Categories
Istanbul

2019 Paska Rumah Sakit

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

PASKA RUMAH SAKIT

fx. wikan indrarto*)

Pada tahun 2030, kita akan mengucapkan selamat tinggal rumah sakit (goodbye hospital, hello home-spital), karena konsep tersebut sudah usang. Hampir 20 tahun terakhir, dunia layanan kesehatan didominasi oleh terobosan di bidang biologi. Namun demikian, saat ini biologi sedang dimakan oleh robotika dalam era jaringan. Apa arti pergeseran ini bagi dokter, pasien, dan bahkan RS?

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/10/12/2018-dokter-4-0/

Gambar terkait

Dr. Donna Marbury di Columbus, Ohio USA akhir tahun 2018 menulis tentang Strategi Bisnis dan Teknologi dalam laman managedhealthcareexecutive, tentang lima teknologi layanan kesehatan yang paling menjanjikan, yang akan membuat RS perlu berisap untuk menghadapi masa depan. Pertama adalah ‘blockchain’, yang membuat sistem rekam medik tersambung dengan banyak RS lain dalam basis data tunggal, termasuk data klinis dan keuangan, secara independen dan transparan. Kedua adalah kecerdasan buatan atau ‘Artificial Intelligence’ (AI), khususnya metode dalam bidang onkologi, terutama untuk pasien kanker stadium 4 yang telah kehabisan pilihan jenis perawatan lainnya.  

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/06/2018-bisnis-medis-dokter/

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

Ketiga adalah pusat komando di rumah sakit seperti di NASA, pusat aeronotika USA. Pusat komando digital yang komprehensif dan interaktif, memungkinkan dokter dapat memperoleh data dari semua pasien di RS, untuk mengambil tindakan medis dengan cepat. RS dapat menggunakan perangkat GE Healthcare, mirip dengan pusat kontrol lalu lintas udara di bandara. Keempat adalah pemeriksaan penunjang medis untuk meningkatkan keterlibatan dan kepuasan pasien, misalnya dalam menentukan tekanan atau kompresi dan pemosisian, selama pemeriksaan pemindaian payudara atau mamografi yang saat ini cukup menyakitkan. Alat baru ini diciptakan GE Healthcare yang disebut Senographe Pristina, perangkat mamografi 3D. Kelima adalah mesin pencocokan identitas pasien, yang secara cerdas menyaring puluhan juta data pasien dengan tepat dalam waktu milidetik menggunakan MPI Big Data 4medica, yang disebut interoperabilitas.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2019/01/09/2019-biaya-uhc/

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

Dr. Melanie Walker, Profesor Neurologi di University of Washington dan Johns Hopkins School of Medicine, USA dalam paparannya di ‘the World Economic Forum’ Davos 2019 di Swiss, sungguh berbeda dengan Dr. Donna Marbury, dalam memprediksi teknologi layanan kesehatan di RS. Harus diakui bahwa inovasi biologi telah menciptakan prestasi dokter dalam layanan pasien. Misalnya penemuan protease inhibitor, sebuah obat antivirus yang mengubah hasil klinis pasien HIV-positif dan Viagra, obat yang kurang dikenal untuk mengobati hipertensi arteri paru, ternyata mampu mengubah prospek pasien disfungsi ereksi. Namun demikian, teknologi komunikasi dan informasi yang merupakan cabang ilmu baru, ternyata memiliki dampak besar pada cara dokter berpikir, tentang layanan pasien dan fungsi RS.

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

Pada tahun 2030, epidemi penyakit akan semakin terganggu (disrupted) oleh teknologi, sehingga RS mungkin memiliki jenis penyakit yang jauh lebih sedikit untuk dikelola. Revolusi industri 4.0 akan memungkinkan manusia untuk hidup lebih lama, lebih produktif, dan lebih sehat, sehingga RS masa depan akan menjadi sekedar sebuah tempat pemberhentian perjalanan alamiah manusia, daripada lubang hitam tempat kematian yang tak terhindarkan. Pasien akan pergi atau mampir di RS seperti mobil untuk ditambal bannya dan dikembalikan ke jalur semula. Beberapa praktik layanan RS bahkan mungkin hilang sepenuhnya, dan kebutuhan pasien untuk rawat inap pada akhirnya akan hampir hilang.

Gambar terkait

Bangsal perawatan RS yang saat ini dipenuhi pasien dengan gangguan satu atau lebih sistem organ, kelak justru hanya akan digunakan untuk proses diagnosis dan perawatan sementara saja. Sebuah perangkat pemindaian digital tunggal akan mampu memberikan gambaran detail aspek metabolik, fungsional, dan struktural pasien, karena mampu menggabungkan fisika spektroskopi, resonansi magnetik, dan radiasi. Dengan alat ini berarti dokter hanya perlu satu tindakan pemindaian, dan tidak memerlukan sebuah tindakan invasif yang menyakitkan pasien, seperti operasi biopsi jaringan.

Gambar terkait

Selain itu, hari-hari pasien kesakitan dan penuh penderitaan saat mereka menunggu donor organ akan segera berakhir juga. Organ, jaringan, dan struktur pendukung seperti tulang atau ligamen, akan dicetak menggunakan printer 3D secara biologis, sesuai permintaan dokter. Kelainan atau patologi jaringan yang akut dan serius, misalnya adanya gumpalan darah atau tumor, juga akan diatasi dari dalam tubuh pasien, bukan dari luar melalui irisan kulit. Tidak perlu lagi dokter spesialis yang memegang pisau bedah di tangan, karena dalam beberapa menit, kateter endovaskular dan robot kecil akan menyebar ke organ yang dituju.

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

Dokter juga tidak perlu lagi mempertimbangkan obat apa yang harus diresepkan untuk pasien dan kemudian apoteker yang memberikannya. Perangkat seluler dokter akan menerima informasi yang diperlukan untuk meramu obat, probiotik dan diet khusus, dari ruang penyimpanan data pasien. Selanjutnya, akan tersedia obat spesifik pasien tersebut sesuai permintaan dokter, yang akan berlangsung bahkan dalam beberapa menit saja.

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

Sekarang RS dan dokter wajib memberikan layanan kepada pasien dengan memberikan informasi diagnostik yang paling akurat, intervensi yang paling tidak invasif, dan terapi teraman yang tersedia. Ke depan, pasien secara mandiri akan memiliki informasi serupa, sehingga cukup melakukan diskusi singkat dengan dokter secara sepadan. Para dokter dan RS harus mampu melihat prediksi layanan pasien yang sangat berbeda, yaitu saat semakin sedikit orang yang masih membutuhkan keberadaan RS, karena setiap orang kelak akan dapat mencegah atau mengobati sendiri di rumah, sehingga periode itu disebut era paska RS.

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

Saat ini beban global penyakit sebagian besar dalam aspek pembuluh darah atau vaskular, dengan serangan jantung dan stroke menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Pada hal, keduanya sebentar lagi dapat dicegah dengan pemahaman pasien yang lebih baik, dengan melakukan koreksi atas faktor risiko, sesuai petunjuk dokter dalam format teknologi informasi digital. Kejadian cidera traumatis juga turun dan akan terus menurun, saat tersedianya mobil digital tanpa pengemudi dan pekerja robot dengan remote control telah diciptakan untuk menggantikan tugas manusia yang berisiko.

Hasil gambar untuk rumah sakit modern

Apakah para dokter dan RS sudah siap berubah?

Yogyakarta, 29 Januari 2019

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

One reply on “2019 Paska Rumah Sakit”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *