Categories
anak Healthy Life Jalan-jalan politik

2014 Pancen Munchen Jerman

PANCEN   MUNCHEN  JERMAN

fx. wikan indrarto*)

Kami memulai petualangan di Eropa yang kedua kalinya dengan pesawat Lion Air JT 559 Boeing 737-900 ER pada hari Sabtu, 5 September 2014, berangkat pk. 13.15 dari Yogyakarta menuju ke Jakarta. Setelah beristirahat sejenak dan bertemu Yangti, mas Toto dan dik Woro di Bandara Cengkareng Jakarta, kami lanjut dengan Air France AF 0259, sebuah Boeing 777-300 ER baru, yang dilengkapi ‘consignes de securite’ atau petunjuk keselamatan dan ucapan ‘bienvenue a bord’ atau selamat datang di dalam kabin pesawat dalam Bahasa Perancis.

.

Kami berangkat pk. 18.45 melalui Singapura yang berjarak 883 km, menuju Paris (CDG kode untuk Charles de Gaulle Airport). Pesawat kami merupakan salah satu dari 37 pesawat sejenis, dari 111 buah ‘avions long-courriers’ atau pesawat jarak jauh milik Air France, termasuk 10 buah pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus A380. Dengan kecepatan pesawat 538 mph yang setera 878 km/jam, dengan ketinggian jelajah atau altitude 36.000 kaki, perjalanan yang menempuh 11.337 km tersebut, menghabiskan waktu 13 jam non stop dari Singapura. Kami lanjutkan perjalanan ke Munich di Jerman bagian selatan, melalui terminal 2F gate F47, pk. 9.45 dari Bandara Charles de Gaulle (CDG) Paris yang sangat megah. Kami berganti dengan pesawat Airbus A 320 Air France, salah satu dari 45 pesawat sejenis. Air France juga memiliki 129 pesawat jarak menengah dan 95 pesawat regional. Sampai Munich pk. 11.45 waktu setempat, atau 1 jam 15 menit perjalanan dari Paris.

.

Bandara Internasional Franz Josef Strauss (IATA: MUC, ICAO: EDDM) adalah bandara internasional terbesar kedua di Jerman dan ketujuh di Eropa setelah London Heathrow, Paris Charle de Gaulle, Frankfurt, Amsterdam, Madrid and Istanbul Atatürk. Bandara ini melayani sekitar 34 juta orang per tahunnya, dan terletak sekitar 30 km (19 mil) arah timur laut dari pusat kota. Bandara dapat dicapai dengan kereta S8 dari timur dan S1 dari barat kota. Dari stasiun kereta utama, perjalanannya akan memakan waktu 40-45 menit. Sebuah kereta ekspres akan ditambahkan, sehingga akan memangkas waktu perjalanan menjadi 20-25 menit saja. Lufthansa menjadikan bandara ini sebagai penghubung keduanya, ketika Terminal 2 dibuka pada tahun 2003. Bandara ini mulai digunakan sejak tahun 1992, menggantikan bandara sebelumnya yaitu Munich-Riem airport.

.

 
DSC04235
 
DSC04231

Kereta S8 yang akan kami gunakan

Gerbang Arcadia Hotel Munchen Airport

.

Setelah mendarat, kami segera menuju Arcadia Hotel Munchen Airport dengan naik taxi BMW bertarif E20. Setelah check in dan beristirahat sejenak di kamar nomor 111, kami segera memulai petualangan di Munchen dengan kereta api. Suburban train dan subway di Munchen diberi kode U (Urban dari 1 sampai 6) dan S (Suburban dari 1 sampai 8). Jalur Deutsche Bahn atau S-Bahn (suburban train), yaitu kereta api yang menjangkau daerah pinggiran kota dalam ring 4. Kereta jalur S8 memiliki stasiun pemberangkatan awal di terminal 1 bandara Munich Airport (Flughafen Munchen) menuju Herrsching. Kerata api berwarna dasar merah oranye dengan putih ini terdiri dari 10 gerbong bertarif E40. Kami melewati stasiun Besucherpark, Hallbergmoos, Ismaning, Unterfohring, Johanneskirchen, Englschalking, Daglfing, Leuchtenbergring, Ostbahnhof, Rosenheimer Platz, Isartor, Marien Platz, Karlsplatz (stachus) dan turun di Hauptbahnhof Central Station, di pusat kota. Kami tidak hanya berada di jalur bawah tanah yang gelap, tetapi kadang juga melewati areal persawahan gandum yang tertata rapi, diselingi pohon-pohon semak penuh daun tanpa buah, juga perkampungan dengan rumah gaya Jerman yang khas. Bangunan 2 lantai, bentuk luar kotak dengan sebuah kamar kecil beratap menghadap keluar, dari atap utama rumah. Sejak Stasiun Ostbahnhof, jalur kerata api selalu di bawah tanah, karena sudah berada di wilayah kota yang padat lalu lintas, agar semuanya lancar tanpa perlintasan sebidang. Kami turun di Hauptbahnhof Central Station, naik ke lantai utama dan melaksanakan rencana utama, yaitu membeli tiket City Night Line Train menuju ke Roma Termini Central Station di Italia, seharga E335 unt 2 orang.

.

 
DSC04236
 
DSC04238

Munchen Hauptbahnhof
Central Station

Tram di Munchen Hauptbahnhof
Central Station

.

Setelah itu kami membeli makan di konter ‘asiagourmet’, menu B1 seharga E3,5 (Asia-Bratnudeln) dan B5 (Mini Veggie Springrolls) seharga E 4,9 yang dibungkus kertas. Kami kembali ke jalur bawah tanah untuk naik S4 melewati stasiun Karlsplatz (stachus) dan turun di Marien Platz. Beda subway di Munchen dengan kota lainnya, pintu penumpang yang masuk dan keluar berbeda sisi, yaitu sisi kiri gerbong untuk penumpang yang masuk dan sisi kanan gerbong untuk penumpang yang turun. Para penumpang jadi tidak saling bertemu, banyak penumpang juga membawa sepeda maupun anjingnya, dan pintu hanya terbuka kalau ada penumpang memencet tombol.

.

Kami memasuki kathedral Stadtpfarramt St. Peter, Rindermarkt 1 Munchen, di seberang gedung Balaikota dan Speilzeug Museum. Katedral St. Petrus tersebut ditandai prasasti Ritterorden vom Heiligen Grab zu Jerusalem, Ordensprovinz Bayern, Kumturei Patrona Bavariae-Munchen.

.

 
DSC04245
 
DSC04254

Gedung Balaikota Munchen
dan Speilzeug Museum dalam hujan

Di dalam kathedral Stadtpfarramt St. Peter, Rindermarkt 1 Munchen

.

Kami bertahan cukup lama di beranda, karena hujan deras tiba-tiba turun. Setelah berdoa sejenak di dalam katedral yang megah, kami naik bis MAN gandeng warna biru yang bersih dan nyaman, untuk melihat-lihat kota. Kami turun di halte Candidplatz, untuk naik kereta api U1 (underground U-Bahnlinie) ke Sendinglinger Tor, melewati Kolumbusplatz dan Fraunhofererstr. Di stasiun Sendlinger Tor kami ganti U6 menuju stasiun Frottmaning untuk melihat stadiun sepakbola Allianz Arena. Kami melewati Marienplatz City Center, Odeonplatz, Universitat, Gisalastr, Munchner Freihet, Dietlindenstr, Nordfriedorf, Alte Heide, dan mulai dari stasiun Studentenstadt jalur bukan lagi di bawah tanah karena sudah di luar pusat kota, terus menuju ke Freimann, Kieferngarten, dan turun di Frottmaning. Kami mengunjungi dan berfoto di Allianz Arena, markas FC Bayern Munchen, sebuah klub sepakbola profesional, sampai matahari terbenam pk. 20 waktu setempat. Mega bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, menahbiskan diri sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim Liga Champions. Ronaldo telah membukukan 16 gol di kompetisi antarklub paling elit di benua Eropa itu. Ronaldo mencetak rekor tersebut lewat tambahan dua gol dalam kemenangan 4-0 Madrid atas Bayern Munchen, di leg kedua babak semifinal Liga Champions di Allianz Arena yang kami kunjungi itu, pada Rabu, 30 April 2014 yang lalu.

.

Kami kembali naik kereta api U6 dari Stasiun Frottmaning menuju ke Stasiun Marianplatz untuk berganti S8 menuju Munchen Airport atau Flughafen Munchen. Hotel Arcadia, tempat kami menginap, terletak di dalam kompleks bandara.

.

 
DSC04265
 
DSC04272

Allianz Arena,
markas dan stadion sepakbola milik
FC Bayern Munchen

ICM (Internationales Congress
Center Munchen)
di Messegelande, lokasi konggres ERS

.

Pada hari Senin, 8 September 2014, kami memulai hari dengan perjalanan dari Terminal 1 Bandara Munchen, kami naik kereta S8 menuju Leuchtenbergring, melewati Hallbergmoos, Ismaning, Unterfohring, Johanneskirchen, Englishalking, dan Daglfing. Kami ganti S4 tujuan stasiun Ebersberg, menuju stasiun Trudering melewati Berg am Laim, kemudian ganti U2 menuju Messestadt West melewati Moosfeld untuk berjalan kaki menuju ICM (Internationales Congress Center Munchen) di Messegelande. Kami mengikuti ERS (European Respiratory Society) International Congress 2014 yang diselenggarakan di ICM. U-Bahn menggunakan gerbong kereta gaya konservatif, tradisional dan lama yang masih terawat baik, dengan ornamen dan panel kayu pada dindingnya. S-Bahn menggunakan gerbong kereta modern yang mencerminkan dinamika, kepraktisan, dan optimisme.

.

Setelah mengikuti beberapa sesi konggres, kami melanjutkan perjalanan. Dengan kereta U2 dari stasiun Messestadt West lewat Moosfeld terus ke Trudering, untuk berganti S6 ke Stasiun Marianplatz City Center. Kami melewati Stasiun Berg am Laim dan Leuchtenbergring yang berada di atas tanah, dan mulai dari stasiun Ostbahnhof jalur kereta api berada di bawah tanah, menuju stasiun Rosenheimer Platz, dan Isartor karena sejak itu sudah berada di areal pusat kota Munich. Tujuan pertama kami adalah Deutsches Museum verkehrszentrum. Tersedia 2 buah pilihan tiket, yaitu seharga E 8,5 yang berupa ‘one day ticket’ atau E 15 berupa ‘three museum ticket’. München (bahasa Inggris: Munich, bahasa Bayern: Minga) adalah ibu kota negara bagian sekaligus kota terbesar di negara bagian Bayern di Jerman. Dengan penduduk berjumlah 1.305.522 jiwa (2006), München merupakan kota berpenduduk terbesar ketiga di Jerman setelah Berlin dan Hamburg. Kota ini terletak di sisi sungai Isar, bagian utara dari Bavarian Alps.

.

Kami sempatkan bergaya di depan patung Otto Furst von Bismarck (1815-1898) dengan keterangan ‘grunder des deutschen reiches ehrenburger derstadt Munchen’, yang berdiri gagah di dekat Sungai Isar, sebuah sungai besar yang membelah kota Munchen. Dengan sambutan ‘Herzlich Willkommen’ atau selamat datang dalam Bahasa Jerman, kami memasuki Wok & Roth, China Restaurant di SteinsdorfstraBe 22, tidak jauh dari patung Bismarck. Menu Peking Suppe atau sop seharga E2, Gebratener Reis m Huhn atau nasi goreng seharga E3,3 dan Rindfleisch mit Zwiebeln atau nasi daging seharga E6, mengenyangkan perut Asia kami sore itu.

.

Dari balai kota turun di Marienplatz City Center, naik U3 ke arah Moosach. Kami melewati Odeonplatz, Universitat, Giselastr, Munchner Freiheit, Bonner Platz, Scheidplatz, Petuelring, dan turun di Olympiazentrum, untuk melihat BMW Welt, BMW Museum dan Olympiapark. Ketiganya berada dalam sebuah kompleks yang sangat besar dan luas. Selanjutnya ke Zum Kirchenzentrum im Olympischen Dorf 1972. Naik kereta kelinci Einzelfahrschein Watzinger bertarif E 3, kami mengelilingi kompleks olimpiade yang sekarang tidak hanya digunakan sebagai fasilitas olah raga, tetapi juga kesenian, kuliner dan rekreasi keluarga. Kami sempat melihat sea live, patung Freddie Mercury (1946-1991) lead singer of Queen di Rockmuseum Munich di Olympiaturm, souvenir shop. Bahkan juga Retaurant 181, yang terletak di ketinggian 181 m dari atas tanah, dalam sebuah bangunan menara pemancar televisi olimpiade. Kota ini juga merupakan kota penyelenggara Olimpiade Musim Panas tahun 1972. Selanjutnya kami menikmati keindahan arsitektur BMW Welt atau ruang pamer mobil baru keluaran BMW. Kami berfoto dengan sebuah the all new BMW M3 Sedan yang berwarna biru dan the all new BMW M4 Coupe yg bercat merah tua. Kota ini juga menjadi kantor pusat dari beberapa perusahaan besar seperti Siemens AG (elektronik), BMW (mobil), MAN AG (produsen truk), Linde (gas), Allianz (asuransi), Munich Re (re-insurance), dan Rohde & Schwarz (elektronik).

.

 
DSC04312
 
DSC04320

the all new BMW M3 Sedan dan
the all new BMW M4 Coupe di BMW Welt

BMW Museum dan Kantor Pusat BMWmodern, berkelas dan futuristik

.

Dari Stasiun Olympiazentrum kami naik U3 menuju Stasiun Odeonplatz. Kami melewati Stasiun Petuelring, Scheidplatz, Bonner Platz, Munchner Freheit, Giselastr dan Universitat. Kami turun di stasiun Galeristr untuk keluar dari jalur bawah tanah menuju Ludwigstr. Di situ kami menikmati keindahan bangunan tua, yaitu Residenz Munchen yang dibangun tahun 1155. Sejarah kota Munich bermula saat Pangeran Ludwig memindahkan istananya dari Landshut dalam perpecahan Bavaria pada tahun 1255. Setelah menjadi raja, diubahlah rumah keluarga Wittelsbachs menjadi Residence atau istana, dari sebuah kuil kecil yang dimulai tahun 1385 sampai menjadi bangunan megah seluas 10 yards. Dalam 4 abad, yaitu sampai tahun 1918, gedung Residence ini menjadi pusat pemerintahan dan kekuasaan dinasti Wittelsbach. Istana ini memiliki 4 corak bangunan sesuai abad yang berbeda. Antiquarium merupakan aula terbesar bergaya Renaissance abad 17, yang dibangun Pangeran Maximilian I. Ancestral dan Ornate dirancang oleh Francois Cuvillies bergaya Recoco yang menonjol. Konigsbau yang dirancang Leo von Klenze untuk Raja Ludwig I, merupakan apartemen bergaya neoklasik. Dinding pembatas istana luar yang disebut Nibelungen digambari sejarah Munich oleh Julius Schnorr von Carolsfeld. Pesona gambar ini masih bisa kita saksikan dengan jelas sampai hari ini. Keindahan arsitektur gedung, lukisan, piranti rumah atau furniture, patung, hiasan, dan dipadukan dengan taman, sangat menakjubkan.

.

 
DSC04338
 
DSC04341
Gedung Maximilianeum, sebuah gedung parlemen, di tepi Sungai Isar yang membelah kota MunichMaxmonument
patung Raja Maximilian II
Keunig van Bayern

.

Dari Odeonplatz kami naik U5 menuju Neuperlach Sud, untuk turun di Max Weber Platz melewati Lehel. Kami melihat Gedung Maximilianeum, sebuah gedung parlemen, di tepi Sungai Isar. Kami lanjutkan dengan naik tram 19 menuju Pasing untuk turun di Hauptbahnhof. Dikoordinasikan oleh Tramnetz Munchen berlambang huruf H pada halte pemberhentian, terdapat 19 jalur tram. Dalam wajah tram hanya tertulis no 19, tanpa simbol huruf H dan semua tram berjalan di atas tanah, melewati pusat kota Munchen yang indah. Tram 19 menyeberangi Sungai Isar, melewati Maxmonument, Kammerspiele, Nationaltheater, Lenbachplatz dan Karlsplatz (stachus) Nord. Kami sempatkan turun di halte Maxmonument untuk mengamati keindahan patung Raja Maximilian II Keunig van Bayern.

.

Didirikan dengan nama Munichen pada tahun 1158 oleh Heinrich, pemimpin dari Sachsen, dan setengah abad kemudian dibangun benteng keliling kota. Pada awalnya, uskup Otto dari Freising, pemimpin gereja dan Heinrich, pemimpin wilayah, bersitegang memperebutkan kota tersebut sebelum akhirnya Heinrich dinobatkan sebagai kaisar di Augsburg. Pada 1180 Otto dari Wittelsbach menjadi Penguasa Bayern. Dinasti Wittelsbach kemudian menguasai Bayern sampai tahun 1918. Pada tahun 1255, Kekaisaran Bayern dibagi menjadi dua, dan München menjadi ibukota Bayern. Pada tahun 1327, seluruh kota terbakar, namun berhasil dibangun kembali beberapa tahun kemudian oleh Raja Ludwig IV. Pada 1632 kota tersebut dikuasai oleh Raja Adolf Gustav II dari Swedia pada Perang Tigapuluh Tahun, namun pada 1705, Munchen dapat direbut kembali dan dimasukkan ke dalam kepemimpinan Habsburg. Kami melanjutkan dengan tram 19, menuju Karlsplatz (stachus), untuk melihat kemegahan gedung tua dan patung Raja Ludwig IV. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Stasiun Kota untuk membeli oleh2 cinderamata di Central Station yang dibangun tahun 1925, terus pulang ke hotel.

.

 
DSC04334
 
DSC04331

Patung Raja Ludwig IV
Raja Bavaria yang besar tahun 1327

Residence atau istana Dinasti Wittelsbachs, Penguasa Bavaria

Pada hari Selasa, 9 September 2014, kami memulai jalan-jalan lagi dengan mengenang kejadian pada tahun 1919, saat Jerman mengalami kehancuran pada akhir Perang Dunia I. Penduduk Munchen mengalami kesengsaraan hebat, penderitaan dan kemiskinan, yang memacu terjadinya hiperinflasi tertinggi di seluruh Bavaria, sehingga menghasilkan sebuah etos kerja revolusioner. Dari situlah lahir gerakan Nazi dan salah satu diktatator terbesar dan terkejam di dalam sejarah dunia, yaitu Adolf Hitler. Kenangan gelap sejarah Munich dimulai dari Hofbrauhaus di dekat Konigsplatz, sebuah lapangan luas yang digunakan untuk rapat raksasa yang pertama kali, yang kemudian akan berlanjut sampai pada pengukuhkan wibawa sang diktator dan kejayaan seluruh Jerman. Sisi gelap sejarah Munich masih dapat dinikmati, karena merupakan kenangan abadi, meskipun menyedihkan.

.

Kami mencari lemari penititpan kopor berbayar (luggage lockers) bertarif E6, kencing di WC umum bertarif E2 (setara dengan Rp. 30 ribu), mampir di warung ‘asiahung’ yang bermenu Asia, untuk makan chicken Yaki seharga E 5,9 dan kerupuk seharga E 2,5, untuk dimakan berdua. Kami naik Tram 17 ke arah Romanplatz dari Stasiun Hauptbahnhof sisi utara. Kami melewati jalan dalam kota yang rapi, yaitu Hopfenstr, Heckerbrucke, Deroystr, Marsstr, Donnersbergerstr, Burghausener Str, Briefzentrum, Steubenplatz, dan Kriemhildenstr. Dari Romansplatz, kami berjalan kaki ke Istana Nymphenburg. Dalam perjalanan di sepanjang jalur pejalan kaki yang nyaman dari Romanplatz, kami sempat mampir berdoa sejenak Gereja Fransiscus Asisi Pfarrgemeinde Christkonig, Nymphenburg. Gereja yang dibangun tahun 1865 tersebut memiliki 2 buah menara kembar dan atap oval bergambar Santo Fransiscus Asisi yang sedang menyapa. Setelah puas berdoa, kami melanjutkan jalan kaki ke istana Nymphenburg.

.

Dalam kombinasi rancangan taman dan arsitektur bangunan, Istana Nymphenburg adalah salah satu contoh sintesa seni terbaik di Eropa. Raja Max Emanuel menunjuk arsitek Agustino Barelli untuk membangun istana ini mulai tahun 1664. Selanjutnya Henrico Zuccalli merancang perluasan ruang pamer dan pemukiman pada tahun 1701. Joseph Effner melanjutkan pada tahun 1714 dan menyempurnakan dalam gaya French yang utuh, dan menjadi istana musim panas yang eksotik. Karl Albfrecht melengkapi istana ini dengan bangunan Rondell. Dekorasi dalam gedung (interior) mencerminkan seni gaya Baroque sampai Classicism, termasuk kamar di mana Raja Bavaria terbesar, Ludwig II, dilahirkan.

.

 
Munchen
 
DSC04357
Istana Nymphenburg, salah satu contoh sintesa seni terbaik di EropaGaya ‘post wedding’
di taman air Istana Nymphenburg

.

Kami naik lagi Tram 17 dari Romanplatz menuju SchwanseestraBe dan turun di Hauptbahnhof untuk berganti kereta api S2 ke arah Petershausen. Kami melewati Hackerbruce, Donnersbergerbruce, Hirschgarten, Laim, Obermenzing, Untermenzing Allach, Karlsfeld dan turun di Stasiun Dachau, sekitar 18 km dari pusat kota Munchen. Kami berganti bis kota jalur 719 menuju Rathaus dan kami akan menikmati istana Dachau, old town, altstadt and schloss. Istana ini awalnya sebuah kastil di atas sebuah bukit di atas Sungai Amper, dengan pemandangan sangat indah di sekelilingnya. Sejak abad ke 16 tumbuh menjadi sebuah areal pemukiman di dekat pusat kota Munich. Semasa Pangeran Wilhelm IV dan Pangeran Albrecht V, telah dikembangkan bangunan sayap ke 4 arah yang berbeda, yang dihubungkan dengan taman yang indah, rancangan Hans Wisreutter pada tahun 1564 sampai 1566. Aliran Renaissance pada era tersebut, menjadikannya gaya paling dominan di seluruh Jerman bagian selatan. Pada jaman Pangeran Max Emanuel, halaman depan direnovasi secara menakjubkan, dalam rancangan Joseph Effner pada periode tahun 1715 sampai 1717. Di taman yang indah terdapat pergola berusia 280 tahun, yang menjadi bukti kesempurnaan perancangan dan perawatan yang luar biasa.

.

DSC04394
DSC04391

Istana Dachau,
rancangan Hans Wisreutter
pada tahun 1564 sampai 1566.

Pemandangan sangat indah
dari atas sebuah bukit
di sekeliling istana Dachau

Kami mampir berdoa sejenak di gereja St. Yakobus Dacau, yang berada di kompleks old town Dacau. Gereja ini mulai dibangun tahun 1696 oleh arsitek Stich von Michael Wening. Kami kembali naik bis kota 719 dari Rathus, di pusat kota tua Dacau ke terminal kereta S2 di pinggiran Dacau. Kami naik S2 tujuan Osthbanhof untuk turun di Hauptbahnhof Central Station. Sore itu kami bersiap-siap melanjutkan perjalanan ke Roma, Italia, dengan City Night Train yang akan berangkat pk. 21.

(Berlanjut dengan petualangan di Italia)

baca juga :

2014 Nyata di Italia

*) pelancong Jawa berdana cekak

Ditulis di atas gerbong 255 City Night Train

antara Bologna dan Firenze di Italia Utara

Rabu dini hari, 10 September 2014.

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply