Categories
Istanbul

2020 Gangguan Layanan Medis

Polda Papua Bersama Doctor Share Beri Pelayanan Medis Kepada Masyarakat di  Dermaga Polairud Polda Papua - PapuaSatu.com

GANGGUAN LAYANAN MEDIS

fx. wikan indrarto*)

Senin, 31 Agustus 2020 hasil survei global tentang dampak pandemi COVID-19 menunjukkan adanya gangguan pada sistem kesehatan dan layanan medis, berdasarkan laporan dari 105 negara. Apa yang harus dicermati?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/08/23/2020-resesi-rumah-sakit/

.

Survei layanan kesehatan esensial selama pandemi COVID-19, dilakukan di 159 negara, kecuali di benua Amerika. Terdapat 105 (66%) negara yang telah mengirimkan tanggapan, yang diwakili oleh pejabat senior kementerian kesehatan periode Maret hingga Juni 2020. Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan wawasan dan perspektif tentang dampak pandemi COVID-19, terhadap layanan medis dan layanan kesehatan esensial lainnya, dan bagaimana negara mengadaptasi strategi untuk mempertahankan layanan esensial.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/04/03/2020-layanan-medis-non-covid-10/

.

Survei global ini menyoroti celah dalam sistem kesehatan nasional setiap negara, tetapi juga berfungsi untuk menginformasikan strategi baru dalam meningkatkan penyediaan layanan medis dan perawatan kesehatan selama pandemi COVID-19. Keganasan COVID-19 seharusnya menjadi pembelajaran bagi semua negara bahwa layanan kesehatan harus adaptif dalam menghadapi keadaan darurat kesehatan. Selain itu, negara juga harus terus berinvestasi dalam sistem kesehatan yang lebih baik, agar sepenuhnya melayani kebutuhan semua orang di sepanjang kehidupannya.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2018/04/09/2018-layanan-tbc/

.

Berbagai negara rata-rata mengalami gangguan di 50% dari 25 jenis layanan kesehatan. Layanan yang paling sering mengalami gangguan adalah program imunisasi rutin yaitu berupa gangguan layanan penjangkauan (70%). Selain itu, juga terjadi gangguan layanan yang berbasis fasilitas kesehatan (61%), diagnosis dan pengobatan penyakit tidak menular (69%), keluarga berencana dan kontrasepsi (68%), pengobatan untuk gangguan jiwa (61%), juga diagnosis dan pengobatan kanker (55%).

.

Berbagai negara juga melaporkan adanya gangguan dalam layanan diagnosis dan pengobatan malaria (46%), deteksi kasus dan pengobatan tuberkulosis (42%) dan pengobatan antiretroviral untuk HIV (32%). Sementara itu, beberapa bidang layanan kesehatan lainnya, seperti perawatan gigi dan rehabilitasi medis, sengaja ditangguhkan sejalan dengan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. Pada hal, gangguan pada banyak layanan medis berpotensi memiliki efek berbahaya pada kesehatan penduduk dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.

.

Layanan gawat darurat yang berpotensi menyelamatkan nyawa, ternyata juga terganggu di hampir seperempat negara di dunia. Gangguan terhadap layanan ruang gawat darurat yang seharusnya berlangsung 24 jam, terjadi di 22% negara, transfusi darah yang mendesak terganggu di 23% negara, dan operasi medis darurat terpengaruh di 19% negara.

.

Sekitar 76% negara melaporkan penurunan kunjungan pasien rawat jalan karena faktor permintaan (demand) yang lebih rendah, selain karena faktor luar lainnya, seperti aturan pembatasan sosial dan kesulitan keuangan. Faktor yang paling sering dilaporkan di sisi penawaran (supply) adalah pembatalan layanan medis elektif oleh pihak rumah sakit (66%). Faktor internal RS yang lain juga ada, seperti pemindahan staf RS untuk memberikan layanan bagi pasien COVID-19, tidak tersedianya layanan medis karena aturan penutupan atau dekontaminasi ruangan, dan juga adanya gangguan dalam pasokan obat, peralatan medis dan produk kesehatan lainnya.

.

Banyak negara telah mulai menerapkan beberapa strategi untuk mengurangi gangguan layanan medis, seperti proses triase untuk mengidentifikasi prioritas layanan yang dibutuhkan pasien, beralih ke layanan konsultasi pasien secara online, perubahan pada praktik peresepan obat dan rantai pasokan serta strategi informasi kesehatan masyarakat. Namun demikian, saat ini hanya ada 14% negara yang melakukan penghapusan biaya pengguna modifikasi layanan medis, untuk mengimbangi potensi kesulitan keuangan bagi pasien. Untuk itu, diperlukan pemantauan lebih lanjut, akan adanya perubahan bentuk layanan medis dan pemanfaatannya oleh pasien, karena pandemi COVID-19 kemungkinan akan tetap berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Hal ini tentu akan bermanfaat dalam merumuskan solusi yang sesuai.

.

Mengingat permintaan mendesak dari berbagai negara akan adanya bantuan selama respons pandemi COVID-19, saat ini telah dibentuk Pusat Pembelajaran Layanan Kesehatan (Health Services Learning Hub). Layanan berupa platform berbasis web yang memungkinkan setiap negara untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran, tentang layanan medis dan praktik inovatif sebagai sebuah tanggapan global secara kolektif. Survei tambahan akan dilakukan di tingkat regional, nasional, lokal, dan bahkan di fasilitas kesehatan, untuk mengukur dampak jangka panjang dari gangguan layanan medis. Selain itu, juga untuk membantu berbagai negara dalam mempertimbangkan manfaat dan risiko dalam menjalankan strategi mitigasi yang berbeda.

.

Meskipun survei ini memiliki beberapa keterbatasan, namun demikian kekuatan survei ini adalah sifatnya yang komprehensif, karena mencakup 25 jenis layanan kesehatan inti, dibandingkan dengan survei lainnya yang biasanya hanya layanan medis tunggal, dan mencakup lebih dari 100 negara. Kesimpulan survei ini menunjukkan bahwa sistem kesehatan yang kuat sekalipun, terbukti dapat dengan cepat terganggu dan kewalahan karena ganasnya pandemi COVID-19, sehingga memerlukan adaptasi strategis untuk memastikan tersedianya layanan medis dan perawatan esensial lainnya.

.

Sudahkah kita bijaksana?

Sekian

Yogyakarta, 3 September 2020

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

4 replies on “2020 Gangguan Layanan Medis”

Trimkash sekali pak dokter atas sharingnya. Sangat menambah pengetahuan bg kami yg orang awam. Akan sy share kembali ke WAG2. Salam sehat jg dr kami. BD

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *