Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life Jalan-jalan sekolah

2022 MUDIK AMAN

Tips Mudik Aman 2022 dengan Mobil Pribadi, Tenang Saat Perjalanan - Suara  Merdeka

MUDIK  AMAN

fx. wikan indrarto*)

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Firman Shantyabudi mengatakan, angka kecelakaan selama mudik Lebaran 2022 menurun 31% dibandingkan pada 2019. Pada hal jumlah kendaraan yang melintas mencapai 170.078 unit, naik 1,2% dibandingkan 166.444 unit pada tahun 2019. Cidera lalu lintas sudah dapat ditekan. Apa lagi yang harus ditingkatkan?

.

Sekitar 1,3 juta orang meninggal setiap tahun secara global akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Lebih dari setengah dari semua kematian tersebut menimpa pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara sepeda motor. Sekitar 93% kematian dunia di jalan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, meskipun di negara ini memiliki sekitar 60% kendaraan dunia. Cedera lalu lintas jalan adalah penyebab utama kematian anak, remaja dan dewasa muda yang berusia 5-29 tahun.

.

Faktor risiko kecelakaan lalu lintas adalah usia, jenis kelamin, kecepatan, penggunaan zat adiktif dan alat keselamatan, fasilitas keamanan kendaraan, perawatan medis paska kecelakaan, dan penegakan hukum yang kurang tegas. Cedera lalu lintas jalan adalah penyebab utama kematian anak, remaja, dan dewasa muda berusia 5-29 tahun, karena mobilitas mereka lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Berdasarkan jenis kelamin, anak dan remaja laki-laki lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan lalu lintas daripada perempuan. Sekitar tiga perempat (73%) dari semua kematian lalu lintas di jalan terjadi pada laki-laki muda di bawah usia 25 tahun, yang hampir 3 kali lipat lebih mungkin meninggal dalam kecelakaan lalu lintas dibandingkan perempuan muda.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2018/06/09/2018-tradisi-mudik/

Peningkatan kecepatan kendaraan secara langsung berhubungan dengan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan tingkat keparahan akibat dari kecelakaan tersebut. Misalnya, setiap 1% peningkatan kecepatan rata-rata menghasilkan 4% peningkatan risiko kecelakaan fatal dan 3% peningkatan risiko kecelakaan serius. Risiko kematian pejalan kaki yang tertabrak bagian depan mobil meningkat pesat (4,5 kali pada peningkatan kecepatan dari 50 km/jam menjadi 65 km/jam). Pada benturan samping mobil ke mobil, risiko kematian bagi penumpang mobil adalah 85% pada kecepatan 65 km/jam.

.

Penggunaan helm yang benar oleh pengendara sepeda motor dapat mengurangi risiko cedera fatal sebesar 42% dan pengurangan risiko cedera kepala sebesar 69%. Mengenakan sabuk pengaman mengurangi risiko kematian di antara pengemudi dan penumpang kursi depan mobil  sebesar 45 – 50%, dan risiko kematian dan cedera serius di antara penumpang kursi belakang mobil sebesar 25%. Penggunaan kursi pengaman anak dapat menurunkan 60% kematian.

.

Pengemudi yang menggunakan ponsel kira-kira 4 kali lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan. Menggunakan telepon cerdas saat mengemudi memperlambat waktu reaksi, terutama waktu reaksi pengereman, tetapi juga reaksi terhadap sinyal lalu lintas, dan menyulitkan untuk tetap berada di jalur yang benar, dan menjaga jarak kendaraan yang aman. Telepon hands-free tidak jauh lebih aman daripada perangkat telepon genggam.

Terpaksa Harus Mudik, Ini Tips Mudik Aman saat Wabah Corona Covid-19

Desain jalan dapat memiliki dampak yang cukup besar pada keselamatan penggunanya. Idealnya ada fasilitas yang memadai untuk pejalan kaki, pengendara sepeda, dan pengendara sepeda motor. Pembangunan jalan setapak, jalur bersepeda, titik persimpangan yang aman, dan tindakan pengaturan lalu lintas lainnya seperti ‘one way’, ‘contra flow’ dan ganjil genap sangat penting untuk mengurangi risiko cedera.

.

Kendaraan yang aman memainkan peran penting dalam mencegah kecelakaan dan mengurangi kemungkinan cedera serius. Ini termasuk mengharuskan produsen kendaraan untuk memenuhi peraturan benturan depan dan samping, untuk memasukkan kontrol stabilitas elektronik untuk mencegah kemudi yang liar (over-steering) dan untuk memastikan ‘airbag’ dan sabuk pengaman dipasang di semua jenis kendaraan.

.

Keterlambatan dalam mendeteksi dan memberikan perawatan medis bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan meningkatkan keparahan cedera. Perawatan medis untuk cedera setelah kecelakaan terjadi, adalah sangat sensitif terhadap waktu, karena penundaan beberapa menit dapat membuat perbedaan hasil klinis antara hidup dan mati. Meningkatkan perawatan medis pasca kecelakaan memerlukan jaminan akses ke rumah sakit tepat waktu, dan kualitas perawatan medis yang bermutu, seperti melalui program pelatihan oleh dokter spesialis.

.

Jika undang-undang lalu lintas tentang mengemudi dalam keadaan mabuk, penggunaan sabuk pengaman, batas kecepatan, helm, dan pengaman anak tidak ditegakkan, peraturan tersebut tidak dapat mengurangi kematian dan cedera lalu lintas yang terkait dengan perilaku tertentu. Namun demikian, adanya tilang elektronik (e-tilang) atau electronic traffic law enforcement (ETLE) di sejumlah ruas jalan tol di Pulau Jawa yang mulai berlaku sejak 1 April 2022, diprediksi akan  mempengaruhi perilaku pengemudi.

.

Kecelakaan lalu lintas jalan dapat dicegah dengan keterlibatan dari berbagai sektor seperti transportasi, polisi, kesehatan, pendidikan, dan hukum, untuk menciptakan jalan raya yang aman bagi semua penggunanya, tidak hanya saat mudik Lebaran saja.

Apakah kita sudah terlibat berperan?

Sekian

Yogyakarta, 10 Mei 2022

*) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, Lektor FK UKDW, pengguna sepeda dan pemudik jarak dekat, WA: 081227280161,

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

4 replies on “2022 MUDIK AMAN”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *