Categories
Istanbul

2020 COVID-19 dan Anak

Manajemen Rumah Sakit PKMK FK UGM » Artikel MRS

COVID-19  DAN  ANAK

fx. wikan indrarto*)

Keberhasilan yang telah terjadi dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, telah terancam oleh konflik bersenjata, krisis iklim, dan pandemi COVID-19. Kecemasan ini tercantum dalam laporan baru dari ‘Every Woman Every Child’ pada hari Jumat, 25 September 2020. Apa yang mengkawatirkan?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/10/06/2020-ancaman-covid-19/

.

Laporan berjudul : ‘Protect the Progress: Rise, Refocus, Recover (2020)’ menyoroti bahwa sejak gerakan ‘Every Woman Every Child’ diluncurkan 10 tahun lalu, yang dipelopori oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah terjadi kemajuan luar biasa dalam meningkatkan derajad kesehatan ibu, anak, dan remaja di seluruh dunia. Misalnya, kematian balita sepanjang masa tercatat mencapai terendah pada tahun 2019, dan lebih dari 1 miliar anak telah divaksinasi selama dekade terakhir. Cakupan imunisasi, penolong persalinan terlatih dan akses ke air minum yang aman mencapai lebih dari 80 persen. Kematian ibu menurun hingga 35 persen sejak tahun 2000, dengan penurunan paling signifikan terjadi sejak 2010. Diperkirakan 25 juta pernikahan remaja juga mampu dicegah selama dekade terakhir.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/08/23/2020-resesi-rumah-sakit/

.

Namun demikian, konflik bersenjata, perubahan iklim, dan pandemi COVID-19 terbukti membahayakan derajat kesehatan dan kesejahteraan semua anak dan remaja. Krisis COVID-19 memperburuk ketidaksetaraan yang ada, dengan gangguan yang dilaporkan dalam intervensi kesehatan esensial berdampak secara tidak proporsional pada kelompok yang paling rentan, yaitu wanita dan anak. Pada puncak pembatasan sosial selama pandemi COVID-19, sekolah ditutup di 192 negara, mempengaruhi 1,6 miliar siswa. Kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan terhadap anak dan perempuan, dilaporkan meningkat, selain kemiskinan dan kelaparan yang jga memperparah kondisi.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/09/26/2020-kematian-anak-terkait-covid-19/

.

“Bahkan sebelum pandemi COVID-19, seorang anak balita meninggal setiap enam detik di suatu tempat di seluruh dunia,” kata Henrietta Fore, Direktur Eksekutif UNICEF. Jutaan anak yang tinggal di zona konflik bersenjata dan lingkungan hidup yang rusak, menghadapi kesulitan yang lebih berat dengan timbulnya pandemi COVID-19. Pada tahun 2019 sekitar 5,2 juta anak balita dan 1 juta remaja secara global meninggal, karena penyebab kematian yang dapat dicegah. Selain itu, setiap 13 detik bayi baru lahir meninggal, setiap jam terdapat 33 ibu tidak selamat saat melahirkan, dan 33.000 gadis dalam sehari dipaksa menikah, biasanya dengan pria yang jauh lebih tua. Pada 2019, sekitar 82 persen kematian balita dan 86 persen kematian ibu terkonsentrasi di wilayah sub-Sahara Afrika dan Asia Selatan. Sembilan dari 10 infeksi HIV pada anak terjadi di wilayah sub-Sahara Afrika. Angka kematian ibu, bayi baru lahir, anak-anak dan remaja jauh lebih tinggi di banyak negara yang secara kronis terkena dampak konflik bersenjata.

.

Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru
.

“Sudah terlalu lama, kesehatan dan hak perempuan, anak, dan remaja tidak mendapat perhatian yang memadai dan layanan tidak cukup didukung,” kata mantan Perdana Menteri Selandia Baru dan Ketua Dewan Kemitraan untuk Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak, Helen Clark. Komunitas global perlu memerangi pandemi COVID-19, sambil tetap meningkatkan kualitas kehidupan perempuan dan anak, dan tidak memperlebar kesenjangan antara janji dan kenyataan. Pandemi COVID-19 mengancam untuk memutar mundur waktu kemajuan bertahun-tahun dalam kesehatan reproduksi, ibu, anak, dan remaja.  

.

Tanpa upaya intensif untuk memerangi penyebab kematian anak yang dapat dicegah, 48 juta anak balita dapat meninggal antara tahun 2020 dan 2030. Hampir setengah dari kematian tersebut terjadi pada bayi baru lahir.

Gerakan ‘Every Woman Every Child’ menjadi lebih kritis dari sebelumnya, saat kita memasuki Dekade Aksi SDG di tengah krisis kesehatan global terburuk. Momentum gerakan harus terus memperjuangkan multilaterialisme, untuk memobilisasi tindakan di semua sektor untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan setiap wanita, anak dan remaja dimanapun. “Tidak ada keraguan bahwa pandemi COVID-19 telah menghambat upaya global, untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan wanita dan anak,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

.

Memahami ekonomi politik penanganan COVID-19 - ALMI
.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup (SKDI, 2017). Progam percepatan penurunan AKI dan AKB perlu digalakkan dengan target di tahun 2024 AKI tinggal 183 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup. Aksi bersama di bawah gerakan ‘Every Woman Every Child’ terbukti lebih penting dari sebelum pandemi COVID-19, untuk menciptakan dunia yang lebih sehat, lebih aman, lebih adil, dan lebih berkelanjutan bagi wanita, anak, dan generasi mendatang, termasuk di Indonesia.

Sudahkah terlibat?

Sekian

Yogyakarta, 8 Oktober 2020

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

6 replies on “2020 COVID-19 dan Anak”

Another good read, Doc. Concern saya, di luar patologi maternal pada ibu (mungkin bidang tugas Obgyn): patologi dan kematian bayi sejak konsepsi sampai stillbirth, bagaimana perbendaharaan keilmuan kita? Masa neonatal dan seterusnya ‘kan sudah ada ahlinya. (Saya berharap pendalaman ini seperti laiknya kedokteran merupakan positive science: operasi spina bifida (pediatric surgery atau surgical pediatrics?), koreksi genetis, growth improvement. Berharap ilmu ini memperbaiki fructus ventri, vitalitas dan kualitasnya.)

Terimakasih tulisan2nya yg selalu mengalir. AKI dan AKB tdk terlepas dari tingkat pendidikan dok, 3 serangkai hrs bersama2 ditingkatkan pendidikan, kesehatan dan ekonomi keluarga.
Mari bersama2 sesuai bidang kita masing2 mencapai tujuan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *