Categories
Istanbul

2007 PETUALANGAN DI SPANYOL

PETUALANGAN DI SPANYOL

fx. wikan indrarto dan b. sari prasetyati*)

Perjalanan peziarahan ke Fatima, Portugal utara, pada 10 Oktober 2007 pagi kami teruskan dengan petualangan memasuki negeri Spanyol dengan bis pariwisata melalui jalan bebas hambatan dari Coimbra, kota besar di Portugal utara ke arah Salamanca, kota di Spanyol barat laut. Meskipun di jalan tol, ada aturan bahwa kecepatan bis maksimal 100 km/jam, pengemudi dibatasi jam kerja maksimal 12 jam sehari, bekerja sendiri tidak menggunakan asisten, untuk memudahkan mencari lokasi menggunakan fasilitas alat GPS (Global Posisioning System) tanpa pulsa, yang saat itu GPS belum lumrah di Indonesia. Untuk bis buatan sebelum tahun 2006 ada pencatatannya dengan disc, dan bis buatan setelah tahun 2006 menggunakan chip komputer, untuk memantau aktivitasnya maksimal 12 jam sehari boleh jalan, dan mesin akan mati sendiri apabila melampaui batas waktu. Kami menikmati perjalanan dengan bis pariwisata seperti itu.

Tujuan petualangan kami adalah Madrid, ibukota Kerajaan Spanyol. Asal nama kota Madrid adalah Majerit yang dalam bahasa Arab berarti tempat yang banyak airnya. Madrid adalah kota di dataran tinggi yang berlimpah persediaan airnya. Sejak tahun 1139 oleh Raja Alfonso I dijadikan ibukota Spanyol, setelah membebaskannya dari bangsa Moor yang muslim dan berpenduduk 450 ribu jiwa. Perbatasan negara antara Portugal dan Spanyol saat ini hanya berupa papan nama kecil dan bekas pintu gerbang tol untuk pemeriksaan imigrasi yang sudah tidak digunakan lagi, terletak di sekitar kota Salamanca. Espanya (E) atau Spanyol, aslinya Espania sebutan yang diberikan oleh bangsa Romawi yang menguasai mereka pada abad ke 3. Spanyol adalah negara ke 3 terbesar di Uni Eropa, setelah Perancis dan Jerman.

 
Bis Spanyol
 
Batas Portugal

Bis pariwisata Spanyol, menjemput kami di Portugal melalui jalan tol internasional

Istirahat sejenak setelah
melewati perbatasan Spanyol dengan Portugal

Spanyol menjadi penghubung antara benua Afrika dan Eropa, sehingga menjadi daerah penting dan menjadi jembatan perdagangan sejak jaman dahulu. Penduduknya 41 juta jiwa, tetapi jumlah turisnya dapat mencapai 50 juta jiwa, atau melebihi jumlah penduduknya. Mereka pada umumnya mengunjungi kota Madrid, Barcelona dan Valencia. Selain kota atau tempat wisata, juga ada tempat ziarah agama Katolik seperti Loyola dan Avila. Spanyol, dan juga Portugal tetangganya, terletak di Peninsula (semenanjung) Iberia, pada daratan Eropa yang menjulur mengarah ke benua Afrika. Jenderal Fanco pada tahun 1975 bertindak sebagai diktator militer terakhir di Spanyol. Setelah Jenderal Franco mundur, Spanyol kemudian menjadi kerajaan dengan rajanya Juan Carlos I. Yang terkenal dari Spanyol adalah Real Madrid, sebuah klub sepakbola profesional yang terkaya di seluruh dunia, tarian flamengo dan atraksi matador melawan banteng. Banteng yang digunakan minimal berumur 4 tahun, jantan, sehat dan dikembangkan di peternakan, bukan banteng liar. Atraksi menarik ini hanya berlangsung pada bulan Maret sampai Oktober setiap tahunnya. Sayang, pada saat ini kami tidak ada jadwal menikmati kedua hal yang terakhir itu.

 
100_2284
 
Nadal

Bis wisata tingkat yang tanpa atap, fasilitas city tour di Madrid yang digemari para wisatawan

Poster Rafael Nadal yang sangat besar, petenis top asal Spanyol juara ATP Master

Kami memasuki kota pertama di dekat perbatasan, yaitu Salamanca, pada tengah hari. Salamanca dibaca sebagai Salamangka, adalah kota budaya sejak abad 12, berpenduduk sekitar 160.000 jiwa. Don Quijote, yang dibaca sebagai Don Kiote, adalah tokoh pahlawan Spanyol yang terkenal yang berasal dari kota yang dibelah sungai Tormes. Orang Eropa selatan, seperti Spanyol dan Portugal tidak terlalu tinggi, bila dibandingkan orang Eropa barat, tetapi berkulit putih bersih. Ada istilah ‘siesta’, kebiasaan tidur siang pada jam 2-5 siang, sehingga semua aktivitas dihentikan sementara, bahkan banyak toko-toko tutup. Kami makan siang sebelum siesta di Restaurante El Bardo Salamanca. Ada istilah dalam Bahasa Spanyol yang selalu kami ingat untuk toilet yang disebut aseos, yaitu caballeros untuk laki-laki dan senoras untuk wanita. Perjalanan dilanjutkan sampai Madrid dan kami mencapainya pada sore hari untuk menginap di Foxa 32 C/ Agustin de Foxa, 32, 28036, Madrid

 
APILL
 
Don Quizot

Tanda lalu lintas yang penuh warna,
dalam bahasa setempat yang informatif

Monumen Don Quijote, pahlawan legendaris negeri Spanyol di taman kota Madrid

Pagi berikutnya 11 Oktober 2007, kami mengunjungi Toledo, sebuah kota kuno nan artistik, 100 km selatan Madrid. Di Toledo kita dipuaskan dengan hasil karya pelukis besar Spanyol abad 18, El Greco. Bangsa Romawi yang menguasai Toledo dipaksa keluar pada tahun 213 karena ditaklukkan bangsa Moor yang muslim. Yang luar biasa sejak saat itu adalah munculnya kebersamaan dan toleransi yang tinggi antara umat muslim, kristen dan Yahudi, sehingga ada masjid, gereja dan sinagoga yang besar, megah dan saling berdekatan secara damai. Kota ini dibangun di alam perbukitan secara bertahap dari bagian bawah sampai atas. Puncaknya adalah El Alcazar atau Alkazhar yang dibangun pada masa Raja Carlos V yang adalah benteng besar di atas bukit, dan sekarang menjadi kawasan kota tua Toledo yang mempesona. Masyarakat kebanyakan yang asli Toledo adalah pande besi, ahli pembuat senjata dari logam seperti pedang, tombak, perisai sampai baju besi perlengkapan perang Ksatria Templar yang saat ini miniaturnya menjadi cinderamata khas Toledo. Kota ini dibelah oleh Sungai Tajo atau Tego, yang merupakan sungai terpanjang di Eropa karena mencapai lebih dari 1.000 km sampai ke Lisabon dan masuk ke Samudera Atlantik. Bangsa Moor atau Arab secara efektif menguasai kota ini mulai pada abad 8 selama 3 abad.

Tembok kota tua Toledo dibangun pada abad 16 di sisi utara, sedangkan di selatan dilindungi oleh aliran deras sungai Tego, sehingga membuat Toledo menjadi sebuah kota yang sangat strategis dan aman. Ada lapangan besar di tengah kota yang pada awalnya dahulu digunakan untuk tempat ekskusi para tahanan, sementara sekarang menjadi areal pedestrial yang padat wisatawan. Selain beteng Alkhazar, di kompleks kota tua Toledo juga ada sebuah katedral (gereja besar) yang megah dan terbesar kedua di seluruh daratan Spanyol setelah katedral Sevilla, berarsitektur murni Gothik yang menjulang, dibangun mulai tahun 1226 dan baru lengkap setelah 500 tahun kemudian. Yang khas adalah gambaran pengaruh setiap era pemerintahan dapat dilihat pada semua ornamen katedral. Sebagai contoh adalah Ruang Paduan suara yang bergaya barok dengan kombinasi gaya neo gothik, dibuat dari batu alabaster sesuai dengan gambaran Bait Allah pada Perjanjian Lama. Selain itu, juga bangku kayu untuk umat yang dibuat pada abad 15 dan gambar peperangan antara umat muslim dan kristen dalam Perang Salib, terutama peperangan untuk merebut kota terakhir di daratan Spanyol dari kaum muslim yaitu Granada. Ada patung Bunda Maria yang tersenyum buatan abad 13 dari bahan marmer putih, merupakan patung Bunda Maria menggendong bayi Yesus satu-satunya di dunia, dengan ekspresi tersenyum. Selain itu, ada altar dengan hiasan terbaik di seluruh daratan Spanyol yang terbuat dari kayu dan dilapis atau dilumuri emas. Setiap gambar pada dinding dan atap katedral menceritakan kehidupan Yesus dalam berbagai adegan, seperti sebuah rangkaian film, dengan ukuran gambar dan patung yang semakin ke atas dibuat semakin besar, sehingga nampak jelas meski dilihat dari tempat duduk umat. Pengaruh yang sangat kuat adalah gaya Barok dari abad 15, baik pada patung maupun relief marmer putih asli dari Italia. Ruang besar yang sangat menarik adalah ruang pamer, sebab di situ ada lukisan El Greco, pelukis terkenal Spanyol, Rafael dari Italia, sampai lukisan indah di atap yang dibuat pelukis cepat Luka Yordano dari Italia, yang melukis semua atap hanya selama 1 tahun saja, sebab dia melukis dengan ke 2 buah tangannya secara simultan. Lukisan terdindah dan satu-satunya di dunia adalah ke12 lukisan foto wajah para murid (Rasul) Yesus yang dilukis El Greco. Lukisan yang paling baik dan merupakan masterpiece adalah lukisan tentara Romawi yang melucuti pakaian Yesus saat akan disalibkan. Sayang sekali, semua keindahan tersebut tidak boleh difoto, untuk menghindari plagiatisme lukisan.

 
Toledo
 
Templar

Panoramik kota tua Toledo, dengan katedral dan benteng Alkazar di kejauhan

Ksatria Templar, pasukan Perang Salib dengan senjata dan baju baja dari Toledo

Ruang selanjutnya yang kami kunjungi adalah Ruang Harta Karun, yang dibangun persis di bawah menara lonceng katedral. Dinamakan demikian sebab di dalam ruangan tersebut ada tersimpan benda-benda dengan nilai finansial sangat tinggi yang dipersembahkan oleh orang-orang kaya, sebagai donasi. Selain itu juga tersimpan salib dan cincin milik kardinal atau paus, juga duplikat kitab suci dalam bentuk dan ukuran yang sama persis, sebab yang asli sudah berumur 700 tahun dan berasal dari Perancis. Harta yang paling mahal yang tersimpan di situ adalah menara persembahan yang terbuat dari emas dan perak buatan abad 15 dan 16, seberat 200 kg. Menara persembahan tersebut disebut juga ‘corpus christi’, sebab di bagian tengahnya ada mangkok kaca yang sering diisi oleh hosti suci, lambang tubuh Yesus. Menara tersebut masih selalu digunakan pada parade perarakan tubuh Kristus pada minggu I setiap bulan Juni. Selain itu masih ada juga mahkota ratu atau permaisuri buatan abad 15 dan 16 dengan bahan perak, emas dan mutiara, yang pada awal pembuatannya dirancang untuk ratu yang berpola terbuka, tetapi pada akhirnya rancangan tersebut diteruskan untuk Bunda Maria yang yang berpola tertutup. Kami juga tidak dijinkan untuk mengambil foto semua benda tersebut. Perjalanan kami lanjutkan ke Gereja Santo Tomas, sebab di dalamnya berada gambar yang jadi masterpiece pelukis hebat El Greco di atas kanvas besar dengan cat minyak dan lukisan tersebut tidak pernah berpindah tempat sejak semula. Gambar tersebut melukiskan tentang kejadian yang terjadi pada tahun 1323.

Terlihat adanya utusan dari sorga, yaitu Santo Stefanus yang di sebelah kiri dan Santo Agustinus yang memakai topi, keduanya sedang menguburkan sesosok jenazah. Itu adalah jenazah Walikota Orga Don Gonzalo Ruiz De Toledo yang dicintai rakyatnya dan dikatakan selalu berbuat baik. Di bagian atas digambarkan situasi surga, yaitu Yesus dengan baju putih, Bunda Maria, Santo Petrus dan Santo Yohanes Pembaptis. Sekali lagi sayang sekali, semua keindahan tersebut tidak boleh difoto, untuk menghindari plagiatisme lukisan.

Setelah itu, perjalanan kami lanjutkan dengan menyusuri lorong sempit untuk mencapai sebuah sinagoga. Di dalam kota tua Toledo terdapat bekas sinagoga (tempat beribadat umat) Yahudi yang sekarang digunakan untuk museum dan tidak lagi dipakai sebagai tempat ibadah. Banyak orang akan mengira bangunan tersebut adalah masjid, sebab bentuknya sangat mirip. Gereja, sinagoga dan masjid yang ada di Toledo semua dibangun oleh tenaga kasar orang-orang Arab, sehingga bentuknya sangat mirip. Orang Islam, Kristen dan Yahudi di sana sangat toleran dalam keseharian selama lebih dari 3 abad. Pada abad 15 ada 10 sinagoga, sekarang hanya tinggal 2 buah yang dapat dikunjungi wisatawan. Gereja Santa Maria Lablanca (yang berarti putih) digunakan sebagai nama pada sinagoga mayor (terbesar di seluruh Eropa) ini. Gedung ini sangat unik, sebab namanya Kristen, bangunannya berarsitektur Islam (Arab), tetapi digunakan untuk umat Yahudi, sehingga merupakan simbol toleransi. Di situ dapat dilihat tiang-tiangnya yang berbentuk 8 sisi gaya muslim (oktagonal), bukan 6 sisi gaya Yahudi (Bintang Daud).

 
Katedral Toledo
 
Jembatan Tojo

Katedral besar di Toledo yang indah,
hanya boleh difoto bagian luarnya saja

Jembatan di atas sungai Tejo, dibuat abad 14 untuk jalan keluar dari kota Toledo

Kota Madrid berada 660 m di atas laut dan merupakan ibukota negara Eropa yang tertinggi di atas permukaan laut. Madrid dari bahasa Arab ‘Majerid’ yang berarti tempat yang banyak air, sebab sekitar 40% daerahnya merupakan penghasil air. Selain itu, Madrid juga dikenal sebagai kota ke 2 yang merupakan ibukota negara Eropa yang memiliki berbagai jenis pohon atau tumbuhan paling banyak. Warga kota utama Madrid sebanyak 3 jutaan,sedangkan sebanyak 5 jutaan warga yang lain mendiami kompleks di pinggiran kota utama. Real Madrid adalah sebuah klub sepak bola profesional yang didirikan pada tahun 1914, memiliki sebuah stadion sangat megah di tengah kota, dapat menampung sampai 90 ribu orang penonton sekaligus, dibuat dari bahan semen semua, dilengkapi dengan sistem pemanasan di bawah lapangan, agar rumputnya tetap hidup baik di sepanjang musim dingin.

Selain itu kami juga melihat sebuah gedung bertingkat 48 dengan dinding bertuliskan banyak angka-angka tahun penting, dibuat dengan arsitektur dan material khusus, oleh karena dibangun tepat di atas dan berdekatan dengan stasiun kereta bawah tanah (subway) yang memiliki goncangan sangat besar secara terus menerus. Selanjutnya kami melihat Columbus Stadium, bangunan ini digunakan untuk menghormati peristiwa penemuan benua Amerika oleh Christopher Columbus pada tanggal 12 Oktober 1492. Sejak itu selalu dilakukan berbagai carnaval dengan tujuan Taman Penemuan (Discovery Resort) pada setiap tanggal 12 Oktober, juga sekaligus untuk menghormati Bunda Maria.

 
100_2263
 
Istana Raja Spanyol

Suporter Jawa di Santiago Barneube, milik klub sepak bola Real Madrid yang megah

Istana Raja di pusat kota Madrid
dengan 2800 buah kamar

Kami juga mengunjungi Royal Palace atau Istana Raja di tengah kota Madrid, yang pada awalnya berupa benteng pasukan bangsa Moor pada tahun 711. Setelah dikuasasi oleh Raja Philip V, dibantu Sabatini, arsitek Italia, yang membangun selama rentang 26 tahun dan mencapai 2.800 kamar. Sejak tahun 1764 sampai 1971 selalu digunakan untuk tempat tinggal raja dan keluarganya dari Dynasti Bourbon, yang memerintah Kerajaan Spanyol. Keindahan istana tersebut, juga kekayaan artistik ataupun finansialnya sama sekali tidak dapat kami ambil fotonya. Penjagaan sangat ketat dan para wisatawan dilarang keras mengambil foto. Setiap kamar dalam istana yang indah itu, dipenuhi oleh benda-benda seni, baik patung, lukis, tata ruang maupun seni pencahayaan yang sangat indah sekali, tidak terlukiskan dengan kata-kata.

 
100_2294
 
Plaza Mayor

Espana a Calvo Sotelo patung batu di antara 2 gedung miring dekat Chamartin, Madrid

Gran Via dekat Plaza Mayor, tempat belanja yang sangat luas dan penuh gaya.

Kami melanjutkan perjalanan dalam kota Madrid, Spanyol dengan melihat Gran Via, Catedral de la Almudena, Plaza de Cibeles, Plaza Mayor, Estacion de Atocha, Estadio Santiago Bernabeu, Fuente de Cibeles, Iglesia Catedral de Las FAS (Fuerzas Armadas de Espana), patung Espana a Calvo Sotelo, patung di antara gedung miring Realia di dekat terminal Chamartin. Bangunan antik di Gran Via dan gedung miring Realia dapat kami foto untuk kenangan, meskipun agak kesulitan proses pengambilannya. Maklum, kedua daerah tersebut sangat padat wisatawan yang sering kali juga berfoto bersama di lokasi tersebut. Istilah dalam Bahasa Spanyol yang sampai sekarang kami ingat terus misalnya Prohibido Fumar (dilarang merokok) dan Gracias por su visita (terima kasih atas kunjungan anda). Setelah berkemas, kami pulang dengan pesawat KLM ke Jakarta melalui Amsterdam dan Kuala Lumpur seperti saat kami berangkat tempo hari. Perjalanan pulang sangat terasa membosankan, sebab petualangan kami rasanya belum cukup. Demikianlah ziarah yang dilengkapi dengan petualangan di tahun ini, telah diselesaikan dengan baik. Disampaikan banyak terima kasih, kepada para eyang yang telah menjaga anak-anak selama kami pergi. Juga para pembaca sekalian yang kami harapkan akan tergugah semangatnya untuk melakukan perjalanan dan mencatatnya secara detail, serta menuliskan ceritanya seperti kami, agar kita saling melengkapi informasi. Amin.

sekian

*) peziarah sekaligus pelancong dari tanah Jawa

perjalanan ke Portugal dan Spanyol ini berlangsung pada 8 sampai 12 Oktober 2007

Disusun di Yogyakarta, setelah kembali ke rumah

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *