Categories
Istanbul

2019 Hari pertama di Indochina

Saat kami mendarat Bandar Udara Internasional Noi Bai (HAN) di Hanoi, ibu kota dari Vietnam

Petualangan ke Indochina hari pertama.

Kami awali petualangan dengan Grab Car pada hari Sabtu pagi, 25 Mei 2019 ke Bandara Adisucipto Yogyakarta. Kami terbang menggunakan pesawat Garuda GA 203 menuju Jakarta dan berganti pesawat Vietnam Airlines VN 630 jenis Airbus A 321, menuju Terminal 1 Ho Chi Minh City, Vietnam. Pesawat Airbus 321 adalah pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus. A321 merupakan pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem kendali ‘fly-by-wire digital’, di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik dengan hendel dan sistem hidraulik. Kelompok pesawat A320 (yang termasuk A318, A319, A320, dan A321, serta pesawat jet bisnis ACJ) adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus.

Awal petulangan kami dimulai dari Terminal3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten

Penerbangan dari Terminal 3 Ultimate yang luas, mentereng, dan modern di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Jakarta, Indonesia (CGK) menuju ke terminal 2 Tan Son Nhat International Airport Ho Chi Min City (SGN), Vietnam yang berjarak 3.945,6 km, memakan waktu sekitar 3 jam 10 menit (tanpa transit). Oleh karena penerbangan kami menuju ke arah utara dan berada pada wilayah atau zona waktu yang sama, otomatis tidak ada selisih atau perbedaan waktu antara kedua kota ini.

Siap2 boarding di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten

Setelah transit sekitar 2 jam, selanjutnya dari Terminal 1 domistik kami terbang ke Hanoi yang berjarak 1.727 km, menggunakan pesawat Vietnam Airlines VN 272 Airbus 350 dan mendarat di Terminal 1 Noi Bai International Airport, Hanoi, ibukota Vietnam. Penerbangan domistik ini menggunakan pesawat Vietnam Airlines yang lebih besar, lebih baru dan lebih nyaman, dibandingkan pesawat dari Jakarta. Pesawat Airbus A350 XWB (eXtra Wide Body) adalah keluarga pesawat jet berbadan lebar yang sedang dikembangkan oleh produsen pesawat Eropa, yaitu Airbus. A350 akan menjadi pesawat Airbus pertama dengan struktur kedua sayap pesawat dibuat dari polimer yang diperkuat serat karbon. Pesawat ini dapat membawa 270-350 penumpang di tempat duduk kelas tiga, tergantung pada varian.

.

Pesawat A350 pertama kali diumumkan pada tahun 2004 untuk menyaingi pesawat Boeing 787. Airbus awalnya merespon efisiensi yang dicanangkan Boeing, dengan menawarkan sebuah upgrade A330 dengan penggunaan mesin baru dan perbaikan aerodynamis, untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Hasil pertama A350 tampak hampir sama dengan A330 secara eksternal tetapi pada dasarnya pesawat ini adalah sebuah desain baru dan hanya memiliki 10% commonality (kesamaan suku cadang) dengan Airbus sebelumnya.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/03/20/475/

.

Setelah terbang pada ketinggian 11.888 m, berkecepatan 908 km/jam, kami mendarat pk. 21.44. Bandara Noi Bai International Airport, Hanoi, dibuka pada Agustus 2006 ini berjarak 28 mil (45 km) dari pusat kota. Segera kami mengingat sejarah Vietnam yang dimulai sejak abad 11 SM yang sampai abad 10 Masehi, mayoritas berada di bawah kekuasaan kekaisaran Tiongkok. Tahun 939 M, Vietnam merdeka secara politis, dan mulai menggunakan Champa sebagai nama negara. Masa setelah ini dianggap sebagai masa pembangunan identitas kebangsaan Vietnam.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/03/21/2018-new-york-hari-kedua/

.

Ibukota Vietnam adalah Hanoi (dahulu berfungsi sebagai ibukota Vietnam Utara), sedangkan kota terbesar dan terpadat adalah Kota Ho Chi Minh (dahulu dikenal sebagai Saigon). Kemiskinan, berdasarkan jumlah penduduk yang hidup dengan pendapatan di bawah $1 per hari, telah menurun secara drastis dan sekarang lebih sedikit daripada di Tiongkok, India dan Filipina. Sebagai hasil dari langkah reformasi tanah (land reform), Vietnam sekarang adalah produsen kacang cashew terbesar dengan pangsa 1/3 dari kebutuhan dunia, dan eksportir beras kedua terbesar di dunia setelah Thailand. Vietnam memiliki persentasi tertinggi atas penggunaan lahan untuk kepentingan cocok tanam permanen, 6,93%, daripada negara-negara lain di Sub-wilayah Mekong Raya (Greater Mekong Subregion). Selain beras, kunci ekspor adalah kopi, teh, karet dan produk-produk perikanan.

.

Mampir sebentar di konter Vietnam Airlines di Ho Chi Min, Vietnam

Hanoi memiliki perkiraan populasi 3.500.800 jiwa (1997), adalah ibukota Vietnam dan dulunya ibu kota Vietnam Utara dari 1954 hingga 1976. Kota ini terletak di tepi kanan Sungai Merah. Hanoi menjadi ibukota Vietnam pada abad ke-7. Namanya yang berasal dari bahasa Mandarin, Đông Kinh, menjadi Tonkin dan dipakai bangsa Eropa ke seluruh wilayah Vietnam. Hanoi dijajah Prancis tahun 1873 dan diserahkan kepadanya sepuluh tahun kemudian. Ia menjadi ibukota Indochina Prancis setelah 1887.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/06/21/2016-mengkover-vancouver/

Hanoi dijajah Jepang pada 1940, dan dibebaskan tahun 1945, ketika ia menjadi pusat pemerintahan Vietnam. Dari 1946 hingga 1954, Hanoi menjadi lokasi perlawanan sengit antara Prancis dan tentara Vietnam. Sejak itu, Hanoi menjadi ibukota Vietnam Utara. Selama Perang Vietnam sarana transportasi Hanoi terganggu oleh pengeboman jembatan dan rel kereta api, namun dengan cepat dapat diperbaiki. Setelah perang berakhir, Hanoi menjadi ibukota seluruh wilayah Vietnam ketika Vietnam bagian Utara dan Selatan bersatu pada 2 Juli 1976.

.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/05/28/2015-london/

.

Bandar Udara Internasional Noi Bai (HAN) di Hanoi, ibu kota dari Vietnam, adalah bandara terbesar di bagian utara negara tersebut. Bandara ini berjarak 28 mil (45 km) dari pusat kota. Waktu perjalana dari pusat kota adalah sekitar 30-45 menit. Bandara yang dibuka pada Agustus 2006 ini memiliki landasan pacu baru sepanjang 3,800 meter dari beton dan landasan yang lebih tua sepanjang 3,200 meter. Jarak antara kedua landasan pacu hanya 250 meter, sehingga bandara ini hanya memiliki kapasitas maksimum sebanyak 10 juta penumpang per tahun, sesuai dengan peraturan keamanan dari International Civil Aviation Organisation safety regulations.

.

.

Kami memerlukan waktu tempuh perjalanan ke ‘Hanoi Old Quarter’ di pusat kota menggunakan taksi berargometer, sekitar 1,5 jam dengan tariff 357 dong. Malam ini kami menginap di The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam, yang beralamat di 6 Bao Khanh lane, Hang Trong ward, Hoan Kiem distr, Hanoi City, Vietnam. Hotel ini berjarak 27,6 km dari Noi Bai International Airport Hanoi.

Sabtu tengah malam, 25 Mei 2019

Kamar 307 The Pearl Hotel Hanoi, Vietnam.

(bersambung secepatnya)

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

2 replies on “2019 Hari pertama di Indochina”

Very nice trip note dr Wikan … enjoy Vietnam enjoy the genuine phő …
Thanks for a such wonderful notes. Feel like flying there.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *