Categories
Istanbul

2018 HAPUS TIFUS

Hasil gambar untuk tifus pada anak

HAPUS TIFUS

fx. wikan indrarto*)

Pada akhir Desember 2017, WHO melakukan prakualifikasi vaksin konjugasi pertama untuk tifus, Bharat Biotech’s Typbar-TCV®. Vaksin konjugasi tifus (TCVs) dibandingkan vaksin yang lebih dulu tersedia, adalah produk inovatif yang memiliki kekebalan lebih tahan lama, memerlukan lebih sedikit dosis, dan dapat diberikan kepada anak melalui program imunisasi rutin anak. Fakta bahwa vaksin tersebut telah didahulukan oleh WHO berarti memenuhi standar kualitas, keamanan dan kemanjuran yang dapat diterima. Hal ini membuat vaksin tersebut layak untuk diadakan oleh badan-badan PBB, seperti UNICEF, dan Gavi, the Vaccine Alliance. Apa yang harus dilakukan?

 

Hasil gambar untuk tifus pada anak

Tifus, yang juga dikenal sebagai demam tifoid, adalah penyakit multisistemik yang berpotensi fatal, yang terutama disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, subspesies enterica serovarian typhi. Perkiraan global tentang beban tifus berkisar antara 11 dan 20 juta kasus. Selain itu, juga dapat menyebabkan sekitar 128.000 – 161.000 kasus kematian tifus setiap tahunnya, terutama pada anak. Masyarakat miskin dan kelompok rentan, seperti anak dengan gizi kurang, seringkali yang paling rentan.

Manifestasi tifus sangat luas, sehingga menjadikan penyakit ini memiliki tantangan diagnostik sejati (a true diagnostic challenge). Kriteria standar untuk diagnosis tifus sejak lama adalah isolasi bakteri dengan pemeriksaan biakan atau kultur, yang secara luas dianggap 100% spesifik. Kultur aspirasi sumsum tulang adalah 90% sensitif sampai setidaknya 5 hari setelah dimulainya antibiotik. Namun demikian, teknik pemeriksaan ini sangat menyakitkan bagi pasien, sehingga mungkin lebih besar kerugian daripada manfaatnya. Kultur dengan bahan darah, sekresi usus (muntahan atau aspirasi duodenum), dan tinja akan positif untuk bakteri S typhi pada sekitar 85% pasien tifus pada minggu pertama demam dan akan menurun sampai 20% dalam perjalanan demam selanjutnya.

 

Hasil gambar untuk tifus pada anak

 

Secara khusus, kultur tinja mungkin positif untuk S typhi beberapa hari setelah menelan bakteri, sebagai akibat pembengkakan sel dendritik intraluminal dalam usus. Pada minggu berikutnya, hasil kultur tinja positif karena bakteri ditumpahkan ke dalam usus melalui kantong empedu. Beberapa (tiga atau lebih) pemeriksaan kultur darah  akan menghasilkan sensitivitas 73% Kultur darah dengan gumpalan darah volume besar (10-30 mL) dapat meningkatkan kemungkinan pendeteksian bakteri. Kultur feses saja menghasilkan sensitivitas kurang dari 50%, dan kultur urin saja bahkan kurang sensitif.

 

Hasil gambar untuk tifus pada anak

 

Pedoman terbaru untuk pengobatan tifus di Asia Selatan diterbitkan oleh ‘Indian Association of Pediatrics’ (IAP) pada bulan Oktober 2016. Untuk pengobatan empiris tifus yang tidak berat, IAP merekomendasikan sefiksim dan, sebagai obat lini kedua adalah azitromisin. Untuk tifus yang berat, direkomendasikan ceftriaxone. Aztreonam dan imipenem adalah obat lini kedua untuk kasus yang berat. Rekomendasi IAP berlaku untuk pengobatan empiris tifus pada pasien dewasa dan anak. Oleh karena itu, untuk strain yang berasal dari luar Asia Selatan dan Asia Tenggara, rekomendasi WHO mungkin masih berlaku, bahwa tifus yang tidak berat harus diobat secara empiris dengan ciprofloxacin oral dan tifus yang berat harus diberikan ciprofloxacin intravena.

 

Hasil gambar untuk tifus pada anak

Pada bulan Oktober 2017, Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang imunisasi,  merekomendasikan TCV untuk penggunaan rutin pada anak di atas usia 6 bulan di negara-negara endemik tifoid atau tifus, seperti Indonesia. SAGE juga meminta pengenalan TCV untuk diprioritaskan pada negara-negara dengan tingkat penyakit tifus tertinggi atau telah terjadi resistensi antibiotik terhadap Salmonella Typhi, bakteri yang menyebabkan penyakit tifus. Penggunaan vaksin juga harus membantu mengurangi penggunaan antibiotik untuk pengobatan yang diduga tifus atau demam tifoid, dan dengan demikian membantu memperlambat peningkatan resistensi antibiotik atas Salmonella Typhi yang mengkhawatirkan.

 

Hasil gambar untuk tifus pada anak

Tak lama setelah rekomendasi SAGE, Gavi Board menyetujui pendanaan US $ 85 juta untuk pembelian TCV mulai tahun 2019. Prakualifikasi oleh karena itu merupakan langkah penting yang perlu dilakukan agar TCV tersedia bagi negara berpenghasilan rendah, di tempat yang paling mereka butuhkan. Dan bahkan di negara-negara yang tidak didukung Gavi, prakualifikasi dapat membantu memperlancar perizinan.

Prakualifikasi WHO membantu memastikan bahwa vaksin yang digunakan dalam program imunisasi adalah aman, efektif, dan tepat untuk kebutuhan negara. Prosedur prakualifikasi WHO terdiri dari penilaian yang transparan dan masuk akal secara ilmiah yang mencakup peninjauan kembali atas bukti (reviewing the evidence), menguji konsistensi setiap lot pada produksi vaksin, dan mengunjungi lokasi pabrik pembuatannya.

Bagi jutaan orang yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, tifus adalah penyakit yang selalu ada dan mengancam. Urbanisasi dan perubahan iklim berpotensi meningkatkan beban global tifus. Selain itu, meningkatnya resistensi terhadap pengobatan antibiotik membuat lebih mudah tifus menyebar melalui populasi yang padat di perkotaan, apalagi dengan sistem air dan sanitasi yang tidak memadai. Oleh sebab itu, imunisasi menggunakan Bharat Biotech’s Typbar-TCV® sangat diandalkan untuk menghapus beban global tifus. Apakah anak kita sudah menerimanya?

dr Wikan 6

Sekian

Yogyakarta, 6 Januari 2018

*) Ketua IDI Cabang Kota Yogyakarta, dokter spesialis anak di Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161, e-mail : fxwikan_indrarto@yahoo.com.

 

 

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *