Categories
Istanbul

2020 Melawan Coronavirus Baru

Hasil gambar untuk melawan coronavirus

MELAWAN CORONAVUIRUS BARU

fx. wikan indrarto*)

Untuk memerangi penyebaran lebih lanjut dari coronavirus baru (2019-nCoV) dari Wuhan, Cina yang dapat menyebar secara global, dan melindungi banyak negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah, komunitas internasional telah meluncurkan rencana kesiapsiagaan dan tanggapan senilai US $ 675 juta, untuk pembiayaan bulan Februari hingga April 2020. Apa yang perlu diketahui?

.

“Kekhawatiran terbesar adalah bahwa ada negara yang saat ini tidak memiliki sistem, untuk mendeteksi orang yang telah terjangkit 2019-nCoV,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. “Dukungan mendesak diperlukan untuk mendukung sistem kesehatan yang lemah untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan merawat orang dengan infeksi virus. Selain itu, juga untuk mencegah penularan lebih lanjut dari manusia ke manusia, dan melindungi petugas kesehatan.”

.

‘The Strategic Preparedness and Response Plan’ (SPRP) atau Rencana Kesiapsiagaan Strategis untuk melawan virus korona baru menjabarkan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan, dalam menerapkan langkah kesehatan masyarakat prioritas, untuk mendukung setiap negara dalam mempersiapkan dan menanggapi nCoV-2019, selama periode Februari sampai April 2020. Tujuan rencana ini adalah membatasi penularan virus dari manusia ke manusia, terutama di banyak negara yang paling rentan jika mereka menghadapi wabah. Metodenya adalah dengan mengidentifikasi, mengisolasi dan merawat pasien sejak dini; mengomunikasikan risiko penting, meminimalkan dampak sosial dan ekonomi; mengurangi penyebaran virus dari sumber hewani, dan mengatasi hal-hal yang tidak penting tetapi membuat heboh.

.

WHO menilai bahwa wabah 2019-nCoV tersebut memiliki risiko yang sangat tinggi di Cina, dan risiko tinggi secara regional dan global. Penilaian risiko didasarkan pada berbagai faktor termasuk kemungkinan penyebaran lebih lanjut, dampak potensial pada kesehatan manusia, dan berbagai tingkat efektivitas dalam kesiapsiagaan nasional yang tidak merata.

.

Pada hari Rabu, 5 Februari 2020, sudah ada 25 negara yang telah melaporkan kasus-kasus virus corona baru yang dikonfirmasi, termasuk Cina, di mana 24.363 orang telah tertular virus tersebut, atau lebih dari 99% dari semua kasus. Di semua negara lain, 191 kasus telah tertular virus.

.

Pada analisis epidemiologis ada dua pertanyaan mendesak. Pertama, sejauh mana wabah 2019-nCoV itu terjadi di Wuhan, Cina, dan bagaimana jalur penyebarannya yang paling mungkin di seluruh daratan Cina. Kedua, apa risiko dan bagaimana jalur penularan di luar Tiongkok.

.

Investigasi epidemiologi awal sangat penting untuk dilakukan di awal berjangkitnya virus baru untuk mengatasi beberapa hal yang tidak diketahui. Data yang dikumpulkan digunakan untuk merumuskan rekomendasi pengawasan dan definisi kasus. Juga untuk mengkarakterisasi transmisi epidemiologis utama wabah 2019-nCoV, membantu memahami penyebaran, keparahan, spektrum penyakit, dan dampak pada masyarakat.

.

Analisis dan peramalan yang baik bergantung pada data yang akurat dan tepat waktu. Sistem pengawasan global yang mengumpulkan data, terstandarisasi pada tingkat kasus individual dan pada tingkat negara dengan transmisi berkelanjutan. Data mencakup volume perjalanan dan perdagangan, pola migrasi, survei pengetahuan dan sikap masyarakat di tingkat nasional dan global, dan memastikan bahwa kesiapsiagaan global dan rencana tanggapan diinformasikan secara baik.

.

Wabah dan respons 2019-nCoV telah terjadi secara global dan disertai dengan “infodemik” yang berlebihan. Yang mengalami epidemik justru lebih pada informasinya (infodemik), bukan virusnya, yaitu informasi – beberapa akurat dan beberapa tidak – yang membuatnya sulit bagi banyak orang, untuk menemukan sumber yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Karena tingginya permintaan informasi tepat waktu dan dapat dipercaya tentang 2019-nCoV, tim media sosial harus bekerja keras untuk menanggapi mitos dan rumor. Setiap hari selama 24 jam tim bekerja untuk mengidentifikasi rumor yang paling umum, yang justru berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat, seperti tindakan pencegahan atau penyembuhan palsu (false prevention or cures). Mitos-mitos ini kemudian disangkal dengan berbasis bukti informasi.

.

Informasi kesehatan masyarakat dan saran tentang 2019-nCoV, tersedia di saluran media sosial resmi (Weibo, Twitter, Facebook, Instagram, LinkedIn, Pinterest) dan situs web organisasi global seperti WHO, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) dan Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC). Informasi resmi ini untuk memastikan bahwa rekomendasi biomedis dapat diterapkan di tingkat masyarakat dan membantu banyak negara dengan lebih baik, dalam mengendalikan wabah 2019-nCoV.

.

Semua negara harus bekerja bersama, dalam memperkuat kapasitas diagnostik global untuk mendeteksi 2019-nCoV, meningkatkan pengawasan dan melacak penyebaran penyakit. Upaya kesehatan masyarakat untuk membatasi penyebaran dan memperkuat pengendalian penyakit, harus ditingkatkan di negara dengan kasus impor, karena sangat bergantung pada kemampuannya untuk mendeteksi patogen. Jaringan laboratorium rujukan harus diaktifkan, khususnya dengan keahlian dalam deteksi molekuler dari virus corona. Laboratorium internasional ini dapat mendukung laboratorium nasional untuk mengkonfirmasi kasus baru. Selain itu, juga memastikan ketersediaan parasat untuk tes laboratorium, termasuk melalui validasi hasil uji skrining, juga memproduksi dan mendistribusikan regensia yang baru dikembangkan, untuk keperluan tes molekul 2019-nCoV. Target utama pembuatan tes ini harus tersedia mulai minggu pertama Februari 2020.

.

Untuk melawan penyebaran lebih lanjut dari coronavirus baru (2019-nCoV) dari Wuhan, Cina, diperlukan juga upaya tegas meredam “infodemik” yang berlebihan, karena yang mengalami epidemik justru lebih pada informasinya, bukan virusnya.

Apakah kita sudah bertindak bijak?

Sekian

Saat mendarat di Hanoi, Viet Nam

Yogyakarta, 7 Februari 2020

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *