Categories
Healthy Life Malaria UHC vaksinasi

2021 Bebas Malaria

2018 MM Bebas Malaria – Berita Terbaru, Akurat & Terpercaya

BEBAS  MALARIA

fx. wikan indrarto*)

Kamis, 25 Februari 2021 El Salvador disertifikasi bebas malaria oleh WHO. El Salvador adalah negara ketiga yang telah mencapai status bebas malaria dalam beberapa tahun terakhir di Amerika, setelah Argentina pada 2019 dan Paraguay pada 2018. Tujuh negara di wilayah tersebut telah disertifikasi dari tahun 1962 hingga 1973. Secara global, terdapat total 38 negara dan wilayah telah mencapai pencapaian ini, dengan Indonesia ditargetkan akan mencapainya tahun 2030 kelak. Apa yang perlu dicontoh?

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2020/04/24/2020-hari-malaria-sedunia/

.

Sertifikasi bebas malaria tersebut buah gemilang atas lebih dari 50 tahun komitmen pemerintah El Salvador dan masyarakatnya, untuk mengakhiri penyakit di negara dengan populasi padat dan geografi yang terbilang ramah terhadap malaria. “Malaria telah menyerang umat manusia selama ribuan tahun, tetapi negara-negara seperti El Salvador adalah bukti hidup dan inspirasi bagi semua negara yang berani memimpikan masa depan bebas malaria,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

.

baca juga : https://dokterwikan.com/2019/05/03/2019-vaksin-malaria/

.

Sertifikasi eliminasi malaria diberikan oleh WHO ketika suatu negara telah membuktikan, tanpa keraguan, bahwa rantai penularan malaria pada penduduk lokal telah terputus secara nasional setidaknya selama tiga tahun berturut-turut. Dengan pengecualian satu wabah pada tahun 1996, El Salvador terus mengurangi beban malaria selama tiga dekade terakhir. Antara tahun 1990 dan 2010, jumlah kasus malaria menurun dari lebih dari 9.000 menjadi tinggal 26. Negara ini telah melaporkan nol kasus penyakit malaria indegenous atau asli sejak 2017.

.

Upaya anti-malaria El Salvador dimulai pada 1940-an dengan pengendalian mekanis vektor malaria, yaitu nyamuk anopheles, melalui pembangunan saluran air permanen pertama di rawa-rawa, diikuti dengan penyemprotan dalam ruangan dengan pestisida DDT. Pada pertengahan 1950-an, El Salvador membentuk Program Malaria Nasional dan merekrut jaringan petugas kesehatan komunitas untuk mendeteksi dan mengobati malaria di seluruh negeri. Para relawan, yang dikenal sebagai “Col Vol,” mencatat kasus dan intervensi malaria. Data tersebut, yang dimasukkan ke dalam sistem informasi kesehatan oleh personel pengendalian vektor, sehingga memungkinkan program pengendalian yang strategis dan bertarget jelas di seluruh negeri.

.

Bebas Malaria, Prestasi Bangsa – UPTD Puskesmas Wonogiri 1

Pada akhir 1960-an, kemajuan telah melambat karena nyamuk anopheles telah mengalami resistensi terhadap DDT. Ekspansi industri kapas di negara tersebut diperkirakan telah memicu peningkatan lebih lanjut kasus malaria. Sepanjang tahun 1970-an, terjadi lonjakan pekerja migran di perkebunan kapas di daerah pesisir dekat lokasi perkembangbiakan nyamuk, sehingga peningkatan kasus malaria sangat tajam, selain karena program penghentian penggunaan DDT. El Salvador mengalami kebangkitan kembali malaria, mencapai puncaknya hampir 96.000 kasus pada tahun 1980.

.

Dengan dukungan WHO, CDC, dan USAID, El Salvador berhasil mengubah orientasi program malaria, yang mengarah pada peningkatan sumber daya dan intervensi berdasarkan distribusi geografis kasus. Pemerintah juga mendesentralisasikan jaringan laboratorium diagnostiknya pada tahun 1987, sehingga kasus malaria dapat dideteksi dan ditangani dengan lebih cepat. Faktor tersebut yang terjadi bersamaan dengan runtuhnya industri kapas menyebabkan penurunan kasus yang cepat pada tahun 1980-an.

.

Reformasi kesehatan yang dimulai tahun 2009, yaitu mencakup peningkatan penting pada anggaran dan cakupan perawatan kesehatan primer, serta pemeliharaan program pengendalian vektor sebagai inti dalam intervensi malaria, telah berkontribusi pada keberhasilan El Salvador. Pemerintah El Salvador menyadari sejak awal bahwa pembiayaan domestik yang konsisten dan memadai akan sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan tujuan pembangunan bidang kesehatan, termasuk untuk malaria. Komitmen ini telah tercermin selama lebih dari 50 tahun dalam anggaran nasional.

.

Meskipun melaporkan kematian terkait malaria terakhirnya pada tahun 1984, El Salvador telah mempertahankan besarnya investasi domestik untuk malaria. Pada tahun 2020, negara terus mengandalkan 276 orang petugas pengendalian vektor nyamuk, 247 buah laboratorium, perawat dan dokter yang terlibat dalam deteksi kasus, ahli epidemiologi, tim manajemen dan personel, dan lebih dari 3.000 petugas kesehatan masyarakat. Sebagai bagian dari komitmen El Salvador untuk mempertahankan nol kasus, penganggaran nasional untuk malaria telah dan akan terus dipertahankan, bahkan pada saat pandemi COVID-19 ini.

.

Lampung Masih Endemis Malaria, Kampanye Dinas Kesehatan Menuju Desa Bebas  Malaria Jangan Cuma Jargon | WARTA9.COM

Meskipun sebagian besar pembiayaan untuk malaria berasal dari sumber daya domestik, upaya eliminasi El Salvador mendapat manfaat dari hibah eksternal yang disediakan oleh Global Fund. Pembelajaran sertifikasi bebas malaria dari El Salvador dapat digunakan di Indonesia. Keseluruhan kasus malaria tahun 2019 di Indonesia masih sebanyak 250.644. Kasus tertinggi terjadi di Provinsi Papua sebanyak 216.380 kasus. Selanjutnya, disusul dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak 7.079 kasus.

Keberhasilan El Salvador merupakan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta, dan komunitas untuk memberantas malaria tanpa kendor, bahkan pada saat pandemi COVID-19 ini.

Sudahkah kita mencontohnya?

Sekian

Yogyakarta, 5 Maret 2021

*) Dokter spesialis anak RS Panti Rapih, Lektor di FK UKDW Yogyakarta, Alumnus S3 UGM, WA : 081227280161

By Fx Wikan Indrarto

Dokter Fx Wikan Indrarto

2 replies on “2021 Bebas Malaria”

Terimakasih dr Wikan..u Indonesia menuju Elimimasi malria 2030, kita / kemenkes lakukan dg cara Sub regional ..Eliminasi malaria di 7 Provinsi regional Jawa Bali odcth 2023..akan di nilai / di verifikasimolehbtim Verifikasi dr WHO regional
Kemenkes sdh punya RAN – Rencana Aksi Nasional dan peta stratifikasi nasional.
Terimakasih tulisan2 nya dok

Eliminasi Malaria prestasi bangsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *