Categories
Istanbul

2018 Vaksin bukan Mitos

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

VAKSIN  BUKAN  MITOS

fx. wikan indrarto*)

Hans Rosling pada 25 Januari 2018 bertanya kepada hadirin di Forum Ekonomi Dunia, “Berapa persentase anak-anak saat ini yang divaksinasi terhadap campak: 30%, 50% atau 85%?” Beberapa orang paling pintar dan berpengaruh di dunia kebanyakan salah, dengan hanya satu dari lima yang benar mengatakan 85%. Apa maknanya?

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Forum Eknomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) adalah pertemuan tahunan di Davos, Swiss yang dihadiri para pebisnis dunia, pemimpin politik, cendekiawan dan wartawan terpilih dari seluruh dunia, untuk mendiskusikan masalah penting yang dihadapi dunia, termasuk kesehatan dan lingkungan. Hans Rosling adalah seorang ahli statistik, dokter dan praktisi komunikasi menceritakan kisah ini, untuk menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil dari para ahli kita yang memahami tentang dampak positif imunisasi. Persentase jawaban benar yang rendah semacam itu, adalah bukti yang jelas dari gagasan yang terbentuk sebelumnya. Para ahli di Davos tidak mengenali imunisasi sebagai intervensi medis berdampak sangat tinggi, apalagi masyarakat kebanyakan.

baca juga = https://dokterwikan.wordpress.com/2018/04/20/2018-pekan-imunisasi-sedunia/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Imunisasi sebenarnya adalah salah satu inovasi ilmiah medis yang paling luar biasa, dan telah berkontribusi besar untuk mencegah kematian, kebanyakan pada anak balita dan peningkatan secara dramatis dalam angka harapan hidup dan pertumbuhan ekonomi. Setiap $US 1 yang diinvestasikan dalam imunisasi mengembalikan sekitar $US 16 dalam bentuk penghematan biaya perawatan kesehatan dan peningkatan produktivitas ekonomi, di negara berpenghasilan rendah dan menengah, pada periode 2011-2020.

Gambar terkait

Cakupan imunisasi campak di seluruh dunia telah stagnan pada kisaran 85%, tetapi masih jauh di bawah 95% yang diperlukan untuk memastikan perlindungan untuk seluruh populasi. Menteri Kesehatan Rumania pada 26 April 2017 melaporkan bahwa 17 anak meninggal dalam wabah campak yang telah menjangkiti ribuan orang di Rumania, yang sebagian besar tinggal di daerah di mana cakupan imunisasi rendah. Sejak itu wabah campak menyebar ke seluruh Eropa, karena ada  banyak anak tidak menerima vaksin campak yang mampu menyelamatkan jiwa, dan mengancam kemajuan Eropa menuju eliminasi campak. Untuk itulah kita semua perlu mendorong lebih keras untuk meningkatkan cakupan imunisasi, apalagi peningkatan cakupan imunisasi ternyata stagnan, hanya 1% secara global sejak tahun 2010, untuk semua penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, bukan hanya campak.

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Terlepas dari semua kemajuan fantastis dalam imunisasi selama beberapa dekade terakhir, 1,5 juta anak di seluruh dunia masih meninggal setiap tahun, karena penyakit infeksi yang dapat dicegah oleh vaksin.  Tahun 2017 yang lalu terdapat 25 negara yang melaporkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi sejak 2010. Ada sejumlah alasan untuk ini. Di beberapa negara, pasokan dan rantai penyimpanan dingin (cold storage) yang konsisten masih merupakan tantangan yang bertahan lama. Dalam kasus lain, vaksin tersedia tetapi mitos di sekitar mereka membuat orang tua enggan membawa anak mereka untuk mendapatkan imunisasi. Oleh sebab itu, kita semua perlu menghancurkan mitos dan mempromosikan manfaat imunisasi secara lebih luas, dalam sebuah kampanye bertagar #VaccinesWork.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/20/2018-ancaman-campak/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Dr. Flavia Bustreo, Asisten Direktur Jenderal WHO menjelaskan tentang  lima fakta kunci tentang imunisasi. Fakta 1: Imunisasi adalah cara teraman untuk melindungi terhadap penyakit menular. Vaksin yang diberikan dalam program imunisasi akan menghasilkan kekebalan yang serupa, dengan yang dihasilkan oleh proses infeksi alami, tetapi tanpa risiko kematian atau kecacatan yang serius, yang terkait dengan kejadian infeksi alami. Fakta 2: Mendapatkan vaksinasi terbaru adalah selalu lebih baik, termasuk untuk anak di wilayah dengan risiko penyakit infeksi rendah. Penyakit infeksi yang mematikan tampaknya telah hampir dapat diberantas. Namun demikian ternyata semuanya memiliki kecenderungann untuk mewabah kembali, ketika cakupan imunisasi menurun, misalnya wabah campak di seluruh Eropa tahun 2018. Hanya dengan memastikan semua orang mendapat imunisasi lengkap, maka secara permanen penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin dapat diberantas atau disebut sebagai eliminasi.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/02/20/campak-di-eropa/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Fakta 3: vaksin kombinasi adalah aman dan bermanfaat. Pemberian beberapa jenis vaksin pada saat yang bersamaan, tidak memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh anak. Metode ini mengurangi ketidaknyamanan, menghemat waktu dan uang. Fakta 4: Tidak ada hubungan antara vaksin dan autisme. Tidak ada bukti ilmiah untuk menghubungkan pemberian vaksin MMR dengan terjadinya autisme. Rumor menyesatkan ini dimulai dengan satu penelitian di Inggris tahun 1998, yang kemudian ditemukan kesalahan metodelogi penelitian yang serius, dan akhirnya ditarik kembali oleh jurnal ilmiah Lancet yang menerbitkannya. Fakta 5: Penghentian vaksinasi akan menyebabkan penyakit mematikan akan kembali. Bahkan dengan tingkat kebersihan lingkungan yang lebih baik, sanitasi dan akses ke air bersih yang aman, penyakit infeksi masih mungkin menyebar. Itulah mengapa, ketika banyak orang tidak divaksinasi, penyakit menular yang selama ini telah jarang dan menjadi tidak biasa terjadi, dapat dengan cepat kembali mengancam. Misalnya campak.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/08/09/2018-fobia-rubella/

Hasil gambar untuk vaksin bukan mitos

Vaccine Safety Net adalah situs web jaringan global tentang keamanan vaksin yang telah disertifikasi oleh WHO, menyediakan akses informasi yang akurat dan dapat dipercaya mengenai vaksin. Jaringan ini memiliki 47 situs web anggota dalam 12 bahasa, dengan semboyan ‘Embrace the facts about vaccines, not the myths’ (ingatlah fakta vaksin, lupakan mitosnya). Situs ini menjangkau lebih dari 173 juta orang setiap bulan, dengan informasi kredibel tentang keamanan vaksin, membantu untuk melawan mitos dan informasi yang salah dan berbahaya, tentang vaksin.

Apakah kita sudah cerdas dan anti mitos vaksin?

Sekian

Yogyakarta, 27 Desember 2018

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *