Categories
dokter Jalan-jalan medicolegal

2023 LAMONGAN IDI REBORN

IDI REBORN DI LAMONGAN
fx. wikan indrarto

IDI Reborn adalah visi organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menuju organisasi profesi dokter yang mandiri, modern, dan akuntable untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Juga membawa semangat perubahan dan pembaharuan yang dilandasi kekuatan, kecerdasan gagasan dan implementasi yang sangat kokoh, serta terwujud pada kinerja organisasi yang saling sinergis, kolaboratif, dan selalu konsisten dalam bingkai kolegialitas sebagai ikatan spiritual tertinggi bagi IDI, sebagaimana disampaikan oleh Dr. dr. Moh Adib Khumaidi, SpOT, sebagai Ketua Umum PB IDI.

Penegasan tersebut juga dilakukan di Lamongan, Jawa Timur saat peringatan HUT ke -73 sekaligus Hari Dokter Nasional. Untuk itulah petualangan ke Lamongan kami jalani. Oleh karena para pengurus IDI se DIY sudah berangkat ke Lamongan terlebih dahulu dan kami masih harus masuk kerja, maka petualangan dimulai dengan naik bis CEPAT EKA, meninggalkan terminal Bis Giwangan Yogyakarta menuju terminal bis Bungurasih Surabaya, sejauh 263 km pada Sabtu siang, 21 Oktober 2023, selepas kerja.

Bus EKA tentu sudah tak asing lagi bagi para maniak bus, sebagai bus patas AC legendaris yang semula bernama PO. Flores. Bus EKA menggunakan tipe chassis Hino New RN 285 yang dilengkapi shock breaker air suspension, berbalut body jenis Jetbus 3+ buatan Adi Putro Malang, sehingga nampak gagah. Bis EKA berplat nomer S 7852 US dengan chassis Hino RN285 ini adalah sasis paling banyak digunakan dibandingkan sasis bus merek lain, karena faktor harga yang terjangkau, mampu diandalkan, dan mudah perawatannya.

Kami menyusul teman2 pengurus IDI se DIY yang telah berangkat lebih awal ke Lamongan dengan 2 buah Toyota Hi-Ace Premio, untuk memeriahkan HUT IDI ke 73, yang dipusatkan di Alun-alun Lamongan, Jawa Timur.

masjid agung di seberang alun-alun Lamongan

Lamongan adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak 49 km barat Kota Surabaya. Kabupaten Lamongan dilintasi Jalan Nasional Jakarta-Surabaya, merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Kertosono, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan). Kabupaten Lamongan memiliki garis pantai sepanjang 47 km, termasuk Pantai Tanjung Kodok yang menawan, dan daratan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo.

sebagian pengurus IDI se DIY bergaya di depan panggung acara, mengenang pendudukan Lamongan pada era awal kemerdekaan RI

Setelah Indonesia Merdeka pada 17 Agustus 1945, daerah Lamongan menjadi garis depan pertahanan melawan tentara kependudukan Belanda atau NICA. Pada tanggal 20 Desember 1948 pk. 15 terjadi serbuan atas kota Babat oleh Pasukan Marbrig (Mariniers Brigade atau Koninklijk Nederlandse Marine Korps) yang datang dari Tuban. Kecamatan Babat termasuk jembatan Cincim akhirnya jatuh ke tangan Belanda tanpa ada perlawanan sama sekali. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan “dosa komandan Batalyon Halik”. Brigade Marinir Belanda ternyata tidak langsung menyerang kota Lamongan dari arah Babat, melainkan bergerak ke arah selatan dengan tujuan utama kota Kertosono. Baru pada tanggal 18 Januari 1949 pk. 13 Kota Lamongan berhasil diduduki dan dikuasai oleh Belanda, dengan kerugian yang besar. Selama enam bulan pertempuran perebutan Lamongan, korban dari pihak tentara Belanda relatif lebih besar dibandingkan dengan korban di pihak pasukan Lamongan. Tercatat pihak Belanda mengalami korban tewas 139 pasukan, luka-luka 29 orang dan tertawan 11 orang. Korban dari pihak RI tercatat sebanyak 40 tentara gugur, 11 tertawan dan 12 orang terluka. Adapun korban dari warga sipil 335 orang tewas dan 93 mengalami luka-luka.

menu gulai kambing dan teh panas kental di RM Duta Ngawi bagi para penumpang bis cepat EKA

Perjalanan bis cepat EKA dari Yogyakarta melewati 2 penggal Tol Trans Jawa yang legendaris. Pertama dari Gerbang Tol (GT) Ngemplak Solo ke GT Sragen Timur. Setelah melibas Banaran, batas 2 propinsi Jateng dan Jatim, kami beristirahat sejenak di RM Duta Ngawi dengan menu makan gulai kambing hangat dan teh kental, manis, juga hangat. Lanjut masuk GT Madiun dan melibas tol panjang, iklan yang disuarakan crew bis untuk menggaet penumpang, dan keluar di GT Waru Gunung Surabaya dengan harga tiket bis Rp. 175 ribu termasuk makan.

Kami memasuki areal terminal bis Bungurasih Surabaya, terminal bis terbesar di Jawa Timur menjelang pk. 22. Selanjutnya kami ganti bis Patas Jaya Utama Indo L 7574 UV jurusan Surabaya ke Semarang, akan turun di Lamongan dengan tarif Rp. 50 ribu. Jaya Utama Indo merupakan salah satu PO bus pelopor rute Surabaya-Semarang. Pada awal tahun 1990-an, PO ini hanya memiliki lima armada dengan nama PO Jaya Utama. Persaingan ketat membuatnya mengalami pasang surut. Perusahaan otobus ini pernah mengakuisisi beberapa PO seperti PO Trigaya Putra dan PO Tjipto. Pada tahun 2000, perusahaan ini mengakuisisi PO Indonesia sehingga berubah nama menjadi PO Jaya Utama Indo hingga sekarang dengan armada yang telah mencapai ratusan unit. Kini armada yang dimiliki Jaya Utama Indo sudah banyak diperbarui dan mengakomodasi teknologi terkini. Unit bus kebanyakan menggunakan body buatan karoseri Tentrem Malang dan Laksana Ungaran dengan model Discovery dan Legacy SR2 HD Prime. Ada pula dari karoseri Gunung Mas berbodi Zeppelin G3 serta karoseri Trisakti berbodi Ultima 2. Dapur pacu atau mesin yang dipakai hanya dari Hino Jepang dan Mercedes Benz Jerman. Kami naik bis Jaya Utama Indo berbody Avante H9 buatan Karoseri Tentrem Malang dengan mesin Mercedes-Benz tipe 1836 0500 susoensi udara dan masuk GT Tandes Barat dan keluar di GT Kebomas Gresik.

kabin bis Jaya Utama Indo dari Surabaya ke Lamongan, dengan seat buatan Rimba Raya

Selanjutnya kami menempuh jalan nasional non tol menuju Lamongan dan turun di depan Lamongan Plaza Mall. Kami segera pesan Grab Bike menuju Hotel Mahkota, sebuah hotel melati plus yang letaknya strategis, berada di pusat kota Lamongan yang hanya perlu waktu 45 menit perjalanan dari pusat bisnis Kota Surabaya. Segera kami terlelap di kamar 216 Hotel Mahkota 1 berlokasi di Jl. Sunan Drajad 6-8, Lamongan dalam kepenatan badan karena perjalanan panjang, tetapi masih sempat membayangkan perang kemerdekaan yang berkecamuk di Lamongan.

hotel Mahkota di dekat alun-alun Lamongan

Heroisme warga Lamongan saat melawan pendudukan Belanda tersebut menjiwai seluruh rangkaian kegiatan HUT IDI ke 73 pada Sabtu – Selasa, 21 sampai 24 Oktober 2023 di Lamongan, Jawa Timur.

Heroisme pelari Dr. Joko Murdiyanto dan Dr. Agus Wiyono saat mencapai garis finish pada Charity Run For Stunting di Lamongan

Agenda utama kegiatan yang kami ikuti setelah sarapan di Hotel Mahkota Minggu pagi, 22 Oktober 2023 adalah ‘charity for stunting’. Stunting saat ini masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia 2 tahun di Indonesia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri saat Indonesia tengah mempersiapkan generasi emas pada 2045 mendatang.

bersama teman2 pengurus IDI se DIY di panggung Charity Run for Stunting

Oleh karena itu semua pihak seharusnya bersama-sama mengatasi dan menurunkan angka kejadian stunting, termasuk para dokter anggota IDI. Sesuai dengan harapan Presiden Jokowi pada tahun 2024 target stunting harus dibawah 14%. Sedangkan merujuk hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSG) 2022, angka stunting nasional masih tinggi, di atas 21,6%.

siap mengikuti apel siaga dokter Indonesia di Lamongan
Apel Siaga Dokter Indonesia melawan stunting

Selain penggalangan dana untuk mengatasi stunting, juga dilakukan pengobatan gratis oleh dokter spesialis dengan beragam disiplin ilmu atau spesialisasi, di 32 puskesmas di seluruh Kabupaten Lamongan. Target pasien setiap puskesmas diperkirakan dapat dilayani 150-200 orang pasien dan IDI menyiapkan 179 dokter spesialis untuk kegiatan ini.

Festival Olahraga di alun-alun kota Lamongan

Juga ada festival olahraga dan seni dengan 3 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, yakni badminton, tenis meja, dan futsal, yang diikuti oleh seluruh dokter se-Indonesia. Sebanyak 200 orang dokter telah mendaftarkan diri. Festival ini bertujuan untuk memotivasi gaya hidup sehat dengan beraktivitas fisik, berolahraga dan bergerak secara teratur, termasuk para balita stunting.

wajah gelap tertutup bayangan balon,

Pada kesempatan tersebut kami sempat bertemu langsung dan berfoto dengan Dr. dr. Moh. Adib Khumoidi, SpOT Ketua Umum PB IDI dan Dr. dr. Sutrisno, SpOG(K) Ketua IDI Wilayah Jawa Timur.

bersama Dr. Agus Wiyono, Dr. Adib Khomaidi dan Dr. Joko Murdiyanto di lokasi acara HUT IDI ke 73 di Lamongan

Juga ada bazar atau pesta rakyat yang menghadirkan berbagai kebutuhan pokok bagi rakyat sekitar, bekerjasama dengan dinas terkait di Pemkab Lamongan. Bahkan dilengkapi dengan pemberian sembako, khususnya beras murah di alun-alun Lamongan sebagai bentuk simpati IDI atas naiknya harga beras dalam beberapa bulan terakhir. Telah disediakan beras 5 ton dalam kegiatan ini. Selain itu juga akan ada stan UMKM dan kuliner dari masyarakat setempat, donor darah, serta ada komunitas musik untuk hiburan. Ada juga charity run, lari untuk umum sepanjang 7,3 km, gerakan orangtua asuh dokter untuk balita stunting hingga pemecahan Rekor MURI.

rombongan pengurus IDI se DIY di Lamongan

Pendidikan agama Islam sangat maju di seluruh Lamongan. Bahkan terdapat banyak pondok pesantren terkenal seperti Ponpes Tarbiyatut Tholabah di Kranji Paciran, Ponpes Sunan Drajat di Drajat Paciran, Ponpes Thoriqul Ulum Lamongan, Ponpes Manarul Qur’an di Paciran, Ponpes Bustanul Hikmah di Dumpiagung dan di Kembangbahu. Pagi itu kami sempatkan mengikuti peryaan ekaristi atau misa kudus di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Lamongan yang memiliki ciri khas bangunan sederhana yang sejuk, dengan sejarah gereja katolik di Kabupaten Lamongan yang kuat, sehingga menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi ummat katolik Kabupaten Lamongan sejak tahun 1968.

berdoa sejenak di dalam gedung gereja Katolik Lamongan

Misa kudus dilayani oleh para imam atau pastor dari Paroki Santa Perawan Maria Gresik, yang dirintis sejak sekitar tahun 1932. Saat itu beberapa umat Katolik di Gresik sering merayakan ekaristi di gedung pengadilan negeri Jln. Basuki Rachmat sekarang, bersama Pastor Massen, CM dan diresmikan sebagai paroki pada tanggal 22 Desember 1996. Pada tahun 2018, berdasar SK Keuskupan Surabaya no. 95/G.113/II/2018 tentang Pembagian Wilayah di Keuskupan Surabaya, maka Paroki Gresik yang selama ini tergabung dalam Vikep Surabaya Barat menjadi Kevikepan Mojokerto bersama Paroki Mojokerto, Tuban dan Bojonegoro, serta melayani wilayah Lamongan.

Gereja Katolik Fransiskus Xaverius Lamongan

Setelah pengurus IDI wilayah DIY diberikan amanah untuk menyelenggarakan puncak acara Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) pada Mei 2024, kami terus berpamitan dengan para pengurus PB IDI, IDI wilayah Jatim dan IDI Cabang Lamongan, kami segera berpisah rombongan. Para dokter pengurus IDI se DIY yang muda melanjutkan perjalanan wisata dan yang setengah baya segera kembali ke Yogyakarta. Kami mengikuti Dr. Joko Murdiyanto, SpAn, MKes, Fisqua (Ketua), Dr. Rina Nuryati, MPH (sekretaris) dan Dr. Agus Wiyono, MKes (BHP2A) IDI wilayah DIY, segera duduk manis di Toyota Hi-Ace Premio keluaran 2022 hitam, mengkilat dan bertenaga, segera mengambil jalan nasional kembali ke arah Gresik, untuk masuk tol.

Kabupaten Lamongan dilintasi jalur utama pantura yang menghubungkan Jakarta-Surabaya, yakni yang kami lalui sepanjang pesisir utara Jawa. Kami tidak menggunakan Kereta Api yang melintas di jalur sangat padat Surabaya, Cepu, ke Semarang, dimana Babat merupakan persimpangan antara jalur KA Surabaya-Semarang dengan jalur KA Jombang-Tuban.

Teman-teman pengurus IDI wilayah DIY yang lain memanjakan diri menikmati sebagain Wisata Alam di Kabupaten Lamongan. Kalau waktunya cukup, sebenarnya dapat menikmati Waduk Gondang, Akar Langit Trinil Brondong, Wisata Edukasi Gondang Outbond (WEGO), Istana Gunung Mas, Waduk Prijetan, atau tempat menginap malam sebelumnya di Wisata Bahari Lamongan (WBL), Gua Maharani, atau Pantai Joko Mursodo. Tempat Wisata Sejarah di Kabupaten Lamongan juga tidak kalah menarik, yaitu Museum Sunan Drajat, Monumen Van der Wijck, Prasasti Wide dan Sedayu Lawas. Sedangkan tempat wisata religi Islam di Kabupaten Lamongan, meliputi Makam Sunan Drajat, Makam Sunan Sendang Duwur, Makam Syekh Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri), Makam Sunan Lamongan atau Syekh Hisyamudin (Putra Sunan Ampel). Yang tidak kalah menarik adalah kuliner khas Lamongan diantaranya Soto Lamongan, Sego Boranan, Lodeh Kuthuk, Tahu Thek, Walang Goreng, Wingko Babat, dan Pecel Lele. Patut disayangkan, wisata sejarah, religi dan kuliner khas Lamongan hanya dapat kami bayangkan saat melaju di Tol menuju Yogyakarta

Petualangan diakhiri dengan meninggalkan km nol Lamongan.

Semoga saja semangat IDI reborn akan semakin mendewasakan organisasi para dokter seluruh Indonesia dan penyelenggaraan acara selanjutnya di Yogyakarta tahun 2024 dapat berjalan lancar. Terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya, sehingga petualangan ke Lamongan telah berlangsung sukses.

Salam pengelana
-wikan

Catatan : ditulis dan disebarkan dalam goyangan laju kencang Toyota Hi-Ace Premio 2023 AB 7904 WD melibas tol Trans Jawa menuju Yogyakarta

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

14 replies on “2023 LAMONGAN IDI REBORN”

Terimakasih laporan perjalanan secara deskriptif sehingga serasa mrngikutinya. Baru sekali seumur hidup ke Lamongan dan hanya ingat gua maharani. Semoga tugas selanjutnya dapat dilakukan dr Wikan dan tim dng baik.Bravo

Herane…dokter Wikan ini kok ya sempat cerita detail sampai paham chasis bus, karoseri mana, dll …. Setiap cerita petualangannya selalu detail… Joss

Luarbiasa dokter Wikan, selalu produktif dan humble melayani masyarakat.. Dalam petualangan juga tetap peduli dengan berbagai hal…Maturnuwun inspirasi nya dokter ????????????????????

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *