Categories
Istanbul

2020 Keselamatan Pasien COVID-19

keselamatan pasien

KESELAMATAN  PASIEN  COVID-19

fx. wikan indrarto*)

Kamis, 17 September 2020 dirayakan sebagai Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World Patient Safety Day) 2020. Tema peringatan tahun 2020 sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena bukan lagi terpusat pada keselamatan pasien saat menerima layanan medis, tetapi justru pada tenaga kesehatan (nakes) yang menangani pasien, yaitu “Speak up for health worker safety!” Apa yang menarik?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/08/29/2020-pahlawan-covid-19/

.

Hari Keselamatan Pasien Sedunia ditetapkan oleh Majelis Kesehatan Dunia ke-72, pada Mei 2019 sesuai resolusi WHA72.6 tentang ‘Tindakan global terhadap keselamatan pasien.’ Hal ini didasarkan pada serangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan tahunan yang dimulai di London pada tahun 2016. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman,  keterlibatan, dan mempromosikan tindakan global demi keselamatan pasien, dan mengurangi bahaya terhadap pasien. Layanan kesehatan seharusnya berlandaskan pada prinsip dasar pengobatan yang tidak boleh merugikan (principle of medicine – First, do no harm).

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/09/17/2019-hari-keselamatn-pasien-sedua/

.

Pandemi COVID-19 saat ini merupakan salah satu tantangan dan ancaman terbesar yang harus dihadapi dunia dan umat manusia. Selain itu, layanan kesehatan sedang mengalami krisis terbesar dalam aspek keselamatan pasien. Pandemi COVID-19 telah memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, pada sistem kesehatan di seluruh dunia. Sistem kesehatan hanya dapat berfungsi dengan baik, kalau tersedia nakes dalam jumlah memadai, berpengetahuan luas, terampil, dan termotivasi untuk penyediaan layanan yang aman bagi pasien.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/05/18/2019-dilema-akreditasi-rs/

.

Tema Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2020 dipilih untuk mendesak semua pemangku kepentingan, agar fokus pada ancaman COVID-19 terhadap keselamatan nakes, yaitu para dokter, perawat, bidan dan segenap tenaga kesehatan dalam profesi lainnya. Pandemi COVID-19 telah menyoroti tantangan besar yang dihadapi nakes secara global. Bekerja di lingkungan yang penuh tekanan memperburuk risiko keselamatan bagi nakes, termasuk terinfeksi dari pasien dan berkontribusi pada merebaknya wabah di fasilitas perawatan kesehatan tempat nakes bekerja. Selain itu, banyak nakes yang memiliki akses hanya terbatas atau kekurangpatuhan terhadap penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), juga abai akan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi lainnya, sehingga menyebabkan kesalahan yang berpotensi membahayakan pasien dan nakes lainnya. Di banyak negara, nakes juga menghadapi peningkatan risiko infeksi, kekerasan, kecelakaan, stigma, penyakit tidak menular dan bahkan kematian.

.

Tujuan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2020 adalah pertama, meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya keselamatan nakes dari ancaman COVID-19 dan keterkaitannya dengan keselamatan pasien. Kedua, melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam menerapkan strategi multimoda untuk meningkatkan keselamatan nakes dan pasien. Ketiga, menerapkan tindakan mendesak dan berkelanjutan oleh semua pemangku kepentingan agar berinvestasi dalam berbagai program keselamatan nakes, sebagai prioritas keselamatan pasien. Keempat, memberikan pengakuan atas dedikasi dan kerja keras nakes, terutama di tengah perjuangan melawan pandemi COVID-19 saat ini.

.

Merujuk data dari wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) tahun 2002 dan 2003, WHO menyebut 21 persen kasus dalam epidemi waktu itu dialami dokter. Pola serupa muncul juga di kalangan dokter yang menangani pasien COVID-19. Pada 2 April 2020 di Italia, lebih dari 6.200 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 adalah dokter. Di Spanyol, persentasenya 12 persen. Pada awal Maret lalu, China memperkirakan sekitar 3.300 orang dokter telah tertular virus corona. Artinya, antara 4-12 persen kasus COVID-19 akan dialami dokter, maupun perawat dan orang-orang di garis terdepan penanganan virus tersebut, termasuk di Indonesia.

.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pada hari Selasa 4 April 2020 melaporkan adanya 74 orang dokter dari seluruh Indonesia, yang meninggal akibat positif dan suspek COVID-19. Peningkatan kasus terus terjadi, bahkan pada hari Selasa, 25 Agustus 2020 tercatat sebanyak 90 orang dokter meninggal dunia karena COVID-19 di seluruh Indonesia. Mereka meninggal setelah berjuang menangani pasien yang terjangkit virus SARS-CoV-2 itu. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan pemerintah turut berbela sungkawa atas meninggalnya 90 dokter tersebut dan berjanji akan terus meningkatkan perlindungan terhadap nakes. Salah satu caranya adalah membatasi jam kerja nakes yang menangani pasien COVID-19.

.

Dalam rangka HUT 75 Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI, Presiden Joko Widodo memberikan bintang jasa kepada 53 Orang Penerima Tanda Jasa dan Kehormatan 2020, Termasuk Dokter yang gugur karena ganasnya pandemi COVID-19. Penerima Bintang Jasa Pratama adalah Dr. Djoko Judodjoko, SpB, Prof. DR. Dr. Bambang Sutrisna, Dr. Exsenveny Lalopua, MKes, Dr. Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo, Dr. Heru Sutantyo, dan Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT. Sedangkan penerima Bintang Jasa Nararya adalah Dr. Hadio Ali Khazatsin, SpS, Dr. Adi Mirsa Putra, SpTHT-KL, Drg. Umi Susana Widjaja, Drg. Gunawan Oentaryo Drg. Anna Herlina Ratnasari, Drg. Amutavia Pancarsari Artsianti Putri, dan Drg. Yuniarto Budi Santosa.

.

“Tidak ada yang boleh dirugikan dalam layanan kesehatan. Namun secara global, setidaknya 5 pasien meninggal setiap menit karena layanan kesehatan yang tidak aman dan nakes yang tertular COVID-19 semakin banyak,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. Kita membutuhkan budaya keselamatan dan kemitraan pasien dengan nakes, mendorong pelaporan dan pembelajaran dari kesalahan, serta menciptakan lingkungan kerja bebas kesalahan, di mana nakes diberdayakan dan dilatih untuk mengurangi kesalahan.

.

Momentum Hari Keselamatan Pasien Sedunia (World Patient Safety Day) 2020 mengingatkan kita agar ‘tidak seorang pun boleh dirugikan dalam memperoleh perawatan kesehatan,’ termasuk para nakes dari ganasnya pandemi COVID-19.

Apakah kita sudah bertindak?

Sekian

Yogyakarta, 12 September 2020

*) Dokter spesialis anak RS Panti Rapih dan Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *