Categories
anak COVID-19 Healthy Life sekolah

2021 Cidera dan Kekerasan

Waspada! 5 Jenis Cedera karena Olahraga dan Cara Mengatasinya | Popmama.com

CEDERA  DAN  KEKERASAN

fx. wikan indrarto*)

Laporan UNICEF pada Jumat, 19 Maret 2021 menyebutkan bahwa cidera merenggut nyawa 4,4 juta remaja di seluruh dunia setiap tahun dan merupakan hampir 8% dari semua kematian remaja. Kira-kira 1 dari 3 kematian remaja ini diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas di jalan raya, 1 dari 6 akibat bunuh diri, 1 dari 10 akibat pembunuhan, dan 1 dari 61 akibat perang dan konflik bersenjata. Apa yang mencemaskan?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/08/14/2020-hari-remaja-internasional/

.

Selain kematian dan cedera, paparan terhadap segala bentuk kekerasan, terutama di masa anak, dapat meningkatkan risiko gangguan mental dan keinginan untuk bunuh diri, menjadi perokok, pengguna alkohol dan penyalahgunaan zat terlarang, mengalami penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes dan kanker, serta masalah sosial seperti kemiskinan, kejahatan dan kekerasan. Karena alasan ini, mencegah cedera dan kekerasan, termasuk dengan memutus siklus kekerasan antargenerasi, sebenarnya lebih dari sekadar menghindari cedera fisik, tetapi juga berkontribusi pada manfaat kesehatan, sosial dan ekonomi yang substansial.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/09/10/2020-kesehatan-seksual-remaja/

.

Cedera dan kekerasan merupakan penyebab utama kematian dan beban penyakit di semua negara, tetapi tidak tersebar merata di seluruh wilayah sebuah negara. Bahkan beberapa remaja lebih rentan daripada yang lain tergantung pada kondisi di mana mereka dilahirkan, tumbuh, sekolah, hidup, dan usia. Usia lebih muda, laki-laki dan status sosial ekonomi rendah semuanya meningkatkan risiko cedera dan menjadi korban atau pelaku kekerasan fisik yang berat. Risiko cedera akibat jatuh meningkat seiring bertambahnya usia.

.

Remaja laki-laki dua kali lebih banyak daripada perempuan yang meninggal setiap tahun akibat cedera dan kekerasan. Di seluruh dunia, sekitar tiga perempat kematian akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya, empat perlima kematian akibat pembunuhan, dan dua pertiga kematian akibat perang dan konflik bersenjata, mengenai remaja laki-laki. Akan tetapi di banyak negara berpenghasilan rendah dan menengah, wanita dan remaja perempuan lebih mungkin untuk mengalami luka bakar dibandingkan pria dan remaja laki-laki.

.

Kemiskinan juga meningkatkan risiko terjadinya cidera dan kekerasan. Sekitar 90% kematian terkait cidera terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di seluruh dunia, angka kematian akibat cedera lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah dibandingkan di negara berpenghasilan tinggi. Bahkan di dalam negara, anak dan remaja dari latar belakang ekonomi yang lebih miskin memiliki tingkat kecelakaan fatal dan non-fatal yang lebih tinggi, daripada sebayanya dari latar belakang ekonomi yang lebih kaya.

Video Perkelahian Siswi SMP Viral di Klungkung, TKP Tak Jauh dari Rumah  Jabatan Bupati & Wabup - Tribun Bali

Faktor risiko dan determinan yang umum untuk semua jenis cedera, meliputi pengaruh alkohol atau penggunaan obat terlarang, pengawasan orang tua yang tidak memadai, dan faktor prediktor kesehatan lainnya. Hal ini mencakup kemiskinan, ketidaksetaraan ekonomi dan gender, pengangguran, kurangnya keamanan di lingkungan perumahan, sekolah, dan jalan. Pada saat layanan RS untuk kondisi trauma dan darurat medis adalah lemah atau karena akses yang tidak adil ke layanan kesehatan, tentu saja dampak dari cedera dan kekerasan dapat memburuk.

.

Cedera dan kekerasan dapat diprediksi dan dicegah. Analisis biaya dan manfaat tindakan pencegahan cedera dan kekerasan, menawarkan efisiensi finansial yang signifikan dan memberikan manfaat yang besar. Ssetiap US $ 1 yang diinvestasikan untuk detektor asap menghemat US $ 65 perawatan luka bakar, penggunaan sabuk pengaman dan helm sepeda motor menghemat US $ 29 biaya layanan medis, dan kunjungan ke rumah oleh petugas kesehatan menghemat US $ 6 untuk biaya medis dan kehilangan produktivitas. Di Bangladesh, mengajarkan anak usia sekolah keterampilan berenang dapat menghemat US $ 3.000 per kematian remaja yang dapat dicegah. Di Eropa dan Amerika Utara, pengurangan 10% dalam pengalaman masa kanak yang merugikan dapat disamakan dengan tabungan tahunan sebesar 3 juta Tahun Hidup dengan Kendala (Disability Adjusted Life Years) atau setara US $ 105 miliar.

.

Layanan medis darurat yang berkualitas bagi para korban cidera dapat mencegah kematian remaja, mengurangi jumlah kecacatan, serta mengatasi dampak fisik, emosional, finansial dan hukum atas cidera atau kekerasan tersebut. Dengan demikian, membentuk sistem organisasi, perencanaan dan akses ke layanan trauma dan kedaruratan, termasuk telekomunikasi dan transportasi ke rumah sakit, perawatan pra-rumah sakit dan di rumah sakit, merupakan strategi penting untuk meminimalkan kematian dan kecacatan remaja, akibat cedera dan kekerasan. Menyediakan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas, memastikan mereka memiliki akses ke alat bantu seperti kursi roda, dan menghilangkan hambatan partisipasi sosial dan ekonomi adalah strategi utama untuk memastikan bahwa remaja yang mengalami disabilitas akibat cedera atau kekerasan, dapat terus melanjutan kehidupan dengan penuh semangat dan menyenangkan.

.

Laporan UNICEF pada Jumat, 19 Maret 2021 mengingatkan kita semua, bahwa cidera, kekerasan, dan kematian pada remaja dapat dicegah, dengan memastikan tidak ada seorangpun remaja yang tertinggal (to ensure no one is left behind).

 Sudahkah Anda terlibat membantu?

Sekian

Yogyakarta, 22 Maret 2021

*) Dokter spesialis anak di RS RS Panti Rapih Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, Lektor FK UKDW, WA: 081227280161,