Categories
anak dokter Healthy Life Jalan-jalan sekolah

2024 Qatar yang Kekar

QATAR  YANG  KEKAR

fx. wikan indrarto

(sambungan)

Setelah bugar dari terkapar, kami segera bersiap untuk menikmati Qatar yang kekar pada Selasa, 7 Mei 2024, sebelum melanjutkan perjalanan ke Moskow, Rusia untuk mengikuti International Conference on Pediatric Allergy and Immunology (ICPAI). Apa yang menarik?

Qatar adalah negara yang kekar secara ekonomi dengan pendapatan tinggi, ditopang oleh cadangan gas alam dan minyak yang terbesar ketiga sedunia. Negara ini masuk dalam daftar negara berpendapatan per kapita tinggi, dengan PDB per kapita Qatar menempati posisi nomor 4 tertinggi di dunia, menurut Dana Moneter Internasional (IMF). Qatar digolongkan sebagai negara yang memiliki indeks pembangunan manusia sangat tinggi dan paling baik di antara negara Arab lainnya. Qatar memiliki pengaruh cukup kuat di Jazirah Arab, mendukung beberapa kelompok pemberontak selama Musim Semi Arab, baik secara finansial maupun melalui media global Al Jazeera, bahkan Qatar memegang pengaruh yang cukup penting pada politik internasional.

Patung Oryx yang kekar menyambut penumpang di Bandara Internasional Hamad, di Doha Qatar

Qatar yang kekar dan kuat terinspirasi dari kijang oryx Arab, yang mudah dikenali dari bulunya yang putih cerah, meski sebenarnya bulunya jarang, yang memantulkan sinar matahari, kukunya yang lebar, memungkinkannya berjalan dengan relatif mudah di pasir, dan dengan tanduknya yang panjang dengan sedikit melengkung. Kijang oryx dikenal sebagai hewan dengan stamina luar biasa, yang mampu menempuh jarak jauh dengan berjalan kaki di gurun, dan terkadang mampu menempuh jarak lebih dari 70 km pada malam hari. Saat ini disebut hewan nasional Qatar, bahkan Oryx muncul pada lambang Qatar Airways, yang mendorongnya semakin kuat dan kekar dalam persaingan bisnis penerbangan.

.

Setelah dominasi Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah di Qatar, akhirnya Qatar menjadi negara yang merdeka pada 3 September 1971. Dahulu, Inggris menguasai Qatar sebagai tempat transit kapal dagang sebelum menuju India. Qatar kemudian memperoleh status sebagai dependen dari Inggris, kemudian status protektorat Inggris yang dihentikan pada tahun 1916. Setelah Perang Dunia Kedua, Qatar berusaha memperoleh kemerdekaannya, terutama setelah India mencapai kemerdekaannya pada tahun 1950-an. Qatar semakin gencar menuntut setelah Inggris memberikan kemerdekaan kepada Kuwait pada tahun 1961.

Dataran Qatar yang gersang, datar dan berpasir, dengan rumah warga yang kotak berwarna coklat krem, merupakan pemandangan yang umum terlihat di Qatar, seperti nampak dari atas atap rumah Antonius ‘Tony’ Ferenius Mansanulu.

Dataran Qatar hanya seluas 160 km2, terdiri dari gurun pasir datar dan tempat tertinggi di Qatar adalah di Jabal Dukhan. Area ini mengandung jumlah gas alam yang sangat besar. Qatar adalah negara monarki konstitusional maupun monarki absolut yang dipimpin oleh keluarga Al Thani. Dinasti Al Thani telah memimpin Qatar sejak 1825. Emir kedelapan Qatar adalah Tamim bin Hamad Al Thani, ayahnya adalah Hamad bin Khalifa Al Thani yang menyerahkan kekuasaan padanya 25 Juni 2013.

Catatan demografi pertama Qatar dilakukan tahun 1892 dengan total populasi tahun 1892 adalah 9.830. Saat ini jumlah penduduk di Qatar berfluktuasi tergantung musim, karena negara ini sangat bergantung dari migran asing. Pada tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta, di mana warga negara Qatar hanya 313.000 orang (12%) dan 2,3 juta lainnya adalah ekspatriat. Warga asing non-Arab menyumbang mayoritas populasi Qatar; Orang India merupakan yang terbesar, mencapai 650.000 orang (2017), diikuti 350.000 orang Nepal, 280.000 orang Bangladesh, 260.000 orang Filipina, 200.000 orang Mesir, 145.000 orang Sri Lanka dan 125.000 orang Pakistan.

Gerardo Mayella ’Gera’ Manesanulu yang berambut gonderong duduk kelas 9, berangkat ke sekolah bersama ayahnya dari rumanya di Zone 75, Street 891, Building 18, Villa number 5 Al Thakira sekitar 10 km dari Al Khore, Qatar kami lepas dengan mbak Christina ’Titin’ Triatmaniati, yang hari itu libur.

Pagi itu kami berdua pesiar sendirian, setelah mas Tonny sudah berangkat masuk kerja, dilepas mbak Titin. Dengan naik taksi Toyota Fortuner 2022 setir kiri, kami meninggalkan rumah mas Tony di Zone 75, Street 891, Building 18, Villa number 5 Al Thakira Al Khore, untuk memulai jalan-jalan. Tujuan pertama kami adalah Stadion Al Bayt yaitu stadion sepakbola yang digunakan untuk Piala Dunia FIFA 2022 di Al Khor, Qatar.

Al Bayt Stadium yang mengambil insiprasi dari tenda tradisional bangsa Qatar yang masih nomaden, yang digunakan untuk menggelar laga pembuka Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador.

Kontrak konstruksi stadion diberikan kepada Salini dan Cimolai pada 2015. Bentuk stadion ini mengambil insiprasi dari tenda tradisional bangsa Qatar yang masih nomaden, menyediakan tempat duduk tertutup untuk semua penonton. Selain itu, juga terhubung dengan sejumlah sistem transportasi, yang terdiri dari 150 bus/angkutan umum (Pulang/Pergi) dan 1.000 taksi dengan tempat parkir yang mampu menampung 6.000 mobil dan 350 bis. Stadion ini mampu menampung sekitar 60.000 penggemar Piala Dunia, termasuk 1.000 kursi untuk pers. Juga ada  suite hotel mewah dan kamar-kamar dengan pemandangan balkon dari lapangan sepak bola. Proses pengerjaaan Al Bayt Stadium memakan waktu kurang lebih lima tahun, mulai akhir 2015 dan baru dibuka secara resmi pada awal tahun 2020. Pembukaannya bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional yang diperingati di Qatar. Meski begitu, stadion ini baru menggelar pertandingan resmi pertamanya di bulan November pada ajang Arab Cup 2021. Al Bayt Stadium kala itu menjadi tempat berlangsungnya laga pembuka antara Qatar vs Bahrain dan partai puncak antara Tunisia vs Aljazair. Stadion ini digunakan untuk menggelar laga pembuka Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador.

.

Selanjutnya kami mengunjungi Katara Cultural Village, yang lokasinya di antara Westbay dan The Pearl. Katara adalah sebutan bagi negara Qatar di abad ke 18, yang digunakan lagi untuk menjunjung tinggi nilai warisan para leluhur dan untuk menghormati posisi terhormat Qatar sejak awal sejarah negara ini berdiri. Karena Katara dibangun sebagai pusat kebudayaan yang multidimensi, tempat ini dijadikan pusat dimana pengunjung dapat merasakan berbagai kebudayaan dunia. Di Katara tersebut terdapat beberapa kantor komunitas Qatari antara lain: Qatar Fine Art Society, Visual Art Centre, Qatar Photographic Society, Childhood Cultural Centre, Qatari Society for Engineers, Theatre Society, Brooq Magazine, Doha Film Institute dan Qatar Music Academy.

Pigeon Tower berbentuk silinder sebagai ikon Qatar, yang dibangun dari batu bata, lumpur dan plester perpaduan dari kapur dan gypsum.

Bentuk bangunan di dalam area Katara semuanya tidak biasa, bentuknya berbeda satu dengan yang lain. Kawasan ini mempertemukan semua bentuk kesenian baik dari seni pertunjukan, literatur, seni visual, musik sampai berbagai konvensi seni. Hampir setiap hari disajikan berbagai pertunjukan kesenian di sini. Tapi yang paling meriah tentunya menjelang akhir tahun dimana bertepatan dengan Hari Nasional Qatar dan libur sekolah pada musim dingin. Di dalam kawasan ini terdapat 2 masjid, yaitu Masjid Besar untuk sholat Jumat dan Masjid Emas, untuk sholat 5 waktu. Di sebelah masjid terdapat Pigeon Tower. Bangunan yang berbentuk silinder ini menjadi ikon ciri khas Qatar, berukuran diameter 10-22 meter dengan tinggi 18 meter atau bahkan lebih. Dibangun dari batu bata, lumpur dan plester perpaduan dari kapur dan gipsum. Benteng silinder ini menjadi tempat berkumpulnya burung merpati yang banyak sekali ditemui di Qatar. Lubang-lubang sengaja dibuat sesuai ukuran tubuh merpati, sehingga burung besar yang menjadi predatornya seperti burung elang, gagak dan burung hantu tidak akan dapat masuk ke dalam.

Gedung berbentuk kado yang disebut Children’s Mall di Katara Cultural Village yang disambungkan ke Katara Plaza, Doha Qatar

Selanjutnya kami menuju ke gedung berbentuk kado yang disebut Children’s Mall, salah satu projek yang terbaru dalam tahap pembangunan di Katara Cultural Village. Children’s Mall ini disambungkan ke gedung yang ada di belakangnya, yaitu Katara Plaza, pusat perbelanjaan di dalam kompek Katara. Children’s Mall ini ditujukan untuk memenuhi semua kebutuhan anak-anak dari mulai pakaian, mainan, peralatan sekolah, cemilan anak, salon anak, parfum khusus anak, kerajinan tangan, aksesoris anak, aneka hiburan sampai pendidikan.

Bergaya seolah berbelanja di Souq Waqif, yaitu pasar tradisionil di Pusat Kota Doha, Qatar yang menjual pakaian tradisional, rempah-rempah, kerajinan tangan, dan suvenir.

Selanjutnya kami menikmati Souq Waqif, Doha. Ini adalah pasar besar di Kota Doha dengan para penjual pakaian tradisional, rempah-rempah, kerajinan tangan, dan suvenir. Di sini juga ada restoran dan lounge shisha. Souq Waqif berlokasi tepat di pusat kota Doha dan yang menarik dari lokasi ini adalah terdapat banyak pilihan barang dengan harga yang cukup terjangkau. Ini adalah tempat yang cocok untuk membeli oleh-oleh dengan harga ekonomis. Di kanan kirinya di kelilingi dengan beragam gedung bertingkat, perkantoran, apartemen dan hotel mewah. Pusat perbelanjaan tradisional ini memberikan profit yang cukup bagi pemerintah Qatar sehingga tidak heran jika di tengah modernitas bangunan di kanan dan kirinya, pasar ini tetap dipertahankan oleh pemerintah setempat.

Museum Nasional di Doha, Qatar yang bentuknya terinspirasi mawar gurun, dan sebelumnya merupakan istana Syeikh Abdullah Al-Thani.

Selanjutnya kami menikmati Museum Nasional Qatar, Doha, yang menyimpan artefak dan patung, serta semacam tenda yang dikreasikan seperti yang pernah digunakan orang-orang nomaden di Qatar. Rancangan Museum Nasional Qatar terinspirasi mawar gurun, sebuah formasi mineral yang ditemukan di negara Timur Tengah itu. Museum ini adalah istana Syeikh Abdullah Al-Thani yang hadir dengan desain arsitektur yang luar biasa indah. Sekilas dari bangunannya memang tidak tampak seperti museum pada umumnya. Di museum ini, diadakan beberapa kali pameran setiap tahunnya. Sejak mulai memasuki kawasan museum, pengunjung telah dibuat terpana dengan bentuk gedung yang tak biasa. Bangunan itu didesain oleh arsitek pemenang Penghargaan Pritzker, Jean Nouvel. Museum Nasional Qatar pun menjadi salah satu bangunan ikonik di ibu kota Doha. Menurut situs resminya, bangunan Museum Nasional Qatar mengambil inspirasi dari mawar gurun, sebuah formasi kristal alami yang bisa ditemukan di wilayah gurun pasir Qatar. Dari kejauhan, bangunan museum tampak seperti  cakram atau kelopak yang bertumpuk. Seluruh area museum memiliki luas 147.425 meter persegi. Di tengah museum adalah istana Sheikh Abdullah bin Jassim Al-Thani yang menjadi pusat pemerintahan di Qatar selama 25 tahun. Istana itu dipugar dengan hati-hati untuk tetap menampilkan keasliannya.

.

Beberapa destinasi yang kami rencanakan, tetapi tidak tercapai karena keterbatasan waktu adalah Stadion Jassim Bin Hamad yang pada Piala Asia U-23 2024 di situ kesebelasan nasional Indonesia kalah dari Qatar 2-0, pada pertandingan yang dipimpin oleh Nasrullo Kabirovwasit dari Tajikistan yang mengganjar Ivar Jenner dan Ramadan Sananta dengan kartu merah di, Doha, Senin, 15 April 2024. Kami juga tidak sempat menikmati Khor Al Adaid di Al Khor. Pantai di bagian tenggara Qatar ini terkenal karena keunikannya karena berbatasan langsung dengan gurun pasir. Saat pagi, air laut mengalir ke gurun dan menciptakan kubangan besar, sedangkan pada malam hari air laut kembali surut. Selain itu juga kami tidak sempat mencicipi sensasi Desert Safari, yaitu tour untuk merasakan dan melihat gurun pasir yang menakjubkan. Aktivitas Desert Safari biasanya dilakukan pada pagi hari saat matahari menjelang terbit atau tengah malam. Selain dengan mobil, kita sebenarnya dapat juga menjelajahi gurun dengan menunggangi unta. Tujuan yang tidak tercapai terakhir adalah Benteng Al Zubara. Ini situs bersejarah yang bernilai tinggi bagi rakyat Qatar dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Banyak artefak dan peninggalan sejarah yang bisa dipelajari wisatawan di benteng ini. Dahulu, benteng ini menjadi basis militer yang merupakan bangunan penting bagi penduduk asli Qatar. Berdiri sejak tahun 1938 silam dan hingga kini tetap menarik karena menyimpan nilai arkeologi dan juga nilai arsitektur yang tinggi. Di sekitar kawasan benteng, terdapat pusat perbelanjaan yang cocok untuk membeli oleh-oleh khas Qatar.

Boneka beruang kuning raksasa yang dibuat oleh seniman Swiss Urs Fischer di Bandara Hamad Doha, Qatar dan mencerminkan Qatar yang kekar.

Kami segera menuju ke Bandara Internasional Doha Qatar, yang disebut Hamad International Airport (HIA) yang dinobatkan sebagai salah satu bandara terbaik  menurut SkyTrax. HIA dinobatkan sebagai salah satu bandara terbaik yang melayani antara 30-40 juta penumpang per tahun, juga sebagai bandara terbaik dan staf bandara terbaik di Timur Tengah. Bandaranya bersih, rapi, dan mewah. Salah satu icon di HIA ini adalah adanya boneka beruang kuning raksasa yang terletak di tengah bandara dan sangat menonjol. Boneka beruang kuning raksasa ini dibuat oleh seniman Swiss yaitu Urs Fischer, berdiri setinggi 23 kaki di tengah foyer besar yang mengarah ke aula bandara. Boneka beruang kuning raksasa ini terbuat dari perunggu cor dan  memiliki berat antara 18 dan 20 ton

Suasana di dalam skytrain yang melaju dari sektor selatan ke utara Bandara Internasinal Hamad di Doha, Qatar.

Setelah selesai urusan imigrasi di Bandara Internasional Doha Qatar, kami segera menuju ke pintu gerbang C19 untuk melanjutkan perjalanan menggunakan Qatar Airways QR 337 sebuah Boeing 787-8 (Dreamliner), untuk mengikuti International Conference on Pediatric Allergy and Immunology (ICPAI), dengan terbang tinggi menuju Sheremetyevo International Airport Terminal C Moscow, Russia. Kami sempat menikmati skytrain dari sektor selatan ke utara Bandara Internasinal Hamad di Doha, Qatar.

.

(bersambung dengan petualangan di Moscow)

Selasa, 7 Mei 2024, pk. 17.38 waktu Timur Tengah

.

Ditulis dan disebarkan di dekat Gate C19 Bandara Internasional Hamad, yang struktur atapnya nampak kekar di Doha, Qatar

Salam pengelana
-wikan dan Sari

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

2 replies on “2024 Qatar yang Kekar”

Leave a Reply