Categories
anak antibiotika COVID-19 dokter Healthy Life HIV-AIDS UHC

2022 Sehat untuk kita semua

SEHAT  UNTUK  KITA  SEMUA

fx. wikan indrarto

Catatan :

Telah dimuat di harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta pada Minggu, 18 Desember 2022, halaman 8 di kolom HUSADA.

Setiap 12 Desember dikampanyekan sebagai Hari Cakupan Kesehatan Semesta atau UHC (Universal Health Coverage Day). Apa yang perlu diketahui?

.

UHC tercapai saat semua kegiatan kita dirancang dengan memprioritaskan aspek kesehatan bagi semua orang, maka pada kondisi tersebut kita semua dapat menikmati hasil pekerjaan yang produktif, aktvitas yang memuaskan, dan tidak membahayakan bagi kesehatan fisik dan mental kita. Apabila kita perlu mengakses informasi dan layanan untuk membuat pilihan hidup yang lebih sehat, mencegah penyakit, mendapatkan layanan medis, obat-obatan, atau dukungan pemulihan kesehatan, semua ini tersedia. Selain tersedia, juga tidak berada terlalu jauh dari kita tinggal dan berbiaya tidak terlalu mahal.

.

Ketika kesehatan sebagai hak asasi manusia dijunjung tinggi oleh semua negara dan semua sektor, itu berarti kita meletakkan dasar yang kuat untuk membangun dunia yang kita semua inginkan dan layak dapatkan. Bukti menunjukkan bahwa sistem kesehatan yang didukung oleh pendekatan berbasis masyarakat, yang dikenal sebagai layanan kesehatan primer, adalah cara yang paling efektif dan hemat biaya untuk mendekatkan layanan medis dan kesejahteraan kepada warga masyarakat. Intervensi ini dapat menyelamatkan jutaan nyawa dan bahkan meningkatkan harapan hidup rata-rata.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2021/01/04/2020-uhc/

Kampanye UHC tahun 2022 ini berlangsung pada saat kritis, yaitu ketika semua negara di seluruh dunia sedang membangun kembali sistem kesehatan yang terdampak pandemi COVID-19, sambil terus menghadapi banyak krisis lain, seperti bencana alam dan konflik kemanusiaan. Diperlukan dukungan politik dan tindakan global untuk mencapai target UHC yang ditetapkan untuk tercapai pada tahun 2030. Secara global, kita seharusnya mampu bersama-sama membangun dunia di mana setiap orang, di mana pun, dapat memperoleh layanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa harus jatuh miskin karena harus membayarnya.

.

Saat Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 di Bali bulan lalu, telah mampu merumuskan kesepakatan global untuk membentuk sistem kesehatan yang kuat dan tangguh, sebagai landasan penting untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan pencegahan pandemi jenis apapun yang efektif. Selain itu, juga responsif, adil dan menyeluruh mencakup kegiatan pencegahan, kesiapsiagaan, dan memitigasi risiko untuk mencapai UHC.

.

Rencana aksi global untuk mencapai UHC dengan kehidupan yang lebih sehat dan kesejahteraan untuk semua, memerlukan beberapa langkah penting. Langkah pertama adalah pembentukan layanan kesehatan primer yang efektif dan berkelanjutan untuk mencapai target SDG terkait kesehatan. Langkah penting program ini adalah menyediakan sarana dan sistem untuk layanan kesehatan primer dan kesehatan masyarakat lainnya yang mudah diakses, terjangkau, adil, terintegrasi, dan berkualitas untuk semua warga masyarakat. Syaratnya adalah fasilitas kesehatan primer tersebut dekat dengan tempat orang tinggal atau bekerja, dan mampu mengatur rujukan pasien ke tingkat perawatan yang lebih tinggi. Layanan ini juga didukung dengan koordinasi multisektoral dalam bidang kesehatan dan melibatkan lebih banyak orang dan komunitas, untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri.

.

Langkah kedua adalah meningkatkan besaran pembiayaan bidang kesehatan yang berkelanjutan, agar memungkinkan banyak negara untuk mengurangi berbagai kebutuhan yang selama ini tidak terpenuhi, akan layanan kesehatan. Selain itu, juga dapat mengatasi kesulitan keuangan yang timbul karena pembayaran biaya layanan kesehatan secara langsung, dengan membangun dan secara progresif memperkuat sistem untuk memobilisasi sumber daya yang memadai untuk layanan kesehatan, dan membelanjakannya dengan lebih baik, untuk lebih banyak jenis layanan kesehatan. Untuk beberapa negara berpenghasilan rendah, di mana alokasi pendanaan pembangunan cukup terbatas, program ini juga akan menyebabkan peningkatan efektivitas dukungan pendanaan eksternal.

Langkah ketiga adalah meningkatkan keterlibatan masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat luas menerima dukungan yang mereka butuhkan. Keterlibatan masyarakat ini memungkinkan dan memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang terlibat akan tertinggal (no one is left behind). Langkah keempat menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan derajad kesehatan dan kesejahteraan bagi semua. Selain itu, juga meningkatkan investasi dan tindakan di berbagai sektor di luar kesehatan dan memaksimalkan manfaat pencapaian target di seluruh sektor SDG.

.

Langkah kelima adalah pemrograman inovatif dalam sistem kesehatan yang rapuh, rentan, dan mudah terganggu, sekalian untuk merespons wabah penyakit, termasuk pandemi COVID-19. Memastikan bahwa layanan kesehatan dan kemanusiaan tersedia di semua tempat, termasuk pada medan yang sulit serta mampu merespons munculnya wabah penyakit secara efektif, karena memerlukan koordinasi multisektoral, perencanaan rinci dan pembiayaan jangka panjang. Langkah keenam adalah penelitian, pengembangan, inovasi dan perbaikan akses. Penelitian dan inovasi sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produk dan layanan kesehatan. Sementara itu, akses yang berkelanjutan dan adil memastikan ketersediaan intervensi perawatan kesehatan yang lebih baik, bagi mereka yang paling membutuhkannya.

Langkah ketuju, adalah perbaikan data dan kesehatan digital. Data yang rinci, berkualitas dan komprehensif adalah kunci untuk memahami secara benar kebutuhan bidang kesehatan, merancang program dan kebijakan, memandu keputusan investasi, serta mengukur kemajuan. Teknologi digital dapat mengubah cara pengumpulan dan penyimpanan data kesehatan, sehingga dapat digunakan serta berkontribusi pada kebijakan kesehatan yang lebih adil.

.

Momentum Hari Cakupan Kesehatan Semesta atau UHC (Universal Health Coverage Day) pada Senin, 12 Desember 2022 mengingatkan kita bahwa UHC didasarkan pada prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi, dengan memastikan bahwa populasi yang paling terpinggirkan juga dijangkau, dilindungi, dan tidak ada seorangpun yang tertinggal, karena sehat sejatinya adalah hak azasi kita semua.

Apakah kita sudah bertindak bijak?

Sekian

Yogyakarta, 9 Desember 2022

*) Dokter spesialis anak RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *