Categories
Istanbul

2018 Bebas Asbes

Hasil gambar untuk asbes

BEBAS ASBES

fx. wikan indrarto*)

 

Asbestos atau asbes adalah sebuah mineral metamorfis berfiber yang tahan api dan banyak digunakan sebagai atap bangunan. Pada saat ini jenis asbes lebih bervariasi seperti asbes plastik, asbes plafon, asbes transparan, asbes gelombang besar, asbes gelombang kecil dan sebagainya. Meskipun demikian, penggunaan asbes juga tidak luput dari kekurangan, terlebih karena partikel asbes yang rapuh lebih mudah lepas, sehingga berpotensi lebih besar terhirup dan menyebabkan gangguan pada kesehatan. Apa yang harus disadari?

 

Hasil gambar untuk asbes

 

Asbes juga digunakan sebagai bahan dalam sejumlah produk, seperti atap sirap, pipa saluran air, selimut tahan api, cengkeraman dan lapisan rem kendaraan, bahkan bantalan untuk mobil. Bahan utama asbes adalah chrysotile (asbes putih) dan crocidolite (asbes biru). Bentuk lainnya meliputi amosite, anthophylite, tremolite dan actinolite. Semua bentuk asbes bersifat karsinogenik atau mampu memicu sel kanker bagi manusia.

 

Saat ini, sekitar 125 juta orang di dunia terpapar asbes di tempat kerja, di sekolah, maupun di rumah. Sekitar setengah dari kematian akibat kanker terkait tempat kerja  disebabkan oleh asbes. Selain itu, diperkirakan bahwa beberapa ribu kematian setiap tahunnya dapat dikaitkan dengan paparan asbes di rumah. Paparan bersama terhadap asap tembakau dan serat asbes, secara substansial meningkatkan risiko kanker paru, dan semakin banyak merokok, semakin besar risikonya. Paparan asbes terjadi melalui penghirupan serat dari udara di lingkungan kerja, pabrik yang menghasilkan asbes, atau di sekolah, di rumah dan bangunan yang mengandung bahan asbes yang gembur atau rapuh. Pada tahun 2004, kanker paru-paru terkait asbes, mesothelioma dan asbestosis mengakibatkan 107.000 kematian pasien dan 1.523.000 tahun kehilangan aktivitas atau Disability Adjusted Life Years (DALYs).

Hasil gambar untuk asbes

Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat asbes, sehingga pada paru-paru akan terbentuk jaringan parut atau fibrosis yang luas. Asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura atau selaput tipis yang melapisi paru-paru. Jaringan paru-paru yang mengalami fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Penyakit lainnya yang disebabkan oleh asbes adalah mesotelioma maligna dan efusi pleura, semuanya di rongga dada. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya paparan dan jumlah serat asbes yang terhirup.  Gejala asbestosis muncul secara bertahap, sampai terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak, dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.

 

Hasil gambar untuk asbes

 

Gejala utama adalah sesak napas ringan, dan hanya sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat, bahkan mengalami kegagalan pernapasan. Mesothelioma adalah kanker yang menyerang mesothelium, yaitu lapisan jaringan sangat tipis yang menyelimuti hampir sebagian besar organ bagian dalam rongga dada, termasuk paru-paru. Mesothelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas, sulit dikenali dini, dan sampai sekarang tidak dapat disembuhkan. Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga seorang perokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari. Pada pemeriksaan fisik oleh dokter dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki pada lapangan paru. Untuk memperkuat diagnosis, biasanya pasien diminta melakukan pemeriksaan rontgen dada, tes fungsi paru-paru, dan CT scan paru.

Hasil gambar untuk asbes

Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga pekerja, temasuk bayi dan anak, disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik atau di proyek, dan menggantinya dengan pakaian bersih saat kembali ke rumah. Dengan kebijakan bahwa semua pakaian kerja tidak ada yang boleh dibawa pulang, para pekerja diharuskan membersihkan diri dan berganti pakaian bersih, sebelum kembali ke rumah masing-masing, maka paparan asbes terhadap anak dan bayi di rumah dapat dikurangi.

 

Hasil gambar untuk asbes

 

Selain itu, paparan asbes juga dapat dikurangi dengan penggantian asbes chrysotile dengan bahan serat yang bahayanya relatif rendah terhadap kesehatan manusia, baik dalam proses pembangunan ataupun renovasi rumah. Ada banyak bahan aman non-serat rendah yang dapat menggantikan asbes chrysotile dalam berbagai kegunaan, seperti bahan bangunan konvensional. Resolusi Majelis Kesehatan Dunia 58.22 tentang pencegahan kanker mendesak semua negara untuk  mengurangi paparan yang dapat dihindari, termasuk paparan bahan kimia di tempat kerja dan di lingkungan tempat tinggal. Selain itu, resolusi Majelis Kesehatan Dunia 60.26 tentang menghilangkan penyakit terkait asbes, sesuai dengan Rencana Aksi Global untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 2013-2020, sebagaimana telah disahkan oleh Majelis Kesehatan Dunia Keenam puluh pada tahun 2013.

 

Hasil gambar untuk asbes

 

Penghapusan penyakit terkait asbes harus dilakukan melalui tindakan nyata, misalnya menghentikan penggunaan semua jenis asbes, mengganti asbes dengan bahan bangunan yang lebih aman, mencegah terpaan asbes di tempat dan selama pembuangan maupun penguraian bahan sisa.

 

Untuk para dokter, dilakukan dengan memperbaiki ketrampilan diagnosis dini, pengobatan, juga rehabilitasi sosial dan medis atas penyakit terkait asbes. Selain itu, juga memfasilitasi orang dengan paparan masa lalu dan atau saat ini terhadap asbes, agar mendapatkan layanan medis tuntas sampai bebas asbes.

 

Sudahkah kita bertindak?

dr Wikan 6

Sekian

Yogyakarta, 18 Mei 2018

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, Lektor FK UKDW, dokter spesialis anak, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

 

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply