Categories
Istanbul

2018 Hari Kemanusiaan Sedunia

 

Hasil gambar untuk world humanitarian day 2018 theme

 

HARI  KEMANUSIAAN  SEDUNIA

fx. wikan indrarto*)

 

Setiap tahun pada tanggal 19 Agustus, dirayakan sebagai Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day). Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Médecins Sans Frontières (MSF), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa (UNOG), memberi apresiasi penuh atas peran dan aktivitas yang telah dilakukan oleh para relawan kemanusiaan. Apa yang perlu disadari?

 

Gambar terkait

 

Keadaan darurat menyebabkan penderitaan luar biasa bagi jutaan orang, biasanya adalah orang termiskin, paling terpinggirkan dan rentan, di berbagai penjuru dunia. Relawan bantuan kemanusiaan, termasuk relawan kesehatan, berusaha untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa para korban dan bahkan juga proses rehabilitasi jangka panjang, kepada masyarakat yang terkena bencana. Relawan bekerja tanpa memandang di mana para korban berada dan tanpa diskriminasi korban berdasarkan kebangsaan, kelompok sosial, agama, jenis kelamin, ras atau faktor lainnya.

 

Hasil gambar untuk world humanitarian day 2018 theme

 

Pada Hari Kemanusiaan Sedunia 2018 dikampanyekan kepada sebanyak mungkin orang, untuk bergabung dengan gerakan #NotATarget. Selain itu, juga menuntut para pemimpin dunia melakukan segala daya untuk melindungi semua warga sipil dan relawan kesehatan dalam konflik bersenjata. “Kesehatan adalah hak asasi manusia yang mendasar, dan serangan bersenjata terhadap relawan kesehatan adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hak itu.” Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

 

Hasil gambar untuk world humanitarian day 2018 theme

 

Wabah penyakit, peperangan, bencana alam, dan keadaan darurat lainnya yang terjadi di seluruh dunia, telah mengancam kehidupan dan kesehatan jutaan orang. Di dalam tragedi tersebut, ribuan relawan kemanusiaan telah memberikan bantuan yang tidak ternilai. Tanggal 19 Agustus telah dipilih oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2008, untuk memperingati karya gemilang para relawan kemanusiaan. Alasannya adalah karena pada tanggal tersebut, 22 orang karyawan PBB, termasuk Utusan Khusus Sekjen PBB Tuan Sergio Vieira de Mello, tewas dalam serangan bom bunuh diri pada tahun 2003 di Baghdad, Irak.

 

Hasil gambar untuk world humanitarian day 2018 theme

 

Relawan kemanusiaan sering kali dilupakan jasanya. Pada hal mereka tidak hanya bekerja di tempat paling buruk di dunia, di suhu lingkungan yang ekstrim, seperti panasnya lahar gunung berapi, dinginnya salju, ataupun keringnya udara, tetapi juga terancam oleh penyakit menular, peluru nyasar atau ancaman ganasnya medan di tempat-tempat berbahaya. Di sanalah mereka mempertaruhkan hidup mereka untuk membantu kaum miskin, pengungsi korban perang atau bencana alam, tanpa memandang apa pun ras, kebangsaan, agama atau aliran politiknya, dengan netralitas yang total.

 

Hasil gambar untuk world humanitarian day 2018 theme

 

Pada tahun 2014 dan 2015, secara global terdapat 594 serangan bersenjata di 19 negara yang sedang menghadapi keadaan darurat. Serangan kepada relawan kesehatan tersebut menyebabkan 959 orang meninggal dan 1.561 orang luka-luka, 63% serangan mengenai fasilitas perawatan kesehatan, 26%  serangan meleset mengenai  relawan kesehatan, dan 62% serangan dengan sengaja ditujukan kepada relawan kesehatan. Data Januari sampai Maret 2017 mencatat terjadinya 88 kali serangan bersenjata, 80 orang relawan kesehatan meninggal dunia dan 81 orang terluka. Sejak tragedi 19 Agustus 2003 di Irak itu, lebih dari 4.000 relawan lainnya telah tewas, terluka, ditahan atau diculik. Angka tersebut berarti rata-rata 300 orang relawan yang merupakan sesama manusia dengan para pengungsi, telah terbunuh, ditahan atau cedera setiap tahun.

 

Penduduk sipil dan pengungsi di zona konflik bersenjata juga terus terbunuh dan menjadi cacat, baik karena tindakan sengaja atau dalam serangan bersenjata sembarangan. Tahun 2017 lalu, PBB mencatat kematian atau cedera lebih dari 26.000 warga sipil, dalam serangan bersenjata di hanya di enam Negara, yaitu Afghanistan, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Irak, Somalia, dan Yaman.

 

Hasil gambar untuk world humanitarian day 2018 theme

 

Di seluruh dunia, konflik bersenjata dan bencana alam memaksa sekitar 65 juta orang mengungsi dari rumah mereka, Selain itu, banyak anak direkrut oleh sekelompok orang bersenjata dan digunakan untuk berperang, bahkan perempuan diperbudak, disalahgunakan dan dipermalukan. Ketika relawan kemanusiaan mengirim bantuan logistik dan relawan medis menyediakan layanan kesehatan bagi mereka yang membutuhkan, justru para relawan itu terlalu sering dijadikan target sasaran tembakan senjata, atau diperlakukan sebagai musuh yang mengancam.

 

Hasil gambar untuk world humanitarian day 2018 theme

 

Hari Kemanusiaan Sedunia 19 Agustus dirancang untuk memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya, bagi para petugas kesehatan dan relawan kemanusiaan yang telah gugur, diculik atau terluka saat mereka bertugas. Selain itu, juga memotivasi panggilan baru untuk generasi relawan penerus dalam gerakan #NotATarget. Pada prinsipnya, hari tersebut adalah momentum perayaan manusia membantu sesamanya (people helping people).

Sudahkah kita secara pribadi ataupun berkelompok, berbuat sesuatu untuk sesama kita?

PB IDI Sekian

Yogyakarta, 20 Agustus 2017

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak, Alumnus S3 UGM, pernah menjadi relawan kesehatan saat bencana erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta. WA: 081227280161,

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *