Categories
Istanbul

2020 Steroid untuk Bayi Prematur

Gangguan Paru-Paru pada Bayi Prematur | HonestDocs

STEROID  UNTUK  BAYI  PREMATUR

fx. wikan indrarto*)

Kontrol kehamilan yang akurat dan perawatan kebidanan berkualitas, yang dikombinasikan dengan pemberian obat suntikan steroid adalah kunci untuk bayi prematur, agar mampu bertahan hidup. Apa yang menarik?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/09/26/2019-ibu-dan-bayi-lebih-banyak-hidup/

.

Hasil uji klinis berjudul ‘Antenatal Dexamethasone for Early Preterm Birth in Low-Resource Countries’ diterbitkan pada hari Senin, 23 Oktober 2020 di New England Journal of Medicine. Uji klinis menunjukkan bahwa deksametason, sebuah glukokortikoid atau steroid yang digunakan untuk mengobati banyak penyakit berat, termasuk rematik dan COVID-19 yang parah, dapat meningkatkan kelangsungan hidup bayi prematur. Obat tersebut diberikan kepada ibu hamil, yang berisiko melahirkan bayi prematur, terutama di fasilitas kesehatan dengan sumber daya rendah.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/05/09/2019-kematian-bayi/

.

Uji klinis dalam koordinasi ‘The WHO ACTION Trials Collaborators’ menyelesaikan kontroversi yang sedang berlangsung, tentang kemanjuran (efficacy) steroid antenatal, untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi baru lahir prematur di negara berpenghasilan rendah. Deksametason telah lama terbukti efektif dalam menyelamatkan bayi prematur yang tinggal di negara berpenghasilan tinggi, di mana perawatan untuk bayi baru lahir berkualitas tinggi lebih mudah diakses. Ini adalah pertama kalinya uji klinis membuktikan bahwa obat tersebut juga efektif di negara berpenghasilan rendah.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/10/21/2019-kekerasan-pada-kelahiran-bayi/

.

Dampaknya signifikan: untuk setiap 25 wanita hamil yang diobati dengan deksametason, satu nyawa bayi prematur terselamatkan. Ketika diberikan kepada ibu yang berisiko melahirkan prematur, deksametason mampu melewati tali pusat dan plasenta, untuk mempercepat perkembangan paru-paru, sehingga bayi prematur lebih kecil kemungkinannya mengalami masalah pernapasan segera setelah lahir. Deksametason sekarang terbukti sebagai obat untuk menyelamatkan bayi yang lahir terlalu cepat, di negara berpenghasilan rendah. Namun demikian, obat ini hanya efektif bila dokter  dapat membuat keputusan yang tepat waktu dan akurat, yang dilanjutkan dengan paket perawatan berkualitas tinggi untuk ibu hamil dan bayi prematurnya.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/03/22/2019-kehilangan-bayi/

.

Secara global, prematuritas merupakan penyebab utama kematian pada anak balita (di bawah usia 5 tahun). Setiap tahun, diperkirakan 15 juta bayi lahir terlalu dini, dan 1 juta meninggal karena komplikasi akibat kelahiran dini atau prematuritas. Di negara berpenghasilan rendah, setengah dari bayi yang lahir pada atau kurang dari usia 32 minggu kehamilan, akan meninggal karena kurangnya perawatan yang layak, mudah diakses, dan hemat biaya.

.

Fasilitas kesehatan harus memiliki sarana untuk menentukan ibu hamil yang paling mungkin mendapat manfaat dari obat deksametason tersebut, untuk memulai pengobatan dengan benar, dan pada waktu yang tepat – idealnya 48 jam sebelum melahirkan, guna memberikan waktu yang cukup untuk menyelesaikan dosis obat suntikan steroid sampai mencapai efek maksimal. Ibu dengan usia kehamilan 26-34 minggu, kemungkinan besar mendapat manfaat dari steroid. Dengan demikian, fasilitas kesehatan juga harus memiliki perangkat ultrasonografi (USG) untuk menentukan usia kehamilan secara akurat. Selain itu, bayi prematur yang baru lahir harus mendapatkan perawatan dengan kualitas yang cukup baik, saat dan setelah dilahirkan.

.

10 Gangguan Kesehatan Selama Kehamilan Trimester Ketiga | Popmama.com
.

Paket perawatan minimal untuk bayi baru lahir, mencakup pengelolaan infeksi, dukungan nutrisi, perawatan termal dan akses ke alat bantu napas berupa mesin CPAP untuk mendukung pernapasan bayi. Pada paket minimal yang sudah diterapkan di negara berpenghasilan rendah, maka steroid antenatal seperti deksametason dapat membantu menyelamatkan hidup bayi prematur.

.

Penelitian uji klinis yang dipimpin oleh Dr. Olufemi T. Oladapo, MPH, dilakukan dari Desember 2017 – November 2019, secara acak mendata 2.852 ibu dan 3.070 bayi prematur mereka dari 29 rumah sakit rujukan sekunder dan tersier di Bangladesh, India, Kenya, Nigeria, dan Pakistan. Uji klinis tersebut mendapatkan data kematian neonatal terjadi pada 278 dari 1.417 bayi (19,6%) pada kelompok deksametason dan pada 331 dari 1.406 bayi (23,5%) pada kelompok plasebo (RR 0,84; IK 95% 0,72-0,97; P = 0,03). Kelahiran mati atau kematian neonatal terjadi pada 393 dari 1.532 janin dan bayi (25,7%) dan pada 444 dari 1.519 janin dan bayi (29,2%), RR 0,88; 95% CI, 0,78-0,99; P = 0,04); kejadian infeksi bakteri pada ibu masing-masing adalah 4,8% dan 6,3% (RR 0,76; CI 95%, 0,56-1,03).

.

Bagaimana Bayi Bernapas di Dalam Rahim ? | Kafe Kepo |
.

Tidak ada perbedaan antar kelompok yang signifikan, dalam kejadian efek samping obat. Selain menemukan risiko kematian dan kelahiran mati neonatal yang secara signifikan lebih rendah, penelitian uji klinis ini juga menemukan tidak ada peningkatan kemungkinan infeksi bakteri pada ibu, ketika ibu hamil diberikan suntikan deksametason di negara dengan sumber daya rendah.

.

Hampir tiga dekade lalu, Konvensi Hak Anak telah diberlakukan secara global, yang menjamin setiap bayi baru lahir berhak atas standar perawatan kesehatan tertinggi. Setiap negara di seluruh dunia wajib memastikan bahwa sumber daya medis dan keuangan, tersedia untuk menciptakan hak itu menjadi kenyataan, bagi setiap bayi baru lahir. Tambahan pemberian obat suntikan steroid pada ibu hamil adalah langkah kunci untuk bayi prematur, agar tidak mengalami kematian.

Bagaimana sikap kita?

Sekian

Yogyakarta, 3 November 2020

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *