Categories
Istanbul

2020 Polio Liar dan COVID-19

Polio (Poliomyelitis) - YouTube

POLIO  LIAR  DAN  COVID-19

fx. wikan indrarto*)

Pada hari Selasa, 25 Agustus 2020, sebanyak 47 negara di kawasan Afrika mendapatkan sertifikasi bebas virus polio liar. Apa yang dapat dipetik untuk menuju dunia bebas COVID-19?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/08/04/2020-bebas-cacar-dan-covid-19/

.

Komisi Sertifikasi WHO mengesahkan Wilayah Afrika sebagai daerah bebas virus polio liar, setelah empat tahun berturut-turut tanpa kasus. Dengan tonggak sejarah ini, lima dari enam wilayah global, yang mewakili lebih dari 90% populasi dunia, sekarang sudah bebas dari virus polio liar. Dengan ini akan mampu menggerakkan dunia lebih dekat untuk mencapai pemberantasan polio global. Saat ini hanya tingal dua negara di seluruh dunia, yang masih terus mengalami penularan virus polio liar, yaitu Pakistan dan Afghanistan.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/11/08/2019-basmi-polio-liar/

.

Pada 30 tahun yang lalu, virus polio liar melumpuhkan lebih dari 350.000 anak di lebih dari 125 negara setiap tahun. Pada Jumat, 4 Januari 2019, virus polio telah dipukul mundur hingga kurang dari 30 kasus yang dilaporkan pada tahun 2018 di hanya dua negara, yaitu Afghanistan dan Pakistan. Dengan demikian dunia kita telah berdiri di puncak kesuksesan bidang kesehatan masyarakat yang pernah terjadi sebelumnya, yaitu pemberantasan global penyakit infeksi kedua pada manusia, setelah cacar, dalam sejarah global.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/01/16/2019-akhiri-polio/

.

Kepemimpinan dan inovasi yang kuat berperan penting dalam menghentikan virus polio liar di wilayah Afrika. Berbagai negara berhasil mengoordinasikan upaya mereka untuk mengatasi tantangan utama dalam mengimunisasi anak, seperti pergerakan populasi tingkat tinggi, konflik bersenjata dan ketidakamanan yang membatasi akses ke layanan kesehatan, juga kemampuan virus untuk menyebar dengan cepat dan menyebar melintasi perbatasan negara.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/07/23/2020-vaksinasi-saat-pandemi-covid-19/

.

Selain itu, kemurahan hati yang berkelanjutan dan komitmen bersama dari para donatur, termasuk pemerintah, sektor swasta, lembaga multilateral, dan organisasi filantropi, untuk mencapai dunia bebas polio dengan kucuran dana yang besar. GPEI terdiri dari WHO, Rotary International, CDC AS, UNICEF, Bill & Melinda Gates Foundation dan Gavi (Aliansi Vaksin). Semuanya berhasil membantu membangun infrastruktur kesehatan kawasan Afrika, menjangkau lebih banyak anak daripada sebelumnya, dengan pemberian vaksin polio dan mengalahkan virus polio liar.

.

Poliomyelitis (Penyakit Virus Polio) » Info Infeksi Emerging Kementerian  Kesehatan RI

Sumber daya dan keahlian yang digunakan untuk menghilangkan virus polio liar, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat Afrika. Selain itu, juga telah membentuk sistem respons atas wabah. Program pemberantasan polio telah memberikan manfaat kesehatan yang luas bagi komunitas lokal di Afrika, mulai dari terbentuknya respons terhadap wabah, termasukpandemi COVID-19, hingga memperkuat layanan imunisasi rutin terhadap penyakit infeksi lain, yang dapat dicegah dengan vaksin.

.

Meskipun ini adalah pencapaian yang luar biasa, kita tidak boleh berpuas diri. Komitmen berkelanjutan untuk memperkuat imunisasi dan sistem kesehatan di kawasan Afrika sangat penting untuk melindungi dan menghilangkan virus polio liar. Selain itu, juga untuk mengatasi penyebaran virus polio yang diturunkan dari vaksin tipe 2 (cVDPV2), yang masih beredar dan digunakan di 16 negara di kawasan tersebut. Pada kantong wilayah dengan kekebalan yang rendah, berarti jenis virus tersebut masih terus menjadi ancaman dan risikonya diperbesar oleh gangguan dalam layanan vaksinasi karena pandemi COVID-19, yang membuat masyarakat lebih rentan terhadap wabah cVDPV2.

.

Keberhasilan Afrika melawan polio liar telah menunjukkan kepada dunia bahwa kemajuan dalam menghadapi beberapa tantangan kesehatan global terbesar adalah hal yang mungkin, dan dapat digunakan untuk menanggapi wabah pandemi COVID-19 yang mematikan. Misalnya, penemuan kasus aktif dari rumah ke rumah terbukti menjadi strategi yang mendukung program pemberantasan virus polio, dan memvaksinasi semua kontak akan membantu memerangi penyebaran virus polio. Demikian pula, pengawasan, penemuan kasus, pemeriksaan, pelacakan kontak, karantina, dan kampanye dalam komunikasi massal untuk menghilangkan informasi yang salah, adalah hal yang penting untuk mengendalikan COVID-19.

.

Tahap pertama yang penting adalah menciptakan dan menjamin ketersedian vaksin COVID-19 yang cukup, dan mampu menjangkau banyak orang di tempat yang sulit. Mengatasi keragu-raguan atas kehandalan vaksin, juga merupakan tantangan besar dalam menghentikan penyebaran COVID-19. Untuk itu, adanya akses ke informasi dan pendidikan kesehatan masyarakat yang akurat sangatlah penting, untuk memastikan bahwa warga masyarakat memiliki pengetahuan, bukan termakan berita bohong, dalam menjaga diri mereka sendiri dan orang lain di sekitarnya.

.

Momentum sertifikasi Wilayah Afrika sebagai daerah bebas virus polio liar, setelah empat tahun berturut-turut tanpa kasus, mengingatkan kita akan relevansinya untuk mengatasi pandemi COVID-19. Intinya adalah adanya solidaritas semua lintas sektor secara global plus ilmu pengetahuan dalam wujud vaksin, yang akan menghasilkan solusi.

Sudahkah kita siap?

 

Sekian

Yogyakarta, 27 Agustus 2020

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161.

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *