Categories
Istanbul

2019 Mari Mendengarkan

Hasil gambar untuk world hearing day 2019

MARI MEDENGARKAN

fx. wikan indrarto*)


Hari Pendengaran Sedunia (World Hearing Day) dirayakan pada Minggu, 3 Maret 2019. Pemilihan tanggal 3 Maret atau 3.3 disebabkan karena kedua kombinasi angka tersebut menyerupai bentuk dua daun telinga manusia. Apa yang menarik?

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/10/2018-kecanduan-games/

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan “hearWHO”, sebuah aplikasi gratis untuk perangkat seluler, yang memungkinkan orang untuk memeriksa pendengaran mereka secara teratur, dan melakukan intervensi awal dalam kasus gangguan pendengaran. Aplikasi ini dapat diperoleh pada https://www.who.int/deafness/2un4ym.gif, dan ditargetkan untuk mereka yang berisiko mengalami gangguan pendengaran, atau yang sudah mengalami beberapa gejala terkait dengan gangguan pendengaran.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/11/2018-isk-aplikasi/

Mereka yang secara khusus akan mendapat manfaat dari alat baru ini, adalah orang yang sering terpapar bising suara tingkat tinggi. Misalnya mereka yang mendengarkan musik keras atau bekerja di tempat-tempat yang bising, orang yang menggunakan obat yang berbahaya bagi pendengaran; dan orang yang berusia di atas 60 tahun. Gejala yang mengindikasikan timbulnya gangguan pendengaran meliputi mendengar atau memilikisensasi dering di telinga, yang dikenal sebagai tinitus, bagian kata atau kalimat dalam percakapan harian yang sering hilang, atau kecenderungan untuk meningkatkan volume perangkat televisi, radio atau audio.

baca juga :https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/03/2018-screen-time/

Hasil gambar untuk world hearing day 2019

Lebih dari 5% populasi dunia atau sekitar 466 juta orang, mengalami gangguan pendengaran. Perkiraan tersebut mencakup 432 juta orang dewasa dan 34 juta anak, bahkan diperkirakan pada tahun 2050 lebih dari 900 juta orang atau satu dari setiap sepuluh orang, akan mengalami gangguan pendengaran. Secara global, gangguan pendengaran yang tidak tertangani, menimbulkan biaya perawatan tahunan sebesar US $ 750 miliar.

Gambar terkait

Deteksi dini gangguan pendengaran sangat penting, termasuk pada anak, untuk mengidentifikasi perilaku kurang sehat yang berisiko dan perlu diubah. Selain itu, juga memastikan intervensi medis yang paling tepat yang diperlukan, untuk mengatasi gangguan pendengaran pada tahap awal. Intervensi semacam itu akan dilakukan oleh tim dokter yang berpengalaman dalam mengatasi gangguan pendengaran. Intervensinya dapat berkisar dari penggunaan tulisan dan bahasa isyarat, hingga alat bantu dengar dan implan koklea di dalam telinga bagian tengah. Intervensi untuk mencegah, mengidentifikasi dan mengatasi gangguan pendengaran tentu saja berbiaya lebih efisien dan efektif.

Hasil gambar untuk world hearing day 2019

“Banyak orang dengan gangguan pendengaran tidak menyadarinya dan karena itu mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, melakukan tugas profesional dan menikmati kehidupan sehari-hari,” kata Dr. Etienne Krug, Direktur Departemen WHO untuk Manajemen Penyakit Tidak Menular, Kecacatan, dan Kekerasan dan Cidera Pencegahan. Pemeriksaan pendengaran secara teratur memastikan bahwa gangguan pendengaran diidentifikasi dan ditangani sedini mungkin.

Hasil gambar untuk world hearing day 2019

Aplikasi ‘hearWHO’ didasarkan pada teknologi digit-in-noise yang divalidasi. Pengguna akan diminta untuk berkonsentrasi, mendengarkan dan masuk ke perangkat mobile, HP atau tablet dengan serangkaian tiga angka ketika diminta. Angka-angka ini telah direkam terhadap berbagai tingkat suara latar belakang, mensimulasikan kondisi saat mendengarkan percakapan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi ini menampilkan skor pengguna dan interpertasinya, serta menyimpan hasil pemeriksaantersebut, sehingga setiap pengguna dapat memantau status pendengaran dari waktu ke waktu.

Hasil gambar untuk world hearing day 2019

Mode pengingat untuk mengikuti pemeriksaan selanjutnya secara berkala, dapat diatur oleh pengguna sendiri. Aplikasi ini dapat digunakan oleh individu maupun petugas kesehatan dengan tujuan untuk memfasilitasi pemeriksaan skrining pendengaran awal, terutama di daerah dengan sumber daya rendah. Halyang terpenting, aplikasi ini akan membantu kita semua meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan telinga dan fungsi pendengaran. Hal ini karena sekali hilang, pendengaran tidak akan dapat kembali.

Gambar terkait

Prevalensi gangguan pendengaran akan meningkat pesat dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan demografi populasi, peningkatan paparan faktor risiko seperti kebisingan, rekreasi luar ruang, serta persistensi kondisi telinga yang tidak diobati, seperti otitis media atau radang telinga tengah. Banyak penyebab gangguan pendengaran yang sebenarnya dapat dicegah.

Hasil gambar untuk world hearing day 2019


Pada anak 60% gangguan pendengaran dapat dicegah melalui strategi kesehatan masyarakat. Mereka yang memiliki gangguan pendengaran dapat sangat diuntungkan dari intervensi yang tepat waktu dan tepat metode. Implementasi yang efektif dari strategi yang terbukti untuk mencegah gangguan pendengaran dan rehabilitasi mereka yang mengalami gangguan ireversibel, memang memerlukan sejumlah langkah di bidang kesehatan masyarakat yang harus dilakukan, termasuk integrasi layanan perawatan telinga dan pendengaran yang berkualitas tinggi dan komprehensif, ke dalam sistem kesehatan nasional. Perawatan pendengaran dan gangguan pendengaran disorot sebagai masalah kesehatan masyarakat, dengan diadopsinya resolusi (WHA70.13) tentang pencegahan tuli dan gangguan pendengaran, pada sidang Majelis Kesehatan Dunia tahun 2017.

Hasil gambar untuk world hearing day 2019

Momentum Hari Pendengaran Dunia (World Hearing Day) 3 Maret 2019 dan dengan dukungan aplikasi ‘hearWHO’ ini, setiap orang didorong untuk memeriksa fungsi pendengaran (Check your hearing!). Banyak orang yang hidup dengan gangguan pendengaran tanpa disadari, sehingga mereka kehilangan suara dan kata-kata tertentu, yang mungkin saja sangat penting. Memeriksa pendengaran menjadi langkah pertama dalam mengatasi masalah tersebut, untuk melestarikan hadiah berharga yang membantu kita menikmati kehidupan.

Sudahkah kita bijak?

Sekian

Yogyakarta, 2 Maret 2019

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor di FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *