Categories
Istanbul

2018 Kematian Anak

Hasil gambar untuk kematian anak

KEMATIAN ANAK

fx. wikan indrarto*)

Anak dari negara dengan tingkat mortalitas tinggi, hingga 60 kali lebih mungkin meninggal dalam 5 tahun pertama kehidupan, dibandingkan mereka yang berasal dari negara dengan tingkat kematian rendah. Seorang anak di bawah 15 tahun, meninggal setiap 5 detik di seluruh dunia. Apa yang perlu dicermati?

Hasil gambar untuk kematian anak

Pada Selasa, 18 September 2018 dilaporkan bahwa sekitar 6,3 juta anak di bawah usia 15 tahun meninggal pada tahun 2017, atau 1 anak setiap 5 detik, sebagian besar karena penyebab kematian yang dapat dicegah. Laporan tentang perkiraan kematian anak tersebut dikeluarkan oleh ‘United Nations Inter-agency Group for Child Mortality Estimation’ (UN IGME) yang dibentuk pada tahun 2004. UN IGME didukung oleh oleh UNICEF, WHO, Bank Dunia dan Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Hasil gambar untuk kematian anak

Sebagian besar kematian ini, yaitu sekitar 5,4 juta anak, terjadi pada 5 tahun pertama kehidupan, dengan kematian bayi baru lahir sekitar setengah dari kematian total. Tanpa tindakan segera, 56 juta anak balita akan meninggal dari sekarang sampai tahun 2030 dan setengah dari anak tersebut adalah bayi yang baru lahir, seperti dijelaskan oleh Laurence Chandy, Direktur Data, Riset, dan Kebijakan UNICEF. Kita telah membuat kemajuan luar biasa untuk menyelamatkan anak-anak sejak tahun 1990, tetapi jutaan anak masih terancam meninggal, terkait dengan siapa mereka dan di mana mereka dilahirkan. Namun demikian, sebenarnya dengan solusi sederhana seperti obat, air bersih, listrik, dan vaksin, kita bersama dapat mengubah ancaman tersebut, untuk setiap anak di manapun.

Hasil gambar untuk kematian anak

Secara global, pada 2017 separuh dari semua kematian anak balita terjadi di sub-Sahara Afrika, dan 30% lainnya di Asia termasuk Indonesia. Di sub-Sahara Afrika, 1 dari 13 anak meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka. Sebaliknya, di negara-negara berpenghasilan tinggi, angka itu adalah 1 dalam 185. Jutaan bayi dan anak seharusnya tidak boleh meninggal setiap tahun, hanya karena kurangnya akses ke air bersih, sanitasi, nutrisi yang layak atau layanan kesehatan dasar, seperti ditegaskan oleh Dr. Princess Nono Simelela, Asisten Direktur Jenderal untuk Keluarga, Perempuan, dan Kesehatan Anak WHO. Untuk itu, negara wajib memprioritaskan penyediaan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas untuk setiap anak, terutama di sekitar proses kelahiran bayi dan pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Pada periode tersebut kita wajib memberi mereka kesempatan terbaik untuk bertahan hidup dan berkembang.

Hasil gambar untuk kematian anak

Sebagian besar anak balita meninggal karena penyebab yang dapat dicegah atau diobati dengan relatif mudah, seperti komplikasi selama kelahiran, pneumonia, diare, sepsis neonatal, dan malaria. Sebagai perbandingan, pada anak usia 5 sampai 14 tahun, cedera menjadi penyebab kematian yang lebih menonjol, terutama karena proses tenggelam dan kecelakaan lalu lintas di jalan. Dalam kelompok usia ini, perbedaan regional juga ada, dengan risiko meninggal untuk anak di Afrika 15 kali lebih tinggi daripada anak di Eropa. 

Hasil gambar untuk kematian anak

Untuk semua anak di mana saja, periode kehidupan yang paling berisiko adalah bulan pertama. Pada 2017, sekitar 2,5 juta bayi baru lahir meninggal pada bulan pertama. Bayi yang lahir di Afrika atau di Asia, termasuk Indonesia, sembilan kali lebih mungkin meninggal di bulan pertama, daripada bayi yang lahir di negara berpenghasilan tinggi. Dan kemajuan untuk menyelamatkan bayi baru lahir lebih lambat daripada menyelamatkan anak balita sejak tahun 1990. Bahkan di dalam negara yang sama, perbedaan seperti itu tetap ada. Tingkat kematian pada anak balita di daerah pedesaan, rata-rata 50% lebih tinggi daripada anak di daerah perkotaan. Selain itu, mereka yang lahir dari ibu yang tidak berpendidikan, lebih dari dua kali lipat untuk lebih mungkin meninggal sebelum usia 5 tahun, daripada mereka yang lahir dari ibu dengan pendidikan tingkat menengah atau lebih tinggi.

Hasil gambar untuk kematian anak

Namun demikian, jumlah anak balita yang meninggal telah turun drastis dari 12,6 juta pada 1990, menjadi 5,4 juta pada 2017. Jumlah kematian pada anak yang berusia antara 5 hingga 14 tahun, turun dari 1,7 juta menjadi di bawah satu juta pada periode yang sama. Laporan ini menyoroti kemajuan luar biasa sejak 1990, dalam mengurangi angka kematian anak dan remaja, seperti dijelaskan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial Liu Zhenmin.

Hasil gambar untuk kematian anak

Laporan UN IGME ini mengingatkan kita, agar mengurangi ketidaksetaraan layanan kesehatan pada bayi baru lahir, anak balita, dan ibu. Hal ini sangat penting untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu untuk mengakhiri kematian anak yang dapat dicegah, dan untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal (no one is left behind).

Sudahkan Anda tergerak membantu?

IDI Wilayah NTB

Sekian

Yogyakarta, 20 September 2018

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply