Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life Jalan-jalan sekolah UHC

2023 Pentingnya Aktivitas Fisik

PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK – Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara

PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK

fx. wikan indrarto

Pada Jumat, 31 Maret 2023 telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MOU), antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Federasi Dunia Industri Alat Olah Raga (WFSGI), untuk aktivitas fisik dan olahraga yang lebih baik, guna meningkatkan kesehatan masyarakat global, termasuk untuk anak yang ikut keluarga saat mudik Lebaran tahun ini. Apa yang menarik?

Tulisan ini telah dimuat di harian Kedaulatan rakyat Yogyakarta pada Minggu, 21 Mei 2023, halaman 5

Kesepakatan pertama dengan asosiasi bisnis olahraga internasional ini, berupaya memperkuat pesan kesehatan masyarakat tentang aktivitas fisik, berbagi pengetahuan dan praktik terbaik olah raga, dan memperkuat kapasitas pelatih aktivitas fisik untuk membantu masyarakat menjadi lebih aktif. Selain itu, fokus tamabahan khusus untuk memungkinkan pemuda, anak, dan perempuan dan bahkan orang-orang yang hidup dengan disabilitas memiliki lebih banyak akses ke olahraga, bermain, dan beraktivitas fisik. 

.

baca juga :https://dokterwikan.com/2018/06/06/2018-aktivitas-fisik/

MOU antara WFSGI dan WHO difokuskan untuk meningkatkan penerapan kebijakan efektif dalam Rencana Aksi Global WHO tentang Aktivitas Fisik (GAPPA) 2018-2030. Bermain, beraktivitas fisik dan olahraga secara teratur membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, obesitas, kanker, dan penyakit tidak menular lainnya. Ini juga meningkatkan kesejahteraan, dan sangat efektif untuk mengelola gejala depresi dan kecemasan.

.

Biaya kesehatan masyarakat menghabiskan sekitar US$ 27 miliar setiap tahun untuk mengobati penyakit tidak menular, yang seharusnya dapat dicegah dengan meningkatkan bermain dan beraktivitas fisik. WHO juga memperkirakan bahwa ada tambahan hampir 500 juta orang  akan mengalami penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik antara tahun 2020 dan 2030. Sekitar 81% anak tidak pernah mendapat manfaat dari bermain dan aktivitas fisik yang cukup. Selain itu, seiring berkembangnya negara secara ekonomi, tingkat ketidakaktifan fisik warganya justru meningkat dan dapat mencapai 70%. 

.

World Federation of the Sporting Goods Industry (WFSGI) adalah asosiasi bisnis nirlaba global dari produsen dan pengecer produk olahraga, termasuk pakaian, alas kaki, dan peralatan, yang keanggotaan kolektifnya mewakili 70% omzet industri global. Federasi ini mendorong kegiatan bermain dan olahraga yang sehat, untuk setiap warga negara dari semua negara, dan berupaya menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih sehat melalui permainan dan olahraga. Selain itu, juga memaksimalkan penggunaan alat dan inovasi digital yang dapat mendorong setiap orang untuk lebih banyak bergerak secara fisik, menyediakan akses yang terjangkau ke peralatan bermain dan olahraga, khususnya untuk remaja dan anak.

5 Aktivitas Fisik Sederhana Ampuh Cegah Penyakit Jantung dan Stroke - Jawa  Pos

Aktivitas fisik secara teratur terbukti membantu mencegah dan mengobati penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, serta kanker payudara dan usus besar. Ini juga membantu mencegah hipertensi, kelebihan berat badan dan obesitas dan dapat meningkatkan kesehatan mental, kualitas hidup dan kesejahteraan. Selain berbagai manfaat kesehatan dari aktivitas fisik, masyarakat yang lebih aktif dapat menghasilkan pengembalian investasi tambahan, yang meliputi pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, udara yang lebih bersih, dan jalan raya yang lebih aman dan tidak macet kendaraan, apalagi saat arus mudik Lebaran.

.

Sebaliknya, aktivitas fisik yang menggembirakan anak dan berlebihan karena kebersamaan dengan saudaranya saat mudik Lebaran, pada beberapa anak sebaiknya dialihkan ke aktivitas ketrampilan otot kecil, bukan kekuatan otot besar. Bermainlah bersama dengan mewarnai atau menggambar, permainan ular tangga, halma, scrable, kartu atau game digital, serta menghindari petak umpet, sepak bola dan lompat tali, khususnya untuk anak dengan riwayat asma dan kelainan jantung bawaan.

.

Rekomendasi WHO tentang aktivitas fisik untuk bayi (kurang dari 1 tahun) adalah pertama, aktif secara fisik beberapa kali sehari dalam berbagai cara, terutama melalui permainan di lantai yang interaktif, dengan lebih banyak dan lebih sering adalah lebih baik, menggunkan alat permainan  aman sesuai standar WFSGI. Bagi bayi yang belum dapat bergerak mandiri, setidaknya 30 menit dibantu dalam posisi tengkurap yang dilakukan sepanjang hari saat bayi terjaga. Kedua, tidak boleh lebih dari 1 jam setiap kali saat berada di kereta bayi, kursi tinggi, atau digendong di punggung pengasuh. Ketiga, waktu layar (sedentary screen time) tidak disarankan. Keempat, saat bayi tidak banyak bergerak, sangat dianjurkan dibacakan cerita oleh pengasuh. Kelima, tidur secara berkualitas selama 14-17 jam (usia 0–3 bulan) atau 12–16 jam (usia 4–11 bulan) sehari, termasuk tidur siang, dalam perjalanan mudik yang mungkin saja terjebak macet di jalan.

.

Anak-Anak Juga Perlu Melakukan Aktivitas Fisik - Info Sehat Klikdokter.com

Rekomendasi WHO untuk anak usia 1-2 tahun adalah pertama, meluangkan setidaknya 3 jam atau 180 menit untuk melakukan berbagai jenis aktivitas fisik pada intensitas apa pun, termasuk aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat, merata waktunya sepanjang hari, dan lebih banyak tentu lebih baik. Kedua, tidak boleh lebih dari 1 jam pada suatu waktu duduk dalam kereta bayi, kursi tinggi, atau digendong di punggung pengasuh. Untuk anak berusia 1 tahun, waktu layar yang membuat badannya tidak aktif bergerak, seperti menonton TV atau video dan bermain ‘game’ di komputer, tidak dianjurkan. Bagi mereka yang berusia 2 tahun, waktu tayang (sedentary screen time) tidak boleh lebih dari 1 jam, dan lebih sebentar terbukti justru lebih baik. Ketika anak tidak banyak bergerak, sebaiknya dilibatkan dalam aktivitas membaca dan bercerita dengan pengasuh. Selain itu, sebaiknya tidur berkualitas baik selama 11-14 jam, termasuk tidur siang, dengan waktu tidur dan bangun dilatih agar teratur, meski dalam perjalanan mudik.

Rekomendasi WHO untuk anak usia 3-4 tahun seharusnya pertama, menghabiskan setidaknya 180 menit dalam berbagai jenis aktivitas fisik  atau olahraga pada intensitas apa pun, menggunkan alat olahraga  aman sesuai standar WFSGI, di mana setidaknya 60 menit merupakan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat, menyebar sepanjang hari dan lebih banyak lebih baik. Kedua, tidak dianjurkan diam selama lebih dari 1 jam pada suatu waktu. Waktu tayang tidak lebih dari 1 jam, dan lebih sebentar, tentu lebih baik. Ketika anak tidak banyak bergerak, sebaiknya juga dilibatkan dalam aktivitas membaca dan bercerita dengan pengasuh. Selain itu, sebaiknya tidur berkualitas secara baik selama 10-13 jam sehari, termasuk tidur siang, dengan waktu tidur dan bangun dilatih agar lebih  teratur.

.

MOU antara WHO dan WFSGI untuk aktivitas fisik menggunkan alat permainan dan olah raga yang aman sesuai standar WFSGI, tentu juga seharusnya dilakukan saat anak ikut mudik Lebaran. Bermain dan beraktivitas fisik pada anak mampu mencegah penyakit jantung, diabetes, obesitas, kanker, dan sangat efektif untuk menghilangkan rasa bosan, jenuh, dan cemas saat liburan Lebaran.

Apakah kita sudah bijak?

Sekian

Yogyakarta, 16 April 2023

*) dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *