirkan, termasuk korban konflik bersenjata dan para pengungsi. Selain itu, juga perlu membangun dukungan publik berbasis luas untuk program imunisasi, sambil mengatasi hoax dan kesalahan informasi, serta keraguan seputar keaslian vaksin.

Gambar terkait

Pada tahun 2016, diperkirakan 90.000 orang meninggal akibat campak, turun 84% dari lebih dari 550.000 kematian pada tahun 2000. Ini menandai pertama kalinya kematian campak global turun di bawah 100.000 per tahun. Dengan mampu menyelamatkan rata-rata 1,3 juta jiwa per tahun, vaksinasi campak adalah pencapaian luar biasa dan membuat dunia bebas campak tampak mungkin, bahkan mungkin terjadi sebentar lagi. Sejak tahun 2000, diperkirakan 5,5 miliar dosis vaksin campak telah diberikan untuk bayi dan anak melalui layanan imunisasi rutin dan kampanye imunisasi massal, sehingga mampu menghemat sekitar 20,4 juta jiwa.

Hasil gambar untuk campak global

Penurunan kematian campak dalam jumlah yang besar selama lebih dari dua dekade telah terjadi, tetapi sekarang kita harus berjuang untuk mencapai target nol kasus campak. Penghapusan campak hanya akan tercapai jika vaksinasi campak mampu menjangkau setiap anak, di manapun berada. Namun demikian, dunia masih jauh dari tujuan eliminasi campak regional. Cakupan vaksinasi campak pertama dari dua dosis yang diperlukan telah berhenti di sekitar 85% sejak tahun 2009, jauh lebih pendek dari cakupan 95% yang diperlukan untuk menghentikan infeksi campak, dan cakupan dengan dosis kedua, meskipun peningkatan baru-baru ini, hanya 64% pada tahun 2016 .

Hasil gambar untuk campak global

Terlalu banyak anak, sekitar 20,8 juta, yang masih kehilangan dosis vaksin campak pertama mereka. Lebih dari separuh anak yang tidak divaksin ini tinggal di enam negara, yaitu Nigeria (3,3 juta), India (2,9 juta), Pakistan (2,0 juta), Indonesia (1,2 juta), Ethiopia (0,9 juta), dan Republik Demokratik Kongo (0,7 juta). Karena campak adalah penyakit virus yang sangat menular, wabah besar terus terjadi di negara-negara tersebut, bahkan juga menyebar ke Eropa dan Amerika Utara, sehingga menempatkan banyak anak pada risiko komplikasi kesehatan yang parah seperti pneumonia, diare, ensefalitis, kebutaan, dan kematian.

Hasil gambar untuk campak global

Indonesia diperkirakan mengalami kerugian ekonomi akibat penyakit campak mencapai Rp. 5,7 triliun. Kerugian itu dinilai tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan untuk kampanye dan imunisasi MR, yaitu hanya lebih kurang Rp. 29 ribu per dosis. Kemenkes mencatat jumlah kasus suspek campak dari tahun 2014 sampai dengan Juli 2018 mencapai 57.056 kasus (8.964 positif campak). Pada 2016, angkanya sedikit menurun dengan hanya tercatat 12.730 kasus suspek campak dengan 2.949 positif campak. Namun di tahun 2017, kasus suspek campak ini tercatat kembali naik menjadi 15.104 kasus, dengan 383 kasus positif campak. Setiap tahun, rata-rata 2.700-2.800 anak Indonesia terjangkit campak. Dampak dari penyakit campak secara ekonomi sangat besar. Tanpa komplikasi saja, penderita menghabiskan Rp. 2,7 juta per kasus. Jika terkena komplikasi, maka pengobatan yang diperlukan sebesar Rp. 13 juta per kasus di luar biaya hidup saat perawatan.

Hasil gambar untuk campak global

Imunisasi campak massal dan rutin yang berkesinambungan, diharapkan dapat mengatasi ancaman campak yang mematikan, untuk menuju eliminasi campak di seluruh dunia.

Sudahkah kita peduli ?

Sekian

Yogyakarta, 14 Desember 2018

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

Categories
Istanbul

2018 Rumah Sehat

Hasil gambar untuk rumah sehat

RUMAH   SEHAT

fx. wikan indrarto*)

Pedoman rumah sehat (housing and health guidelines) diterbitkan di Jenewa, Swiss, Selasa, 27 November 2018. Kualitas lingkungan perumahan terbukti memiliki implikasi besar bagi kesehatan manusia. Pengaruh kondisi perumahan menjadi semakin penting bagi kesehatan masyarakat, karena faktor demografi dan perubahan iklim. Apa yang perlu diketahui?

Hasil gambar untuk rumah sehat

Perbaikan kondisi perumahan dapat menyelamatkan nyawa, mengurangi penyakit, meningkatkan kualitas hidup, menekan kemiskinan, membantu mengurangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada pencapaian sejumlah TujuanPembangunan Berkelanjutan, khususnya bidang Kesehatan (SDG 3) dan Kota (SDG 11). Perumahan menjadi semakin penting untuk kesehatan mengingat pertumbuhan perkotaan, populasi yang meningkat dan perubahan iklim. Oleh karena itu, perbaikan perumahan merupakan pintu masuk utama untuk program kesehatan masyarakat lintas sektoral dan pencegahan primer untuk beberapa penyakit. Rumah yang tidak sehat berhubungan dengan asma, penyakit jantung, cedera, kesehatan mental, dan penyakit menular termasuk tuberkulosis, influenza dan diare.

Hasil gambar untuk rumah sehat

Rekomendasi tersebut bertujuan untuk mempromosikan perumahan yang sehat, masa depan yang berkelanjutan, dan adil (healthy housing for a sustainable and equitable future). Pedoman ini merupakan rekomendasi baru (newe vidence-based recommendations), tentang cara mengurangi risiko kesehatan utama yang terkait dengan kondisi perumahan yang buruk. Terdapat 4 bidang penting, yaitu pertama ruang tinggal yang padat penghuni (crowding), kedua suhu dalam ruangan rendah atau terlalu dingin dan tinggi atau terlalu panas. Ketiga bahaya cidera di rumah dan keempat rumah ramah bagi orang dengan gangguan fungsional.

Selain itu, pedoman ini mengidentifikasi dan meringkas pedoman dan rekomendasi WHO terkait dengan perumahan yang sudah ada sebelumnya, sehubungan dengan kualitas air, kualitas udara, kebisingan lingkungan, pembatasan material asbes, penghindaran timbal, asap tembakau, dan radon. Panduan ini memiliki perspektif intersektoral yang komprehensif tentang masalah perumahan dan kesehatan. Selain itu, juga menyoroti manfaat intervensi yang menangani beberapa faktor risiko dalam rumah, pada saat yang bersamaan. Pedoman ini bertujuan untuk menginformasikan kebijakan dan peraturan perumahan di tingkat nasional, regional dan lokal.

Hasil gambar untuk rumah sehat

Pedoman ini dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari bagi pelaku pelaksana yang terlibat langsung dalam konstruksi, pemeliharaan dan bahkan penghancuran perumahan lama, dengan cara yang aman untuk manusia, kesehatan dan keselamatan. Karena itu, pedoman ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor kesehatan dengan sektor lain, dan upaya bersama di semua tingkat pemerintah untuk mempromosikan perumahan yang sehat. WHO akan mendukung negara anggota dalam mengadaptasi pedoman untuk konteks nasional, dan prioritas untuk memastikan perumahan yang aman dan sehat untuk semua.

Saat ini masih ada ketidaksetaraan sosio-demografis yang signifikan, baik pada paparan dan derajad kesehatan, terkait kondisi lingkungan yang merugikan. Ketidaksetaraan dan ketidak adilan tersebut dapat dihindari, dengan membuat kebijakan dan intervensi yang relevan dalam mengatasi mitigasi dan pengurangan paparan risiko, khususnya pada penduduk yang paling terkena dampak. Kita semua perlu melakukan upaya yang kuat untuk menyelaraskan secara strategis pada penentu sosial dan lingkungan kesehatan. Selain itu, juga untuk mengidentifikasi area lingkungan, kebijakan dan intervensi yang memiliki manfaat tambahan tertinggi, bagi kesetaraan kesehatan.

Gambar terkait

Kondisi perumahan adalah salah satu ketimpangan sosial dan lingkungan yang berdampak dalam ketidaksetaraan kesehatan. Pedoman rumah sehat WHO juga bertujuan untuk membentuk lingkungan perumahan yang sehat, masa depan yang berkelanjutan, dan adil, sesuai dengan permintaan dari sejumlah negara anggota. Selain itu, juga karena mengakui pentingnya peningkatan kondisi perumahan untuk kesehatan, karena adanya perubahan demografi dan iklim.

“Kualitas perumahan memiliki implikasi besar bagi kesehatan manusia. Perumahan di kota-kota menjadi perhatian khusus, dengan populasi urban dunia diperkirakan meningkat dua kali lipat pada tahun 2050 dan, dengan itu permintaan akan perumahan juga meningkat tajam. Dengan demikian, peningkatan standar perumahan merupakan jalur utama untuk menyediakan kondisi perumahan yang baik dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi semua orang ”, kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal, Organisasi Kesehatan Dunia.

Hasil gambar untuk rumah sehat

Banyak bukti ilmiah tentang hubungan antara perumahan dan kesehatan. Membangun rumah sehat adalah tindakan pencegahan primer berbagai penyakit, yang dapat meningkatkan derajad kesehatan keluarga secara lebih baik.


Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 5 Desember 2018

*) dokter spesialis anak, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA=081227280161

Categories
Istanbul

2018 Bisnis Medis Dokter

Hasil gambar untuk bisnis medis dokter

BISNIS MEDIS DOKTER

fx. wikan indrarto

Ikatan Dokter Ahli Bedah Umum Indonesia (IKABI) Cabang Riau, menyatakan penundaan pelayanan medis mulai Senin, 26 November 2018 sampai batas yang tidak ditentukan. Hal ini terkait dengan ditahannya 3 dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru, Riau, yang sedang menghadapi proses hukum, yakni dr. Kuswan A. Pamungkas, SpBP-RE, dr. Weli Zulfikar, SpB(K)KL, dan Dr. drg. Masrial, SpBM. Apa yang perlu dicermati?

Hasil gambar untuk bisnis medis dokter

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Riau, dr. Zul Asdi, SpB sangat menyayangkan penahanan tersebut, karena harusnya 3 dokter tersebut diberikan penghargaan terkait telah menyediakan alat kesehatan untuk pasien, bukan malah kemudian digugat. Mereka sudah bersedia meminjamkan alat, kemudian tidak dibayar, tambah pula digugat, harusnya mereka diberikan penghargaan. Ketiga dokter tersebut merasa dizalimi dalam menghadapi sengketa hukum dengan manajemen RSUD beserta perangkat pengadaan barang habis pakai dan alat kesehatan. Ketiganya juga merasa tidak mampu menghadapi kasusnya secara hukum, sehingga menulis surat permohonan perlindungan kepada Pengurus IDI, yang ditembuskan kepada Bapak Presiden Joko Widodo.

Gambar terkait

Secara pragmatis haruslah diakui bahwa kondisi riil saat ini dokter harus berorientasi bisnis dan medis secara seimbang. Pada saat memberikan layanan medis kepada pasien, wajar saja kalau dokter juga mengembangkan ketrampilannya berbisnis. Pada layanan dokter dalam proses preventif (pencegahan), promotif (penyehatan) dan rehabilitatif (pemulihan) terselip begitu banyak transaksi yang dapat dibisniskan oleh dokter. Apalagi dalam proses kuratif (pengobatan), termasuk tindakan operasi medis, terdapat jauh lebih banyak komponen yang beromset lebih besar, eksklusif, dan sangat dekat dengan keseharian profesi dokter.

Hasil gambar untuk bisnis medis dokter

Imhotep dari Mesir, Hippocrates dari Yunani, dan Galenus dari Roma, sebagai peletak dasar moralitas dan tradisi luhur kedokteran, menginsipirasi model keteladanan dokter sebagai tokoh profesional. Selain itu, suara batin atau nurani dokter sebagai manusia bio-psiko-sosio-kultural-spiritual, tentu saja akan membuat dokter memiliki kebaikan sosial, budaya, dan agama. Untuk itu, dibentuklah norma etika praktik kedokteran yang dibakukan dalamKODEKI (Kode Etik Kedokteran Indonesia) tahun 2012, yang berfungsi sebagai pedoman dokter dalam bersikap, bertindak dan berperilaku profesional, termasuk berbisnis medis. Selain itu, juga dijadikan tolok ukur tanggung jawab pelayanan profesi.

Gambar terkait

Para dokter di Indonesia seharusnya mempertimbangkan kaidah moral ataupun prinsip dasar bioetika, antara lain berbuat baik (benecence), tidak merugikan (non malecence), menghargai otonomi pasien (autonomy), dan berlaku adil (justice). Dengan demikian, dokter seyogyanya memiliki keseluruhan kualitas dasariah manusia baik dan bijaksana, yaitu sifat ketuhanan, kemurnian niat, keluhuran budi, kerendahan hati, kesungguhan dan ketuntasan kerja, integritas ilmiah dan sosial, serta kesejawatan dan cinta Indonesia.

Hasil gambar untuk bisnis medis dokter

Proses hukum yang sedang berjalan di Riau, diawali dari kecurigaan penggelembungan (mark up) dan penggelapan dana sewa alat kesehatan dan barang habis pakai milik para dokter oleh RS, yang diduga merugikan keuangan negara dan pasien. Saat ini, ketiga dokter tersebut masih berada dalam tahanan kejaksaan dan persidangan akan dimulai minggu depan. Kasus hukum 3 orang dokter di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru Riau mengingatkan kita, akan terjadinya kasus serupa di banyak RS di seluruh Indonesia, dalam hal ini adalah RS tidak dapat menyediakan alat kesehatan, khususnya untuk tindakan operasi medis oleh dokter. Lebih parah lagi, alat kesehatan tersebut sering kali tidak dianggarkan, dengan alasan yang kontroversial. Pada hal, banyak pasien yang wajib ditolong dan cukup sering dokter diminta tetap melakukan layanan operasi medis menggunakan alat pribadi dokter terlebih dulu, dengan perintah lisan atau tidak resmi, oleh manajemen RS. Dalam kasus di Riau ini, manajemen RS dan jajarannya pada awal kejadian tahun 2012-2013, tidak dijadikan tersangka oleh para penegak hukum.

Hasil gambar untuk bisnis medis dokter

Penggunaan alat kesehatan milik pribadi dokter yang disewakan di RS, mudah sekali menjebak menjadi pelanggaran Pasal 3 KODEKI. Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi, misalnya pertimbangan keuntungan finansial, karena pengguna alat kesehatan dan investornya adalah dokter yang sama. Dalam kasus seperti di Riau, para dokter lain dan pengurus IDI setempat juga dapat berpotensi melanggar Pasal 9 KODEKI. Seorang dokter wajib bersikap jujur dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang melakukan penipuan atau penggelapan.

Hasil gambar untuk bisnis medis dokter

Para dokter dalam jajaran direksi RS juga dapat berpotensi melanggar Pasal 13 KODEKI. Setiap dokter dalam bekerjasama wajib saling menghormati. Pelaporan kepada pihak berwajib, apalagi dalam kasus pidana dan sengketa klaim keuangan menunjukkan adanya saling mencurigai dan tidak bekerjasama secara baik. Dengan demikian juga tidak sesuai dengan Pasal 18 KODEKI, yang berbunyi setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. Direksi RS seharusnya menyusun anggaran pembelian alat kesehatan, tentunya agar secara bertahap tidak lagi menggunakan alat pribadi dokter, untuk layanan medis di RS yang bersifat rutin. Kejadian yang berlangsung terus sejak tahun 2012 sampai sekarang, tentu disebabkan karena tidak ada evaluasi dan koreksi dari kedua belah pihak.

Hasil gambar untuk bisnis medis dokter

Kasus hukum dokter di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru Riau, mengingatkan kita bahwa ketrampilan bisnis medis dokter sebenarnya juga perlu dikembangkan, tetapi seharusnya tidak melanggar norma etika kedokteran dan hukum Indonesia.


Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 5 Desember 2018

*) dokter spesialis anak, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA=081227280161

Categories
Istanbul

2018 Akhiri TB

Hasil gambar untuk end tb strategy 2018

AKHIRI  TUBERKULOSIS
fx. wikan indrarto*)

Tuberkulosis (TB) adalah salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia. Pada tahun 2017 terdapat 10 juta orang jatuh sakit TB dan sekitar 1,6 juta meninggal,  termasuk 0,3 juta pada orang dengan infeksi TB dan HIV. Selain itu, sekitar 1 juta anak sakit TB tertular dari orang dewasa di sekitarnya dan 230.000 anak meninggal, termasuk anak dengan infeksi HIV dan TB. Apa yang harus kita lakukan?

Hasil gambar untuk end tb strategy 2018

TB terjadi di setiap bagian di belahan dunia. Pada tahun 2017, jumlah terbesar kasus TB baru terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat, dengan 62% kasus baru, diikuti oleh wilayah Afrika, dengan 25% kasus baru. Pada 2017, 87% kasus TB baru terjadi di 30 negara dengan beban TB yang tinggi dan delapan negara menyumbang dua pertiga dari kasus TB baru, yaitu India, Cina, Indonesia, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.

Image result for end tb by 2025

Secara global, kejadian TB menurun hanya sekitar 2% per tahun dan sebenarnya penurunannya perlu dipercepat hingga 4-5% untuk mencapai sasaran tahun 2030, sesuai Strategi Mengakiri TB (End TB Strategy). Diperkirakan 54 juta jiwa telah berhasil diselamatkan melalui proses diagnosis dan pengobatan TB yang tepat antara tahun 2000 dan 2017. Mengakhiri epidemi TB pada tahun 2030 adalah salah satu target kesehatan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Image result for end tb by 2025

WHO telah melangkah lebih jauh dan menetapkan target 2035 pengurangan 95% kematian dan penurunan 90% kejadian TB, dibandingkan dengan tingkat saat ini dan sama dengan di negara yang memiliki insiden TB rendah saat ini. Strategi ini menggunakan tiga pilar strategis untuk mengakhiri epidemi secara efektif. Pilar 1 adalah perawatan dan pencegahan yang terpusat pada pasien. Pilar 2 adalah kebijakan yang berani dan sistem yang mendukung dan Pilar 3 adalah penelitian intensif dan inovasi.

Image result for end tb by 2025

Dr. Lucica Ditiu, Direktur Eksekutif STOP TB Partnership mengenalkan strategi baru yang disebut ‘Zero TB Cities’ yang merupakan bagian dari ‘Zero TB Initiative’. Gagasan ini adalah perubahan paradigma, dengan tujuan setiap orang sakit TB di sebuah kota akan memiliki akses ke layanan dengan standar setinggi yang telah tersedia dalam dekade ini, di Eropa dan Amerika Utara. Inisiatif Nol TB (Zero TB) memiliki tiga cara, yaitu pertama mendukung koalisi antara pemerintah daerah, pebisnis, dan masyarakat sipil. Kedua, menggunakan pendekatan Search-Treat-Prevent (Pencarian – Pengobatan – Pencegahan) yang komprehensif. Ketiga, berfokus pada pencegahan menggunakan obat INH (isoniasid) dan perawatan TB di rumah, fasilitas kesehatan dan tempat bekerja.

Image result for zero tb cities initiative

Inisiatif Zero TB bertujuan untuk mengatasi epidemi TB global ke fase eliminasi, dengan berfokus pada partisipasi pemerintah daerah untuk mendorong dan mempertahankan keberhasilan melawan penyakit TB. 

The Zero TB Cities project (Proyek Kota Nol TB) berkomitmen untuk memanfaatkan kerangka kerja komprehensif berbasis bukti, untuk secara signifikan meningkatkan deteksi kasus, mengurangi penyakit, dan angka kematianTB. Program ‘Zero TB Cities’ telah dilaksanakan di Odessa (Ukraina), Dhakka (Bangladesh),  Ho Chi Minh City, Hai Phong, dan Hoi An (Viet Nam), Chennai (India), Karachi (Pakistan), serta  Carabayllo dan Lima (Peru).

Image result for vaccination for tb

Namun demikian, sebaiknya kita mengingat bahwa GARC (the Global Alliance for Rabies Control) juga memiliki target eliminasi rabies pada tahun 2030. Caranya adalah dengan mengunakan dua jenis vaksin rabies, yaitu Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP), yaitu vaksinasi pencegahan sebelum paparan virus rabies, dan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP), yaitu vaksinasi untuk menghentikan timbulnya rabies setelah terpapar virus. UNICEF, WHO dan Gavi (the Vaccine Alliance) pada 17 Desember 2017 telah melakukan prakualifikasi vaksin konjugasi pertama untuk tifus, Bharat Biotech’s Typbar-TCV®, yaitu vaksin konjugasi tifus (TCVs) untuk menghapus tifus. WHO sudah mengenyahkan penyakit polio dari seluruh dunia pada tahun 2018 (WHO Year 2018 Polio End Game), dengan beralih dari pemakaian vaksin polio oral (OPV) ke vaksin polio suntikan atau IPV (Inactivated Polio Vaccine), dengan cakupan di atas 95%. Bahkan eliminasi campak dan rubella (congential rubella syndrome), juga  dilakukan lewat imunisasi massal dan pendekatan case based measles surveillance (CBMS). 

Image result for vaccination for tb

Pekan Imunisasi Dunia yang diselenggarakan pada Minggu terakhir bulan April setiap tahun, mengingatkan kita akan pentingnya imunisasi. Tema tahun 2017 lalu adalah : #VaccinesWork, untuk mengingatkan tentang kekuatan kerja vaksin yang masih belum dimanfaatkan sepenuhnya (the power of vaccines still not fully utilized), pada hal vaksin mampu mencegah banyak kematian. Rencana global atau ‘The Global Vaccine Action Plan’ yang ambisius, adalah menjangkau semua orang dengan vaksin pada tahun 2020. Semua pemimpin dalam bidang kesehatan, ditantang untuk mewujudkan imunisasi sebagai salah satu kisah sukses terbesar dalam bidang kedokteran modern. Tidak ada intervensi dalam bidang kesehatan dalam aspek preventif tunggal yang lebih hemat biaya, dibandingkan imunisasi. Mengenyahkan penyakit menular hanya dapat dilakukan dengan mengoptimalkan imunisasi, bukan sekedar memperbaiki terapi, yang terbukti boros biaya dan belum menunjukkan hasil setimpal.

Image result for vaksin bcg

Bacille Calmette-Guérin (BCG) adalah vaksin untuk mencegah TB yang dibuat dari baksil tuberkulosis (Mycobacterium bovis) yang dilemahkan. Vaksin BCG 80% efektif dapat mencegah TB selama 15 tahun, tetapi efeknya bervariasi tergantung kepada kondisi geografis. Dokter Albert Calmette dan seorang peneliti bernama Camille Guerin yang menemukan vaksin sehingga dinamakan vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG). Penelitian mereka untuk menemukan vaksin ini telah dimulai sejak tahun 1906 dan pada tahun 1921 tercipta vaksin BCG. Penelitian tentang vaksin BCG sejak ditemukan, sangat mungkin paling jarang dibandingkan vaksin lainnya.

Image result for vaccination for tb

Di Indonesia, program ‘Zero TB Cities’ ini akan dilaksanakan di Kotamadya Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo, keduanya di DIY. Peresmiannya akan dilakukan pada Hari TB Sedunia pada Minggu, 24 Maret 2019. Proyek ambisius sebagai bagian dari inisiatif ‘Zero TB’ dengan pendekatan ‘Search-Treat-Prevent’ tanpa pengembangan imunisasi BCG yang terbukti belum cukup efektif, tentu menjadi dilematis dan perlu dikritisi.

Sudahkah kita cerdas?

Sekian

Yogyakarta, 4 Desember 2018

*) dokter spesialis anak, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA=081227280161