Categories
COVID-19 Healthy Life

2021 Hari Orang Sakit Sedunia

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2021

HARI  ORANG SAKIT  SEDUNIA   2021

fx. wikan indrarto*)

Hari Orang Sakit Sedunia (World Day of the Sick) ditetapkan oleh Sri Paus Yohanes Paulus II dan mulai dirayakan pada 11 Februari 1993. Tema peringatan tahun 2021 : Hanya satu Gurumu dan kamu semua adalah saudara (Mat 23: 8). Puncak acara akan diselenggarakan pada Pesta Santa Perawan Maria di Lourdes, Perancis pada hari Kamis, 11 Februari 2021. Apa yang sebaiknya dilakukan?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/02/05/2020-hari-orang-sakit-sedunia/

.

Ketiga subtema yang terus-menerus didengungkan pada setiap Hari Orang Sakit Sedunia adalah pertama, mengingatkan semua orang beriman, untuk berdoa secara khusuk bagi mereka yang sedang sakit. Kedua, mengundang semua orang beriman untuk merefleksikan sakit dan penderitaan manusia, dan ketiga, penghargaan bagi semua petugas kesehatan.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2018/12/27/2018-bayi-sakit/

.

Melayani saudara kita yang sedang sakit, seharusnya diawali dengan kemurnian hati sampai kita mampu bersikap seperti Ayub “Saya mata untuk orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh” (Ayub 29:15), kepada sesama yang sakit. Kita semua diajak untuk mampu menjadi “mata untuk orang buta” dan “kaki bagi orang lumpuh”. Pelayanan kita tidaklah harus dilakukan dengan menjadi petugas kesehatan bagi para pasien. Sebenarnya kita dapat sekedar dekat dengan orang sakit, terutama yang membutuhkan perawatan lama, membantu dalam memandikan, berpakaian, mencucikan dan menyuapkan makanan. Layanan sederhana seperti ini, terutama bila dilakukan berkepanjangan, pastilah dapat menjadi sangat melelahkan dan memberatkan.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/01/31/2019-paska-rumah-sakit/

.

Meskipun tidak ada yang menginginkannya, namun setiap manusia akan mungkin mengalami sakit, penderitaan dan bahkan dapat berlanjut dengan kematian. Sakit yang ringan sekalipun, sebaiknya digunakan sebagai sebuah momentum penting untuk mensyukuri sehat. Kita diingatkan untuk bersandar pada Tuhan, menyadari pentingnya iman bagi mereka yang sakit dan berbeban berat, untuk datang pada Tuhan. Dalam pertemuannya dengan Tuhan melalui caranya masing-masing, mereka yang sakit akan menyadari bahwa dirinya tidak sendirian.

.

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2021
.

Bagi kita semua yang sehat, memberikan pendampingan, penghiburan dan perhatian untuk mereka yang sakit, sangatlah berarti. Selain itu, kita disadarkan akan pergerakan roda kehidupan. Pada saat sehat, kita seharusnya meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan dana untuk membantu mereka yang sakit. Pada saat yang lain, sangat mungkin kita sendiri justru menjadi orang yang sakit dan memerlukan hal yang sama dari semua orang di sekitar kita, sebagaimana pergerakan dan putaran roda kehidupan.

.

Pada Selasa, 2 Februari 2021 terdapat penambahan 10.379 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir di Indonesia. Penambahan tersebut menyebabkan jumlah pasien yang terinfeksi COVID-19 di seluruh Indonesia telah mencapai 1.099.687 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus perdana COVID-19 pada 2 Maret 2020. Pandemi COVID-19 ini juga menyerang tenaga medis bahkan yang wafat akibat COVID-19 mencapai 363 orang, termasuk 202 dokter.

.

Selain itu, keterbatasan tempat tidur di RS menyebabkan banyak pasien COVID-19 yang tidak tertangani secara layak, baik dan lengkap. Juga para penderita COVID-19 bergejala ringan ataupun tanpa gejala, diharuskan melakukan isolasi mandiri di rumah atau fasilitas lain yang disediakan oleh Dinas Kesehatan setempat. Dampak ekonomi dan sosial pandemi COVID-19 sebenarnya jauh lebih menghancurkan, melemahkan dan memberatkan bagi masyarakat luas, tidak hanya dampak sakit oleh para penyintas saja. Namun demikian, kita semua yang terdampak secara ekonomi dan sosial tetap diingatakan untuk tetap membantu semua saudara kita yang terdampak pandemi COVID-19 secara medis dan menjadi pasien, dengan terapi yang lengkap.

.

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2021

.

Jika terapi ingin efektif, Paus Fransiscus berpesan agar terapi harus mempunyai aspek relasional, karena aspek ini memampukan pendekatan holistik kepada pasien. Aspek relasional dapat membantu dokter, perawat, tenaga profesional dan relawan untuk merasa bertanggung jawab mendampingi pasien di jalan penyembuhan yang didasarkan pada hubungan antarpribadi yang saling percaya. Aspek relasional ini menciptakan perjanjian antara mereka yang membutuhkan layanan medis dan mereka yang menyediakan layanan itu, dalam sebuah perjanjian yang didasarkan pada rasa saling percaya, hormat, keterbukaan dan kesiapsediaan diri. Hal ini akan membantu mengatasi sikap defensif, menghormati martabat orang sakit, menjaga profesionalisme dokter dan petugas kesehatan lainnya, bahkan mampu berperan dalam membina hubungan yang baik dengan keluarga pasien, karena kita semua adalah saudara (Mat 23: 8).

.

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2021
.

Dalam menangani orang sakit, dokter dan petugas kesehatan profesional lain agar memprioritaskan kata benda ‘orang’, dibandingkan kata sifat ‘sakit’. Oleh sebab itu, para petugas kesehatan profesional hendaknya meniru teladan Guru kita yang satu (Mat 23: 8), yaitu selalu berusaha meningkatkan martabat dan kehidupan setiap orang. Selain itu, juga menolak kompromi ke arah euthanasia, bunuh diri yang dibantu atau penindasan hidup, bahkan dalam kasus penyakit terminal, termasuk COVID-19 yang mematikan.

.

Momentum Hari Orang Sakit Sedunia (World Day of the Sick) Kamis, 11 Februari 2021, mengingatkan kita agar menciptakan relasi terapeutik yang didasarkan pada rasa percaya, memiliki kebijaksanaan hati dan memberikan kelegaan bagi para orang sakit yang berbeban berat. Selain itu, saat terjadi sakit juga tidak perlu putus asa, karena adanya kemuliaan dan kasih Tuhan sampai pada akhir kehidupan.

Sudahkah kita menemani orang sakit di sekitar kita?

Sekian

Yogyakarta, 3 Februari 2021

*) dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161,