Categories
COVID-19 Healthy Life UHC

2020 UHC

Universal Health Coverage Day 2020 | Universal Health Coverage Partnership

UHC

fx. wikan indrarto*)

Pandemi COVID-19 menyerang seluruh warga global hanya beberapa bulan setelah para pemimpin dunia mengesahkan Deklarasi Politik penting tentang cakupan kesehatan semesta atau ‘Universal Health Coverage’ (UHC). Para pemimpin global telah berkomitmen untuk mempercepat upaya pencapaian UHC, sehingga semua orang dapat mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan, kapan dan di mana mereka membutuhkannya, tanpa menderita kesulitan keuangan (financial hardship). Apa yang menarik?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/08/28/2019-uhc-sektor-swasta/

.

Pandemi COVID-19 menguji tekad global dalam memberikan layanan kesehatan bagi semua orang. Selain itu, mengancam untuk menghapus prestasi bidang kesehatan yang telah dicapai selama beberapa dekade terakhir. Hal ini disebabkan karena pandemi COVID-19 ini telah mengganggu layanan kesehatan esensial di banyak negara dan menghabiskan sumber daya hingga melampaui batas kemampuannya. Selain itu, juga menunjukkan dampak dari kurangnya investasi selama beberapa dekade, untuk layanan primer dan fungsi kesehatan masyarakat yang esensial.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/06/30/2019-capaian-uhc/

.

Serangkaian survei global mengungkapkan kemunduran dalam pemberian layanan kesehatan utama, untuk mencapai target yang telah disepakati secara global. Inisiatif untuk meningkatkan cakupan imunisasi, derajad kesehatan seksual dan reproduksi, layanan kesehatan ibu dan anak, perawatan lansia, dan program untuk mengakhiri berbagai penyakit, semuanya telah terdampak secara negatif oleh pandemi COVID-19.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/01/09/2019-biaya-uhc/

.

Hal ini memberikan tekanan tambahan pada kelompok populasi rentan, dengan kebutuhan layanan kesehatan yang tidak terpenuhi. Pada hal sebelum pandemi COVID-19, setidaknya setengah dari populasi dunia tidak memiliki penjaminan biaya, saat memerlukan layanan kesehatan penting dan sekitar 100 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem, karena mereka harus mengeluarkan biaya untuk perawatan kesehatan, di luar kemampuan mereka untuk membayar. Untuk itulah prioritas UHC tahun 2020 ini dirumuskan, agar mengingatkan kita semua pada hal yang paling mendesak, yaitu kesehatan untuk semua: lindungi semua orang (health for all: protect everyone). Pada intinya, untuk mengakhiri pandemi COVID-19 ini dan membangun masa depan yang lebih aman dan lebih sehat, kita harus berinvestasi dalam sistem kesehatan yang melindungi kita semua,  yang sekarang harus dilakukan, bukan kelak.

Why palliative care must be included in Universal Health Coverage - ICPCN

Rencana aksi global untuk kehidupan yang lebih sehat dan kesejahteraan untuk semua, memerlukan beberapa langkah penting. Langkah pertama adalah pembentukan layanan kesehatan primer yang efektif dan berkelanjutan untuk mencapai target SDG terkait kesehatan. Langkah penting program ini adalah menyediakan sarana dan sistem untuk layanan kesehatan primer dan kesehatan masyarakat lainnya yang mudah diakses, terjangkau, adil, terintegrasi, dan berkualitas untuk semua warga masyarakat. Syaratnya adalah fasilitas kesehatan primer tersebut dekat dengan tempat orang tinggal atau bekerja, dan mampu mengatur rujukan pasien ke tingkat perawatan yang lebih tinggi. Layanan ini juga didukung dengan koordinasi multisektoral dalam bidang kesehatan dan melibatkan lebih banyak orang dan komunitas, untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan mereka sendiri.

.

Langkah kedua adalah meningkatkan besaran pembiayaan bidang kesehatan yang berkelanjutan, agar memungkinkan banyak negara untuk mengurangi berbagai kebutuhan yang selama ini tidak terpenuhi, akan layanan kesehatan. Selain itu, juga dapat mengatasi kesulitan keuangan yang timbul karena pembayaran biaya layanan kesehatan secara langsung, dengan membangun dan secara progresif memperkuat sistem untuk memobilisasi sumber daya yang memadai untuk layanan kesehatan, dan membelanjakannya dengan lebih baik, untuk lebih banyak jenis layanan kesehatan. Untuk beberapa negara berpenghasilan rendah, di mana alokasi pendanaan pembangunan cukup terbatas, program ini juga akan menyebabkan peningkatan efektivitas dukungan pendanaan eksternal.

.

Langkah ketiga adalah meningkatkan keterlibatan masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat luas menerima dukungan yang mereka butuhkan. Keterlibatan masyarakat ini memungkinkan dan memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang terlibat akan tertinggal (no one is left behind). Langkah keempat menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan derajad kesehatan dan kesejahteraan bagi semua. Selain itu, juga meningkatkan investasi dan tindakan di berbagai sektor di luar kesehatan dan memaksimalkan manfaat pencapaian target di seluruh sektor SDG.

.

Langkah kelima adalah pemrograman inovatif dalam sistem kesehatan yang rapuh, rentan, dan mudah terganggu, sekalian untuk merespons wabah penyakit, termasuk pandemi COVID-19. Memastikan bahwa layanan kesehatan dan kemanusiaan tersedia di semua tempat, termasuk pada medan yang sulit serta mampu merespons munculnya wabah penyakit secara efektif, karena memerlukan koordinasi multisektoral, perencanaan rinci dan pembiayaan jangka panjang. Langkah keenam adalah penelitian, pengembangan, inovasi dan perbaikan akses. Penelitian dan inovasi sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produk dan layanan kesehatan. Sementara itu, akses yang berkelanjutan dan adil memastikan ketersediaan intervensi perawatan kesehatan yang lebih baik, bagi mereka yang paling membutuhkannya.

.

Langkah ketuju, adalah perbaikan data dan kesehatan digital. Data yang rinci, berkualitas dan komprehensif adalah kunci untuk memahami secara benar kebutuhan bidang kesehatan, merancang program dan kebijakan, memandu keputusan investasi, serta mengukur kemajuan. Teknologi digital dapat mengubah cara pengumpulan dan penyimpanan data kesehatan, sehingga dapat digunakan serta berkontribusi pada kebijakan kesehatan yang lebih adil.

.

Setiap negara itu unik, dan setiap negara dapat berfokus pada area yang berbeda, atau mengembangkan cara mereka sendiri dalam mengukur pencapaian UHC. Di Indonesia UHC diwujudkan melalui program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Apakah kita telah ikut mewujudkan?

 

Sekian

Yogyakarta, 24 Desember 2020

*) Dokter spesialis anak RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

2 replies on “2020 UHC”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *