Categories
Istanbul

2023 Menembus Efesus

TERKABUL  KE  ISTANBUL (2)

MENEMBUS  EFESUS
fx. wikan indrarto & b. sari prasetyati

Setelah melakukan registrasi peserta di International Conference on Medical & Health Science 2023, untuk Selasa dan Rabu, 6 dan 7 Juni 2023 di Uranus Istanbul Topkapi, Zeytinburnu, Turkey, kami segera melanjutkan petualangan ke Efesus, sehari sebelum acara.

Senin malam, 5 Juni 2023 kami segera bergegas menuju ke Terminal Bus Esenler (Esenler Otogarı), yang merupakan terminal bus sentral dan terbesar untuk layanan bus antarkota di Istanbul, Turki. Terminal bertingkat ini menampung rata-rata sekitar 15.000 bus, 600.000 penumpang per hari, dengan sekitar 5.000 orang pegawai terminal. Terminal ini terletak di sisi Eropa İstanbul, seluas 242.000 m2 yang menjadikannya terminal bus terbesar di Eropa tenggara dan di Turki, bahkan terbesar ketiga di dunia. Kami naik bis Kamil Koç yang tiketnya sudah kami pesan sejak di Yogyakarta, memiliki karyawan 8.000 orang dan didirikan sejak 1926, dilengkapi armada bis muda yang terdiri dari 1.100 bis, memberikan layanan yang nyaman, aman, higienis, dan lengkap kepada penumpangnya. Armada bis Kamil Koç terdiri dari merek Mercedes-Benz, Temsa buatan Mitsubishi, Setra buatan Daimler AG Jerman, dan MAN juga buatan Jerman. Ada sistem ventilasi canggih, sehingga suhu dan kelembapan ideal dapat disesuaikan sepanjang perjalanan, memastikan distribusi panas yang homogen, dan udara di dalam kendaraan selalu berkualitas tinggi, di semua armada Kamil Koç.

Perjalanan malam ke Efesus kami tempuh dalam kabin bis Kamil Koç merk MAN bersasis NL 202 F (898/A29) buatan Munich, Jerman. MAN handal dalam mesin, termasuk sistem pendingin, knalpot, dan sistem suplai bahan bakar, poros roda depan, termasuk suspensi dan sistem kemudinya. Bis kami adalah MAN TGS Gen 2 40.440 6×6 XL Cab berbahan bakar gas alam, menempuh perjalan ke Izmir sejauh 475 km, selama 7 jam sebagian besar melewati jalan tol yang bagus, rata dan datar. Sepanjang jalan kami diberikan minum pepsi, biscuit dan istirahat 2 kali saat melewati pinggiran kota Yalova, Bursa, Balikesir, Akhisar, Manisa dan akhirnya turun di terminal bis Izmir pada pagi hari.

Perjalanan malam ke Efesus kami tempuh dalam kabin bis Kamil Koç merk MAN bersasis NL 202 F (898/A29) bus berlantai rendah, buatan Munich, Jerman
Rest area di pinggir jalan tol yang kami kunjungi saat bis istirahat di sekitar kota Balikesir, setelah kota Bursa, menuju ke Izmir

Selanjutnya kami meninggalkan Izmir untuk menuju ke terminal bis Selçuk sejauh 81 km, naik mini bus menggunakan Mercedes-Benz Sprinter Transfer Minibus, berkapasitas 14 penumpang, bermesin empat silinder turbo-diesel 2.1 liter, transmisi otomatis tujuh kecepatan yang menggerakkan roda belakang selama hampir 2 jam. Dengan tarif 78 lira dari terminal bis Izmir, kami selingi dengan menjadi pemimpin sidang seminar hasil (semhas) penelitian Mbak Ermita Larosa, NIM : 41190389, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (FK UKDW) Yogyakarta dengan judul : Faktor Risiko Diare Pada Balita, bersama pembimbing ke 2 dr. MMA Dewi Lestari, M.Biomed dan penguji dr. Yiska Martelina, M.Sc, Sp.A, menggunakan aplikasi google meet.

Mercedes-Benz Sprinter Transfer Minibus, berkapasitas 14 penumpang, dari Izmir menuju Selçuk
Menjadi pemimpin sidang seminar hasil penelitian Mbak Ermita Larosa, FK UKDW Yogyakarta menggunakan aplikasi google meet, di dalam kabin minu bus meninggalkan izmir

Kami turun di terminal bis Selçuk dan berganti lagi dengan mini bus buatan Peogeot Perancis yang lebih kecil berkapasitas 10 penumpang, untuk turun di Efesus. Dari semua reruntuhan arkeologi di Turki, Efesus adalah yang paling terkenal. Turis dari seluruh dunia datang ke sini untuk menyusuri jalan-jalan Romawi yang terpelihara dengan baik, menatap monumen-monumen besar, dan menyerap inspirasi kuno kota yang kini telah hancur. Pada Injil Perjanjian Baru tertulis pada Kisah Para Rasul Kis. 19:1-8 : ‘Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid’. Kepada para murid tersebut Paulus membuat Surat Efesus yang dimuat di dalam Kitab Perjanjian Baru, yang ditulis oleh Paulus ketika dia sedang berada dalam penjara. Paulus menuliskan surat kepada jemaat Efesus, karena kondisi masyarakat Efesus pada saat itu yang masih melakukan penyembahan terhadap para Dewa Yunani, terutama yang disebut Dewi Artemis sebagai dewa kesuburan. Selain itu juga mereka melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar Romawi. Melihat keadaan ini tergeraklah hati Paulus untuk mengirimkan suratnya kepada jemaat di Efesus.

Surat ini berisikan nasihat, perintah, dan himbauan untuk hidup dalam Kristus. Dalam surat ini Paulus menekankan Rencana Tuhan agar “Seluruh alam, baik yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala” (1:10). Surat ini merupakan seruan kepada umat Tuhan supaya mereka menghayati makna rencana agung dari Tuhan Yang Maha Besar untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus. Surat ini diyakini ditulis di akhir musim panas (sekitar Agustus-September) tahun 58 M. Kedatangan Paulus yang pertama dan cukup tergesa-gesa dalam periode 3 bulan ke Efesus dicatat pada Kisah Para Rasul 18:19–21. Karya mewartakan kabar baik yang dimulainya kemudian diteruskan oleh Apolos bersama Akwila dan Priskila. Pada kunjungan kedua di awal tahun berikutnya, Paulus tinggal di Efesus selama “tiga tahun”, karena ia melihat “di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.” Dari Efesus, kabar baik Injil menyebar ke luar daerah hampir di seluruh Asia Kecil.

Rencana ekskavasi situs arkeologi Efesus yang sangat luas, berupa bukit-bukit batu
Menuju ke rumah Bunda Perawan Maria, tidak jauh dari Efesus

Sesampainya di Efesus, nuansanya sangat berbeda, kita seperti terbayang kembali ke masa kejayaan Romawi atau Yunani kuno. Reruntuhan gedung-gedung dengan pilar yang tinggi khas Romawi dan Yunani kuno banyak kita lihat di kawasan Efesus ini. Bahkan jalanannya pun masih dirangkai dari bebatuan marmer putih dengan ukuran yang sangat besar. Tiket masuk Efesus cukup mahal bagi kami berdua dan cukup wajar untuk situs yang menjadi UNESCO World Heritage Site. Kami tidak sempat masuk ke situs arkeologis Efesus yang bertarif masuk 200 lira di setiap pos, ditempuh dalam lebih dari 2 jam jalan kaki, dan dalam sengatan matahari yang terik, karena kedua kaki kami sudah kelelahan berjalan kaki di seputaran Istanbul.

Kami memutuskan untuk segera mengunjungi rumah Bunda Perawan Maria, sekitar 7 km dari situs arkeologi Efesus, menggunakan taksi kuning. Kita perlu mengingat tulisan Injil Yohanes,19:25-34: ‘Ketika Yesus tergantung di kayu salib, melihat IbuNya dan para murid yang dikasihi; berkatalah Yesus “Ibu inilah anakMu” dan kepada para murid “Inilah IbuMu”. Kemudian, sejak saat itu para murid menerima Ibu Yesus ke dalam rumah mereka’. Tidak ada catatan resmi tentang rumah Bunda Maria, selain cerita tentang sebuah biara Katolik dan Muslim yang terletak di Gunung Koressos di wilayah Efesus, Selçuk, Turki.

UNESCO World Heritage untuk rumah Bunda Perawan Maria, di Efesus
Tertib antrian sebelum masuk rumah Bunda Perawan Maria

Pada tahun 1821 Suster Anne Catherine Emmerich, seorang biarawati Katolik dari Jerman mengalami fenomena stigmata, yaitu suatu tanda kesakitan fisik yang diyakini berasal dari Tuhan. Dalam sakitnya, Tuhan menyampaikan letak rumah Bunda Maria yaitu di Efesus. Penglihatan ini kemudian disarikan dalam buku yang ditulis oleh Clemens Bentano. Baru pada 1881, seorang pastur Katolik dari Perancis, Abbe Julien Gouyet menemukan sebuah gedung kecil di perbukitan menghadap Laut Aegea di antara reruntuhan Kota Efesus. Berdasarkan buku yang ditulis oleh Bentano, Abbe Julien Gouyet menyimpulkan bahwa gedung kecil tersebut adalah Rumah Bunda Maria.

Gereja Katolik secara resmi tidak pernah menyatakan persetujuan atau penentangan terhadap keotentikan rumah tersebut. Sr. Anne Catherine Emmerich dibeatifikasikan atau dinyatakan sebagai orang suci oleh Paus Yohanes Paulus II pada 3 Oktober 2004. Para peziarah Katolik mengunjungi rumah tersebut berdasarkan kepercayaan bahwa Maria, tinggal di rumah batu tersebut bersama Yohanes dan tinggal disana pasca penyaliban Yesus untuk menyelamatkan diri dari Tentara Romawi, sampai usia 64 tahun saat Bunda Maria diangkat ke sorga (menurut doktrin atau dogma Katolik) atau Dormisi (menurut kepercayaan Ortodoks). Doktrin ini ditetapkan sebagai dogmatis dan tidak dapat berunsur kesalahan oleh Paus Pius XII pada tanggal 1 November 1950 melalui Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus. Konsep Maria diangkat ke surga juga diajarkan oleh Gereja Ortodoks Timur dan gereja-gereja Oriental dan Ortodoks Koptik, di mana hal ini dikenal dengan nama Tidurnya Sang Theotokos.

Pada abad ke-4, telah didirikan bangunan tambahan berupa gereja, untuk melengkapi rumah dan makam yang sudah ada terlebih dulu. Aslinya, rumah terdiri dari 2 lantai, digunakan sebagai tempat menyimpan lilin, tempat tidur dan ruang berdoa. Hanya bagian utama dan kamar dekat altar yang diijinkan ditengok oleh pengunjung. Tampilannya lebih mirip gereja ketimbang rumah, karena memang rumah Bunda Perawan Maria sudah difungsikan sebagai kapel. Biara tersebut telah diberi beberapa Pemberkatan Apostolik kepausan dan kunjungan dari beberapa Paus, peziarahan terawal dilakukan oleh Paus Leo XIII pada 1896, dan yang paling terkini pada 2006 oleh Paus Benediktus XVI.

Tampilannya lebih mirip gereja ketimbang rumah, karena memang rumah Bunda Perawan Maria sudah difungsikan sebagai kapel.
Begitu banyak wisatawan dari berbagai belahan penjuru dunia mengunjungi ataupun berziarah ke Rumah Bunda Perawan Maria.

Kami segera hanyut dalam antrian panjang para peziarah dari seluruh dunia yang hadir menggunakan banyak bis pariwisata, mobil carteran atau taxi ke dalam rumah tersebut. Begitu banyak peziarah dan  wisatawan dari berbagai belahan penjuru dunia mengunjungi ataupun berziarah ke Rumah Bunda Perawan Maria,, bukan hanya yang beragama Kristen atau Katolik, tetapi juga ada wisatawan Muslim. Sebagian pengunjung yang beragama Kristen Ortodoks berdoa di kapel yang berada di dalam bangunan. Sementara pengunjung lain, menuliskan doa-doanya dalam secarik kertas dan menggantungnya di tembok di halaman Rumah Bunda Maria (The Wishing Wall). Wishing Wall yang berlokasi di Meryem Ana atau House of Virgin Mary, Selçuk, Turki, penuh dengan ikatan kertas yang berisi kalimat harapan.

Menuliskan doa-doanya dalam secarik kertas dan menggantungnya di tembok di halaman Rumah Bunda Maria (The Wishing Wall).
Air suci dari Rumah Bunda Perawan Maria di Efesus

Segera kami turun pulang meninggalkan Rumah Bunda Perawan Maria, menyusuri bukit yang indah, jalanan yang padat bis pariwisata dan membayangkan kemegahan kota Efesus yang segera kami tinggalkan. Suku Carians dan Lydia adalah penghuni pertama di wilayah ini dan membangun permukiman yang terbuka langsung ke arah Laut Aegea. Dari abad ke 11 SM dan seterusnya, pemukiman ini dikembangkan oleh kedatangan orang Yunani Ionia, bahkan Efesus berkembang menjadi kota komersial yang hidup. Di bawah Kekaisaran Romawi (abad 1 dan 2 M), kota ini melanjutkan kemakmurannya sebagai ibu kota provinsi Romawi di Asia dan menjadi kota terbesar di Timur setelah Alexandria di Mesir, dengan populasi lebih dari 200.000 jiwa.

Bunda Perawan Maria memberkati segnap pengunjung rumah sucinya
Bukit di belakang kami adalah situs arkeologis Efesus

Terbayang dalam benak kami bahwa St. Paulus berkhotbah di bukit dekat jalan yang kami lalui saat kembali ke Selçuk, dalam perjalanan misinya yang kedua, dan kemudian menghabiskan tiga tahun tinggal di Efesus. St. Paulus juga berkotbah di sebuah tempat suci yang kemudian dibangun gereja utama kota ini, yang selanjutnya didedikasikan untuk St. Yohanes Rasul, bahkan selama Era Byzantine menjadi salah satu pusat ziarah besar di Asia Kecil. Segera kami mampir berkunjung ke situ, sebelum pulang ke Istanbul.

Basilika St. Yohanes  adalah sebuah basilika atau gereja sangat besar di Efesus yang dibangun oleh Kaisar Justinian I pada abad ke-6. Kompleks itu berdiri di atas situs yang diyakini tempat pemakaman Rasul Yohanes. Kompleks basilika berada di lereng Bukit Ayasuluk, tepat di sebelah Masjid İsa Bey, di pusat kota Selçuk, dan sekitar 3,5 km dari Efesus. Saat kami datang ke situ, reruntuhan Basilika St. Yohanes sedang dipugar, dengan panduan adalah satu-satunya sumber yang berasal dari deskripsi oleh Procopius. Di situs itu penduduk asli telah mendirikan sebuah bangunan gereja untuk Rasul Yohanes, yang dinamai “Sang Teolog,” karena sifat Tuhan dijelaskan olehnya dengan cara yang melampaui kekuatan manusia tanpa bantuan. Gereja tersebut dibangunan kembali pada tahun 548 dan selesai pada tahun 565, yang dipimpin oleh uskup Hypatius dari Efesus.

Basilika di atas makam Santo Yohanes Rasul yang sedang direnovasi di lereng Bukit Ayasuluk, Selçuk
Minibus buatan Peogeot Perancis yang membawa kami dari Selçuk ke Efesus

Pada tahun 263 M orang-orang Goth menghancurkan kota Efesus, menyebabkan awal kemunduran yang lambat, sehingga ukuran teritorial kota Efesus secara bertahap berkurang, apalagi terjadi pendangkalan (reklamasi) pelabuhannya, bahkan sekarang bibir pantai Laut Aegea terletak hampir 9 km dari pusat Efesus. Namun, pada abad ke-5, kota ini masih cukup penting untuk menjadi tempat diadakannya Konsili Ekumenis Ketiga (431 M). Penangkapan dan penjarahan Ephesus oleh Bangsa Mongol Tamarlane terbukti menjadi titik akhir kota Efesus. Bahkan setelah itu, sisa-sisa terakhir yang tersisa dari kota Efesus itu menjadi reruntuhan selama konflik sengit antara Seljuk dan Ottoman.

Petualangan kami akhiri dengan kembali naik Mercedes-Benz Sprinter Transfer Minibus menyusuri jalan meninggalkan Efesus menuju Selçuk, dan langsung lanjut ke Izmir dengan penuh kelelahan yang membahagiakan. Dengan berkunjung ke Efesus di daerah Selçuk, Turki, kami seakan dibawa ke masa kejayaan Romawi dan Yunani kuno, karena Efesus adalah kota terbesar ketiga di dunia pada awal tahun masehi selain Roma di Italia dan Athena di Yunani. Saat ini Efesus adalah sisa kota kuno yang sekarang masih terawat dan menjadi salah satu museum outdoor terbesar di dunia. Kenangan tersebut kami bawa dalam lelap tidur di dalam kabin bis Kamil Loc, menempuh perjalanan sejauh  475 km, selama 7 jam pulang menuju ke Istanbul, untuk mengikuti kegiatan ilmiah medis di hari berikutnya.

Bersambung

Rabu pagi, 7 Juni 2023

Ditulis dan disebarkan di Sultanahmet Inn Hotel, Kucukayasofya mahallesi, Akburcak sokak, no 23, Istanbul, Turkey

Categories
Istanbul

2023 Terkabul ke Istanbul (1)

TERKABUL KE ISTANBUL

fx. wikan indrarto & b. sari prasetyati

Pada Minggu, 4 Juni 2023 kami mengudara bersama Fly Emirates dari transit setengah hari di Dubai UEA ke Istanbul, Turki menggunakan pesawat berbadan lebar Boeing 777-300ER EK 121, yang kami tempuh pada pk. 14.20-17.55. Kami berangkat untuk mengikuti International Conference on Medical & Health Science 2023, pada Selasa dan Rabu, 6 dan 7 Juni 2023 di Uranus Istanbul Topkapi, Zeytinburnu, Turkey, kami mengunjungi Istanbul.

Bandara Internasional Istanbul Atatürk (IST) terletak sekitar 24 km di sebelah barat pusat kota. Ini adalah bandara tersibuk keempat di Eropa dengan tiga landasan pacu serta dua terminal penumpang. Bandara Istanbul Turki ini dipilih sebagai bandara terbaik sedunia tahun 2022 oleh pembaca Conde Nast Traveler, sebuah majalah perjalanan dan gaya hidup mewah yang berbasis di New York dan London. Dalam survei tahunan Readers’ Choice Awards dari majalah tersebut, Bandara Istanbul mengambil mahkota posisi pertama dari Bandara Changi Singapura, yang menempati posisi kedua.

Sejak akhir 2021, Turki telah memberlakukan bebas visa bagi wisatawan Indonesia, sehingga kami dapat langsung mengurus bagasi dan mencari taksi bandara dengan cepat. Istanbul layak menjadi gerbang Benua Eropa, karena Turki merupakan 1 negara di 2 benua. Sebagian besar wilayah Turki masuk ke daratan Benua Asia, dan hanya 2 kota saja yang masuk ke dalam wilayah Benua Eropa, salah-satunya Istanbul. Segera terasa nuansa, aroma dan gaya Eropa di Istanbul sejak dari bandara. Tersedia taksi badara Fiat Egea, Fiat Fiorino, Volkswagen Jetta, Toyota Corolla, Renault Megane atau Dacia. Sangat sedikit mobil Jepang dan Korea, tidak seperti yang kami temui di Dubai. Kami berkesempatan menjajal taksi bandara Fiat Egea menuju Sultanahmet Inn Hotel, Kucukayasofya mahallesi, Akburcak sokak, no 23, Istanbul, Turkey dan langsung tertidur pulas di kamar 205.

Kami menginap di Sultanahmet Inn Hotel, Kucukayasofya mahallesi, Akburcak sokak, no 23, Istanbul, Turkey
Suasana sekitar hotel kami penuh dengan rumah makan

Senin, 5 Juni 2023 kami terjaga di pagi buta yang dingin bersuhu 19 derajad untuk bergegas memulai petualangan kami. Dengan berjalan kaki sedikit mendaki, melewati jalanan yang tersusun dari batu sanggat rapi, mengingatkan kami akan kota abadi Roma, ibukota Italia yang jalanan kotanya kami susuri pada Rabu, 9 September 2014 yang lalu, disusun dari batu, bukan aspal. Dari hotel kami berjalan kaki sejauh 400 m menuju Sultanahmet Camii atau Masjid Sultan Ahmed atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Biru. Ini adalah sebuah masjid bersejarah peninggalan Kesultanan Utsmaniyah yang berada di distrik Fatih, Istanbul, Turki. Masjid yang menarik banyak pengunjung wisata ini, dibangun pada tahun 1609 dan selesai pada tahun 1616 atau pada masa pemerintahan Sultan Ahmed I. Masjid ini dilapisi oleh ubin berwarna biru yang dilukis menggunakan tangan dan pada malam hari masjid ini memancarkan warna biru saat lampu yang membingkai lima kubah utama masjid, enam minaret, dan delapan kubah pendukung dinyalakan. Masjid ini terletak di seberang Masjid Hagia Sophia dan keduanya masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985 dengan nama “Area Bersejarah Istanbul”.

Masjid Sultan Ahmed atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Biru.
Hagia Sophia yang memiliki arsitektur luar biasa khas Byzantium, dipisahkan taman dengan air mancur indah dengan Masjid Sultan Ahmed

Selanjutnya kami meninggalkan Masjid Sultan Ahmed dan menyeberang melewati taman dengan air mancur indah menuju ke Hagia Sophia yang memiliki arsitektur luar biasa khas Byzantium, serta memiliki perjalanan sejarah yang panjang dari tahun 537 M, yang memiliki lebar 73 m, panjang 82 m, dan tinggi 55 m. Hagia Sophia pada awalnya adalah sebuah bangunan gereja pada abad ke-6 (532–537) yang dibangun oleh Kaisar Bizantium Yustinianus Agung. Awalnya merupakan katedral terbesar yang pernah dibangun di dunia selama hampir seribu tahun, hingga terselesaikannya pembangunan Katedral Sevilla (1507) di Spanyol.

Gereja pertama yang dibangun pada tanah tersebut dikenal sebagai “Gereja Agung” atau dalam bahasa Latin “Magna Ecclesia” dikarenakan ukurannya yang sangat besar, bila dibandingkan dengan gereja pada saat itu di kota Konstantinopel. Gereja ini diresmikan pada 15 Februari 360 pada masa pemerintahan Kaisar Konstantinus II oleh Uskup Arian, Eudoxius dari Antiokia, didirikan di sebelah istana kekaisaran dan gereja ini berperan sebagai gereja utama dari Kekaisaran Romawi Timur. Sebelum menjadi Masjid Hagia Sophia yang sekarang ini, bangunan indah tersebut pernah berfungsi sebagai :

a) Katedral Ortodoks Yunani, tahun 537 M.

b) Katedral Katolik Roma, tahun 1204 – 1261.

c) Masjid pada masa Kesultanan Utsmani, tahun 1453-1931.

d) Museum di masa Presiden Mustafa Kemal Ataturk, tahun 1931.

e) Masjid, tahun 2020.

Pada tahun 2007, politikus Yunani, Chris Spirou mencanangkan gerakan internasional untuk memperjuangkan Hagia Sophia atau sekarang disebut Aya Sofya kembali menjadi Gereja Ortodoks Yunani. Di sisi lain, beberapa seruan dari beberapa pejabat tinggi, khususnya Wakil Perdana Menteri Turki, Bülent Arınç, menuntut Aya Sofya untuk digunakan kembali sebagai masjid pada November 2013. Akhirnya pada tanggal 10 Juli 2020, Pengadilan Tinggi Turki membatalkan keputusan 1943 yang mengubah status Aya Sofia menjadi museum. Seiring dengan keputusan tersebut, pada tanggal yang sama Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengeluarkan dekrit yang berisi “Hagia Sophia kembali ke fungsinya semula sebagai tempat ibadah umat Islam. Ibadah pertama dilakukan mulai 24 Juli 2023. Meskipun telah beralih-fungsi sebagai masjid, Aya Sofia tetap terbuka untuk umum yang ingin berkunjung.

Beli simit, menu lokal untuk sarapan pagi di halaman Hagia Sophia
Tram jalur T 1 di Istanbul yang modern dan akan kami coba naiki

Terdapat menu kuliner Turki yang menantang rasa, yaitu Manti, Dondurma, Baklava, Kumpir, Simit, Kofte, Menemen, dan Kebab. Kami segera membeli simit, sebuah roti bakar berlapis coklat di halaman Hagia Sophia untuk sarapan dan lanjut naik tram jalur T1. Kami naik dari halte Sultanahmet, lanjut ke Gulhane, Sirkeci, Eminonu dan turun di Karakoy untuk menikmati Galata Tower atau Menara Galata (Galata Kulesi dalam Bahasa Turki). Ini adalah sebuah menara batu abad pertengahan yang terletak dibagian utara Tanduk Emas. Menara Galata yang dibangun tahun 1717 pada saat Dinasti Ottoman ini juga merupakan salah satu landmark kota Istanbul yang paling mencolok, karena tingginya kerucut silinder tertutup yang mendominasi langit dan panorama kota Istanbul Lama. Tinggi menara ini adalah 66 meter dengan diameter 16 meter yang didirikan sebagai menara pengawas pertahanan kota. Pada tahun 1794 masa pemerintahan Sultan Selim III, atap menara yang terbuat dari timah dan kayu, juga tangga rusak parah akibat kebakaran. Bertahun-tahun kemudian, pada 1965-1967, pada periode Republik Turki, bentuk atap asli dikembalikan dan interior kayu menara digantikan oleh struktur beton.

Selanjutnya kami kembali naik trem jalur T1 menuju halte Tophkane, Findikli dan turun di akhir tujuan, yaitu Kabatas. Tujuan kami adalah Istana Dolmabahçe yang megah berdidi di pinggiran pantai Bosphorus, berfungsi sebagai pusat administrasi utama Kekaisaran Ottoman dari tahun 1856 hingga 1887 dan dari tahun 1909 hingga 1922, dengan Istana Yıldız digunakan sementara, saat renovasi.

Tram T1 melintas di dekat Hagia Sophia yang ikonik
Selat Bosphorus yang memisahkan benua Asia dan Eropa dihubungkan oleh Jembatan Galata

Pembangunan Istana Dolmabahçe diperintahkan oleh Sultan Ottoman ke-31, yaitu Abdülmecid I, dan dibangun antara tahun 1843 dan 1856. Sebelumnya, Sultan dan keluarganya tinggal di Istana Topkapi, tetapi karena Topkapi dirasa kurang dalam hal gaya kontemporer, kemewahan, dan kenyamanan dibandingkan dengan istana raja-raja Eropa, maka Sultan Abdülmecid memutuskan untuk membangun sebuah istana modern baru, di dekat lokasi bekas Istana Beşiktaş Sahil yang dihancurkan. Biaya konstruksi sebesar lima juta lira atau 35 ton emas, setara dengan $1,62 miliar pada Februari 2019. Jumlah ini sekitar seperempat dari pendapatan pajak tahunan, bahkan menjadi beban besar pada keuangan negara dan berkontribusi terhadap memburuknya situasi keuangan Kekaisaran Ottoman, yang akhirnya gagal bayar pada Oktober 1875. Sejak itu, Turki disebut “pesakitan Eropa” (Sick man of Europe) karena keuangannya dikontrol ketat oleh kekuatan Eropa. “Pesakitan Eropa” adalah cap yang diberikan kepada negara Eropa yang sedang mengalami kemunduran atau kesulitan ekonomi. Istilah ini pertama kali digunakan pada pertengahan abad ke-19 untuk mendeskripsikan Kesultanan Utsmaniyah di Turki yang sangat tertinggal, bila dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya pada masa itu.

Masjid dan Istana Dolmabahçe di kejauhan itu berdiri megah di tepi selat Bosphorus yang indah
Banyak kapal melintas di selat Bosphorus yang memisahkan benua Asia dan Eropa

Istana Dolmabahçe ini adalah rumah bagi enam Sultan sejak 1856, ketika pertama kali dihuni, sampai penghapusan kekhalifahan pada tahun 1924 dan sultan terakhir yang tinggal di sini adalah Khalifah Abdülmecid Efendi. Undang-undang yang mulai berlaku pada 3 Maret 1924 mengalihkan kepemilikan istana kepada Republik Turki yang baru. Mustafa Kemal Atatürk, pendiri dan Presiden pertama Republik Turki, menggunakan istana sebagai tempat tinggal presiden selama musim panas dan menghabiskan hari-hari terakhir perawatan medisnya di istana ini, di mana ia meninggal pada 10 November 1938.

Gerbang Istana Dolmabahçe Istanbul yang indah, mahal dan membuat bangkrut Ottoman Turki
Stadion Besiktas JK atau Vodafone Park yang dirancang oleh Bünyamin Derman dari arsitek DB Turki

Kami segera menyeberang jalan besar dari Istana Dolmabahçe untuk menikmati stadion Besiktas. Tim sepak bola klub ini adalah salah satu tim terbesar di Turki yang profesional dan didirikan pada tahun 1903, bahkan merupakan klub olahraga pertama di Turki. Klub ini terakhir kali memenangkan Liga Super Turki pada musim 2008-2009, juga mencatatkan raihan gelar ganda setelah memenangi Piala Turki. Selain itu, Besiktas JK adalah tim Turki paling sukses di ajang UEFA dan memiliki rivalitas tradisional dengan Fenerbahce dan Galatasaray dalam derby Istanbul yang sarat emosi, apalagi kalau dimainkan di stadion Besiktas JK atau Vodafone Park yang memiliki kapasitas sekitar 41.188 penonton sepak bola. Pada 14 Agustus 2019, stadion ini menjadi tuan rumah Piala Super UEFA 2019 dan diikuti oleh juara bertahan dari dua kompetisi utama antarklub Eropa, yakni Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA. Pertandingan ini mempertemukan dua perwakilan dari Inggris, yakni Liverpool sebagai juara Liga Champions UEFA 2018–2019 dan Chelsea sebagai juara Liga Eropa UEFA 2018–2019. Pertandingan yang diadakan di Vodafone Park Istanbul, Turki, pada 14 Agustus 2019 dimenangkan oleh Liverpool. Pembangunan Stadion Besiktas JK atau Vodafone Park dimulai pada 2 Juni 2013, menghabiskan biaya sekitar $ 80 juta, dirancang oleh Bünyamin Derman dari arsitek DB. Stadion baru ini dirancang agar “selaras dengan pemandangan alam dan bersejarah Selat Bosphorus, jika dilihat dari laut.

Selanjutnya kami naik taksi menuju ke Lapangan Taksim atau Taksim Meydanı, yang terletak di Istanbul sisi Eropa, adalah tempat wisata dan distrik yang terkenal akan restoran, toko, dan hotelnya. Taksim dianggap sebagai jantung Istanbul modern, dan merupakan stasiun utama jaringan Istanbul Metro. Lapangan Taksim juga merupakan tempat berdirinya Monumen Republik (Cumhuriyet Anıtı) yang dibuat oleh Pietro Canonica dan diresmikan pada tahun 1928. Monumen ini mengenang lima tahun perayaan pendirian Republik Turki pada tahun 1923 setelah Perang Kemerdekaan Turki.

Suasana Lapangan Taksim dengan Tram tradisonal dan bersejarah bagi Istanbul
Pusat perbelanjaan Istiklal Caddesi di Old Istanbul yang indah dan khas Eropa tempo dulu

Setelah mengagumi kemegahan Lapangan Taksim dan heroisme pahlawan Turki pada Monumen Republik, kami segera menyusuri pusat perbelanjaan sepanjang jalan utama yang disebut Istiklal Caddesi. Hanya dengan berjalan kaki menyusuri jalanan tersebut, mata kita akan dimanjakan oleh view arsitektur bangunan klasik, tinggi menjulang, terawat baik, bersejarah, serta sangat beragam. Kemegahan Istiklal Caddesi mengingatkan kita akan sejarah penaklukan kota Konstantinopel, yang digagas oleh Mehmed II untuk mulai merevitalisasi kota tersebut, yang sejak saat itu juga disebut sebagai Istanbul. Ia mendorong kembalinya mereka yang telah melarikan diri dari kota selama pengepungan, memukimkan kembali kaum Muslim, Yahudi, dan Kristen dari bagian lain Anatolia. Sang sultan mengundang orang dari seluruh Eropa ke ibukotanya, membentuk suatu masyarakat kosmopolitan yang bertahan hingga sebagian besar periode Utsmaniyah. Mehmed II memperbaiki infrastruktur kota yang rusak, mulai membangun Grand Bazaar dan Istana Topkapı yang menjadi kediaman resmi sang sultan.

Dinasti Utsmaniyah dengan cepat mentransformasi kota tersebut dari sebuah kubu pertahanan Kristen menjadi suatu simbol budaya Islam. Dinasti Utsmaniyah mendirikan kekhalifahan pada tahun 1517 dan Istanbul menjadi ibukota kekhalifahan selama empat abad berikutnya. Masa pemerintahan Suleiman yang Luar Biasa (Suleiman the Magnificent) dari tahun 1520 sampai 1566 merupakan suatu periode yang secara khusus memiliki prestasi arsitektural dan seni yang sangat besar. Mimar Sinan sebagai kepala arsitek merancang beberapa bangunan ikonik di kota tersebut seiring dengan perkembangan seni miniatur, kaligrafi, kaca patri, dan keramik Utsmaniyah, yang semuanya dapat dinikmati di Istiklal Caddesi.

Gereja Santo Antonius dari Padua, yang merupakan sebuah basilika dan gereja terbesar dari Gereja Katolik Roma di Istanbul, Turki.
Kubah menjulang tinggi di Gereja Santo Antonius dari Padua gereja terbesar dari Gereja Katolik Roma di Istanbul, Turki.

Kami terus saja berjalan kaki menyusuri Istiklal Caddesi sampai di Gereja Santo Antonius dari Padua, yang merupakan sebuah basilika dan gereja terbesar dari Gereja Katolik Roma di Istanbul, Turki. Terletak di İstiklal Avenue No. 171 di distrik Beyoğlu. Dibandingkan dengan Katedral Roh Kudus (1846) di distrik Harbiye, St. Louis dari Prancis (1581) dan Santa Maria Draperis di Beyoğlu, Sts. Peter dan Paul (1841) di Galata, Gereja Asumsi di Kadıköy, Santo Stefanus di Yeşilköy dan Gereja Bakırköy di Bakırköy, maka Gereja Santo Antonius dari Padua adalah salah satu gereja Katolik paling penting di Istanbul.

Gereja St Antonius pertama dibangun tahun 1725 untuk melayani komunitas Italia yang tinggal di Istanbul. Awal abad ke-20, bangunan dihancurkan karena pembangunan jalur tram di sepanjang Istiklal Caddesi.  Renovasi dirancang oleh arsitek Giulio Mongeri Edoardo de Nani ini prosesi peletakan batu pertama dilakukan 1906 dan selesai dibangun tahun 1912. Gereja St Antonius berdiri di antara masjid, sinagog dan katedral Ortodoks. Gereja Katolik Roma terbesar di Istanbul ini terletak di area turistik Taksim di Istiklal Caddesi.

perjamuan di Emaus dan pembaptisan Tuhan, menghias interior Gereja Santo Antonius dari Padua, di Istanbul, Turki.
Gereja St Antonius Padua Istanbul bergaya neo-Gothic dan Tuscan-Lombard Italia, yang dipenuhi karya seni

Gereja St Antonius menjadi contoh arsitektur gaya neo-Gothic dan Tuscan-Lombard Italia, yang dipenuhi karya seni. Di halaman depan berdiri patung kayu berlapis emas St. Antonius, karya Luigi Bresciani. Sementara dua mozaik yang menggambarkan perjamuan di Emaus dan pembaptisan Tuhan, menghias interior gereja. Gereja St Antonius melayani misa kudus dalam empat bahasa di hari berbeda, yaitu Bahasa Inggris, Turki, Italia dan Polandia. Pelayanan ini untuk memfasilitasi komunitas penganut Katolik Roma dari berbagai bangsa yang bermukim di Istanbul.

Selanjutnya kami naik taksi Fiat Egea menyeberang selat Bhosporus untuk menuju ke Gereja Katedral Santo Georgius (bahasa Turki: Aya Yorgi Kilisesi) adalah gedung katedral utama Gereja Ortodoks Yunani yang masih digunakan di Istanbul, kota terbesar di Turki yang dulunya bernama Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantin sampai dengan tahun 1453. Sejak sekitar tahun 1600, gereja ini menjadi takhta Kebatrikan Oikumene Konstantinopel, kebatrikan senior Gereja Ortodoks Yunani yang dihormati sebagai pemimpin spiritual umat Kristen Ortodoks Timur sedunia. Gereja yang dibaktikan kepada Santo Georgius ini merupakan tempat penyelenggaraan sejumlah ibadat penting dan tempat Batrik Oikumene memberkati minyak suci (miron) pada hari Kamis yang suci dan agung, bilamana diperlukan. Karena itulah gereja ini juga disebut “Gereja Kebatrikan Mur Agung”. Dahulu kala, Batrik Oikumene memberkati seluruh minyak suci yang akan digunakan Gereja-Gereja Ortodoks di seluruh dunia. Kini pemberkatan minyak suci dilakukan oleh masing-masing kepala Gereja otokefalos.

Renovasi interior dalam Gereja St Antonius Padua di Istanbul yang dirancang oleh arsitek Giulio Mongeri Edoardo de Nani
Gereja Katedral Santo Georgius adalah gedung katedral utama Gereja Ortodoks Yunani berkubah biru di ketinggian bukit Istanbul, menghadap ke Selat Bosphorus

Selanjutnya kami naik taksi lagi menuju ke Hotel Uranus Topkapi, Merkezefendi, Mevlana Cd. No: 112/1, 34015 Zeytinburnu İstanbul, tempat acara seminar diadakan. Kami melakukan registrasi ulang di lokasi acara. Selanjutnya kami beristirahat di lobi hotel untuk memimpin seminar proposal (simpro) penelitian mbak Elsa Febriana Boko Putri, NIM : 41190411, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (FK UKDW) Yogyakarta dengan judul  : “Hubungan Paritas Ibu Terhadap Berat Badan Lahir Bayi”, bersama pembimbing 2 dr. Christiane Marlene Sooai, M. Biomed dan dr. Eduardus Raditya Kusuma Putra, SpOG sebagai dosen penguji, melalui aplikasi googlemeet.

Hotel Uranus Topkapi, İstanbul lokasi acara seminar yang akan kami ikuti
Seminar proposal penelitian menggunakan aplikasi googlemeet untuk mbak Elsa Febriana Boko Putri, FK UKDW Yogaykarta

Setelah selesai memimpin simpro, kami segera melanjutkan menikmati keindahan Istanbul yang sebelumnya dikenal sebagai Konstantinopel, yang merupakan sebuah kota terbesar di Turki, berfungsi sebagai pusat ekonomi, budaya, dan sejarah negara. Kota ini dikelilingi oleh selat Bosporus, batas antara benua Eropa dan Asia, dan merupakan salah satu kota di Eropa yang terpadat, sekaligus menjadi kota terbesar ke-15 di dunia.

Kota ini awalnya didirikan sebagai pusat ibu kota Bizantium pada abad ke-7 oleh pemukim Yunani dari Megara. Lalu pada tahun 330, kaisar Bizantium–Konstantinus Agung–menjadikan kota ini sebagai ibu kota kekaisarannya, awalnya kota ini dinamai sebagai Roma Baru (Nova Roma) dan kemudian diganti menjadi Konstantinopel untuk mengenang pendiri Bizantium. Kota ini lalu berkembang menjadi tempat keberadaan mercusuar di Jalur Sutra, sekaligus sebagai salah satu kota terpenting dalam sejarah.

Kota ini berfungsi sebagai ibu kota kekaisaran selama hampir 1600 tahun, yaitu selama periode Bizantium awal (330–1204), Latin (1204–1261), Bizantium akhir (1261–1453), dan Kekaisaran Ottoman (1453–1922). Kota ini memainkan peran kunci dalam kemajuan agama Kristen selama zaman Bizantium, sebelum berpindah tangan ke Islam setelah Penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 oleh Mehmed Sang Penakluk (Mehmed the Conqueror, the Father of Conquest atau Fâtih Sultan Mehmed), terutama setelah menjadi pusat Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1517. Pada tahun 1923, setelah Perang Kemerdekaan Turki, Ankara menggantikan kota ini sebagai ibu kota Republik Turki yang baru dibentuk. Kemudian pada tahun 1930, nama kota ini secara resmi diubah menjadi Istanbul, dari yang sebelumnya bernama Konstantinopel. Istanbul telah dinobatkan sebagai Ibu kota Kebudayaan Eropa, menjadikannya kota kedelapan yang paling banyak dikunjungi di dunia. Istanbul adalah rumah bagi beberapa Situs Warisan Dunia UNESCO, dan menjadi tuan rumah bagi kantor pusat banyak perusahaan Turki, menyumbang lebih dari tiga puluh persen perekonomian negara, termasuk saat Recep Tayyip Erdoğan menjadi wali kota Istanbul dari tahun 1994 hingga 1998. Setelah menjabat sebagai Perdana Menteri Turki dari tahun 2003 hingga 2014, selanjutnya menjabat sebagai Presiden Turki ke-12 sejak 2014 sampai 2028 kelak.

Sultan Mehmedin Ruyasi dari Ottoman Turki bergelar Mehmed sang Penakluk Kota Konstantinopel tahun 1453
Recep Tayyip Erdoğan yang memenangi Pilpres Turki sampai 3 kali

Kami segera berjalan kaki sejauh 850 m dari Uranus Hotel menuju The Panorama 1453 Historical Museum (Museum Sejarah Panorama 1453), di Merkez Efendi Mahallesi, Topkapı Kültür Park İçi Yolu, 34015 Zeytinburnu İstanbul, yaitu museum sejarah di Istanbul yang dibuka pada 31 Januari 2009. Di dalam museum ditampilkan penaklukan kota Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium, oleh pasukan Sultan Ottoman Mehmed sang Penakluk (Mehmed the Conqueror), pada tanggal 29 Mei 1453. Museum ini terletak dekat dengan titik di mana Ottoman menerobos tembok kota. Pameran utamanya adalah lukisan “panorama” 360°, (juga dikenal sebagai Cyclorama) dari medan perang pada saat tembok dibobol, memberikan kesan kepada pengunjung bahwa mereka sedang berdiri di tengah pertempuran. Lukisan itu dibuat dan disajikan sedemikian rupa sehingga pengunjung seolah-olah berada di tengah-tengah ruang yang sangat besar, bukan sebuah lingkaran yang hanya berdiameter 38m. Efek suara menambah ilusi, ada suara tembakan senjata, teriakan tentara dan band militer yang bermain untuk mendesak pasukan musuh. Museum ini dirancang atas ide Hashim Citizen, dibuka pada tanggal 31 Januari 2009, dan menghabiskan biaya $5 juta.

Cyclorama dirancang atas ide Hashim Citizen di The Panorama 1453 Historical Museum Istanbul
Sisa tembok kota Konstantinopel yang tebal dan kuat seperti dilukiskan oleh Steven Runciman pada: A History of the Crusades

Konstantinopel ditaklukkan oleh Sultan Ottoman Mehmed sang Penakluk (Mehmed the Conqueror) Utsmani pada 29 Mei 1453. Banyak catatan yang merekam kejadian itu, walaupun beberapa ditulis sekian lama setelah peristiwa tersebut terjadi dan masing-masing menyatakan sebagai catatan yang mendekati aslinya. Baik Yunani, Italia, Slavia, Turki, dan Rusia, semuanya memiliki versi mereka masing-masing yang mungkin sulit untuk disatukan. Salah satu versi cerita tersebut adalah yang ditulis sejarawan kontemporer Inggris bernama Steven Runciman yang dikenal karena bukunya yang berjudul A History of the Crusades.

Kami segera membayangkan kehebatan pertempuran itu dengan menyaksikan bekas tembok kota yang dirusak, sebelum masuk ke stasiun Topkapi di jalur Trem T1 untuk kembali ke hotel. Kami melewati halte Pazartekke, Capa Sehremini, Findikzade, Haseki, Yusufpasa, Aksaray, Laleli, Bayazit, Cemberlitas dan turun di Sultanahmet. Selanjutnya kami kembali ke kamar hotel untuk bersitirahat.

Bersambung

Senin malam, 6 Juni 2023

Ditulis dan disebarkan di Sultanahmet Inn Hotel, Kucukayasofya mahallesi, Akburcak sokak, no 23, Istanbul, Turkey

Categories
Istanbul

2023 Dibuai Dubai

DIBUAI  DUBAI

fx. wikan indrarto & b. sari prasetyati

Selepas WHO mencabut status pandemi COVID-19 pada Jumat 5 Mei 2023, kami segera bersiap melanglang buana. Perjalanan terakhir kami pada 25-31 Mei 2019 saat menjelajahi Vietnam dan Kamboja di Indochina, dan segera kami bergegas merencakan untuk ikut International Conference on Medical & Health Science, 6 – 7 Juni 2023, di Hotel Mercure Istanbul Topkapi, Istanbul, Turkey. Perjalanan tersebut diawali dengan menengok dik Larasati (si bungsu) di Bandung dan sowan ibu di Pamulang, serta dilengkapi dengan singgah (transit) sekejap di Dubai, di Uni Emirat Arab pada Sabtu, 3 Juni 2023, dengan menggunakan pesawat milik maskapai penerbangan Emirates.

Emirates adalah sebuah maskapai penerbangan yang berpusat di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab. Maskapai Emirates juga merupakan maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah, yang mengoperasikan lebih dari 3.600 penerbangan per minggu dari hubnya di Terminal 3 Bandara Internasional Dubai. Meskipun terdampak pandemi COVID-19 dan maskapai lain berjuang untuk bertahan dari kebangkrutan, pada Januari 2022 Emirates tetap mampu mengoperasikan armada sebanyak 254 pesawat penumpang dan 10 pesawat kargo yang dioperasikan oleh Emirates SkyCargo. Emirates mengoperasikan armada terbanyak pesawat terbesar di dunia Airbus A380 dan Boeing 777, dengan satu A319 sebagai jet eksekutif.

Pesawat super jumbo A380-800 yang terbesar di dunia milik Emirates telah mendarat untuk pertama kalinya di Indonesia, tepatnya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis sore, 1 Juni 2023. Kami tidak naik pesawat tersebut, tetapi berkesempatan menikmati Emirates Airline EK 0357, sebuah Boeing 777-300ER Jet Sabtu sore, 3 Juni 2023 dari Terminal 3  Jakarta Soekarno Hatta menuju Terminal 3 Dubai Intl, selama 8 jam menempuh jarak 4.078 Miles. Boeing 777 adalah sebuah pesawat penumpang sipil berbadan lebar bermesin ganda jarak jauh yang dibuat oleh Boeing Commercial Airplanes di AS. Ciri unik dari 777 adalah enam roda pendaratan per set di setiap roda pendaratan utama, badan pesawat (fuselage) yang bundar sempurna, dan “tailcone” belakang yang menyerupai mata pisau. Boeing 777 dibuat untuk menjadi pengganti Boeing 747, namun lebih efisien dan menjadi pesawat twinjet (mesin ganda) terbesar di dunia. Emirates, maskapai nasional UEA adalah operator terbanyak pesawat Boeing 777-300ER (Extended Range), dengan mesin buatan General Electric GE90-115B yang merupakan mesin pesawat dengan gaya dorong terkuat di dunia. Pesawat Boeing 777 ini sudah dilengkapi dengan sistem kemudi fly-by-wire, yang biasanya dipakai hanya pada pesawat tempur.

Kami mendarat dengan selamat di Dubai Sabtu, 3 Juni 2023 pk. 22.30 waktu setempat. Dubai adalah kota terpadat di negara Uni Emirat Arab dan merupakan ibukota Emirat Dubai. Kota ini terletak di sepanjang pantai tenggara Jazirah Arab dan di selatan teluk Persia. Dubai adalah salah satu tujuan pariwisata paling populer di dunia, sehingga memiliki hotel bintang lima terbanyak kedua di dunia, dan juga bangunan tertinggi di dunia, Burj Khalifa.

Uni Emirat Arab (disingkat UEA) adalah sebuah negara keemiran di Asia Barat. Negara ini terletak di sebelah timur Jazirah Arab dan berbatasan dengan Oman dan Arab Saudi, dan memiliki perbatasan maritim di Teluk Persia dengan Qatar dan Iran. Abu Dhabi adalah ibu kota negara ini, sementara Dubai menjadi kota yang paling padat penduduk. UEA terbentuk atas federasi dari tujuh emirat, yaitu Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah dan Umm al-Qaiwain. Zayed bin Sultan Al Nahyan, penguasa Abu Dhabi dan presiden pertama negara itu, yang dilanjutkan oleh Syekh Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan GCMG (lahir 11 Maret 1961), sehari-hari dikenal dengan inisial MBZ, adalah Presiden ke-3 UEA sekarang, Penguasa Abu Dhabi dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab. Pada tahun 2019, The New York Times menobatkannya sebagai penguasa Arab paling kuat dan salah satu orang paling berkuasa di Bumi. Dia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 100 Orang Paling Berpengaruh tahun 2019 menurut Time. Namanya diabadikan sebagai jalan tol layang Jakarta Cikampek di Indonesia. Keberadaan Dubai sudah ada selama 150 tahun sebelum pembentukan UEA. Dubai yang kami kunjungi memiliki populasi terbesar dan merupakan emirat terbesar kedua menurut luas wilayahnya, setelah Abu Dhabi. Dubai telah dipimpin oleh dinasti Al Maktoum sejak 1833 dan pemimpinnnya saat ini, Mohammed bin Rashid Al Maktoum, juga menjabat sebagai Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA.

Setelah pengurusan ijin masuk dengan visa elektronik yang telah kami siapkan sejak dari Yogyakarta di konter imigrasi beres, kami segera mendapat SIM card 1 GB gratis untuk penggunaan internet selama 24 jam dengan ucapan ‘welcome to the happy Emirate’. Kami segera bergegas ke Saffron Hotel – Al Rigga Road, Behind ADCB Bank, di tengah kota Dubai, sebelum ganti hari. Rencana kami menggunakan Metro Red Line dari Airport Terminal 3 Dubai selama 9 menit  dengan 4 perhentian gagal, karena Metro terakhir meluncur pk. 23. Kami segera menggunakan taxi bandara berupa Toyota Innova D 2,4 keluaran tahun 2022, bertarif 36 dirham untuk sampai di hotel kami. Segera kami terlelap di kamar 307 Saffron Hotel.

Minggu, 4 Juni 2023 setelah sarapan, kami segera mengunjungi Gereja Katolik Santa Maria di 247 Oud Metha Rd, Umm Hurair 2, Dubai. Kami menggunakan aplikasi Uber dan mendapatkan SUV Terbaru Toyota Grand Highlander yang belum pernah kami lihat di Indonesia dengan kabin lapang, bermesin 2.500 cc hybrid, dengan All Wheel Drive (AWD) yang elite. Kami berdoa dan mengucap syukur atas semua anugerah yang kami terima. “Gereja paroki terbesar di dunia adalah gereja St Maria di Dubai. Ini memiliki sekitar 300.000 umat paroki,” begitu bunyi cuitan, twitrer Sachin Jose@Sachinettiyil, pada Sabtu, 21 Mei 2022, pukul 22.12 WIB. Paroki St Maria di Kota Dubai bermula dari tahun 1883 ketika komunitas Katolik yang pada awalnya dilayani oleh imam dari Bahrain, dirasa ada kebutuhan agar ada seorang imam atau pastor yang secara permanen tinggal di Dubai. Oleh karena itu Pater Barnabas memohon ijin kepada Syekh Rashid yang bijaksana dan baik hati, dengan meminta sebuah area untuk rumah ibadah. Permintaan segera diberikan dan pada tahun 1965 Pastor Eusebio Daveri tiba di Dubai, untuk memulai membuat persiapan mendirikan sebuah bangunan gereja.

Toyota Grand Highlander warna putih yang elite dan bermesin 2.500 cc hybrid
Gereja Katolik Santa Maria di 247 Oud Metha Rd, Umm Hurair 2, Dubai.

Dari kunjungan pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus selama 3 hari ke UEA, 3-5 Februari 2019, terungkap sedikitnya 8 fakta penting tentang kehidupan umat Katolik di negara kaya minyak ini, berdasarkan laporan Arabian Gazette, Reuters, dan Al Jazeera.

  1. Gereja Katolik pertama dibangun tahun 1965 dan hubungan diplomatik antara Vatikan dan UEA resmi dimulai pada 2007.
  2. Asosiasi Gereja Kristen pertama di UEA berdiri tahun 1968.
  3. Ada 76 bangunan gereja, 9 di antaranya gereja Katolik.
  4. Pada Juni 2017, Abu Dhabi mengganti nama masjid paling terkemuka di negara itu dari Masjid Mohamed bin Zayed (MBZ) menjadi Masjid Maryam, Mother of Jesus.
  5. Pemerintah UEA berkomitmen tentang toleransi dan kebebasan beragama dengan memberikan lahannya untuk pembangunan sejumlah gereja, tempat beribadah dan pemakaman bagi yang berbeda keyakinan.
  6. Semua warga negara dengan berbeda etnis, agama, dan kelompok ras tinggal secara rukun di UEA.
  7. Dari sekitar 9 juta orang yang tinggal di UEA, 1 juta di antaranya adalah penganut Katolik.
  8. UEA merupakan salah satu negara Teluk Persia yang paling tidak membatasi ibadah umat Kristen di tempat ibadah atau gereja dengan lisensi khusus.

Selanjutnya kami mengunjungi Masjid Jumeirah, yang menjadi masjid kebanggaan warga Dubai karena statusnya sebagai masjid nasional. Masjid dengan kapasitas 1.200 jamaah ini adalah satu-satunya masjid, bukan saja di Dubai, tapi juga di Uni Emirat Arab, yang boleh dimasuki kalangan nonmuslim.

Masjid satu-satunya di Uni Emirat Arab, yang boleh dimasuki nonmuslim.  

Masjid Jumeirah mulai dibangun pada tahun 1976 dengan gaya Fatimiyah tradisional yang berasal dari Suriah dan Mesir dan diresmikan pada tahun 1979. Masjid Agung Jumeirah adalah hadiah dari Almarhum Sheikh Rashid bin Saeed Al Maktoum, mantan Penguasa Dubai dan ayah dari Penguasa Dubai saat ini Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Dikatakan bahwa itu adalah masjid yang paling banyak difoto di seluruh Dubai.

Arsitektur interior masjid memiliki ciri-ciri Islam dengan banyak kolom sebagai struktur pendukung di bagian dalam, yang dikenal sebagai desain hypostyle. Bagian dalam masjid dipengaruhi oleh arsitektur kerajaan Fatimiyah yang berasal dari abad ke-9 Mesir, didesain atau diisi dengan warna biru dan kuning. Masjid ini memiliki puncak kubah yang tinggi membuat ruangan menjadi luas. Eksterior masjid memiliki fasad yang elegan yang dibangun dengan batu pasir merah muda dan potongan marmer lainnya. Sisi lain dari masjid ini berada di jalan ramai yang ditumbuhi pohon palem, yang menjadikannya tempat fotografi yang sempurna bagi penggemar foto. Masjid Jumeirah memiliki kebijakan yang disebut “Open Minds. Open Doors” yang menawarkan kepada non-Muslim untuk datang mengunjungi masjid. Kebijakan tersebut berusaha untuk “menghilangkan penghalang antara orang-orang dari kebangsaan yang berbeda dan meningkatkan kesadaran akan budaya, adat istiadat, dan agama di Uni Emirat Arab”.

Selanjutnya kami mencapai Dubai Frame yang memiliki bentuk yang tak biasa, yaitu bingkai foto. Sengaja dibangun di Zabeel Park, Dubai Frame menjadi batasan antara Old Dubai dan New Dubai. Dari luar, Dubai Frame tampak begitu berkilau karena berlapis emas. Dibangun dalam waktu 5 tahun, Dubai Frame menghabiskan dana hingga Rp 925 miliar, terdiri dari dua menara yang terbuat dari kaca transparan setinggi 150 meter yang dihubungkan dengan jembatan sepanjang 93 meter di tingkat atas. Ukurannya yang sangat besar membuat Dubai Frame resmi menjadi bangunan terbesar dunia dengan bentuk bingkai.

Dubai Frame yang unik menjadi ikon megah dan landmark arsitektur

Dubai Frame merupakan salah satu proyek unik yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Dubai, yang menjadi ikon megah dan landmark arsitektur. Spot bingkai foto terbesar ini memiliki keterkaitan dengan budaya pada masa lampau dan masa kini, disebut Dubai Frame atau “Berwaz Dubai.” Di satu sisi, pemandangan dan gedung-gedung pencakar langit di Jalan Sheikh Zayed dapat dinikmati, yang menjadi simbol Dubai yang modern. Di sisi lain kawasan Berwaz, dapat dilihat kawasan Deira, Umm Hurair dan Karama, yang menjadi simbol kota tua Dubai.

Lantai dasar didesain untuk menghadirkan museum yang menceritakan kisah perjalanan pembangunan kota Dubai. Selain itu, ada galeri yang mencerminkan kota tua Dubai menggunakan teknologi terkini dengan gambar 3D yang menciptakan nuansa tertentu, yang akan menjelaskan perkembangan kota Dubai. Pengunjung akan disuguhkan dengan pengalaman berikutnya di lantai Sky Deck yang menggambarkan Dubai masa kini. Di sisi lain lantai mezzanine, pengunjung dapat mengunjungi Future Dubai Gallery. Konsep galeri ini menghadirkan imajinasi kota Dubai 50 tahun dari sekarang dengan menciptakan kota metropolis virtual melalui proyeksi interaktif dan teknologi virtual reality (VR).

Selanjutnya kami menuju ke Museum of the Future di Dubai (MOTF) di pusat kota Dubai yang resmi diluncurkan dan dibuka untuk umum mulai 22 Februari 2022. Berlokasi di Sheikh Zayed Road, museum yang didirikan oleh Dubai Future Foundation ini memiliki desain bangunan asimetris, seperti cincin, berlapis baja dan kaca, yang tampak begitu futuristik. Bahkan, seperti dikutip dari situs Visit Dubai, Museum of the Future masuk ke dalam daftar 14 museum terindah di dunia versi National Geographic.

Burj Khalifa (‘Menara Khalifa’) setinggi 828 meter, sebelumnya disebut Burj Dubai

Kami segera bergegas menuju ke Burj Al Arab. Hotel tertinggi keempat di dunia dan menjadi salah satu landmark Dubai. Untuk mendapat foto dengan latar belakang gedung ini, kawasan beach walk Palm Jumeirah bisa jadi salah satu alternatif. Burj al-Arab (“Menara Arab”) adalah sebuah hotel mewah yang didesain oleh Tom Wright, mencapai ketinggian 321 meter dan adalah bangunan tertinggi yang sepenuhnya digunakan sebagai hotel. Bangunan ini berdiri di sebuah pulau buatan yang berada 280 m lepas pantai di Teluk Persia. Burj al-Arab dimiliki oleh Jumeirah.

Burj Al Arab dari samping yang indah tetapi semakin sulit difoto, karena sudah ada beberapa bangunan lain di sekitarnya
Burj Al Arab difoto dari depan, tidak nampak kalau berdiri gagah di sebuah pulau reklamasi

Hotel ini sering disebut sebagai hotel bintang tujuh. Hal ini dianggap sebuah hiperbola oleh orang di bidang pariwisata, tetapi juga dapat dilihat sebagai cara untuk “mengalahkan” hotel-hotel lain yang menyebut hotelnya bintang enam. Sayangnya, hampir seluruh sistem peringkat hotel di dunia memiliki batas bintang lima. Menurut situs resmi Burj al-Arab, hotel ini adalah sebuah “hotel deluks bintang lima”.

Konstruksi Burj al-Arab dimulai tahun 1994 dan dibuka untuk pengunjung pada 1 Desember 1999. Rancangannya mengambil bentuk layar sebuah dhow, kapal tradisional Dubai. Dekat dengan puncaknya, terdapat sebuah helipad dan restoran Al Muntaha, yang berarti ‘Tertinggi’ dalam bahasa Arab, di sisi seberangnya yang ditahan oleh kantilever di atas laut. Salah satu elemen yang unik adalah dinding atrium yang menghadap ke pantai, terbuat dari kain fiberglass yang dilapisi Teflon. Interiornya didesain oleh Khuan Chew.

Burj Khalifa (‘Menara Khalifa’) diresmikan pada 4 Januari 2010 setinggi 828 meter di mana Tom Cruise bergelantungan di salah satu sisi luar gedung.

Selanjutnya kami melaju ke Burj Khalifa (‘Menara Khalifa’), sebelumnya bernama Burj Dubai, adalah sebuah gedung pencakar langit di Dubai yang diresmikan pembukaannya pada 4 Januari 2010. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter (2.717 kaki) yang menjadikannya bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia, melewati ketinggian CNN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia, dan dari Menara KVLY-TV di Blanchard, North Dakota, AS sebagai struktur tertinggi di dunia. Rekor lainnya adalah lift tercepat di dunia dengan kecepatan 60 km/jam, bangunan dengan paling banyak lantai, yaitu 160 (sebelumnya Menara Willis dan World Trade Center dengan 110 lantai, dan atrium lobi tertinggi di dunia, setinggi 180 meter. Produser film Mission: Impossible – Ghost Protocol (2011) pun mengambil adegan syuting di sini di mana Tom Cruise bergelantungan di salah satu sisi luar gedung.

Setelah puas berkeliling dan dibuai keindahan kota kosmopolitan Dubai menggunakan taksi Toyota Hybrid All New Camry yang tampil lebih agresif tapi tetap mewah, karena didukung platform TNGA (Toyota New Global Architechture) dan mengusung tagline Outclass Elegance, kami segera menuju ke Terminal 3 Bandara Internasional Dubai (DXB), yang terletak sekitar 9 mil (15 km) dari Burj Khalifa. Selanjutnya kami menggunakan layanan cerdas di konter imigrasi tanpa petugas, untuk duduk manis menunggu pesawat berbadan lebar Boeing 777-300ER Emirates EK 121, yang akan terbang pk. 14.20 ke Istanbul Turki.

Bersambung

Minggu, 4 Juni 2023 ditulis di Gate B18 Terminal 3 Bandara Internasional Dubai (DBX) dan disebarkan dari Sultanahmet Inn & Siesta Hotel, Istanbul, Turki

Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life Jalan-jalan sekolah UHC

2023 Pentingnya Aktivitas Fisik

PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK – Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara

PENTINGNYA AKTIVITAS FISIK

fx. wikan indrarto

Pada Jumat, 31 Maret 2023 telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MOU), antara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Federasi Dunia Industri Alat Olah Raga (WFSGI), untuk aktivitas fisik dan olahraga yang lebih baik, guna meningkatkan kesehatan masyarakat global, termasuk untuk anak yang ikut keluarga saat mudik Lebaran tahun ini. Apa yang menarik?

Tulisan ini telah dimuat di harian Kedaulatan rakyat Yogyakarta pada Minggu, 21 Mei 2023, halaman 5

Kesepakatan pertama dengan asosiasi bisnis olahraga internasional ini, berupaya memperkuat pesan kesehatan masyarakat tentang aktivitas fisik, berbagi pengetahuan dan praktik terbaik olah raga, dan memperkuat kapasitas pelatih aktivitas fisik untuk membantu masyarakat menjadi lebih aktif. Selain itu, fokus tamabahan khusus untuk memungkinkan pemuda, anak, dan perempuan dan bahkan orang-orang yang hidup dengan disabilitas memiliki lebih banyak akses ke olahraga, bermain, dan beraktivitas fisik. 

.

baca juga :https://dokterwikan.com/2018/06/06/2018-aktivitas-fisik/

MOU antara WFSGI dan WHO difokuskan untuk meningkatkan penerapan kebijakan efektif dalam Rencana Aksi Global WHO tentang Aktivitas Fisik (GAPPA) 2018-2030. Bermain, beraktivitas fisik dan olahraga secara teratur membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, obesitas, kanker, dan penyakit tidak menular lainnya. Ini juga meningkatkan kesejahteraan, dan sangat efektif untuk mengelola gejala depresi dan kecemasan.

.

Biaya kesehatan masyarakat menghabiskan sekitar US$ 27 miliar setiap tahun untuk mengobati penyakit tidak menular, yang seharusnya dapat dicegah dengan meningkatkan bermain dan beraktivitas fisik. WHO juga memperkirakan bahwa ada tambahan hampir 500 juta orang  akan mengalami penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik antara tahun 2020 dan 2030. Sekitar 81% anak tidak pernah mendapat manfaat dari bermain dan aktivitas fisik yang cukup. Selain itu, seiring berkembangnya negara secara ekonomi, tingkat ketidakaktifan fisik warganya justru meningkat dan dapat mencapai 70%. 

.

World Federation of the Sporting Goods Industry (WFSGI) adalah asosiasi bisnis nirlaba global dari produsen dan pengecer produk olahraga, termasuk pakaian, alas kaki, dan peralatan, yang keanggotaan kolektifnya mewakili 70% omzet industri global. Federasi ini mendorong kegiatan bermain dan olahraga yang sehat, untuk setiap warga negara dari semua negara, dan berupaya menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih sehat melalui permainan dan olahraga. Selain itu, juga memaksimalkan penggunaan alat dan inovasi digital yang dapat mendorong setiap orang untuk lebih banyak bergerak secara fisik, menyediakan akses yang terjangkau ke peralatan bermain dan olahraga, khususnya untuk remaja dan anak.

5 Aktivitas Fisik Sederhana Ampuh Cegah Penyakit Jantung dan Stroke - Jawa  Pos

Aktivitas fisik secara teratur terbukti membantu mencegah dan mengobati penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, serta kanker payudara dan usus besar. Ini juga membantu mencegah hipertensi, kelebihan berat badan dan obesitas dan dapat meningkatkan kesehatan mental, kualitas hidup dan kesejahteraan. Selain berbagai manfaat kesehatan dari aktivitas fisik, masyarakat yang lebih aktif dapat menghasilkan pengembalian investasi tambahan, yang meliputi pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, udara yang lebih bersih, dan jalan raya yang lebih aman dan tidak macet kendaraan, apalagi saat arus mudik Lebaran.

.

Sebaliknya, aktivitas fisik yang menggembirakan anak dan berlebihan karena kebersamaan dengan saudaranya saat mudik Lebaran, pada beberapa anak sebaiknya dialihkan ke aktivitas ketrampilan otot kecil, bukan kekuatan otot besar. Bermainlah bersama dengan mewarnai atau menggambar, permainan ular tangga, halma, scrable, kartu atau game digital, serta menghindari petak umpet, sepak bola dan lompat tali, khususnya untuk anak dengan riwayat asma dan kelainan jantung bawaan.

.

Rekomendasi WHO tentang aktivitas fisik untuk bayi (kurang dari 1 tahun) adalah pertama, aktif secara fisik beberapa kali sehari dalam berbagai cara, terutama melalui permainan di lantai yang interaktif, dengan lebih banyak dan lebih sering adalah lebih baik, menggunkan alat permainan  aman sesuai standar WFSGI. Bagi bayi yang belum dapat bergerak mandiri, setidaknya 30 menit dibantu dalam posisi tengkurap yang dilakukan sepanjang hari saat bayi terjaga. Kedua, tidak boleh lebih dari 1 jam setiap kali saat berada di kereta bayi, kursi tinggi, atau digendong di punggung pengasuh. Ketiga, waktu layar (sedentary screen time) tidak disarankan. Keempat, saat bayi tidak banyak bergerak, sangat dianjurkan dibacakan cerita oleh pengasuh. Kelima, tidur secara berkualitas selama 14-17 jam (usia 0–3 bulan) atau 12–16 jam (usia 4–11 bulan) sehari, termasuk tidur siang, dalam perjalanan mudik yang mungkin saja terjebak macet di jalan.

.

Anak-Anak Juga Perlu Melakukan Aktivitas Fisik - Info Sehat Klikdokter.com

Rekomendasi WHO untuk anak usia 1-2 tahun adalah pertama, meluangkan setidaknya 3 jam atau 180 menit untuk melakukan berbagai jenis aktivitas fisik pada intensitas apa pun, termasuk aktivitas fisik intensitas sedang hingga kuat, merata waktunya sepanjang hari, dan lebih banyak tentu lebih baik. Kedua, tidak boleh lebih dari 1 jam pada suatu waktu duduk dalam kereta bayi, kursi tinggi, atau digendong di punggung pengasuh. Untuk anak berusia 1 tahun, waktu layar yang membuat badannya tidak aktif bergerak, seperti menonton TV atau video dan bermain ‘game’ di komputer, tidak dianjurkan. Bagi mereka yang berusia 2 tahun, waktu tayang (sedentary screen time) tidak boleh lebih dari 1 jam, dan lebih sebentar terbukti justru lebih baik. Ketika anak tidak banyak bergerak, sebaiknya dilibatkan dalam aktivitas membaca dan bercerita dengan pengasuh. Selain itu, sebaiknya tidur berkualitas baik selama 11-14 jam, termasuk tidur siang, dengan waktu tidur dan bangun dilatih agar teratur, meski dalam perjalanan mudik.

Rekomendasi WHO untuk anak usia 3-4 tahun seharusnya pertama, menghabiskan setidaknya 180 menit dalam berbagai jenis aktivitas fisik  atau olahraga pada intensitas apa pun, menggunkan alat olahraga  aman sesuai standar WFSGI, di mana setidaknya 60 menit merupakan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat, menyebar sepanjang hari dan lebih banyak lebih baik. Kedua, tidak dianjurkan diam selama lebih dari 1 jam pada suatu waktu. Waktu tayang tidak lebih dari 1 jam, dan lebih sebentar, tentu lebih baik. Ketika anak tidak banyak bergerak, sebaiknya juga dilibatkan dalam aktivitas membaca dan bercerita dengan pengasuh. Selain itu, sebaiknya tidur berkualitas secara baik selama 10-13 jam sehari, termasuk tidur siang, dengan waktu tidur dan bangun dilatih agar lebih  teratur.

.

MOU antara WHO dan WFSGI untuk aktivitas fisik menggunkan alat permainan dan olah raga yang aman sesuai standar WFSGI, tentu juga seharusnya dilakukan saat anak ikut mudik Lebaran. Bermain dan beraktivitas fisik pada anak mampu mencegah penyakit jantung, diabetes, obesitas, kanker, dan sangat efektif untuk menghilangkan rasa bosan, jenuh, dan cemas saat liburan Lebaran.

Apakah kita sudah bijak?

Sekian

Yogyakarta, 16 April 2023

*) dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com

Categories
anak antibiotika COVID-19 dokter Healthy Life HIV-AIDS Malaria UHC

2023 Hari Kesehatan Dunia

12 Ucapan Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2023 dalam Bahasa Inggris dan  Artinya: Happy World Health Day

HARI  KESEHATAN  DUNIA  2023

fx. wikan indrarto

Ringkasan tulisan ini telah dimuat di harian nasional Kompas digital Jumat, 7 April 2023 pada link :

https://www.kompas.id/baca/opini/2023/04/05/fokus-ke-layanan-kesehatan-primer

Pada Jumat, 7 April 2023 diperingati sebagai Hari Kesehatan Dunia, bertepatan dengan hari jadi WHO yang ke-75. Apa yang menarik?

.

Pada tahun 1948 didirikan WHO untuk mempromosikan kesehatan, menjaga keamanan dunia, dan melayani warga yang rentan. Peringatan 75 tahun WHO dengan tema ‘Health For All’ memiliki visi bahwa semua orang akan memiliki derajat kesehatan yang baik dan tinggal di dunia yang damai, sejahtera, dan berkelanjutan. Hak atas kesehatan adalah hak dasar manusia, sehingga setiap orang harus memiliki akses ke layanan kesehatan yang mereka butuhkan kapan dan di mana mereka membutuhkannya, tanpa kesulitan keuangan, yang disebut cakupan kesehatan semesata atau  ‘Universal Health Coverage’ (UHC).

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2021/01/04/2020-uhc/

.

Saat ini masih ada sekitar 30% dari populasi global tidak dapat mengakses layanan kesehatan esensial. Hampir dua miliar orang menghadapi bencana keuangan atau pengeluaran untuk kesehatan yang memiskinkan, dengan ketidaksetaraan yang signifikan mempengaruhi mereka yang berada di lingkungan yang paling rentan.

Untuk mewujudkan kesehatan untuk semua, dunia membutuhkan akses ke layanan kesehatan berkualitas tinggi, agar setiap orang dapat menjaga kesehatan mereka sendiri dan keluarga mereka. Selain itu, juga dokter dan tenaga kesehatan terampil, yang memberikan layanan medis berkualitas dan berpusat pada orang, serta pembuat kebijakan yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam UHC. Bukti menunjukkan bahwa sistem kesehatan yang didukung oleh pendekatan layanan kesehatan primer (PHC) adalah cara yang paling efektif dan hemat biaya untuk mendekatkan layanan kesehatan dan kesejahteraan kepada masyarakat.

.

Hari Kesehatan Sedunia 2023, Memperingati 75 Tahun WHO dan Mendorong  Kesehatan untuk Semua - Media Priangan

Namun demikian, pandemi COVID-19 memundurkan kemajuan setiap negara menuju #HealthForAll. Pandemi COVID-19 dan keadaan darurat kesehatan lainnya, krisis kemanusiaan dan iklim yang tumpang tindih, kendala ekonomi, dan perang, telah membuat perjalanan setiap negara menuju #HealthForAll menjadi lebih mendesak. Sekaranglah waktunya bagi para pemimpin untuk mengambil tindakan dalam memenuhi komitmen cakupan kesehatan universal mereka dan bagi masyarakat sipil untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin. 

.

Kemajuan perlu dipercepat jika SDG terkait kesehatan ingin dipenuhi. Tuntut hak Anda untuk mengakses layanan kesehatan yang Anda butuhkan tanpa mengalami kesulitan keuangan!

Pencapaian global adalah indeks cakupan layanan UHC (indikator SDG 3.8.1) meningkat dari 45 pada tahun 2000 menjadi 67 pada tahun 2019. Namun demikian, masih ada hampir 2 miliar orang menghadapi bencana keuangan atau pengeluaran kesehatan yang memiskinkan (indikator SDG 3.8.2). Pada hal pandemi COVID-19 semakin mengganggu layanan medis esensial di 92% negara. Untuk membangun kembali sistem kesehatan dengan lebih baik, rekomendasi WHO adalah memfokuskan kembali sistem kesehatan kepada layanan kesehatan primer atau Primary Health Care (PHC). Sebagian besar (90%) dari intervensi UHC esensial dapat diberikan melalui PHC dan 75% proyeksi peningkatan luaran kesehatan dari SDGs dapat dicapai melalui PHC.

.

Program Kerja Umum Ketigabelas WHO bertujuan agar 1 miliar lebih banyak orang mendapat manfaat dari UHC pada tahun 2025, sekaligus berkontribusi pada target 1 miliar lebih banyak orang terlindungi dengan lebih baik dari keadaan darurat kesehatan dan 1 miliar lebih banyak orang menikmati kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik.

.

Selama pandemi COVID-19, sekitar 92% negara melaporkan gangguan pada layanan medis esensial. Sekitar 25 juta anak balita tidak mendapat imunisasi rutin. Terdapat kesenjangan yang mencolok dalam akses ke vaksin COVID-19, dengan rata-rata hanya 24% populasi yang divaksinasi di negara berpenghasilan rendah dibandingkan dengan 72% di negara berpenghasilan tinggi. Intervensi perawatan darurat, kritis, dan operatif yang berpotensi menyelamatkan jiwa juga menunjukkan peningkatan gangguan layanan, yang kemungkinan menghasilkan dampak jangka pendek yang signifikan pada luaran bidang kesehatan.

.

Sekitar 930 juta orang di seluruh dunia berisiko jatuh miskin karena pengeluaran sektor kesehatan sebesar 10% atau lebih dari anggaran rumah tangga mereka. Meningkatkan intervensi layanan kesehatan primer (PHC) di negara berpenghasilan rendah dan menengah dapat menyelamatkan 60 juta nyawa dan meningkatkan harapan hidup rata-rata sebesar 3,7 tahun pada tahun 2030. Pencapaian target PHC membutuhkan tambahan investasi sekitar US$ 200-370 miliar per tahun untuk paket layanan kesehatan yang lebih komprehensif. WHO merekomendasikan agar setiap negara mengalokasikan atau merealokasi tambahan 1% dari PDB ke PHC dari sumber pendanaan pemerintah.

.

PHC memerlukan tiga komponen yang saling terkait dan sinergis, termasuk: pelayanan kesehatan terpadu yang komprehensif yang mencakup layanan medis primer, kebijakan dan tindakan multisektoral untuk mengatasi faktor penentu derajat kesehatan di sektor hulu, dan melibatkan atau memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat, dalam meningkatkan partisipasi sosial dan kemandirian dalam kesehatan.

.

Agar UHC menjadi benar-benar tercapai, diperlukan pergeseran fokus dari sistem kesehatan yang dirancang untuk mengatasi penyakit dan pembentukan institusi, menuju sistem kesehatan yang dirancang untuk melayani manusia. PHC mengharuskan pemerintah di semua tingkatan untuk bertindak dengan pendekatan secara menyeluruh, termasuk aspek kesehatan dalam semua kebijakan yang dikeluarkan, fokus yang kuat pada pemerataan dan intervensi kesehatan yang mencakup seluruh kehidupan manusia.

.

PHC menangani faktor risiko gangguan kesehatan yang luas dan berfokus pada aspek kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang komprehensif dan saling terkait, tidak hanya untuk penanganan serangkaian penyakit tertentu. Layanan kesehatan primer memastikan setiap orang akan menerima layanan komprehensif yang berkualitas, mulai dari promtif (anjuran) dan preventif (pencegahan), sampai dengan kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan) dan perawatan paliatif, sedekat mungkin dengan lingkungan sehari-hari masyarakat. PHC adalah pendekatan yang paling inklusif, adil, hemat biaya, dan efisien untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental masyarakat, serta kesejahteraan sosial. Bukti dampak luas dari investasi di PHC terus berkembang di seluruh dunia, terutama di saat krisis seperti pandemi COVID-19.

.

Di seluruh dunia, investasi di PHC meningkatkan pemerataan dan akses, kinerja perawatan kesehatan, akuntabilitas sistem kesehatan, dan hasil kesehatan. PHC juga penting untuk membuat sistem kesehatan lebih tahan terhadap situasi krisis, lebih proaktif dalam mendeteksi tanda-tanda awal epidemi dan lebih siap menghadapinya. Meskipun bukti masih berkembang, terdapat pengakuan luas bahwa PHC adalah “pintu depan” sistem kesehatan dan memberikan landasan untuk penguatan fungsi kesehatan masyarakat yang esensial untuk menghadapi krisis kesehatan masyarakat seperti COVID-19.

.

Momentum Hari Kesehatan Dunia, Jumat, 7 April 2023 yang bertepatan dengan hari jadi WHO yang ke-75, mengingatkan kita semua untuk mencapai UHC melalui PHC, yaitu cara yang paling efektif dan hemat biaya untuk mendekatkan layanan kesehatan dan kesejahteraan kepada masyarakat, sesuai dengan visi ‘Health For All’. 

Apakah kita sudah bertindak bijak?

Sekian

Yogyakarta, 3 April 2022

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM.

Categories
dokter medicolegal UHC

2023 Dokter Transformer

Praktek Dokter di Yogyakarta - jogja.lokanesia.com

DOKTER  TRANSFORMER

fx. wikan indrarto

Untuk mewujudkan sistem kesehatan nasional yang lebih kuat dan mampu menghadapi krisis kesehatan seperti pandemi COVID-19 yang baru saja terjadi, Kementrian Kesehatan RI telah menetapkan adanya transformasi kesehatan pada Selasa, 31 Mei 2022. Adapun fokus 6 pilar transformasi kesehatan meliputi : transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan dan teknologi kesehatan. Bagaimana dokter Indonesia dapat menjadi transaformer dan berperan dalam proses transformasi tersebut?

Catatan : tulisan ini juga dimuat di Harian Nasional Kompas digital

baca juga : https://www.kompas.id/baca/opini/2023/02/27/dokter-transformer

.

Pada tahap awal dokter Indonesia perlu melakukan perubahan secara internal dan eksternal. Secara internal adalah dengan mengubah pola pikir egosentris. Sedangkan secara eksternal adalah dengan berkoordinasi, berkolaborasi dan bergerak bersama-sama dengan segenap tenaga kesehatan lainnya. Secara internal para dokter Indonesia seharusnya kembali berpikir, bersikap dan bertindak berdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki, 2012), peraturan perundangan lain, Panduan Praktek Klinik dan sesuai kompetensi yang dimilikinya.

Pasal 18 Kodeki menyebutkan bahwa setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan. Kritik Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang disampaikan dalam Forum Komunikasi @IDIWilRiau, Minggu, 29 Januari 2023, secara terang-terangan menyoroti polemik izin praktik dokter. Banyak laporan sulitnya mengantongi rekomendasi IDI, sebagai salah satu dari deretan persyaratan praktik dokter, bahkan perlu negosiasi hingga di antaranya bahkan ada yang sampai menyetor sejumlah uang. Dokter senior yang mempersulit dokter yunior dalam mendapatkan rekomendasi untuk ijin praktek, perlu bertransformasi sesuai Kodeki pasal 18.

.

Komite Rekomendasi Ijin Praktek (KRIP) IDI Wilayah DIY yang merupakan amanat Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) XXX di Samarinda yang berlangsung dari tanggal 23-26 Oktober 2018, telah berhasil menyelesaikan permasalahan kesulitan mendapatkan rekomendasi untuk ijin praktek yang dihadapi oleh para dokter spesialis, meski prosesnya tidak mudah. Surat Edaran PB IDI nomer 2438/PB/A.2/01/2023 yang dikeluarkan di Jakarta pada 17 Januari 2023 lebih menegaskan lagi agar setiap senior menjadi dokter transformer, yang tidak lagi mempersulit penerbitan rekomendasi untuk ijin praktek dokter yunior dan paling lama harus selesai dalam 7 (tujuh) hari kerja. Meskipun di DIY masih ada beberapa dokter, terutama dokter spesialis yang mengalami kendala dalam mendapatkan rekomendasi untuk ijin praktek, KRIP IDI Wilayah DIY terus hadir dan semakin sigap dalam memberikan pendampingan untuk para dokter yunior. Selain itu, juga terus gencar melakukan sosialisasi Kodeki dan Surat Edaran PB IDI, agar para dokter senior segera berkenan menjadi dokter transformer secara internal.

.

Sepanjang tahun 2022 lalu KRIP IDI Wilayah DIY telah membantu menyelesaikan kesulitan 19 orang dokter spesialis pemohon rekomendasi untuk ijin praktek. Pada akhirnya 18 orang dokter pemohon dapat diberikan rekomendasi, sedangkan 1 pemohon setelah diadakan mediasi berulang, akhirnya memilih mundur. Selain itu, KRIP IDI Wilayah DIY telah memfasilitasi rekomendasi ijin praktek sebanyak 581 dokter asal DIY yang akan praktek di areal DIY, 52 dokter dari DIY yang akan praktek di luar teritorial DIY, 49 dokter dari luar DIY yang akan praktek di DIY, sehingga terdapat total 702 dokter yang telah mendapatkan rekomendasi untuk ijin praktek, tanpa kesulitan berarti, dan tidak perlu menyetor dana atau pungutan tidak resmi.

Transformasi secera eksternal sebenarnya sudah dilakukan, bahkan sebelum Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI Jumat, 27 Januari 2023 tentang Evaluasi Atas Program dan Anggaran Kemenkes Tahun 2022, yang menyayangkan adanya budaya kasta di antara dokter dan perawat di Indonesia. Menkes menyebutkan bahwa kerap kali, perawat tidak dianggap berada di posisi setara dengan dokter dan meminta budaya semacam itu sebaiknya tidak dilanggengkan. Pada hal, ‘perbedaan kasta’ tersebut justru lebih nyata hanya berada dalam tataran kebijakan pemerintah, misalnya dalam aspek prioritas dan perhatian pemerintah kepada perawat yang tidak seintens kepada dokter. Namun demikian, dalam praktik layanan medis kepada para pasien dan pendidikan, perawat dan dokter adalah mitra yang sejajar. Kolaborasi antara dokter dan perawat adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega, bekerja sama dalam batasan lingkup praktek masing-masing, bahkan saling mengakui dan menghargai.

Kolaborasi dokter dan perwat telah berlangsung lama, tidak hanya pada UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer) di seluruh Indonesia, tetapi juga pada UKP (Upaya Kesehatan Perseorangan) di FKTRL (Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut atau RS.  Keselamatan pasien adalah suatu prinsip dasar pengelolaan pasien dan merupakan komponen penting dari manajemen mutu (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme, WHO, 2004). Dokter transformer tidak lagi bekerja sendiri dan merupakan pusat atau unit sentral seperti dalam model tradisional asuhan pasien, karena pada model tersebut keselamatan pasien justru tidak terjamin. Saat ini dokter transformer telah berkolaborasi dalam tim interdisiplin untuk memberikan asuhan pasien dengan Pelayanan Berfokus Pasien (Patient Centered Care), yang terdiri dari asuhan medis, keperawatan, gizi dan obat. Dalam hal ini pasien adalah pusat pelayanan dan Tenaga Kesehatan Pemberi Asuhan Pasien (Nakes PAP), diposisikan di sekitar pasien, dengan kompetensi yang memadai, sama pentingnya pada kontribusi profesinya, dan kolaboratif. Sedangkan dokter transformer menjadi Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), yang berperan sebagai Clinical Leader, yang melakukan koordinasi, review, sintesis, dan integrasi asuhan pasien. Prosedur ini merupakan pendekatan modern, inovatif, dan sudah menjadi trend global dalam pelayanan pasien di RS yang baku, dan bahkan diwajibkan dalam Akreditasi RS.

HUBUNGAN DOKTER, PERAWAT - ppt download

RSCM Jakarta Masuk Peringkat 36 The Most Reputable Academic Medical Center 2023. Pemeringkatan ini merupakan hasil studi yang dilakukan oleh Brand Finance, konsultan strategi independen terkemuka di dunia yang didirikan tahun 1996, berkantor pusat di London dan tersebar di lebih dari 20 negara. Tanpa kolaborasi dokter dengan perawat dan tenaga kesehatan lainnya, mustahil RSCM dapat mencapai nilai tersebut. RS akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, dan RS Akademik Universitas Indonesia juga masuk peringkat Top 250 AMS 2023.

Kolaborasi dokter dan perawat tanpa perbedaan kasta, lebih nyata terlihat dalam aspek pendidikan di DIY. Fakultas Kedokteran UGM di Yogyakarta bahkan telah resmi berganti nama menjadi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan pada sidang pleno di FK UGM pada bulan Oktober 2017 yang lalu, untuk mengakomodasi seluruh kegiatan akademik di dalamnya. FKKMK UGM merupakan Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia yang berdiri pada 5 Maret 1946. Program Studi (Prodi) Keperawatan adalah sejajar dengan Prodi Kedokteran, bahkan telah memiliki Prodi Magister Keperawatan FK-KMK UGM yang berdiri sejak tahun 2011, telah terakreditasi A oleh LAM-PT Kes pada tahun 2019, dan telah memperoleh sertifikasi AUN-QA di tahun 2021. Prodi ini memiliki 3 dosen dengan jenjang S3 dan 1 dosen bahkan guru besar bidang keperawatan.

Selamat Hari Perawat Nasional 2021 - Rumah Sakit Panti Rapih

Pada Rabu, 4 Januari 2023, di Indonesia perawat menjadi tenaga kesehatan yang paling banyak jumlahnya, yakni mencapai 524.508 orang dengan rasio 2 per 1.000 penduduk. Sedangkan 151.095 orang adalah dokter dengan rasio 0,6 dokter per 1.000 penduduk. Memang masih banyak hal yang perlu dibenahi, baik secara internal maupun eksternal, agar para dokter Indonesia mampu menjadi dokter transformer, dengan tagline ‘Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku’. Menteri Kesehatan yang menjadi pemimpin tertinggi dengan fokus 6 pilar transformasi dalam bidang kesehatan, tentu saja jauh lebih perlu mengkoordinasikan langkah menjadi dokter transformer yang mampu berkolaborasi dengan para perwat dan tenaga kesehatan lainnya, dibandingkan sekedar mengkritisi budaya dokter masa lalu, yang sebenarnya sudah banyak berubah.

Sekian

Yogyakarta, 11 Februari 2023

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, Pengurus IDI Wilayah DIY, WA: 081227280161

Categories
Istanbul

2023 Campak yang tercampakkan

Waspada Komplikasi yang Terjadi Akibat Campak Jerman

CAMPAK  YANG  TERCAMPAKKAN

fx.wikan indrarto*)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Indonesia telah mencatat 3.341 total kasus campak sepanjang 2022 di 223 kabupaten dan kota dari 31 provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 32 kali lipat dibanding kasus yang tercatat pada tahun sebelumnya. Apa yang mencemaskan?

.

Tulisan ini dimuat di Harian Nasional Kompas Rabu, 1 Februari 2023, halaman 4 : https://www.kompas.id/baca/opini/2023/01/30/campak-yang-tercampakkan

.

Penyebab meningkatnya kasus campakn karena sudah 2 tahun berturut-turut Indonesia tidak bisa mencapai target cakupan imunisasi campak dalam pelayanan imunisasi rutin, terkait pandemi COVID-19. Secara global campak dicatat oleh WHO dan CDC juga melonjak di seluruh dunia, mencapai jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan dalam 23 tahun. Kasus campak di seluruh dunia meningkat menjadi 869.770 pada 2020, jumlah tertinggi yang dilaporkan sejak tahun 1996. Kematian akibat campak global juga naik hampir 50 persen sejak 2016.

.

Setelah kemajuan global yang stabil dari 2010 hingga 2016, jumlah kasus campak yang dilaporkan meningkat secara bertahap hingga 2019. Membandingkan data 2020 dengan rekor terendah dalam kasus campak yang dilaporkan pada 2016, hal ini mencerminkan kegagalan imunisasi campak tepat waktu dengan dua dosis, sebagai pendorong utama peningkatan kasus dan kematian karena penyakit campak. Hal ini menggambarkan bahwa imunisasi campak telah tidak diprioritaskan atau sudah dicampakkan.

.

Wabah campak terjadi ketika orang yang tidak kebal dari virus, terinfeksi campak dan menyebarkan penyakit tersebut ke populasi yang tidak diimunisasi atau diimunisasi tidak lengkap. Untuk mengendalikan campak dan mencegah wabah dan kematian, diperlukan cakupan imunisasi campak dengan 2 dosis harus mencapai 95 persen dan dipertahankan di tingkat nasional dan lokal. Cakupan imunisasi campak atau MR dosis pertama telah stagnan secara global selama lebih dari satu dekade di antara 84 dan 85 persen. Cakupan MMR atau MR dosis kedua terus meningkat, tetapi sekarang tertahan hanya 71 persen. Cakupan imunisasi campak 2 dosis masih jauh di bawah 95 persen atau lebih, yang dibutuhkan untuk mengendalikan campak, mencegah wabah dan kematian.

Infografis KLB Campak Anak | Republika Online

Meskipun kasus campak yang dilaporkan lebih rendah pada tahun 2020, berbagai upaya untuk mengendalikan pandemi COVID-19 telah mengakibatkan terganggunya imunisasi untuk mencegah dan meminimalkan wabah campak. Pada November 2020, secara global lebih dari 94 juta anak berisiko kehilangan vaksin karena kampanye imunisasi campak dihentikan di 26 negara, karena pandemi COVID-19. Pada hal, banyak dari negara tersebut sedang mengalami wabah campak. Dari negara-negara dengan rencana kampanye imunisasi campak 2020 yang ditunda, hanya delapan (Brasil, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Nepal, Nigeria, Filipina, dan Somalia) yang melanjutkan kampanye setelah sempat terjadi penundaan awal.

.

Sebelum ada pandemi COVID-19, dunia bergulat dengan krisis campak, dan wabah campak itu belum sepenuhnya hilang. Sistem dan layanan kesehatan sedang terganggu oleh pandemi COVID-19 di banyak negara, yang menjadi penyebab kegagalan pengendalian campak dan harus segera ditangani. Para pemimpin, petugas medis, dan tenaga kesehatan masyarakat di semua negara yang terkena dampak dan berisiko, diwajibakan memastikan bahwa vaksin campak tersedia. Dengan demikian dapat diberikan dengan aman, tepat waktu, dan merata, serta orangtua atau pengasuh anak memahami manfaat vaksin campak yang telah terbukti mampu menyelamatkan jiwa. Pada 6 November 2020, WHO dan UNICEF telah mengeluarkan seruan bersama untuk tindakan darurat dalam pencegahan dan penanggulangan wabah campak.

.

Virus campak dengan mudah menginfeksi anak, remaja dan orang dewasa yang tidak kebal, karena sangat menular. Infeksi campak tidak hanya merupakan tanda cakupan imunisasi campak yang buruk, tetapi juga penanda bahwa layanan kesehatan penting mungkin tidak menjangkau populasi yang paling berisiko. Upaya kolektif segera harus dilakukan untuk menjangkau anak dengan vaksinisasi campak sekarang, tidak perlu menunggu adanya kebijakan pelonggaran pembatasan perjalanan karena pandemi COVID-19 dan peningkatan pergerakan populasi.

.

Campak - patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan - Alomedika

Fakta bahwa wabah campak terjadi pada tingkat tertinggi yang pernah kita lihat dalam satu generasi sangat mencemaskan, karena sebenarnya telah tersedia vaksin yang aman, hemat biaya, dan terbukti ampuh. Tidak boleh ada anak yang meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk campak. Pandemi COVID-19 terbukti berkontribusi pada peningkatan jumlah kasus campak dan kematian. Campak tidak mengenal batas, dan sangat penting bagi kita untuk bekerja sama dalam memimunisasi lebih banyak anak, dan melanjutkan perjuangan melawan penyakit yang dapat dicegah ini.

Berdasarkan data Kemenkes RI pada Jumat, 20 Januari 2023 terdapat 34 kabupaten dan kota dari 12 Provinsi yang telah menetapkan campak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), yaitu Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Pada hal Presiden RI Joko Widodo menargetkan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, Indonesia seharusnya bebas penyakit campak dan rubella pada acara pencanangan imunisasi Measles Rubella (MR) di MTsN 10 Sleman, DIY Selasa, 1 Agustus 2017. Target Presiden Jokowi tentu sulit terwujud, kalau kita masih mencampakkan imunisasi campak.

Sudahkah kita bertindak bijak dengan segala cara untuk meningkatkan cakupan imunisasi campak bagi balita di sekitar kita?

Sekian

Yogyakarta, 25 Januari 2023

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

Categories
anak COVID-19 Healthy Life Jalan-jalan resisten obat UHC

2023 Pedoman Baru Melawan COVID-19

Universitas Nasional - Universitas Nasional

PEDOMAN  BARU  MELAWAN COVID-19

fx. wikan indrarto*)

Pada hari Jumat, 13 Januari 2023 WHO telah memperbarui pedoman melawan COVID-19. Dalam hal ini menyangkut tentang pemakaian masker di komunitas, perawatan COVID-19, dan manajemen klinis. Apa yang menarik?

.

Pedoman baru ini adalah bagian dari proses berkelanjutan dalam evaluasi rutin pedoman global dan bekerja sama pakar internasional independen. Pedoman disusun dengan mempertimbangkan bukti penelitian terbaru yang tersedia dan data epidemiologi yang terus saja berubah.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2022/01/28/2022-obat-baru-untuk-covid-19/.

Pertama, masker terus menjadi alat utama melawan COVID-19

WHO terus merekomendasikan penggunaan masker, terlepas dari situasi dan data epidemiologi lokal, mengingat penyebaran COVID-19 saat ini masih berlangsung secara global. Masker sangat direkomendasikan pada seseorang setelah terpapar COVID-19, dicurigai menderita COVID-19, dan berisiko tinggi terkena COVID-19 parah. Selain itu, masker juga sebaiknya digunakan untuk siapapun di dalam ruangan yang padat, tertutup, atau berventilasi buruk.

WHO juga menyarankan bahwa otoritas lokal, regional dan nasional terus melakukan penilaian risiko secara berkesinambungan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk tren epidemiologi lokal atau peningkatan tingkat rawat inap, tingkat cakupan vaksinasi COVID-19 dan kekebalan di masyarakat, dan situasi di mana orang berada.

.

6 Langkah Mudah Melawan Covid-19 | Portal News
gunakan masker dengan benar

.

Kedua, pengurangan jangka waktu isolasi untuk pasien COVID-19

WHO menyarankan bahwa pasien COVID-19 dapat keluar dari ruang isolasi lebih awal, jika mereka dites sudah negatif menggunakan tes cepat berbasis antigen, bukan lagi PCR. Namun demikian, tanpa tes antigen, untuk pasien dengan gejala klinis isolasi cukup selama 10 hari sejak tanggal timbulnya gejala. Pedoman sebelumnya adalah pasien dapat dipulangkan 10 hari setelah timbulnya gejala, ditambah setidaknya tiga hari tambahan, sejak gejala klinisnya hilang.

Bagi orang yang dites positif COVID-19 tetapi tidak memiliki tanda atau gejala apa pun, WHO sekarang menyarankan cukup 5 hari isolasi, dibandingkan 10 hari pada pedoman sebelumnya. Isolasi untuk orang dengan COVID-19 adalah langkah penting dalam mencegah orang lain terinfeksi. Ini dapat dilakukan di rumah atau di fasilitas khusus, seperti rumah sakit, klinik atau shelter. Bukti menunjukkan bahwa orang tanpa gejala jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus dibandingkan mereka yang memiliki gejala. Meskipun kepastiannya sangat rendah, bukti juga menunjukkan bahwa orang dengan gejala yang dipulangkan pada hari ke 5 setelah timbulnya gejala, berisiko menularkan orang tiga kali lebih banyak daripada mereka yang dipulangkan pada hari ke 10.

.

TETAP SEMANGAT UNTUK SEMUA YANG SEDANG BERJUANG MELAWAN COVID-19 – Dinas  Kesehatan Kabupaten Karangasem
isolasi diri secara benar

.

Ketiga, pengobatan COVID-19. WHO telah memperluas rekomendasi kuatnya untuk penggunaan nirmatrelvir-ritonavir (Paxlovid). Ibu hamil atau menyusui dengan COVID-19 yang tidak parah harus berkonsultasi dengan dokter, untuk menentukan apakah mereka harus menggunakan obat ini, karena ‘kemungkinan manfaatnya’ dan terjadinya efek samping obat yang telah dilaporkan.

Nirmatrelvir-ritonavir pertama kali direkomendasikan oleh WHO pada April 2022. WHO sangat merekomendasikan penggunaannya pada pasien COVID-19 ringan atau sedang yang berisiko tinggi untuk dirawat inap di rumah sakit. Pada Desember 2022, produsen obat generik nirmatrelvir-ritonavir untuk pertama kalinya telah diprakualifikasi oleh WHO.

WHO juga menganalisis bukti manfaat pada dua obat lain, sotrovimab dan casirivimab-imdevimab. Pedoman baru terus mempertahankan rekomendasi kuat untuk penggunaannya dalam mengobati COVID-19. Obat-obatan antibodi monoklonal ini terbukti mampu mengurangi aktivitas varian virus COVID-19 yang beredar global saat ini. Obat baricitinib dan sotrovimab dalam rekomendasi kali ini, yang merupakan pembaruan kedelapan pedoman WHO tentang terapi COVID-19, didasarkan pada bukti dari tujuh uji klinis yang melibatkan lebih dari 4.000 pasien dengan COVID-19 derajat yang tidak parah, parah, dan kritis.

.

Indonesia.go.id - Melawan Covid-19

Saat itu ada beberapa pilihan pengobatan yang terbukti baik untuk pasien COVID-19. Terdapat tiga jenis pengobatan untuk mencegah rawat inap pada orang berisiko tinggi dan tiga di antaranya terbukti mampu menyelamatkan nyawa pada pasien dengan penyakit parah atau kritis. Obat lain adalah baricitinib, sangat direkomendasikan untuk pasien COVID-19 derajat parah atau kritis. Obat dalam kelas inhibitor Janus Kinase (JAK) ini mampu menekan stimulasi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh. WHO merekomendasikan agar diberikan dengan kortikosteroid. Baricitinib adalah obat oral atau ditelan, yang selama ini telah digunakan untuk pengobatan radang sendi atau rheumatoid arthritis. Baricitinib ini mirip dengan obat radang sendi lain dalam kelas penghambat reseptor Interleukin-6, yang sebelumnya telah direkomendasikan oleh WHO pada Juli 2021.

Panduan penggunaan masker dan pengurangan masa isolasi pasien COVID-19 tentu tidak sulit kita lakukan. Sebaliknya untuk pengobatan terbaru COVID-19 adalah hal yang subngguh sulit, karena kecuali kortikosteroid, akses ke obat anti COVID-19 lainnya tetap tidak memuaskan secara global. 

Sudahkah kita bertindak bijak dalam pengendalian dan pengobatan COVID-19?

Sekian

Yogyakarta, 16 Januari 2023

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161

Categories
anak COVID-19 dokter Istanbul kanker UHC vaksinasi

2023 Hari Pendengaran

Hari Pendengaran Sedunia 2022, Guru Besar UI: Kasus Bayi Lahir Tuli 1 per  1.000 Kelahiran di Indonesia

HARI  PENDENGARAN  DUNIA 2023

fx. wikan indrarto*)

Hari Pendengaran Dunia (World Hearing Day) dirayakan pada Jumat, 3 Maret 2023 dengan tema : Peduli Telinga dan Pendengaran untuk Semua! Kita diingatkan akan pentingnya mengintegrasikan perawatan telinga dan pendengaran di fasilitas kesehatan primer, sebagai komponen penting dari cakupan kesehatan semesta atau UHC (universal health coverage). Apa yang menarik?

.

Pada tahun 2050, hampir 2,5 miliar orang diproyeksikan akan mengalami gangguan pendengaran pada tingkat tertentu dan setidaknya 700 juta akan membutuhkan rehabilitasi fungsi pendengaran. Lebih dari 1 miliar orang dewasa muda berisiko mengalami gangguan pendengaran permanen yang sebenarnya dapat dihindari, karena praktik kebiasaan mendengarkan yang tidak aman. Investasi tambahan tahunan sekitar US $ 1,40 per orang diperlukan untuk meningkatkan layanan perawatan telinga dan pendengaran secara global. Selama periode 10 tahun investasi, program ini menjanjikan pengembalian hampir US $16 untuk setiap dolar AS yang diinvestasikan.

.

juga dimuat di : https://www.kompas.id/baca/opini/2023/01/10/peduli-telinga-dan-pendengaran

.

Penyebab gangguan pendengaran adalah multi faktorial pada periode yang berbeda sepanjang rentang hidup. Pada periode prenatal, terdapat faktor genetik, yaitu gangguan pendengaran herediter dan non-herediter dan infeksi intrauterin dari ibu masuk ke janin, seperti virus rubella dan CMV (sitomegalovirus). Pada periode perinatal adalah asfiksia lahir (kekurangan oksigen pada saat lahir), hiperbilirubinemia (ikterus parah pada periode neonatal), berat badan lahir rendah (BBLR), morbiditas perinatal lainnya dan komplikasi penatalaksanaannya.

.

baca juga :https://dokterwikan.com/2022/03/07/2022-pendengaran-sehat/

.

Pada masa anak dan remaja adalah infeksi telinga kronis (otitis media supuratif kronis), pengumpulan cairan di telinga (otitis media nonsupuratif kronis), meningitis dan infeksi lainnya. Sedangkan pada usia dewasa dan lanjut berupa penyakit kronis, merokok, otosklerosis, degenerasi sensorineural terkait usia, dan gangguan pendengaran sensorineural mendadak

.

Faktor yang terdapat sepanjang rentang hidup seperti impaksi serumen (kotoran telinga yang menetap), trauma atau benturan pada telinga atau kepala, suara atau bunyi keras, obat ototoksik, bahan kimia ototoksik terkait pekerjaan, kekurangan gizi, infeksi virus dan kondisi telinga lainnya, onset tertunda atau gangguan pendengaran genetik progresif, dan dampak gangguan pendengaran yang tidak tertangani.

.

Jika tidak ditangani, gangguan pendengaran berdampak pada banyak aspek kehidupan. Di negara berkembang, banyak anak dengan gangguan pendengaran seringkali tidak dapat mengenyam pendidikan formal. Orang dewasa dengan gangguan pendengaran juga memiliki tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi. Di antara mereka yang bekerja, persentase yang lebih tinggi dari orang dengan gangguan pendengaran berada di tingkat pekerjaan dengan gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan tenaga kerja umum. WHO memperkirakan bahwa gangguan pendengaran yang tidak tertangani menimbulkan biaya global tahunan sebesar US$ 980 miliar. Ini termasuk biaya yang dihabiskan dalam sektor layanan kesehatan (tidak termasuk biaya alat bantu dengar), biaya dukungan pendidikan, hilangnya produktivitas, dan biaya sosial. Pada hal 57% dari beban biaya ini harus ditanggung oleh negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Pencegahan gangguan pendengaran sangat penting sepanjang hidup, dari periode prenatal dan perinatal hingga usia yang lebih tua. Pada anak hampir 60% gangguan pendengaran disebabkan oleh penyebab yang dapat dihindari, yang dapat dicegah melalui penerapan langkah intervensi kesehatan masyarakat. Demikian pula, pada orang dewasa, penyebab gangguan pendengaran yang paling umum, seperti paparan suara keras dan obat ototoksik, sebenarnya dapat dicegah.

Strategi yang efektif untuk mengurangi gangguan pendengaran pada berbagai tahap kehidupan meliputi imunisasi, praktik pengasuhan anak yang baik, konseling genetik, identifikasi dan pengelolaan kondisi telinga yang umum. Selain itu, juga program konservasi fungsi pendengaran di tempat kerja untuk paparan kebisingan dan bahan kimia, strategi mendengarkan yang aman untuk mengurangi paparan suara keras di tempat rekreasi, dan penggunaan obat yang rasional untuk mencegah gangguan pendengaran ototoksik.

Identifikasi dini gangguan pendengaran dan penyakit telinga adalah kunci penatalaksanaan yang efektif. Program ini membutuhkan skrining sistematis untuk mendeteksi gangguan pendengaran dan penyakit telinga. Program ini sebaiknya dilakukan pada bayi baru lahir, bayi, anak usia pra sekolah dan usia sekolah. Selain itu, juga pada orang yang terpapar kebisingan atau bahan kimia di tempat kerja, pasien yang menerima obat ototoksik dan kemlompok usia lanjut.

Penilaian pendengaran dan pemeriksaan telinga dapat dilakukan di fasilitas kesehatan primer, rumah sakit dan layanan komunitas. Alat seperti aplikasi “hearWHO” dan solusi berbasis teknologi lainnya memungkinkan untuk uji saring penyakit telinga dan gangguan pendengaran. 

https://cdn.who.int/media/images/default-source/health-topics/deafness-and-hearing-loss/hearwho-banner-with-qr-code.tmb-1366v.png?sfvrsn=37b879bf_6

Aplikasi ‘hearWHO’ yang saat ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris, Spanyol dan Mandarin, memiliki kompatibilitas pada perangkat iOS dan Android, serta didasarkan pada teknologi digit-in-noise yang tervalidasi. Aplikasi ini memberi masyarakat umum akses ke uji saring pendengaran untuk memeriksa status pendengaran dan memantaunya dari waktu ke waktu. Aplikasi ini mudah digunakan, dapat menampilkan hasil pemeriksaan, dan menyimpan status pendengaran dari waktu ke waktu. Aplikasi ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang sering mendengarkan musik keras melalui perangkat audio pribadi, dan dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk menyaring orang di komunitas untuk gangguan pendengaran dan merujuk mereka untuk tes diagnostik di RS, jika mereka gagal dalam skrining.

Unik, Alasan Tanggal 3 Maret menjadi Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran  Nasional | Medicalogy

Momentum Hari Pendengaran Dunia (World Hearing Day) 2023 mengingatkan kita bahwa masalah telinga dan fungsi pendengaran, merupakan salah satu masalah yang paling sering ditemui di masyarakat. Sebenarnya lebih dari 60% dari masalah ini dapat didiagnosis dan ditangani di fasilitas kesehatan primer. Untuk itu, integrasi perawatan telinga dan fungsi pendengaran ke dalam layanan kesehatan primer dimungkinkan, melalui pelatihan tenaga kesehatan dan pembangunan infrastruktur kesehatan. Integrasi semacam itu akan bermanfaat bagi masyarakat dan membantu negara bergerak menuju tujuan UHC. 

Apakah kita sudah melakukannya?

Sekian

Yogyakarta, 28 Desember 2022

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM.

Categories
anak COVID-19 dokter Healthy Life kanker UHC vaksinasi

2022 Dosis Vaksin HPV

Brilio - Vaksin ini masuk program imunisasi nasional dan wajib untuk anak  perempuan usia sekolah dasar kelas 5-6 SD. #infografikbrilio | Facebook

DOSIS   VAKSIN   HPV

fx. wikan indrarto

Selasa, 20 Desember 2022 WHO memperbaharui rekomendasi jadwal vaksinasi HPV (human papillomavirus). Apa yang baru? 

.

Kanker serviks adalah jenis kanker paling umum keempat pada wanita, dan lebih dari 95% kanker serviks disebabkan oleh HPV yang ditularkan secara seksual. Sering disebut sebagai ‘silent killer’ dan hampir seluruhnya dapat dicegah, kanker serviks adalah salah satu penyakit dengan ketidaksetaraan akses, karena 90% wanita dengankanker serviks ini tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

.

Mencegah perkembangan kanker serviks dengan meningkatkan akses ke vaksin yang efektif, merupakan langkah yang sangat signifikan dalam mengurangi penyakit dan kematian yang tidak perlu. Rekomendasi baru ini didasarkan pada penurunan yang sangat memprihatinkan dalam cakupan vaksinasi HPV secara global. Antara 2019 dan 2021, cakupan vaksinasi HPV dosis pertama turun 25% menjadi 15%. Ini berarti 3,5 juta lebih banyak anak perempuan yang tidak mendapatkan vaksinasi HPV pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2019.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/09/02/2020-bebas-kanker-serviks/

.

Optimalisasi jadwal HPV diharapkan dapat meningkatkan akses ke vaksin, menawarkan banyak negara dan wilayah kesempatan untuk memperluas jumlah anak perempuan yang dapat divaksinasi HPV. Selain itu, juga mengurangi beban tindak lanjut yang seringkali rumit dan mahal, yang diperlukan untuk menyelesaikan rangkaian vaksinasi. Penting bagi banyak negara untuk memperkuat program vaksinasi HPV mereka, mempercepat implementasi, dan membalikkan penurunan cakupan.

.

WHO sekarang merekomendasikan 3 jadwal. Pertama, jadwal satu atau dua dosis untuk anak perempuan berusia 9-14 tahun. Kedua, jadwal satu atau dua dosis untuk remaja perempuan berusia 15-20 tahun dan ketiga, dua dosis dengan interval 6 bulan untuk wanita di atas 21 tahun. Selain itu, rekomendasi tersebut menggarisbawahi pentingnya vaksinasi sebagai prioritas wanita dengan gangguan kekebalan, atau mereka yang hidup dengan HIV. Juga remaja perempuan dengan immunocompromised harus menerima minimal dua dosis, bahkan jika mungkin tiga dosis. Sasaran utama vaksinasi HPV adalah anak perempuan berusia 9-14 tahun, sebelum dimulainya aktivitas seksual. Vaksinasi target sekunder adalah anak laki-laki dan perempuan yang lebih tua, jika memungkinkan dan terjangkau.

.

Siap-siap! Vaksin Kanker Serviks Gratis Segera Dimulai di 8 Provinsi
.

“Vaksin HPV sangat efektif untuk pencegahan HPV serotipe 16 & 18, yang menyebabkan 70% kanker serviks,” ujar Dr Alejandro Cravioto, Ketua SAGE. “SAGE mendesak semua negara untuk memperkenalkan vaksin HPV dan memprioritaskan pengejaran kohort multi-usia dari kohort anak perempuan yang ketinggalan dan lebih tua. Rekomendasi ini akan memungkinkan lebih banyak anak dan remaja perempuan untuk divaksinasi dan dengan demikian mencegah mereka terkena kanker serviks dan semua konsekuensinya selama hidup mereka.” Rekomendasi dosis tunggal ini berpotensi membawa kita lebih cepat ke tujuan kita untuk mencapai 90 persen remaja perempuan divaksinasi sebelum usia 15 tahun pada tahun 2030.

.

Secara global, penyerapan vaksin penyelamat hidup adalah lambat dan cakupan di banyak negara jauh lebih rendah dari target 90%. Akibatnya, pada tahun 2020 cakupan global dengan 2 dosis hanya 13%. Beberapa faktor telah memengaruhi penyerapan yang lambat dan cakupan vaksin HPV yang rendah termasuk tantangan pasokan dan distribusi vaksin, serta tantangan program dan biaya terkait pemberian dua rejimen untuk anak perempuan yang lebih tua yang biasanya bukan bagian dari program vaksinasi di sekolah. Selain itu, biaya vaksin HPV adalah relatif mahal, terutama untuk negara berpenghasilan menengah.

.

Rekomendasi untuk hanya satu dosis vaksin HPV adalah lebih murah, lebih sedikit sumber daya dan lebih mudah untuk diberikan. Selain itu, rekomendasi ini juga memfasilitasi pelaksanaan kampanye susulan untuk berbagai kelompok umur, mengurangi tantangan yang terkait dengan melacak remaja perempuan untuk pemberian dosis kedua mereka, dan memungkinkan cadangan keuangan dan sumber daya manusia dialihkan ke prioritas kesehatan lainnya.

.

Sorotan pertemuan lainnya dari pertemuan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) 4-7 April 2022 meliputi 3 jenis vaksin lainnya. Pertama vaksin covid-19, SAGE merekomendasikan vaksin CanSino Bio (Ad5-nCOV-S) akan tersedia jika EUL WHO diberikan. Kedua vaksin Hepatitis A, SAGE merekomendasikan bahwa satu atau dua jadwal dosis vaksin hepatitis A yang tidak aktif dapat digunakan. Ketiga vaksin virus polio, SAGE mendukung untuk penghentian vaksin polio oral hidup yang dilemahkan atau Vaksin Polio Oral (OPV) dari program imunisasi rutin, guna mengantisipasi virus polio tipe liar. 

.

Secara global, diperkirakan penerapan strategi ini dapat mencegah 60 juta kasus kanker serviks dan 45 juta kematian selama 100 tahun ke depan. Di Indonesia sasaran vaksinasi HPV adalah anak perempuan kelas 5-6 SD atau usia 11-12 tahun. Saat ini program tersebut sudah diperluas di 11 kabupaten kota, setelah pada mulanya menjadi program percontohan di DKI Jakarta. Pandemi COVID-19 tidak menjadi alasan untuk menunda perluasan vaksinasi HPV yang tetap dapat dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kemenkes RI menargetkan perluasan imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks hingga berskala nasional pada 2023 dapat dicapai, apalagi dengan pemberian hanya dosis tunggal sesuai rekomendasi WHO terbaru tersebut.

Sudahkah kita terlibat membantu?

Sekian

Yogyakarta, 30 Desember 2022

*) Dokter spesialis anak di RS Panti Rapih Yogyakarta, Lektor FK UKDW, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161