Categories
Istanbul

2019 Hari Orang Sakit Sedunia

Gambar terkait

HARI ORANG SAKIT SEDUNIA

fx. wikan indrarto*)

Hari Orang Sakit Sedunia (World Day of the Sick) ditetapkan oleh Sri Paus Yohanes Paulus II dan mulai dirayakan pada 11 Februari 1993. Tema Hari Orang Sakit Sedunia tahun 2019 adalah ‘Kamu menerima dengan cuma-cuma, berikan dengan cuma-cuma.’ (Matius 10:8).

Apa yang harus dilakukan?

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2019

Merefleksikan tema peringatan yang diambil dari Injil St. Matius tersebut, Paus Fransiskus mengatakan melayani orang sakit memerlukan profesionalisme yang diberikan secara cuma-cuma, seperti belaian yang membuat orang sakit merasa dicintai. Selain itu, ketiga subtema yang terus-menerus didengungkan pada Hari Orang Sakit Sedunia adalah pertama, mengingatkan semua orang beriman, untuk berdoa secara khusuk bagi mereka yang sedang sakit. Kedua, mengundang semua orang beriman untuk merefleksikan sakit dan penderitaan manusia, dan ketiga, penghargaan bagi semua petugas kesehatan.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/27/2018-bayi-sakit/

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2019

Melayani saudara kita yang sedang sakit, seharusnya diawali dengan kemurnian hati sampai kita mampu bersikap seperti Ayub “Saya mata untuk orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh” (Ayub 29:15), kepada sesama yang sakit. Pelayanan kita tidaklah harus dilakukan dengan menjadi petugas kesehatan bagi para pasien. Sebenarnya kita dapat sekedar dekat dengan orang sakit, terutama yang membutuhkan perawatan lama, membantu dalam memandikan, berpakaian, mencucikan dan menyuapkan makanan. Layanan sederhana seperti ini, terutama bila dilakukan berkepanjangan, pastilah dapat menjadi sangat melelahkan dan memberatkan.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/10/30/2018-semua-berhak-sehat/

Gambar terkait

Meskipun tidak ada yang menginginkannya, namun setiap manusia akan mungkin mengalami sakit, penderitaan dan bahkan dapat berlanjut dengan kematian. Sakit yang ringan sekalipun, sebaiknya digunakan sebagai sebuah momentum penting untuk mensyukuri sehat. Kita diingatkan untuk bersandar pada Tuhan, menyadari pentingnya iman bagi mereka yang sakit dan berbeban berat, untuk datang pada Tuhan. Dalam pertemuannya dengan Tuhan melalui caranya masing-masing, mereka yang sakit akan menyadari bahwa dirinya tidak sendirian.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/12/06/2018-bisnis-medis-dokter/

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2019

Bagi kita semua yang sehat, memberikan pendampingan, penghiburan dan perhatian untuk mereka yang sakit, sangatlah berarti. Selain itu, kita disadarkan akan pergerakan roda kehidupan. Pada saat sehat, kita seharusnya meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan dana untuk membantu mereka yang sakit. Pada saat yang lain, sangat mungkin kita sendiri justru menjadi orang yang sakit dan memerlukan hal yang sama dari semua orang di sekitar kita, sebagaimana pergerakan dan putaran roda kehidupan.

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2019

Pada era JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) yang sekarang berlaku di Indonesia, kendali mutu dan kendali biaya untuk pasien yang sakit akan terus diwujudkan. Hal ini karena kebebasan profesi dokter semakin direduksi, kompleksitas masalah medis pasien semakin diabaikan, dan mutu layanan medik yang dilakukan semakin disetarakan. Untuk itu, terhadap pasien dengan sakit berat dan berbiaya mahal, para dokter pasti akan sampai pada sebuah titik terjadinya dilema medis. Pada titik itulah diperlukan perubahan dari pengobatan menjadi perawatan (Advance Cures and Transform Care).

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/06/2018-etika-biomedis-jkn/

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2019

Para dokter wajib membedakan sifat tindakan medis yang akan diambilnya, menjadi ‘Ordinary’ atau ‘Extraordinary’. Disebut ordinary kalau memenuhi 6 syarat, yaitu 3 aspek medis dan 3 aspek moral. Syarat aspek medis adalah teruji secara imiah, terbukti berhasil secara statistik, dan tersedia secara rasional. Sedangkan aspek moral adalah menguntungkan, bermanfaat, dan tidak menjadi beban finansial bagi pasien, keluarga maupun RS.

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2019


Penilaian sifat tindakan medis tersebut adalah ‘hic et nunc’, yaitu sekarang dan di RS ini. Apabila salah satu saja dari 6 syarat tersebut tidak tepenuhi, maka tindakan medis tersebut termasuk ‘Extraordinary’, sehingga secara etika tidak wajib dilakukan oleh dokter. Ketentuan etika tersebut diperlukan untuk menghindari 3 hal, yaitu ‘agresive medicine’ (tindakan berlebihan), ‘futile medicine’ (intervensi sia-sia), dan rasa bersalah yang tidak perlu, baik bagi dokter, para petugas RS lainnya, pasien maupun keluarganya. Selain itu, perburukan kondisi medis, bahkan kematian pasien tidak boleh dianggap sebagai kegagalan dokter, asalkan kewajiban dokter sudah dilaksanakan.

baca juga : https://dokterwikan.wordpress.com/2018/09/06/2018-medikolegal-jkn/

Hasil gambar untuk hari orang sakit sedunia 2019


Momentum Hari Orang Sakit Sedunia (World Day of the Sick) Senin, 11 Februari 2019, mengingatkan kita agar memiliki kebijaksanaan hati bagi para orang sakit dan memberikannya dengan cuma-cuma (Matius 10:8), terutama saat terjadi perubahan layanan dari pengobatan (cure) menjadi perawatan (care). Selain itu, saat kita menderita sakit juga tidak perlu putus asa, karena adanya limpahan kemuliaan dan kasih Tuhan, sampai pada akhir kehidupan kita.

Sudahkah kita menemani orang sakit di sekitar kita?

Sekian

Yogyakarta, 23 Januari 2019

*) Sekretaris IDI Wilayah DIY, dokter spesialis anak, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA: 081227280161,

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *