Categories
Healthy Life HIV-AIDS

2021 Obat HIV baru untuk anak

Hal yang Perlu Moms Ketahui tentang HIV dan AIDS pada Bayi Baru Lahir

OBAT  HIV  BARU  UNTUK  ANAK

fx. wikan indrarto*)

Mitra global yang berkomitmen untuk mengakhiri AIDS pada anak, menyerukan kepada semua negara agar secara cepat meningkatkan akses ke pengobatan HIV yang optimal dan ramah untuk anak, yaitu dolutegravir (DTG). Apa yang menarik?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/11/29/2019-inovasi-tes-hiv/

.

Anak yang hidup dengan HIV terus tertinggal dalam respon global melawan AIDS. Pada tahun 2019, secara global hanya 53% (950.000) dari 1,8 juta anak yang hidup dengan HIV (usia 0-14 tahun) sempat didiagnosis dan mendapatkan pengobatan, dibandingkan dengan 68% orang dewasa. Sebaliknya, 850.000 anak yang hidup dengan HIV belum didiagnosis dan tidak menerima pengobatan HIV yang mampu menyelamatkan jiwa. Dua pertiga dari anak yang hilang kesempatan tersebut  tidak rutin diperiksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Diperkirakan 95.000 anak meninggal karena penyakit terkait AIDS pada tahun 2019, sebagian karena kurangnya diagnosis dini HIV pada anak dan kurangnya rejimen pengobatan HIV yang optimal. Jika tidak diobati, 50% bayi yang terinfeksi HIV selama atau sekitar waktu lahir, akan meninggal sebelum usia dua tahun.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/08/09/2019-obat-hiv-dtg/

.

FDA Amerika Serikat baru-baru ini memberikan persetujuan tentatif, untuk formula generik tablet terdispersi pertama DTG 10 mg untuk melawan HIV. Persetujuan tersebut diprediksi mampu mengurangi biaya pengobatan HIV hingga 75% untuk anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah, karena tablet DTG 10 mg berharga US $ 4,50 untuk 90 dosis. Pengobatan antiretroviral berbasis DTG lini pertama yang direkomendasikan WHO, sekarang tersedia dalam formulasi generik yang lebih terjangkau dan ramah anak, sehingga dapat diberikan sejak bayi usia empat minggu dan berat lebih dari 3 kg. Perubahan cepat ke rejimen pengobatan yang optimal ini, dikombinasikan dengan diagnosis HIV yang lebih baik untuk anak dan tindakan pendukung lainnya, akan segera membantu mengurangi 95.000 kematian terkait AIDS yang dapat dicegah pada anak.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2018/11/30/akhiri-epidemi-hiv/

.

Pengobatan HIV berbasis DTG memberikan hasil yang lebih baik untuk anak. DTG cenderung tidak terpengaruh oleh bahaya resistansi obat dan mampu mencapai penekanan ‘viral load’ lebih cepat. Selain itu, tablet dispersibel ramah anak meningkatkan kepatuhan penggunaan, karena ukuran pil yang lebih kecil dan secara teknis lebih mudah diberikan kepada anak. Faktor ini membantu anak mencapai dan mempertahankan penekanan ‘viral load’, sebuah baku emas untuk mengukur efektivitas pengobatan HIV. Sampai saat ini, sebenarnya pengobatan HIV berbasis DTG adalah standar perawatan global hanya untuk pasien orang dewasa. Meskipun demikian, sebenarnya WHO telah merekomendasikan pengobatan HIV berbasis DTG untuk semua bayi dan anak sejak 2018, serta memberikan rekomendasi dosis untuk bayi dan anak di atas usia empat minggu dan BB lebih dari 3 kg pada Juli 2020.

Tekan Kasus HIV/AIDS pada Anak dengan Sosialisasi Bahaya AIDS ke Panti  Asuhan? Halaman all - Kompasiana.com

Setiap negara perlu mengembangkan rencana transisi cepat, dari pengobatan HIV suboptimal yang digunakan sekarang, ke pengobatan berbasis DTG untuk bayi dan anak. Selain itu, juga dukungan advokasi untuk komitmen politik, memobilisasi sumber daya internasional dan domestik, kebijakan dan pedoman baru, mengelola pasokan obat, distribusi dan persediaan, melatih petugas kesehatan dan bahkan  menyadarkan serta melibatkan masyarakat yang terkena dampak. Tujuannya adalah untuk memastikan pengobatan DTG bagi anak yang hidup dengan HIV, akan diberikan secara benar oleh pengasuh mereka.

.

baca juga :https://dokterwikan.com/2018/11/26/bayi-bebas-hiv-dari-ibu/

.

Pengobatan DTG baru ini berpotensi menjadi ‘game-changer’ sejati bagi anak dengan HIV. Oleh sebab itu, komunitas global harus membantu semua negara untuk mendapatkan DTG kemasan 10 mg untuk semua anak yang membutuhkannya. Obat baru ini lebih murah, lebih efektif dan lebih ramah anak daripada pengobatan yang ada saat ini, terutama untuk bayi dan anak kecil. Pengobatan HIV ramah anak yang baru dan terjangkau ini merupakan langkah maju yang luar biasa yang akan meningkatkan dan menyelamatkan kehidupan beberapa orang yang paling rentan di masyarakat, yaitu anak kecil yang terinfeksi HIV.

.

Anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah sering menunggu bertahun-tahun untuk mengakses obat yang sama seperti orang dewasa, menghambat kualitas hidup mereka, atau bahkan mengakibatkan kematian yang dapat dicegah. Kehadiran obat DTG yang tersebar dan terjamin kualitasnya kepada anak dengan segera, akan mengubah kehidupan anak yang hidup dengan HIV dan menyelamatkan ribuan nyawa. Saat ini pengobatan HIV pada anak di Indonesia menggunakan FDC (Fixed Drug Combination) yang berisi zidovudin 50 mg, lamivudin 30 mg, dan nevirapin 60 mg atau lamivudin 150 mg, yang diberikan sejak bayi baru lahir 2x sehari. 

.

10 Bahaya & Dampak yang Ditimbulkan oleh HIV/AIDS

Untuk pertama kalinya, anak yang hidup dengan HIV di negara berpenghasilan rendah dan menengah akan memiliki akses ke pengobatan antiretroviral lini pertama yang sama, dengan sesama mereka di negara berpenghasilan tinggi. Kemitraan global harus menjadi model untuk menghilangkan hambatan yang menghalangi pengembangan formula obat untuk anak yang terbaik, yaitu DTG dengan cepat, merata, dan harga terjangkau.

Bagaimana sikap kita?

Sekian

Yogyakarta, 16 Januari 2021

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com