Categories
Istanbul

2014 Nyata di Italia

NYATA  DI  ITALIA
fx. wikan indrarto*)

Pada hari Senin dan Selasa, 8 dan 9 September 2014 kami mengikuti ERS (European Respiratory Society) International Congress 2014 yang diselenggarakan di ICM (Internationales Congress Center Munchen) di Messegelande, Munchen, Bavaria, Jerman. Setelah selesai acara konggres, kami meninggalkan Munchen, Jerman menuju Roma, Italia dengan menggunakan kereta api internasional City Night Line (CNL) 485, gerbong 255, bed 91 dan 92, Rabu 9 September 2014, berangkat pk. 21.08 dari Hauptbahnhof Central Station. Di dalam gerbong kelas 2 berharga tiket E 333.6, terdapat 6 tempat tidur bertingkat 3, dalam 2 baris pada 1 kamar. Kami berdua dapat bed paling bawah, sehingga tidak perlu memanjat tangga.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/22/2014-pancen-munchen/

.

Kereta melewati kota Kufstein di Jerman, Woergl, Jenbach, Inssbruck, Brennero atau Brener di Austria, lalu menyeberang ke Fortezza, Bressanone Brixen, Bolzano, Trento, Rovereto, Verona, Bologna, Firenze, Chiusi, Chiano, Orvieto dan akan turun di Roma Termini. Kami melewati tunnel (terowongan di bawah laut) di antara pulau Sprogo dan Zealand, sepanjang 8 km dalam waktu 4 menit. Kereta CNL berganti lokomotif 2 kali, yaitu di Fortezza dan Chiano, sehingga kami berganti posisi arah jalan juga 2 kali, dan yang terakhir dengan ditarik lokomotif milik Trenitali, sampai memasuki kota Roma.

 
DSC04410
 
DSC04413

City Night Line (CNL) 485
di Hauptbahnhof Munchen Central Station, Jerman

City Night Line (CNL) 485,
gerbong 255, bed 91, dari Jerman
menuju Italia

.

Roma adalah ibu kota Italia, ibu kota Provinsi Roma dan juga ibu kota daerah Lazio. Sebagai kota terbesar di Italia, Roma mempunyai populasi sebesar 2.823.807 jiwa (2004) dengan hampir 4 juta di daerah metropolitan. Sejarah kota ini sangat panjang, hampir 2.800 tahun. Ada bukti arkeologi manusia purba di daerah Roma sekitar 14.000 tahun yang lalu, disebut jaman Palaeolithic dan situs Neolitik. Cerita tradisional yang diwariskan oleh orang-orang Romawi kuno menjelaskan sejarah awal kota mereka dalam legenda dan mitos. Yang paling akrab mitos ini, dan mungkin yang paling terkenal dari semua mitos Romawi, adalah kisah Romulus dan Remus, si kembar yang disusui oleh seekor serigala betina. Mereka memutuskan untuk membangun sebuah kota, tapi pada akhirnya Romulus membunuh saudaranya. Menurut analis, ini terjadi pada 21 April 753 SM. Selama itu, kota ini pernah menjadi pusat Kerajaan Romawi, Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi, dan belakangan negara Kepausan, Kerajaan Italia, dan kini Republik Italia.

.

Segera setelah Perang Dunia I selesai, Roma mengalami tumbuhnya kekuatan Fasisme Italia, yang dipimpin oleh Benito Mussolini, yang berbasis di Roma pada tahun 1922. Pada akhirnya Mussolini mendeklarasikan Kekaisaran Italia baru dan bersekutu dengan Nazi Jerman. Dalam Perang Dunia II, karena pengaruh dan kehadiran Vatikan, sebagian besar wilayah kota Roma lolos dari takdir tragis seperti kota-kota Eropa lainnya.

.

Roma telah menjadi situs ziarah Kristen (tepatnya pemeluk agama Katolik Roma) yang utama sejak Abad Pertengahan. Paus adalah pemimpin spiritual pemeluk Katolik dan tokoh paling berpengaruh sejak awal sejarah gereja. Meskipun sempat terjadi perselisihan antara Kepausan dan Kekaisaran Romawi saat Charlemagne, dinobatkan sebagai kaisar pertama di Roma pada tahun 800 oleh Paus Leo III, tetapi Roma sebagai pusat Kepausan dan “kota suci”, tetap berlangsung selama berabad-abad, bahkan ketika Kepausan pindah sebentar ke Avignon di Perancis (1309-1377). Umat Katolik percaya bahwa Vatikan adalah tempat peristirahatan terakhir Santo Petrus, pemimpin murid Yesus Kristus. Orang-orang Katolik dari seluruh dunia mengunjungi Vatikan, yaitu istana kepausan yang berada di dalam kota Roma. Kami juga berkehendak baik sebagai salah satu peziarah.

.

Kami memasuki pelataran Stasiun Kota Roma Termini Rabu, 9 September 2014, pk. 9.20. Segera kami bergegas naik taxi resmi warna putih, sebuah sedan VW, untuk menuju penginapan kami di CIAM (Centro Internazionale di Animazione Missionaria) via Urbano VIII no 16, Roma (Citta del Vaticano). Gedung tempat retret dan kegiatan kerohanian ini dibangun atas ide Mgr. Fulton Sheen Vescove Ausiliare (Uskup New York, USA), yang berada di dalam tembok beteng Vatikan. Kami menginap 2 malam di situ dengan tariff E 160, atas kebaikan hati Rm. Agus Widodo, Pr yang sedang studi S3 di Agustiano College Roma. Basilika (Katedral besar) Santo Petrus adalah tujuan utama peziarah, karena kehadiran paus dan merupakan makam banyak paus sebelumnya di sana, termasuk St. Petrus (St. Peter), yang diakui oleh umat Katolik sebagai Paus pertama.

.

 
Italia
 
DSC04478

Palazzo Senatorio,
Rome City Hall, pusat kota Roma, Italia

CIAM (Centro Internazionale di Animazione Missionaria) di dalam beteng batu bata kota Vatikan

.

Wilayah Kota Vatikan adalah bagian dari Mons Vaticanus (Bukit Vatikan), di mana terdapat Basilika Santo Petrus, Istana Apostolik, Kapel Sistina, dan museum Vatican. Wilayah ini bagian dari Rione Romawi Borgo sejak tahun 1929 dan dipisahkan dari kota Roma oleh sungai Tiber. Daerah itu merupakan bagian kota yang dilindungi oleh benteng batu bata merah sepanjang 3,2 km sejak jaman Paus Leo IV, kemudian diperluas oleh Paus Paul III, Pius IV, dan Urban VIII. Setelah menitipkan barang bawaan di kamar, kami segera bergegas menuju Basilika Santo Petrus. Kami akan mengikuti ‘Al Termine Dell’udienza Generale’ atau audiensi umum dengan Bapa Suci Sri Paus Fransiscus setiap hari Rabu. Kami segera menuju Terminal Gianicolo, melewati stazione San Pietro dan memasuki lapangan Santo Petrus yang sangat penuh peziarah, atas undangan resmi dari Prefettura Della Casa Pontificia (Tahta Suci).

.

 
St. Petro Roma
 
Paus Fransiscus

Dari Indonesia di antara lautan peziarah
dari seluruh dunia di Vatikan City

Bapa Suci Sri Paus Fransiscus
menyapa peziarah
di Lapangan Santo Petrus

.

Diperkirakan bahwa daerah di kota pinggiran kota Roma yang sebelumnya tidak dihuni ini (ager vaticanus), sudah selalu dianggap suci, bahkan sebelum kedatangan agama Kristen perdana. Pada tahun 326, gedung gereja pertama dibangun di atas tempat yang diperkirakan sebagai makam Santo Petrus. Sejak itu, tempat ini semakin banyak dihuni dan menjadi padat penduduk. Ketika Lateran Treaty ditandatangani pada 11 Februari 1929, juga dikenal dengan nama Concordat, oleh Kardinal Gaspari yang mewakili Paus Pius XI dan Benito Mussolini yang mewakili Raja Victor Emmanuel III, Lapangan Santo Petrus di dalam Kota Vatikan, terpisah dari wilayah Italia hanya dengan garis putih di sepanjang batas lapangan, sampai menyentuh Piazza Pio XII. Lapangan Santo Petrus yang kami kunjungi, dapat dicapai melalui Via della Conciliazione, yang membentang dari Sungai Tiber sampai ke Basiliki Santo Petrus. Kompleks besar ini dirancang oleh arsitek Piacentini dan Spaccarelli, atas perintah Diktator Benito Mussolini dan sesuai dengan ide gereja. Menurut Lateran Treaty, Tahta Suci, sebutan lain untuk Vatikan, yang terletak di dalam wilayah Italia, termasuk Istana Paus Castel Gandolfo dan basilika utama, diberikan status ekstrateritorial, mirip dengan kedutaan negara asing. Sejak itu Vatikan atau lebih lengkap disebut sebagai Kota Vatikan, dengan nama resmi Negara Kota Vatikan (Stato della Città del Vaticano), merupakan negara merdeka terkecil di dunia, dari segi luas wilayah yaitu 0,44 km² dan jumlah penduduk.

.

Sejak siang itu kami akrab dengan tulisan benvenuti (selamat datang), livello (level), uscita (exit), uscita di emergenza (pintu egermensi), zucchero (gula), leFrescheBiscottate, croissant (biscuit kering) dan vietato fumare (no smoking). Proprieta Privata (daerah khusus penghuni). Pada sore harinya, kami ditemani Rm. Agus Widodo, Pr memasuki Basilika Santo Petrus. Baik di dalam dan luar gedung basilika St. Petrus, lansekap dan bangunan ini  adalah ekspresi seni dan arsitektur era Renaissance, yang menampilkan karya Michelangelo, Bernini, Raphael dan Bramante. Lokasi pembangun basilika dipilih oleh Kaisar Konstantinus pada abad keempat. Pada zaman Romawi kuno, orang yang meninggal akan dikremasi. Setelah era gereja perdana yang religius, praktek penguburan adalah hal yang wajib dilakukan, seperti  oleh kaum Yahudi dan Kristen.  Monumen pemakaman dan prosesi pemakaman diizinkan di sepanjang jalan menuju ke kota. Orang Kristen pada abad kedua membuat kuburan komunal di katakombe, ruang bawah tanah gereja yang  diukir dari batuan tufa vulkanik lembut, dan menjadi sangat populer hingga saat ini. Pengunjung dapat berkeliling sampai beberapa  kilometer, mulai dari terowongan dengan ukiran makam yang rumit di beberapa situs, dan salah satu yang terbesar dan terpopuler  adalah ‘Catacombs of San Sebastian’. Sore itu kami sangat terkagum-kagum, atas keindahan karya seni Basilika Santo Petrus dan makam para paus di dalam dan di bawah basilica.

.

 
Lansekap Vatikan
 
Katakombe Vatikan
Lansekap Lapangan Santo Petrus, ekspresi seni dan arsitektur era RenaissanceKatakombe di bawah Basilika Santo Petrus di Vatikan City

.

Roma mampu bersaing dengan kota-kota besar Eropa lain dalam hal kekayaan, keagungan, seni, pendidikan dan arsitektur. Periode Renaissance mengubah wajah Roma secara dramatis, dengan karya-karya seperti Pietà oleh Michelangelo dan lukisan-lukisan dinding dari Borgia Apartment, yang semuanya dilakukan selama Paus Innocent. Roma mencapai titik tertinggi kemegahan pada jaman Paus Julius II (1503-1513) dan penerusnya Leo X dan Clement VII. Dalam jangka waktu dua puluh tahun ini, Roma menjadi salah satu pusat seni terbesar di dunia. Basilika Santo Petrus tua yang dibangun oleh Kaisar Konstantinus Agung (yang saat itu berada dalam keadaan rusak), dihancurkan dan yang baru mulai dibangun. Kota ini menjadi panggung artis seperti Ghirlandaio, Perugino, Botticelli dan Bramante, yang membangun kuil San Pietro in Montorio dan merencanakan proyek besar untuk merenovasi Vatikan. Raphael, yang di Roma menjadi salah satu pelukis paling terkenal dari Italia, menciptakan lukisan dinding di Villa Farnesina, para Raphael Rooms, ditambah banyak lukisan terkenal lainnya. Michelangelo mendekorasi langit-langit Kapel Sistina dan membuat patung Musa untuk makam Julius II. Setelah puas melihat tanpa memfoto karena keterbatasan kemampuan kamera, kami segera bergegas untuk menuju Ristorante Cinese Yuqilin. Perut kami menjadi kenyang karena menu Asia, yaitu Omelette (telor dadar), Tou Fu (tahu), Verdure Cinese (sayur). Setelah itu kami membeli tiket bis ‘Biglietto Integrato a Tempo vale 100 minute, 1 sola corsa metro/treno Transporto Publico Locale di ATAC (autobus, tram e metropolitana)’, yang akan kami gunakan untuk jalan-jalan. Tiket angkutan umum di Roma berlaku sesuai waktu untuk masa 100 menit, tidak tergantung jarak dan tujuan.

.

Kamis, 11 September 2014 yang gerimis, kami meninggalkan kamar 211 CIAM dengan berjalan kaki menuju Cavallegeri di dekat Terminal Gianicolo. Kami akan turun di Piezza Venezia dengan naik bis umum. Di Roma bis dan kendaraan lain melintas di jalan yang disusun dari batu tanpa aspal sama sekali, sehingga Roma disebut sebagai Kota Abadi atau The Eternal City. Kami naik bis no 46, berkenalan dengan seorang pastor dari Toledo, Spanyol yang memberkati kami berdua pada akhir perjumpaan kami di terminal bis Piezza Venezia. Pada tahun 1870, saat Roma menjadi ibu kota Kerajaan Italia, gaya bangunan neoklasisisme berpengaruh dominan dalam arsitektur Romawi. Selama periode ini, banyak istana besar dalam gaya neoklasik dibangun, untuk menjadi kantor kementerian, kedutaan besar, dan lembaga tinggi lainnya. Salah satu simbol paling terkenal dari neoklasisisme Romawi adalah Monument Vittorio Emanuele II atau “Altar Tanah”, dimana Makam Prajurit Tak Dikenal, yang mewakili 650.000 orang tentara Italia yang gugur dalam Perang Dunia I. Dengan berjalan kaki dari Piezza Venezia, kami menyeberang Fori Imperiati dan Il Vittoriano : Monumento Della Celebrazione, yang dibangun tahun 1878, untuk mengenang Kaisar Vittorio Emanuele II. Saat ini gedung tersebut digunakan sebagai museum, yaitu Museo Nazionale Emigrazione Italiana. Di belakangnya ada Gereja Santa Maria in Ara Coeli, di dalam sebuah areal arkeologis yang dinamakan Foro di Augusto.

.

 
DSC04479
 
DSC04488

Monumento Della Celebrazione Il Vittoriano, terlihat dari Piazza Venezia

Foro Di Cesare, Situs arkeologis Peninggalan Romawi di Italia

.

Kami segera bergegas dalam ketakjuban arkeologis, memasuki Foro Romano. Sepanjang jalan yang tertata rapi tersebut, dilengkapi banyak patung para kaisar Romawi, termasuk IMP Caesari Nervae Traiano Optimo Principi, dan Piazza e Statua Equestre di Traiano. Kami memasuki ‘I Fori di Roma’ dengan 6 kompleks peninggalan arkeologis, yaitu Foro Romano yang utama, kemudian Foro Di Cesare, Foro di Augusto, Foro Della Pace, Foro di Nerva dan Foro di Traiano. Foro Romano memiliki 31 buah tempat ekskavasi arkeologis, no 1 yaitu Tabularium dan no 31 adalah Via Sacra dan yang utama adalah Basilica di Massenzio. Sedangkan Foro Di Cesare ada 3 tempat yang menarik, yang utama adalah Necropoli protostorica.

.

Menurut sejarah Romawi, areal di dalam tembok kota, yaitu Servian Wall, yang dibangun oleh bangsa Galia pada sekitar tahun 390 SM. Batas ini meliputi sebagian besar perbukitan Esquiline dan Caelian. Servian Wall di Roma dibangun sampai hampir selama 700 tahun, sampai pada tahun 270, saat Kaisar Aurelian mulai membangun Tembok Aurelian. Tembok baru ini memanjang hampir 19 kilometer (12 mil) dan menjadi bagian sistem pertahanan kota pada perang tahun 1870 dan bertahan sampai sekarang dalam kompleks yang disebut ‘I Fori di Roma’. Salah satu simbol dari kejayaan masa lalu Roma adalah Colosseum (70-80 AD), amphitheatre terbesar yang pernah dibangun di jaman Kekaisaran Romawi. Awalnya mampu menampung 60.000 penonton yang duduk, untuk menyaksikan pertempuran gladiator. Monumen penting dari situs Romawi kuno meliputi Roman Forum, Domus Aurea, Pantheon, Kolom Trayanus, Pasar Trajan, Catacombs, Circus Maximus, Baths of Caracalla, Castel Sant’Angelo, Mausoleum Augustus, Ara Pacis, Arch of Constantine, Piramida Cestius, dan Bocca della Verità.

.

 
DSC04499
 
DSC04492
Colosseum, amphitheatre terbesar di jaman Kekaisaran Romawi, dapat menampung 60.000 penontonArch of Constantine
gerbang utama menuju Colosseum

.

Karena kehujanan pada akhir musim panas di Colosseum, kami segera pulang dengan naik bis kota nomor 916 ke arah Tassoni dan akan turun di Cavallegeri. Kami melewati Palazio Altieri, Chiesa Nuova, dan Sassia, untuk menuju Musei Vaticani dan Capella Sistina. Dengan berjalan kaki dari Cavallegeri, kami memasuki kembali areal Lapangan Santo Petrus. Dengan menyeberangi lapangan yang padat peziarah tersebut, kami melewati titik ziarah yang cukup populer yaitu tangga Pontius Pilatus. Menurut tradisi Kristen, tangga ini dibangun menyerupai langkah yang mengarah ke gedung pengadilan jaman Pontius Pilatus menghukum mati Yesus Kristus di Yerusalem. Di situlah, Yesus Kristus berdiri untuk memulai sengsara-Nya dalam perjalanan ke Bukit Golgota. Tangga tersebut dibawa ke Roma oleh St Helena di abad ke-4. Keindahnnya tidak kalah dibandingkan karya arsitektur era Renaissance, yaitu Piazza del Campidoglio oleh Michelangelo, Palazzo del Quirinale (sekarang istana Presiden Republik Italia), Palazzo Venezia, Palazzo Farnese, Palazzo Barberini, Palazzo Chigi (sekarang kantor Perdana Menteri Italia), Palazzo Spada, Palazzo della Cancelleria, dan Villa Farnesina. Juga Panorama Piazza del Campidoglio yang sangat menarik, dengan Patung Berkuda Marcus Aurelius yang gagah, dibangun selama era Baroque. Yang utama adalah Piazza Navona, Piazza di Spagna, Campo de ‘Fiori, Piazza Venezia, Piazza Farnese, Piazza della Rotonda dan Piazza della Minerva. Salah satu contoh yang paling eksotis sebagai simbol seni aliran Baroque adalah Fontana di Trevi oleh Nicola Salvi dan Palazzo Madama, sekarang digunakan sebagai gedung Senat Italia dan Palazzo Montecitorio, sekarang kantor wakil perdana menteri Italia.

.

Pada tahun 1266, saat Paus meninggal, para kardinal bertemu di Viterbo, tetapi tidak mampu menyetujui tentang penggantinya. Masyarakat kota Roma menjadi marah tentang itu, mengunci pintu gedung di mana mereka bertemu, memenjarakan mereka sampai mereka telah memilih paus yang baru. Periode ini menandai lahirnya ‘konklaf’ yang berarti kunci, dalam pemilihan seorang paus baru. Konklaf terakhir pada tahun 2013, dilakukan di Kapel Sistina di dalam kompleks Museum Vatikan, untuk memilih Paus Farnsiscus.

.

 
Tangga Museum Vatikan
 
DSC04508
Tangga Melingkar di Museum VatikanGerbang keluar Mesei Vaticani

.

Setelah melewati Guardaroba (ruang pemeriksaan barang) dan biglietteria (ticket), kami bergegas untuk pulang ke penginapan. Kedua kaki sudah terasa penat berjalan kaki jauh sekali, tetapi kedua mata dan kedalaman hati terasa tergagap, tidak mampu mengucapkan komentar, atas semua keindahan dan keajaiban seni yang telah kami nikmati. Malam ini kami tertidur pulas, setelah menyiapkan diri untuk menuju Rome-Fiumicino Leonardo da Vinci International Airport menuju ke Paris, dini hari Jumat, 12 september 2014.

Akan bersambung dengan petualangan di Perancis

*) pelancong Jawa bermodal niat Ditulis di kamar 116 CIAM (Centro Internazionale di Animazione Missionaria) via Urbano VIII no 16, Roma (Citta del Vaticano).

baca :  https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/23/2014-nyaris-di-perancis/

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply