Categories
Istanbul

2018 PEKAN MENYUSUI SEDUNIA

Hasil gambar untuk pekan menyusui sedunia

 

PEKAN  MENYUSUI  SEDUNIA
fx. wikan indrarto*)

WABA (World Alliance for Breastfeeding Action) meluncurkan Pekan Menyusui Sedunia (World Breastfeeding Week) setiap tahun dari tanggal 1 sampai 7 Agustus di lebih dari 170 negara, untuk mendorong pemberian ASI, dan meningkatkan kesehatan bayi di seluruh dunia. Apa yang sebaiknya diketahui?

 

Gambar terkait

 

Tahun 2018, WABA, WHO, UNICEF, dan mitra bekerjasama untuk mempromosikan pentingnya membantu ibu menyusui bayinya, dalam satu jam pertama kehidupan. Kontak kulit-ke-kulit bersama dengan menyusui pada payudara ibu, akan memicu produksi ASI, termasuk kolostrum, juga disebut ‘vaksin pertama’ bayi, karena sangat kaya nutrisi dan antibodi.

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dalam satu jam kelahiran, melindungi bayi baru lahir dari penyakit infeksi dan mengurangi kematian bayi baru lahir. Memulai menyusui lebih awal, terbukti meningkatkan kemungkinan kelanjutan pemberian ASI yang berhasil. Selain itu, ASI eksklusif selama enam bulan memiliki banyak manfaat bagi bayi dan ibu, di antaranya adalah perlindungan terhadap infeksi saluran cerna dan malnutrisi.

 

Hasil gambar untuk pekan menyusui sedunia

 

ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi penting pada anak usia 6-23 bulan. ASI dapat menyediakan setengah atau lebih kebutuhan energi anak antara 6-12 bulan, dan sepertiga kebutuhan energi antara 12-24 bulan. ASI juga merupakan sumber energi dan nutrisi penting selama anak sakit, dan mengurangi kematian pada anak yang kekurangan gizi. Bahkan anak dan remaja yang saat bayi diberi ASI, cenderung akan kurang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

 

Hasil gambar untuk pekan menyusui sedunia

 

Menurut Dr. Flavia Bustreo, WHO Assistant Director-General Family, Women’s and Children’s Health, pemberian ASI eksklusif adalah cara terbaik untuk memberi bayi, awal yang terbaik dalam hidupnya. Otak anak akan mengalami beberapa perubahan yang luar biasa dalam 3 tahun pertama kehidupan. Hubungan serabut saraf terbentuk lebih cepat daripada pada tahap lain. Selain menyediakan sumber gizi awal yang sempurna, dengan menyusui ibu juga memberikan cinta dan rasa aman yang tidak dapat tergantikan oleh cara apapun.

 

Hasil gambar untuk pekan menyusui sedunia

 

The Lancet (2013) melaporkan hubungan yang jelas, antara pemberian ASI eksklusif dengan nilai IQ yang lebih tinggi pada anak usia sekolah, pencapaian prestasi di sekolah dan karier dalam pekerjaan. Hal ini menyebabkan pendapatan seorang karyawan yang lebih tinggi di kemudian hari, 12% lebih tinggi di negara berpenghasilan tinggi, dan 16% di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

 

 

Namun demikian, manfaat pemberian ASI eksklusif tetap belum terealisasi di banyak bagian dunia. Hanya 1 dari 5 bayi yang disusui selama 12 bulan pertama di negara berpenghasilan tinggi, sementara sepertiga anak berusia antara 6 bulan dan 2 tahun tidak menerima ASI sama sekali, di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Hal ini menghambat jutaan anak untuk terjadinya perkembangan fisik dan mental yang optimal. Secara individu, hal ini akan membatasi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan pribadi dan sosial. Secara kolektif, ini memiliki dampak negatif yang sangat besar pada masyarakat. The Lancet juga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional sebesar US $ 300 miliar hilang setiap tahun, karena kapasitas mental warga negara yang tidak disusui secara eksklusif saat bayi.

 

Hasil gambar untuk pekan menyusui sedunia

 

Pembuat kebijakan di pemerintahan dapat memainkan peran yang jauh lebih besar, dalam hal ini dengan memperbaiki undang-undang agar mendukung ibu untuk menyusui secara eksklusif. Kebijakan ini termasuk meningkatkan waktu cuti hamil, memperkuat kualitas asuhan medis di fasilitas persalinan, dengan memasukkan konseling laktasi, dan melindungi ibu terhadap pemasaran agresif pengganti ASI, sehingga ibu dapat memperoleh kepercayaan diri terhadap kemampuan menyusui mereka.

Menurut Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016, persentase bayi baru lahir di Indonesia yang mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) < 1 jam, sebagai langkah awal untuk keberhasilan pemberian ASI eksklusif, baru mencapai 42,7 %, dengan pencapaian  tertinggi di Aceh 57,8%. Selain itu, bayi yang mendapat ASI ekslusif di Indonesia baru mencapai 29,5%, dengan pencapaian tertinggi di DIY mencapai 55,4% bayi. Pada tahun 2025 target nasional semua negara untuk tingkat pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, naik hingga setidaknya 50%.

 

Hasil gambar untuk pekan menyusui sedunia

 

Untuk mendukung pencapaian SDG, ‘the Global Strategy for Women’s, Children’s and Adolescents’ Health’  merekomendasikan untuk melindungi dan mendukung pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi di semua negara, termasuk di wilayah dengan masalah kemanusiaan, peperangan, dan bencana alam. Memberikan ASI eksklusif adalah intervensi kesehatan yang hemat biaya atau ‘cost-effective’, praktis dan mudah, dalam kontribusi terhadap kelangsungan hidup, kesehatan dan perkembangan yang optimal pada seorang anak.

 

Hasil gambar untuk pekan menyusui sedunia

 

Momentum Pekan Menyusui Sedunia 1-7 Agustus 2018, mengingatkan kita semua tentang pentingnya ASI untuk bayi. Apakah kita semua sudah berbelarasa kepada bayi di sekitar kita, agar mereka mendapatkan haknya?

Ikut pak Jokowi Sekian

Yogyakarta, 27 Juli 2018

*) dokter spesialis anak di RS Siloam @ LippoPlaza dan RS Panti Rapih, Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *